NovelToon NovelToon
Wanita Cadar Destiny With Mas Duda

Wanita Cadar Destiny With Mas Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Anak Genius / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Aisyah Alfatih

Adam Xavier, memiliki seorang anak bernama Malvin Xavier. Anak ini baru berusia empat tahun, namun pemikiran nya melebihi orang dewasa.

Malvin Xavier selalu memerintahkan ayah nya untuk mencarikan seorang ibu untuk nya. Namun, Adam selalu menolak permintaan Malvin, dengan alasan, dia masih bisa membesarkan Malvin tanpa kehadiran seorang ibu di hidup mereka.

Pertemuan tak sengaja Malvin, dengan seorang wanita cadar, membuat Malvin memiliki keinginan untuk dekat dengan wanita itu, Malvin berharap jika wanita cadar itu bisa menjadi ibu pengganti untuk nya.

Siapa kah, wanita cadar yang membuat Malvin terus mendesak sang ayah untuk menikahi wanita cadar itu?

Yuk simak di, Wanita Cadar Destiny with Mas Duda !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Najwa jatuh sakit

Merasa tidak sanggup untuk merawat dua orang sakit sekaligus, Adam meminta bawang Melda untuk membantu nya. Adam masih menunggu Najwa yang siuman. Hanya saja, Adam memperhatikan wanita itu dari jauh.

Najwa berbaring di atas ranjang pasien, dengan keadaan yang begitu lemah, sejak semalam Najwa belum mengisi perut nya dengan makanan apapun.

Ada Malvin, yang saat ini juga melihat ke arah Najwa, yang tak jauh dari ranjang nya.

"Daddy, apa Mommy akan baik-baik saja? ini pasti karena Mommy, semalam bergadang nungguin Malvin, jadi nya Mommy jatuh sakit"

Adam melihat ke arah Malvin, dia baru sadar kalau saat ini Malvin sangat mencemaskan keadaan Najwa. Bahkan, Adam bisa merasakan jika rasa sayang Najwa kepada Malvin, bisa membuat Malvin, begitu peduli pada Najwa.

Ceklek !

Melda baru datang, Adam dan Malvin, sama-sama menoleh ke arah pintu.

"Apa yang terjadi? kenapa Najwa pingsan?" tanya Melda, yang baru saja tiba.

"Dokter bilang, Najwa kekurangan asupan, sejak semalam Najwa belum mengisi perut nya, dan juga sebelumnya dia mendapati gerimis, sehingga membuat suhu tubuh nya melemah, dan dia jatuh pingsan"

"Kalian sejak semalam berdua disini, apa kamu tidak bisa sedikit perhatian kepada nya, kenapa kau tidak menawarkan dia untuk makan?" Melda masih berlanjut memarahi anak nya. Semenjak Adam menikah dengan Najwa, tidak terhitung lagi, sudah berapa kali Adam di marahi oleh Melda.

"Mama, dia datang dari rumah, mana aku tahu dia belum makan, memang nya aku ini peramal yang bisa menebak nya" jawab Adam yang cuek, duduk sembari melipatkan ke dua tangan nya di dada, dan kaki ikut menyilang.

"Kau punya mulut, kenapa kau tidak gunakan mulut mu itu untuk bertanya. Ais... Adam, Mama tidak tahu lagi, bagaimana untuk menasehati mu!" pasrah Melda, lalu duduk di samping ranjang Malvin.

"Oma, apa Mommy akan bangun? kalau Mommy tidak bangun bagaimana ?" tanya Malvin, cemas.

"Kita kubur Mommy bersama dengan Daddy mu sekalian!" ketus Melda, lalu menatap tajam ke arah Adam. Pria ini tidak pernah lagi melakukan hal yang benar di depan Melda, semenjak dia memperlakukan buruk terhadap Najwa.

"Eegh" Najwa memegang kepala nya, yang ia rasa masih sedikit pusing, lalu menyadari, kalau tangan nya sudah di pasang infus oleh perawat.

Najwa langsung membuka mata dan melihat ke arah Malvin.

"Oma, Mommy sudah bangun!" teriak Malvin, Melda dan Adam terkesiap, dan langsung melihat ke arah Najwa yang berusaha untuk duduk dari berbaring nya.

"Kata dokter, tubuh mu masih lemah, jangan bangun dulu, biarkan satu cair itu habis, dan kalau nanti kondisi mu sudah membaik, kamu sudah bisa pulang bersama dengan Malvin besok" ujar Adam, Najwa melirik ke arah Melda.

"Benar Najwa, ku terlalu capek, istirahat saja dulu" sambung Melda, Najwa pun akhir nya menuruti ucapan suami dan ibu mertua nya.

Suasana kembali sepi, apalagi saat ini Malvin sudah tertidur, dan Melda keluar sebentar untuk mencari sesuatu, menyuruh Adam untuk tinggal dan menjaga anak dan istri nya.

Setelah sholat insya selesai, Najwa telah meminta perawat melepaskan jarum infus nya agar dia bisa sholat dengan leluasa, jarum infus sudah di lepas sebelum Najwa sholat magrib tadi.

Najwa kembali ke ranjang nya, saat melihat Malvin masih tertidur. Lalu, datang Melda, dengan membawa dua paperbag untuk mereka semua.

"Mama bawa makan malam untuk kalian semua, bubur ini untuk Najwa, dan nasi ini untuk Adam, dan bubur ini untuk Malvin. Adam bantu mama suapi Najwa, dan Mama akan menyuapi Malvin" pungkas Melda memberikan bubur untuk Adam.

