Ling Zhi seorang Ratu kerajaan besar, tiba-tiba terbangun di tubuh seorang wanita yang terbaring di sebuah ruangan bersalin. Dirinya berpindah ke masa depan, sebagai seorang ibu dan istri yang tidak diinginkan bernama Shera.
"Aku tidak pernah menunduk pada siapapun!"
Ikuti perjalanan nya menjadi seorang Ibu dan wanita hebat di masa depan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Welcome!
Setelah puas menatap cucunya yang telah menghilang, Joseph berbalik memasuki kediaman nya. Dan tampak Naira langsung mengeluarkan senyum nya menyapa Joseph.
"Selamat malam Paman." Sapa Naira dengan lembut dan senyum yang manis.
"Pa, aku dan Naira....." Tapi Joseph tidak menunggu penyelesaian ucapan putranya dan langsung memilih pergi dengan wajah datar nya.
Abraham yang melihat sikap papanya hanya bisa menghela nafasnya. Dan terlihat Naira yang memaksakan senyumnya.
"Maaf, beri waktu papa. Perasaan Papa tidak baik selepas kepergian Leo." Jelas Abraham yang membuat Naira mengangguk setuju dan tersenyum senang.
"Setelah kita menikah nanti, aku akan berikan papamu cucu yang tampan dan cantik juga." Ucap Naira dengan percaya diri.
"Tentu, bukan hanya satu. Dan aku tidak sabar untuk itu, ayo kita bertemu dengan Mama ku." Melihat senyuman kekasih nya, Abraham mengacak rambut Naira sambil melangkah masuk.
************
Sedangkan di dalam benda yang tengah mengudara itu. Shera baru saja meletakkan putranya di kamar yang tersedia.
"Bagaimana? Leo baik kan?" Tanya Shelina memastikan keadaan keponakannya.
"Awalnya tidak, dia sedikit gelisah saat pertama mengudara. Tapi sekarang, sudah tertidur pulas." Jelas Shera sambil mendudukkan tubuhnya yang lelah.
"Mungkin karena berpisah dengan kakek nya."
"Benar. Dan aku akan terus memperlihatkan pertumbuhan Leo."
"Itu sangat bagus. Kau sungguh dewasa sekarang."
"Tentu saja, aku sudah menjadi ibu sekarang." Shelina tertawa kecil mendengar ucapan adiknya membuat Shera menautkan alisnya.
"Kenapa kakak tertawa? Apa ada yang lucu?" Shelina langsung mengangguk merespon ucapan adiknya.
"Ya, adikku ini sangat cantik. Keponakan ku juga sangat tampan, kita berasal dari keluarga atas Shera. Jika kau tidak keberatan, bagaimana kalau panggilan itu dirubah?"
"Maksudnya panggilan Ibu?"
"Iya, itu sedikit kuno. Kau akan tinggal di Eropa Shera. Leo harus terlihat keren dalam panggilan nya. Bahkan aku juga akan merubah panggilan ku."
"Jadi apa?" Sungguh Shelina menjadi gemas melihat wajah adiknya yang terlihat kebingungan dengan wajah manisnya.
"Kau ini bagaimana Shera? Mama, mommy atau ke timur tengah an." Jelas Shera memberikan saran.
"Yang kedua terdengar bagus." Jawab Shera.
"Pilihan kita sama. Sekarang mommy Shera. Bagus kan?" Shera mengangguk, mungkin dia harus mengikuti panggilan di dunia baru nya ini, dan itu terdengar bagus.
"Ngomong-ngomong, kau ingin bisnis apa Shera?" Jujur, Shelina belum tau bisnis yang akan dibangun oleh adiknya.
"Aku ingin membangun usaha makanan, restoran." Shelina tampak diam mendengar jawaban adiknya.
"Kenapa? Apa itu tidak bagus?" Tanya Shera melihat respon kakak nya.
"Bukan, hanya saja kau yakin Shera? Kau tidak terlihat cukup baik disana." Tentu Shelina ragu, dia melihat tumbuh kembang adik nya itu, membuat jus saja, adiknya itu belum benar. Bagaimana bisa dia membuka usaha makanan.
'Apa sebelumnya dia sungguh tidak berbakat?' Pikir Shera setelah mendengar penjelasan kakak nya.
"Selama dua tahun ini, aku belajar kak. Kakak tau kan, aku hanya bermain ponsel saja, dan menonton. Aku juga sudah coba beberapa makanan, dan itu tidak buruk." Tapi Shelina masih diam mendengar lanjutan adiknya.
"Jika kakak tidak percaya, bagaimana kalau aku memasakkan kakak sesuatu?" Tawar Shera membuat Shelina tampak tertarik, tidak ada salahnya untuk mencoba kan?
"Baiklah, tapi jika gagal..... Maka tidak ada." Shera mengangguk setuju.
"Baik, aku setuju." Jam yang juga semakin larut serta perjalanan yang cukup panjang membuat mereka memilih beristirahat.
Hingga mereka akhirnya mendarat di landasan luas itu. Landasan yang licin membuat Shera berhati-hati dalam melangkah, terlebih dia membawa putranya.
"Selamat datang di New Zealand Shera, sebelum melanjutkan perjalanan ke negara pilihan mu. Nikmati waktu istirahat disini sejenak, Leo juga harus berkenalan dengan Max."
"Baiklah."
"Ya sayang? Aku menuju kesana, baiklah. Love you too." Shelina mematikan panggilan nya dan mereka menuju keluar bandara.
Tapi ketika masih dalam perjalanan, Shera justru melihat seseorang yang sedang berjuang mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
"Dia mencuri dompet mu!" Teriak Shera dan pencuri yang tertangkap basah itu,berusaha kabur. Tapi dengan cepat kaki Shera menendang papan lantai licin dan tepat mengenai pencuri itu, seketika pria itu langsung terjatuh dan bergegas ditangkap oleh keamanan.
"Tendangan yang bagus. Kau juga belajar selama kehamilan?" Tanya Shelina yang membuat Shera terkekeh kecil.
"Aku menonton film action. Dan mencoba mempraktekkan nya."
"Kau belajar dengan cepat, ayo kita bergegas. Keamanan sudah mengurus nya." Ucap Shelina, tapi di tengah kerumunan itu seseorang tengah mencari diantara kerumunan.
*********
"Pencuri itu ditendang dengan tepat! Aku tidak melihat dengan jelas, tapi penolong itu dia menggendong bayi. Untung saja dompet ku tidak hilang." Celetuk gadis remaja yang melihat isi dompetnya.
"Lain kali berhati-hati, kenapa kau sangat gegabah? Baru saja ditinggal sebentar." Balas pria itu mendampingi gadis remaja itu menuju pemeriksaan.
"Tapi aku belum berterima kasih padanya."
"Kita sudah terlambat, ayo segera bergegas." Mau tidak mau, gadis remaja itu menurut saja untuk mengejar penerbangan nya.
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.
ternyata tuan josept tau abra pergi dg kekasihnya