NovelToon NovelToon
DOA DI AKHIR SUJUD

DOA DI AKHIR SUJUD

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Chicklit
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Uswatun Kh@

Hai pembaca!
Kali ini, saya akan membawa Anda ke dalam sebuah kisah yang terinspirasi dari kejadian nyata, namun dengan sentuhan kreativitas yang membuatnya semakin menarik. Simaklah cerita tentang Halimah, seorang wanita yang terjebak dalam badai cinta, kekerasan, dan teror yang mengancam jiwa.

Semuanya bermula ketika Halimah bertemu dengan seorang pria misterius di media sosial. Percakapan mereka berlanjut ke chat pribadi, dan tak disangka, suami Halimah menemukan bukti tersebut. Pertengkaran hebat pun terjadi, dan Halimah dituduh berselingkuh oleh suaminya.

Halimah harus menghadapi cacian dan hinaan dari keluarga dan tetangga, yang membuatnya semakin rapuh. Namun, itu belum cukup. Ia juga menerima teror dan ancaman, bahkan dari makhluk gaib yang membuatnya hidup dalam ketakutan.

Bagaimana Halimah menghadapi badai yang menghantamnya? Apakah ia mampu bertahan dan menemukan kekuatan untuk melawan? Ikuti kisahnya dan temukan jawabannya. Jangan lewatkan kelanjutan cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uswatun Kh@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DODIAKSU 06

Dengan penampilan yang awut-awutan, rambutnya yang panjang tergerai di samping wajahnya yang penuh dengan emosi, Halimah menghampiri suaminya yang baru saja pulang dari kerja. Matanya yang biasanya cerah kini terlihat merah dan bengkak, seperti telah menangis sepanjang hari. Halimah berdiri tepat di depan suaminya, Anton, dengan napas yang terengah-engah dan wajah yang memerah.

"Apa lagi sekarang?" tanya Anton dengan nada kesal, ia berhenti di depan Halimah dan melepaskan tasnya ke lantai. Ia tidak menyadari bahwa istrinya sedang dalam keadaan emosional yang sangat rentan.

Halimah mengepalkan kedua tangannya, ia kemudian memukul-mukul dada suaminya dengan brutal, seperti ingin mengeluarkan semua emosi yang terpendam di dalam hatinya. Anton mencoba menahan tangan Halimah, tetapi ia terkejut dengan kekuatan yang dimilikinya. Halimah mencoba melawannya dengan sekuat tenaga, seperti ingin membuktikan bahwa ia tidak bisa dihentikan.

"Kamu ini gila ya!" bentak Anton.

"Kenapa kamu memukul aku Halimah? Apa yang salah?" teriak Anton.

Halimah berhenti memukul suaminya, ia kemudian menatapnya dengan mata yang penuh dengan air mata.

"Kamu tidak tahu apa yang terjadi pada aku hari ini?" tanya Halimah dengan suara yang terputus-putus. "Kamu tidak tahu apa yang aku rasakan?"

Anton menggelengkan kepala, ia tidak tahu apa yang terjadi pada Halimah. Ia hanya tahu bahwa istrinya sedang dalam keadaan emosional yang sangat rentan.

Mama Halimah dan Anha keluar dari dalam kamar, mereka hanya bisa menatap dengan takjub pada pertengkaran sepasang suami istri itu, tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun. Anton menoleh ke arah mertua dan adik iparnya, matanya terlihat lelah dan khawatir.

"Ada apa, Mbak? Ada apa, Mak?" tanya Anton dengan logat Jawa yang khas, mencoba untuk mengalihkan perhatian dari pertengkaran yang sedang berlangsung.

Namun, Halimah tidak membiarkan suasana menjadi tenang. Ia memukul-mukul tubuh Anton dengan lembut, tapi penuh dengan emosi.

"Kenapa kamu bisa berbohong tentang aku, Mas? Kenapa kamu bilang ke orang lain bahwa aku selingkuh?" ucap Halimah, suaranya terputus-putus oleh tangisan.

"Sekarang, semua orang pasti berpikir bahwa aku adalah seorang wanita yang tidak setia. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana aku harus menghadapi mereka semua lagi."

