NovelToon NovelToon
Warisan Sihir Radena

Warisan Sihir Radena

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dzira Ramadhan

Di negeri magis Aelderia, Radena, seorang putri kerajaan yang berbakat sihir, merasa terbelenggu oleh takdirnya sebagai pewaris takhta. Hidupnya berubah ketika ia dihantui mimpi misterius tentang kehancuran dunia dan mendengar legenda tentang Astralis—sebuah senjata legendaris yang dipercaya mampu menyelamatkan atau menghancurkan dunia. Dalam pelariannya mencari kebenaran, ia bertemu Frieden, seorang petualang misterius yang ternyata terikat dalam takdir yang sama.

Perjalanan mereka membawa keduanya melewati hutan gelap, kuil tersembunyi, hingga pertempuran melawan sekte sihir gelap yang mengincar Astralis demi kekuatan tak terbayangkan. Namun, untuk mendapatkan senjata itu, Radena harus menghadapi rahasia besar tentang asal-usul sihir dan pengorbanan yang melahirkan dunia mereka.

Ketika kegelapan semakin mendekat, Radena dan Frieden harus memutuskan: berjuang bersama atau terpecah oleh rahasia yang membebani jiwa mereka. Di antara pilihan dan takdir, apakah Radena siap memb

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dzira Ramadhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23: Akar Kegelapan

   Beberapa bulan setelah konflik dengan naga pemberontak, Frieden, Radena, dan Lya mulai mendengar desas-desus tentang aktivitas gelap yang mengancam perdamaian. Sekte gelap, yang mereka yakini telah dihancurkan, tampaknya mulai mengumpulkan kekuatan lagi. Namun, kali ini, mereka tidak hanya beroperasi di bayang-bayang tetapi juga mulai mempengaruhi beberapa kelompok manusia yang tidak puas dengan aliansi tersebut.

Sumber Gangguan

   Di tengah rapat dengan para pemimpin manusia, Zurek, dan Zaurath, seorang prajurit pengintai memasuki ruangan dengan terburu-buru.

   “Yang Mulia Radena, kami menemukan markas baru sekte gelap. Mereka berkumpul di reruntuhan kota kuno di barat.”

   Zaurath, yang duduk dengan tenang di sisi ruangan, membuka matanya yang besar. “Kota kuno? Apa mereka mencoba membangkitkan sesuatu dari masa lalu?”

   Frieden mengangguk. “Itu mungkin. Mereka menggunakan energi gelap untuk menciptakan makhluk baru sebelumnya. Tidak mustahil mereka berusaha menciptakan sesuatu yang lebih besar kali ini.”

   Radena memandang mereka dengan serius. “Kita tidak bisa membiarkan ini berlanjut. Jika sekte itu mendapatkan lebih banyak kekuatan, mereka akan menghancurkan apa yang telah kita bangun.”

   Perjalanan ke Kota Kuno

   Radena, Frieden, Lya, Zurek, dan Zaurath memutuskan untuk memimpin tim kecil menuju reruntuhan kota itu. Kota kuno yang dimaksud adalah Thalveron, sebuah tempat yang pernah menjadi pusat kekuatan sihir ribuan tahun yang lalu tetapi hancur karena perang antara manusia dan naga.

   Perjalanan itu tidak mudah. Mereka harus melewati gurun berbatu, hutan gelap, dan jurang berbahaya. Sepanjang perjalanan, Zurek terus mengamati sekeliling dengan penuh kewaspadaan.

   “Kota ini dipenuhi dengan sihir kuno,” kata Zurek sambil memeriksa tanah di bawahnya. “Aku bisa merasakannya. Sekte itu mungkin mencoba memanfaatkan sesuatu yang tidak bisa mereka kendalikan.”

   Zaurath menambahkan, “Energi seperti ini adalah alasan kenapa tempat ini ditinggalkan. Ini bukan hanya berbahaya bagi mereka, tapi juga bagi kita semua.”

   Kedatangan di Thalveron

   Ketika mereka tiba di Thalveron, mereka disambut oleh pemandangan yang menyeramkan. Kota itu dipenuhi dengan    reruntuhan besar, tetapi di tengahnya, sebuah cahaya gelap berkilauan, seperti pusaran energi yang menghisap kehidupan dari sekitarnya.

   “Sekte itu pasti ada di sana,” kata Lya sambil menyiapkan busurnya.

   “Pertanyaannya adalah, apa yang sedang mereka lakukan?” kata Frieden.

   Mereka bergerak dengan hati-hati melalui reruntuhan, menghindari jebakan sihir yang dipasang di sekitar kota. Di tengah perjalanan, mereka melihat makhluk-makhluk gelap yang tampak seperti iblis, tetapi dengan tubuh yang cacat dan aura yang tidak stabil.

   “Mereka menciptakan lebih banyak makhluk seperti ini,” kata Zurek dengan suara rendah. “Tapi mereka terlihat tidak sempurna.”

   Zaurath melangkah maju. “Itu karena mereka memaksakan energi yang tidak seimbang. Ini tidak akan bertahan lama, tetapi cukup untuk menjadi ancaman.”

   Konfrontasi di Altar Gelap

   Ketika mereka mencapai pusat kota, mereka menemukan pemimpin sekte bertopeng perak berdiri di atas altar besar. Di sekelilingnya, pengikut sekte melantunkan mantra dengan suara yang dalam dan menakutkan.

   “Lihat siapa yang datang,” kata pemimpin sekte itu dengan suara mengejek. “Pahlawan dunia, naga tua, dan iblis penjilat. Kalian semua datang untuk menyaksikan lahirnya kehancuran kalian?”

   Radena mengangkat tongkatnya. “Hentikan ini sekarang, atau kami akan menghentikanmu!”

