Choki Zakaria atau yang biasa dipanggil 'Jack', adalah ketua geng motor yang ditakuti di kotanya mendadak harus menikah dengan Annisa Meizani karena kesalahpahaman dari para warga.
Annisa, seorang gadis muslimah dengan niqob yang menutupi sebagian wajahnya ini harus ikhlas menerima sikap cuek Jack yang mengira wajahnya buruk rupa.
Sikap Jack berubah setelah tau wajah Annisa yang sebenarnya. Bahkan ketua Genk motor itu menjadi pria penurut dan manja di hadapan istrinya.
Akankah niat Jack untuk bertobat mulus tanpa hambatan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab#22. Kepeleset dah!
Choki tidak menyangka, jika Annisa ada di belakang tubuhnya dan langsung menubruk dirinya. Hingga, sosok pemuda itu agak sedikit terhuyung.
"Kamu kok ada di sini?" tanya Choki dengan kedua pipi yang ia rasa macam kesemutan dan hatinya dag-dig-dug tak karuan.
Belum pernah Choki merasa salah tingkah begini di dekat wanita. Karena, bukan hal yang asing berada bersisian dengan gadis-gadis yang cantik.
"Maaf, maafkan Annisa," lirih gadis itu merasa bersalah.
"Loh, kok kamu yang malah minta maaf. Harusnya kan aku, karena udah bikin kamu nunggunya kelamaan," ucap Choki.
Annisa menggeleng. Pemuda ini tidak tau apa yang sudah berkeliaran sejak tadi didalam hati dan juga pikirannya.
"Ya sudah. Kita pulang sekarang ya. Berkas-berkas kamu sudah keluar," ucap Choki seraya menunjukkan beberapa carik kertas yang ia pegang.
Annisa pun mengangguk sambil menghapus air matanya.
Annisa memesan taksi online melalui aplikasi.
Hingga tak lama berselang mereka berdua telah sampai di rumah kontrakan mungil Annisa.
"Assalamualaikum Mbak Annisa," panggil salah satu tetangga yang kebetulan berada di depan kontrakan.
"Wa'alaikum salam," jawab keduanya serempak. Choki kini sudah mulai terbiasa mengucapkan salam dan maupun menjawabnya.
"Gimana keadaannya? Sudah sehat?" cecar wanita paruh baya yang mengenakan jilbab instan itu.
"Alhamdulillah, Bu. Annisa sudah merasa baikan. Terimakasih atas perhatiannya," jawab Annisa.
"Oalah, syukur Alhamdulillah kalo begitu, Mbak. Yowis, istirahat ya. Kalo ada apa-apa panggil aja saja. Jangan sungkan," ucap ibu itu lagi, seraya menatap Annisa dan Choki bergantian.
Alhamdulillah, Annisa berucap dalam hatinya. Semoga, kali ini Allah mengirimkannya tetangga yang baik hati.
Annisa pun masuk kedalam.
Sesampainya di kamar ia membuka Khimar dah jga niqob-nya.
Choki lantas menaikkan kaki Annisa hingga lurus ke atas kasur.
"Aku mau bawa baju kotor ini dulu ke belakang. Kalo perlu apa-apa, teriak aja," ucap Choki yang kemudian berlalu keluar kamar.
"Dia, mau ngapain dengan pakaian kotor itu?" Annisa mengerutkan keningnya. Keadaannya sudah sehat, kenapa tidak boleh bergerak.
Annisa pun segera mengganti pakaiannya, dengan daster rumahan. Tetapi, tetap berlengan panjang. Karena, bagaimana pun, Annisa masih belum bisa sepenuhnya menampakkan auratnya di depan suaminya itu.
"Kamu, mau ngapain, Bang Zakaria?" tanya Annisa yang mana sontak langsung membuat Choki menoleh cepat.
"Eh, kamu. Ngapain turun dari tempat tidur. Kan aku udah bilang, kalo perlu apa-apa teriak aja," tegur Choki yang mana penampilannya saat ini nampak sedikit berantakan dan basah.
"Annisa udah sehat. Kenapa gak boleh turun dari kasur? Itu, Bang Zakaria ceritanya mau nyuci baju?" cecar Annisa yang pada saat ini tengah mati-matian menahan tawanya.
Di saat, ia melihat kamar mandinya penuh dengan busa sabun. Annisa sangat yakin jika Choki tidak pernah mencuci sebelumnya.
Entah, sebenarnya seberapa kaya pria ini.
Annisa tak ingin tau, karena Annisa tidak mengincar harta Choki. Hanya saja, Annisa akan sangat merasa sedih dan bersalah jika karena pernikahan mereka maka Choki tidak diakui lagi oleh keluarganya.
Annisa juga masih penasaran kejadian apa yang membuat Choki terluka cukup parah malam itu. Hingga, pemuda itu terdampar di depan teras rumahnya.
"Lha terus kamu mau ngapain? Minum, makan ... atau apa?" cecar Choki membuat Annisa semakin gemas saja.
Eh, kok malah Annisa sih yang gemes.
Author juga sih.
Choki-choki manis banget soalnya, ahahaha.
"Mau beberes rumah sih niatnya," jawab Annisa jujur. Karena memang rumahnya agak berantakan. Debu dan sampah dimana-mana.
"Ya sudah. Nunggu aku selesaikan ini dulu ya. Biar nanti di bantuin. Udah kamu istirahat aja dulu di kamar," titah Choki.
"Annisa mau bantuin, Bang Zakaria aja," jawabnya seraya masuk kedalam kamar mandi dan berjongkok.
"Eh, ngapain?" Choki, langsung menahan tangan Annisa dan membuat istrinya itu berdiri kembali. Akan tetapi kaki Annisa tergelincir karena lantai yang penuh sabun itu licin.
Choki dengan reflek menarik tangannya hendak menangkap tubuh Annisa, namun kakinya ternyata terpeleset juga dan ...
"Gyaaaa ...!"
...Bersambung ...
Jazakillah khairan author
👍👍👍👍👍
ana uhibbuki fillah untuk perempuan