Air matanya terus mengalir, membasahi pipinya yang pucat. Ia merasa sakit dan dikhianati oleh suaminya sendiri.

Anton menaikkan kedua alisnya, matanya terlihat tidak percaya.

"Jadi kamu ngamuk hanya karena itu?" ucapnya sambil berjalan menuju ke dapur, suaranya terdengar santai tapi dengan nada yang sedikit meninggi.

"Kenapa hanya karena itu kamu sampai histeris seperti ini? Lagian, semua itu benar kan? Aku nggak mengarang cerita, aku hanya mengatakan apa yang aku lihat."

Mata Halimah mengikuti setiap gerakan Anton, menatapnya dengan heran dan sedikit marah.

"Bisanya kamu ngomong sesantai itu, Mas," ucapnya dengan kesal, "apa kamu nggak mikir bagaimana pandangan mereka kepadaku? Mereka pasti sedang membicarakan aku sekarang ini, dan aku tidak tahu bagaimana aku harus menghadapi mereka semua lagi."

Halimah menyusul Anton ke dapur, di sana sudah ada Rafa yang sedang duduk di meja makan, matanya terlihat khawatir dan tidak berani berbicara. Ia hanya diam dan menyaksikan kedua orang tuannya yang sedang berdebat, tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk menghentikan pertengkaran itu. Suasana di dapur terasa tegang, dengan hanya suara debat yang terdengar.

Katinem, mama Halimah, ikut menyusul ke arah dapur, wajahnya terlihat khawatir dan prihatin.

"Kamu juga tidak seharusnya bilang ke orang-orang, Le," ucapnya sambil mendekat ke arah Halimah, suaranya lembut tapi tegas.

"Bagaimanapun itu urusan rumah tangga kalian, kalau bisa jangan sampai orang lain mendengarnya. Kalian bisa jadi bahan gosip desa ini, dan itu tidak baik untuk kalian berdua."

Anton mengangkat suaranya, matanya terlihat marah dan sedih. "Aku juga butuh teman curhat, Mak! Aku capek dan lelah, aku hanya ingin berbagi rasa sakitku! Agar bebanku bisa sedikit berkurang." Suaranya terdengar penuh dengan emosi, seperti orang yang sedang mencari keadilan.

"Aku tidak bisa diam saja, Mak," tambah Anton lagi, suaranya meninggi.

 "Kalau Halimah tidak main chatting dengan lelaki lain, aku juga tidak akan seperti ini. Bahkan lelaki itu berencana mengirimi Halimah hadiah, apa namanya kalau mereka tidak selingkuh, Mak? Aku merasa sakit dan dikhianati, Mak. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan lagi."

"Nak, aku juga tahu kamu pasti sakit hati, tapi pikirkan lagi lah anak kalian, lihatlah Rafa yang sangat menderita di sini," tutur Katinem dengan suara yang lembut tapi tegas.

 "Jangan sampai pertengkaran kalian berakibat buruk pada Rafa, anak kalian yang tidak berdosa ini. Kalian harus memikirkan masa depannya, bukan hanya ego dan kepentingan pribadi kalian."

Katinem melanjutkan, "Lagian, orang itu juga jauh, dan tidak pernah ketemu dengan Halimah, kan? Apakah kalian yakin bahwa ini semua itu sepadan?"

Mereka semua memperhatikan ucapan mama Katinem dengan hening, bahkan Anha yang sedang duduk di depan televisi ikut menyimak mereka dengan penuh perhatian.

Halimah menghela napas, "Sudahlah, Mak, percuma bicara sama Mas Anton, dia tidak akan mau mendengarkan," sahutnya dengan kesal.

Katinem melihat Anton dan Halimah secara bergantian, matanya terlihat sedih dan prihatin.

"Terus, apa yang kalian inginkan? Kalian tidak mungkin kan akan begini terus menerus? Mak aku sebagai orang tua hanya bisa memberi nasihat untuk kalian berdua, jangan sampai pernikahan ini rusak. Kalian harus mencari jalan keluar, bukan hanya saling menyalahkan dan mempersalahkan."