   Pemimpin itu tertawa, lalu menunjuk ke arah pusaran energi gelap yang ada di belakangnya. “Kalian tidak bisa menghentikan apa yang sudah dimulai. Aku telah menemukan kunci untuk membangkitkan kekuatan kuno yang bahkan lebih besar dari Astralis.”

   Zaurath mendekat, mengeluarkan suara menggeram. “Kau bermain dengan kekuatan yang tidak kau pahami, manusia bodoh. Itu bukan kekuatan untuk dimiliki.”

   Pemimpin sekte itu mengabaikannya, lalu memanggil makhluk besar dari dalam pusaran energi. Makhluk itu tampak seperti naga, tetapi tubuhnya berlapis bayangan yang bergerak, dengan mata merah menyala dan sayap yang robek.

   “Selamat datang, Valtherion,” kata pemimpin itu dengan suara penuh kemenangan.

   Kebangkitan Valtherion yang Rusak

   Radena terkejut. “Valtherion? Bukankah itu naga pertama yang menciptakan keseimbangan dunia?”

   Zaurath menatap makhluk itu dengan kesedihan. “Bukan Valtherion. Ini hanya bayangan dirinya, sesuatu yang rusak dan dipenuhi kebencian. Mereka telah mencemari jiwanya.”

   Makhluk itu mengaum, suara gemuruhnya mengguncang tanah di bawah mereka.

   “Kita tidak bisa membiarkannya bebas!” seru Frieden sambil menghunus pedangnya.

   Pertempuran besar pun terjadi. Makhluk itu menyerang dengan kekuatan yang menghancurkan, meluncurkan semburan energi gelap yang hampir tidak bisa ditahan oleh mereka.

   Radena melantunkan mantra besar, mencoba menstabilkan energi di sekitarnya. “Aku bisa merasakan bagian jiwa Valtherion yang asli di dalam sana. Kita harus memurnikannya!”

   Zurek dan Zaurath bekerja sama untuk menyerang makhluk itu, sementara Lya menggunakan panah sihirnya untuk menghancurkan pengikut sekte yang mencoba melindungi altar.

Pemurnian Valtherion

   Dengan bantuan Zaurath, Radena akhirnya berhasil mendekati makhluk itu. Ia mengangkat tongkatnya, lalu mulai melantunkan mantra yang berasal dari kitab kuno yang ia pelajari di Kuil Astralis.

   “Valtherion, dengarkan aku!” seru Radena. “Kau adalah pelindung keseimbangan, bukan penghancur. Kembalilah ke wujud aslimu!”

   Makhluk itu mengaum, tetapi cahaya dari tongkat Radena mulai menembus bayangan yang menyelimutinya. Perlahan, tubuh makhluk itu berubah, menjadi lebih kecil dan lebih terang.

   Akhirnya, bayangan itu lenyap sepenuhnya, dan yang tersisa adalah naga tua dengan sisik perak yang berkilauan. Valtherion yang asli telah kembali.

   Kehancuran Sekte

   Pemimpin sekte, yang melihat rencananya gagal, mencoba melarikan diri, tetapi Zurek dan Frieden berhasil menangkapnya.

   “Kau tidak akan menghancurkan dunia ini lagi,” kata Frieden sebelum mengikatnya dengan rantai sihir yang diciptakan oleh Zurek.

   Valtherion, meskipun lemah, berbicara dengan suara yang penuh wibawa. “Kalian telah menyelamatkanku. Untuk itu, aku berterima kasih.”

   Zaurath membungkuk hormat. “Dunia ini membutuhkanmu, Valtherion. Bantu kami menjaga keseimbangan.”

Harapan Baru

   Dengan kembalinya Valtherion, dunia memiliki pelindung baru yang bisa membantu menjaga keseimbangan. Sekte gelap akhirnya dihancurkan sepenuhnya, dan para pengikutnya ditangkap.

   Radena, Frieden, Lya, Zurek, dan Zaurath kembali ke istana dengan hati yang lebih ringan.

   “Kita telah melalui begitu banyak,” kata Radena sambil memandang teman-temannya.

   “Dan kita akan terus melakukannya,” balas Frieden. “Karena dunia ini selalu layak untuk diperjuangkan.”

1
Sriverie
.
Sriverie
awas makhluk /Toasted/
巴耶若果蛇王任何人與您聯絡或查看您在
yah bagus Namun kurang paham bagian alur mau kemanakan mungkin saya kurang baca lebih banyak lagi sampai bab akhir anda up. 😄
Dzira Ramadhan: iya aku bingung🥲
total 1 replies
Sriverie
.
Sriverie
peace
Sriverie
/Hey/
Sriverie
👍
Dzira Ramadhan: makasih udang😭
total 1 replies
Sriverie
gurita unyu
Sriverie
naga Wak👍
Sriverie
👍
M. Nabil Hadafi
Aku gk tau ceritanya termasuk bagus apa tidak,tp aku suka dan enjoy bacanya
Dzira Ramadhan: mantap
total 1 replies
Author GG
ini sengaja di publish atau bagaimana author ...
Dzira Ramadhan: hmm, itu sementara
total 1 replies
「Hikotoki」
sinopsis hanya menjelaskan secara singkat tujuan mc, atau keinginannya saja, tidak perlu menjelaskan bab 1 bab 2 bab 3, selain boros juga menurunkan kualitas novelmu
Yessica Gutierrez Mamani
karya ini benar-benar bikin saya terhibur. Terima kasih thor banyak, keep up the good work!
Dzira Ramadhan: makasih
total 1 replies
Mashiro Shiina
Lanjutkan menulis, aku siap menjadi penggemarmu setia.
Dzira Ramadhan: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!