dibaca aja ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun juntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
cahaya yang menggoda
Di dalam kegelapan Pintu Dunia, Arka dan Maya merasakan kekosongan yang tidak biasa. Keheningan seakan menekan mereka, seperti ada sesuatu yang menunggu untuk ditemukan, namun mereka tak bisa menggapai nya dengan mudah. Jalan yang mereka tempuh semakin sempit, dan mereka merasa seperti berjalan di lorong waktu, tempat masa lalu dan masa depan bersatu dalam satu titik.
"Apakah kita masih di dunia yang sama?" tanya Maya, suara nya bergetar karena rasa cemas yang tak bisa ditahan. Matanya mencari-cari tanda-tanda familiar, namun yang ada hanya lah kegelapan dan kabut tipis yang menyelimuti mereka.
Arka menarik napas dalam-dalam, menenang kan dirinya. "Aku tidak tahu, Maya. Rasa nya seperti kita berada di antara dunia, tempat yang tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata. Tetapi kita harus terus maju."
Mereka terus melangkah, kaki mereka tergerus tanah yang seakan tak stabil. Suasana makin mencekam, dan setiap langkah membawa mereka lebih dalam ke dalam tempat yang asing. Maya, yang biasanya tegar, merasa ketakutan merayap masuk. Namun, ada sesuatu dalam dirinya yang berkata bahwa mereka harus terus maju sesuatu yang lebih besar dari rasa takut mereka.
Tiba-tiba, sebuah cahaya lembut mulai muncul di kejauhan. Cahaya itu sangat terang, namun tidak menyilaukan. Seakan-akan cahaya itu mengundang mereka untuk mendekat. Arka dan Maya saling bertukar pandang, kedua nya merasa ada kekuatan misterius yang menarik mereka menuju cahaya itu.
Tanpa berkata-kata, mereka melangkah lebih cepat, mengikuti cahaya yang semakin besar dan jelas. Semakin mereka mendekat, semakin kuat mereka merasakan bahwa cahaya itu membawa sesuatu yang jauh lebih dalam sebuah kebenaran yang belum mereka pahami sepenuh nya.
---
Saat mereka akhirnya tiba di pusat cahaya, dunia sekitar mereka berubah seketika. Mereka berada di sebuah tempat yang terasa sangat berbeda, namun juga sangat familiar. Seolah-olah mereka telah berada di sini sebelumnya, meskipun mereka tidak pernah mengingatnya. Sebuah ruangan besar terbuka di depan mereka, dengan dinding yang dipenuhi dengan simbol-simbol kuno, seperti cerita yang ditulis oleh waktu itu sendiri.
Di tengah ruangan itu, ada sebuah batu besar yang bercahaya, dikelilingi oleh aura misterius. Di atas batu itu, terukir tulisan yang tidak bisa mereka baca, namun mereka merasa bahwa tulisan itu berbicara langsung pada hati mereka. Maya melangkah lebih dekat, terpesona oleh batu itu. Ada sesuatu dalam dirinya yang ingin memahami pesan yang tersembunyi di balik simbol-simbol itu.
"Arka, apa ini?" Maya bertanya, suara nya gemetar, penuh dengan rasa ingin tahu dan kekaguman.
Arka mendekat, matanya tertuju pada batu itu. Ia merasa, untuk pertama kalinya, sebuah pengertian mendalam mengalir melalui dirinya. "Aku tidak tahu, Maya, tapi aku rasa ini adalah tempat yang kita cari. Ini adalah titik di mana perjalanan kita dan dunia ini bertemu."
Tiba-tiba, simbol-simbol di dinding mulai bersinar, dan suara lembut terdengar di dalam pikiran mereka. "Kalian telah datang jauh, melampaui batas dunia yang diketahui. Apa yang kalian cari tidak ada di luar sana. Jawaban yang kalian cari ada di dalam diri kalian sendiri."
Maya terdiam, merasa ada sebuah kedalaman yang meresap dalam kata-kata itu. Arka pun merasa hal yang sama. Mereka telah mencari jawaban di luar, namun kini mereka dihadapkan pada kenyataan bahwa jawaban itu mungkin bukan sesuatu yang dapat ditemukan dengan mudah.