"Aku hanya ingin Halimah minta maaf dan mengakui semua perbuatannya, serta berjanji tidak akan melakukannya lagi," ungkap Anton dengan suara yang tegas dan penuh harapan.

Namun, Halimah tidak mau mengalah. Ia berdecih dengan nada yang tinggi, "Cih! Aku tidak akan minta maaf, Mas! Kalo aku minta maaf, berarti aku mengakui semua itu. Sedangkan aku tidak pernah main serong di belakangmu!" Ujar Halimah dengan tegas, matanya terlihat berkilauan dengan air mata yang masih tergantung di pipinya.

Anton yang awalnya duduk langsung berdiri, ia merasa kesal dan marah dengan ucapan Halimah. Ia merasa bahwa Halimah tidak mau mendengarkan dan mengikuti perintahnya.

"Lihatlah, Mak! Kelakuannya! Selalu keras kepala seperti itu! Kalo maumu begitu, ya mending cerai aja!" Ucap Anton dengan suara yang meninggi, matanya terlihat memerah dengan emosi yang tidak terkendali.

Seketika semua hening, saat mendengar ucapan Anton yang seperti petir di siang bolong. Rafa yang awalnya duduk tertunduk, tiba-tiba berdiri dengan mata yang terbuka lebar, seakan membayangkan nasib keluarganya yang akan hancur.

"Kalian tega mengatakan ini di depanku?" isak Rafa, suaranya terdengar bergetar dengan emosi yang tidak terkendali. Ia mengepal kedua tangannya dengan erat, seakan ingin menghancurkan sesuatu.

"Tega kamu, Mas, bilang begitu di depan anakmu sendiri," tutur Halimah, suaranya terdengar sedih dan marah.

Anton tidak peduli dengan reaksi Rafa dan Halimah. Ia terus mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan.

"Ya, habis mau apa lagi? Adanya orang ketiga itu sangat menyakitkan. Rafa, kamu tidak tahu, kan, Makmu ini chatting dengan siapa? Bahkan lelaki itu bilang sayang-sayang ke ibumu," ucap Anton dengan nada tinggi, seakan ingin membuat Rafa dan Halimah semakin tersakiti.

Seketika Rafa seperti tersambar petir di siang bolong. Ucapan mereka semua seakan tertampung di otaknya dan membuat otaknya serasa ingin meledak. Ia merasa seperti sedang berada di tengah-tengah badai yang tidak berakhir.

1
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
dah selingkuh main pelet2an ckckck 🤦‍♀️
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
jangan mauu /Scream/
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Anton makin tega, Halimah sabar banget 😭
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
/Cry/ yahhh yahhh
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
suka sama gambar2 visual pilihan author 🥰
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang bpkmu sengklek kyk tumor kankerr 🤣
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang niat bnget cari kesalahan Halimah 😭 padahal Dy yg slingkuh
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.
eh kok mt.. ke gc 🤣🤣
𝙵𝚑𝚊𝚗𝚒𝚊 🦂🦂 🦂
lanjut yi.. nggak sabar pengen liat si Anton itu menyesal
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.: iyaa buk.. ini jg lgi berusaha.. oleng ke mt mulu buk
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
eehh /Panic/
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
hddehhh play victim 😤😤
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
pasti mau tinggal bareng sama selingkuhannya 😌😏
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
si Anton dah beralih ke lain hati, 🤧🤧 makanya berubah jdi suami kamvrett, lebih baik pisah aja jngn mengharapkan hal yg mustahil Halimah 😭
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
mang kyk betina si Anton ini 😂😂🤣🤣
Manik🌼
satu iklan untuk kamu /Drool/
Manik🌼
bener sih kata anha
Nar Sih
sabarr ya halimah
Nar Sih
dri bhsa nya ini cerit orang jawa ya kak thorr ,tpi sedih dan lucu
.•♫•♬•Luo Yii•♬•♫•.: iyaa Halimah orang Jawa di cerita ini
total 1 replies
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
Halimah cepat pisah dari Anton, daripada kamu stress di hina & direndahkan terus 😭😭🤧
💘Ƴᾰуᾰ💘✨
untungnya si Rafa dah gede & Halimah bisa cari uang sendiri, mang suami gak guna si Anton 🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!