Tumben banget, Adam tidak menolak atau membantah perintah Melda. Adam segera berjalan ke arah ranjang Najwa, dan duduk di samping nya.

"Abang sini, Najwa bisa makan sendiri, Abang juga belum makan bukan?" ujar Najwa, yang sedikit sungkan dengan Adam.

"Tenang saja kamu Najwa, kalau Adam tidak makan, tidak akan membuat dia mati!" ketus Melda, dengan tajam. Adam hanya diam dan menghela nafas nya, Najwa juga tidak bisa membantah ucapan ibu mertua nya, yang memang saat ini masih marah dengan Adam.

"Kamu duduk saja yang benar, biar ku suapi, jangan buat wanita tua itu marah lagi" gumam Adam.

"Aku masih bisa mendengar nya" sahut Melda , Adam langsung berusaha untuk menyuapi Najwa untuk makan.

Dengan ragu, Najwa mencoba menyibak setengah cadar nya, yang hanya memperlihatkan mulut nya saja. Adam tertegun, saat melihat bibir mungil milik Najwa, sungguh manis dan juga sangat menggoda, bibir nya mungil dan sexy, dan terlebih lagi masih terlihat begitu alami.

"Apa yang kau lihat Adam, jika hanya kau lihat saja bubur nya tidak akan habis!" cibir Melda, Adam sekali lagi kesal dengan ucapan ibu nya.

Adam menyuapi Najwa pelan - pelan, sampai bubur yang ada di dalam mangkuk tersebut habis.

Tanpa menunggu lama, Adam segera bangkit dari tempat duduk nya, dan berjalan ke arah sofa.

Adam mengambil nasi yang di bawakan Melda untuk nya, dan melahap nya sampai habis, Najwa tersenyum melihat Adam yang sedang menghabiskan nasi nya, entah kenapa Najwa tidak bisa membenci pria itu, meskipun Adam berulang kali menyakiti perasaan nya.

Malvin baru bangun, Melda membantu Malvin untuk duduk, dan setelah itu baru menyuapi nya bubur.

"Apa mama akan menginap?" tanya Adam,

"Iya, kita berempat akan tinggal satu malam lagi disini, besok baru beberes untuk pulang" tukas Melda.

"Eeemmm" singkat Adam, yang langsung berjalan ke arah pintu keluar, dan tak lama ia kembali lagi, dengan membawa selimut tebal di tangan nya dua lembar.

"Mama tidur si sofa, Kamu bisa tidur satu ranjang dengan Najwa, ranjang Najwa lebih besar dari ranjang Malvin" saran Melda, Adam atau pun Najwa sama - sama terkejut, apa yang barusan di dengar nya.

Memang benar, ranjang Najwa muat untuk dua orang, sedangkan milik malvin, hanya cukup satu orang.

"Aku bisa tidur di mobil, Ma!" tolak Adam,

"Tidak bisa, jika kita semua tidur, dan Malvin butuh sesuatu tidak ada yang tahu, ayolah Adam jangan membantah nya, kalian suami istri apa yang salah dengan tidur seranjang" ungkap Melda, akhirnya Adam sekali lagi menuruti keinginan Melda yang terus mendesak nya untuk dekat dengan Najwa.

Adam berjalan ke arah ranjang Najwa, setelah memberikan satu selimut untuk Melda.

Najwa yang paham, segera menggeser tubuh nya ke samping, agar Adam bisa segera naik ke atas ranjang Najwa. Sebelum tidur, Adam lebih dulu duduk sebentar, dan melihat Melda yang terus menerus memberi nya tatapan mematikan.

"Sudah malam, ayo tidur, Mama akan mematikan lampu ruangan, biar Lampu kecil saja yang nyala di dekat Malvin "

Setelah lampu mati, Najwa dan Adam masih belum tidur, kedua nya membelakangi satu sama lain, dan pada akhirnya memilih untuk memejamkan mata, dan berharap esok nya cepat pagi.

1
Herlida Agustina
baruu baca,
nynen
pengulangannya panjang bgt tor
uswatun hasanah
Luar biasa
qinara vio
mantap lah
Neng
Lumayan
Yulvita Darnel
nyesek rasa hatiku
sherly
banyak amat musuhnya ...
sherly
ngk gitu kali konsepnya Romi, telp donk si Adam kasi tau trus tanya dianya beli soto dimana...
sherly
gilaaaa sidelon
sherly
yg bener aja 5 M mau diitung kok ngk kasi cek aja adam
sherly
cieee puitis juga lu bang
sherly
betul tu si Adam kurang piknik varooo
sherly
jgn2 Malvin bukan anak Adam lagi, dan inilah rahasia yg Melisa maksud
sherly
aneh nih Adam ngapain juga jelasin kalo toh kamu ngk mau melunakkan hatimu untuk najwaa.... sama aja boong dtg tp ngk bisa bw Najwa pulang
sherly
Luar biasa
sherly
sok setia kamu adam... jahat banget deh Ama najwaa
sherly
gelo kamu adam
Wati Sugeng
klu nulis jangan kebanyakan diulang.
norah selen
ingatkan c kembar anak Adam bisa bela diri rupanya engga
Sairah 123
mau komen suruh nazwa ninggalin Adam jg percuma. udh di buat critany. jdi kyany kesel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!