Suara itu melanjutkan, "Kalian akan terus berjalan, dan perjalanan itu akan membawa kalian ke tempat yang lebih besar. Tetapi yang terpenting, kalian harus mengerti bahwa pencarian sejati adalah pencarian untuk memahami diri sendiri, untuk menerima ketidakpastian dan menjadi bagian dari segala yang ada."
Arka dan Maya saling pandang. Di balik semua pertanyaan yang mereka bawa, ada sesuatu yang jelas perjalanan mereka, dalam segala bentuknya, bukan hanya tentang mencari jawaban, tetapi juga tentang bagaimana mereka menghadapi hidup dengan segala ketidakpastian dan keajaibannya.
---
Setelah suara itu menghilang, ruangan itu menjadi sunyi kembali. Maya memandang batu bercahaya di depan mereka dengan tatapan yang berbeda sekarang ia merasa seolah seluruh perjalanan mereka, meskipun penuh dengan tantangan, membawa mereka pada pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri.
"Kita sudah cukup lama mencari, Arka," kata Maya, suaranya tenang namun penuh rasa lega. "Mungkin perjalanan ini adalah tentang bagaimana kita memahami diri kita lebih baik, bukan tentang menemukan sesuatu di luar sana."
Arka tersenyum, merasa bahwa mereka akhirnya telah mencapai sebuah titik terang dalam perjalanan panjang mereka. "Aku rasa kamu benar, Maya. Dunia ini akan selalu penuh dengan misteri, dan kita tidak akan pernah tahu semuanya. Tetapi itu bukanlah alasan untuk berhenti mencari. Kita akan terus melangkah, tetapi bukan hanya untuk menemukan dunia yang lebih besar tapi untuk mengerti lebih dalam tentang diri kita sendiri."
Maya mengangguk, lalu menyandarkan tubuhnya pada Arka. "Aku siap, Arka. Kita telah melalui banyak hal, dan sekarang kita tahu bahwa perjalanan ini adalah tentang menjadi bagian dari dunia ini, bukan hanya menghadapinya."
Arka menggenggam tangan Maya dengan lembut. "Ya, kita akan terus bersama, dan bersama-sama kita akan menghadapinya."
---
Menyatu dengan Dunia
Saat mereka meninggalkan tempat itu, mereka merasa berbeda. Mereka tidak hanya menemukan bagian dari jawaban yang mereka cari, tetapi mereka juga menemukan kedamaian dalam diri mereka. Mereka tahu bahwa dunia ini tetap penuh dengan tantangan, tetapi mereka sudah lebih siap untuk menghadapinya.
Arka dan Maya kembali ke dunia mereka dunia yang kini mereka lihat dengan mata yang berbeda. Dunia yang penuh dengan kemungkinan, penuh dengan ketidakpastian, dan penuh dengan keajaiban yang hanya bisa ditemukan oleh mereka yang berani berjalan melaluinya.
Dengan keyakinan baru, mereka memulai perjalanan baru. Mereka tahu bahwa apapun yang datang, mereka akan menghadapinya bersama, dengan hati yang penuh dengan pemahaman dan cinta.
---
Di sebuah malam yang tenang, ketika angin berbisik lembut di antara pepohonan, Arka dan Maya duduk bersama di bawah bintang-bintang. Mereka tidak tahu ke mana perjalanan ini akan membawa mereka selanjutnya, tetapi mereka tahu satu hal: mereka telah menemukan kedamaian dalam diri mereka sendiri, dan itu adalah awal dari perjalanan sejati mereka.
Di ujung horizon, dunia terbentang luas, penuh dengan kemungkinan dan misteri yang menunggu untuk ditemukan. Mereka tahu, meskipun mereka telah mencapai banyak hal, perjalanan ini baru saja dimulai.
Dengan tangan saling menggenggam, mereka melangkah ke depan, menuju dunia yang penuh dengan cahaya dan bayangan dunia yang akan terus mereka jelajahi, bersama.
---
Bersambung...