Berkisah tentang perjalanan panjang seorang pendekar tingkat tinggi dari dunia persilatan. Dia mengalami pertempuran antara hidup dan mati melawan para pendekar dari dunia persilatan.
Kisah ini berawal dari beberapa tahun silam ketika dia menemukan sebuah kitab suci legenda dan pedang pusaka. Kitab suci itu dipercayai mampu mengubah takdir dan hidup seseorang.
Dan akhirnya para pendekar dari berbagai kalangan mulai dari aliran putih, netral dan hitam bekerja sama membuat jebakan untuk mengkapnya.
Mari kita ikuti petualang Feng Xuan atau Lan Xuan Yu dalam perjalanan hidup barunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya anam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Pil Peningkat Energi
Setelah 1 jam bermeditasi Lan Xuan Yu sudah membaik, meskipun wajahnya masih nampak pucat. Karena dia terlalu banyak menggunakan tenaga dalam untuk membuat perubahan elemen api.
Lan Xuan Yu mendesah berat ini pengalaman pertamanya membuat pil obat. Ini baru membuat pil penambah energi tingkat dasar, bagaimana kalau misalkan dia membuat pil tingkat tinggi.
Lan Xuan Yu pasti sudah gagal dan akan menyia-nyiakan sumber daya. Sebab sumber daya harus dibeli dengan koin emas. Meskipun juga akan menyia-nyiakan tenaga dalam juga. walau untuk memulihkan tenaga dalam cukup bermeditasi saja.
Lan Xuan Yu mulai membuka tungku obat di dalam tungku obat terlihat sebuah pil berwarna putih susu dan aroma dari pil itu sangat kuat.
Lan Xuan Yu meraih pil itu dan menyimpannya dalam sebuah tempat. Setelahnya Lan Xuan Yu menyimpan tunggu obat miliknya.
"Lan Xuan Yu ayo kita makan bersama." Terdengar suara Zhang Xin memanggil dari balik pintu.
"Iya sebentar. Aku masih ganti baju."
Lan Xuan Yu menjawab panggilan Zhang Xin. Karena tadi setelah selesai menyimpan obat Lan Xuan Yu segera pergi mandi.
Setelah sampai di meja makan Lan Xuan Yu melihat banyak hidangan sudah tersaji di atas meja. Mereka pun segera makan bersama, pada saat mereka makan tidak ada satupun yang mengeluarkan suara. Karena memang itu salah satu etika yang diajarkan oleh sekte.
Setelah selesai makan mereka duduk santai di taman belakang rumah. Sambil menikmati udara segar di malam hari dan melihat bintang-bintang di langit malam.
"Besok akan dimulainya turnamen pendekar muda. Jadi kalian jangan tidur terlalu malam agar cukup istirahat."
"Baik Tetua Jiang." Jawab Lan Xuan Yu dan Zhang Xin hampir bersamaan.
Karena merasa sudah cukup malam tetua Jiang Zhuo mengajak dua anak yang dijaganya itu untuk masuk ke dalam rumah dan langsung menuju kamarnya masing-masing.
Sesampainya di dalam kamar Lan Xuan Yu tidak langsung tidur. Dia mengeluarkan pil penambah energi buatannya karena dia ingin memeriksanya.
Lan Xuan Yu mengamati pil penambah energi buatannya dengan teliti. Dia tidak melihat sedikit pun ada yang cacat dan aromanya pun jauh lebih kuat. Jika dibandingkan dengan pil penambah energi yang pernah dia minum.
Menurut perkiraannya pil penambah energi buatannya itu setingkat lebih bagus kualitasnya. Jika dibandingkan dengan pil penambah energi yang pernah dia minum.
Setelah puas meneliti pil penambah energi buatannya. Lan Xuan Yu menyimpan kembali pil penambah energi itu. Dia berencana akan minta tolong tetua Jiang Zhuo untuk memberikan penilaian pada pil itu.
keesokannya Lan Xuan Yu bangun terlihat lebih segar karena memang dia cukup istirahat malam itu. Berbeda dengan Zhang Xin terlihat lebih pucat padahal kemarin Zhang Xin terlihat baik-baik saja.
Melihat kondisi Zhang Xin yang seperti itu. Lalu berkata, "Tidak ada keharusan bagi mu untuk menjadi juara. Cukup kamu lakukan semua dengan baik. Untuk hasil tidak jadi masalah. Yang terpenting ambil pengalamannya."
Setelah mendengar nasihat dari tetua Jiang Zhuo kini Zhang Xin terlihat lebih baik. Mereka berangkat lebih awal, karena mereka tidak mengetahui di mana tempat acara turnamen berlangsung.
Saat di tengah perjalanan mereka bertemu dengan murid sekte Teratai Emas. Murid sekte itu menunjukkan jalan tempat acara turnamen berlangsung.
Ketika mereka sampai di lapangan turnamen, mereka bukanlah orang pertama kali datang. Karena di sana sudah banyak orang-orang yang menempati kursi peserta maupun kursi penonton.
Tetua Jiang Zhuo langsung mendaftarkan Lan Xuan Yu dan Zhang Xin sebagai peserta dari gunung awan. Setelah mendapatkan nomor urut mereka berdua langsung mencari tempat duduk di kursi peserta.
Peserta turnamen mulai berdatangan dan menempati kursi sesuai dengan nomor urutnya. Ketika semua peserta sudah datang pertandingan turnamen pendekar muda pun segera dimulai.
"Selamat pagi untuk semuanya. Perkenalkan saya Patriak sekte Teratai Emas mengucapkan terima kasih atas partisipasi anda semua. Sehingga turnamen ini bisa berlangsung dengan sangat meriah. Mengingat hari sudah semakin siang maka turnamen ini akan segera kita mulai."
"Di dalam turnamen pendekar muda ini akan dipimpin oleh Penetua Mo Dao sebagai wasit."
"Penetua Mo Dao silakan maju."
"Terima kasih Patriak Chen."
Sebenarnya suara yang dikeluarkan oleh patriak Chen pelan saja namun tekanan suaranya ditambahi tenaga dalam. Jadi yang tadi suaranya pelan bisa terdengar sangat jelas oleh semua orang. Seolah-olah suara itu ada di samping telinga.
Ini menunjukkan tingkat kualitas kontrol tenaga dalam yang cukup tinggi. Sebagai seorang Patriak tentu hal seperti ini bukanlah hal yang sulit.
Penetua Mo Dao mulai mengambil alih acara. Sebagai seorang wasit Penetua Mo Dao memberikan beberapa arahan serta menjelaskan peraturan-peraturan saat turnamen berlangsung.
Di babak pertama ini disebut sebagai babak gugur. Karena apabila peserta kalah, maka sudah tidak bisa melanjutkan babak selanjutnya.
Peserta yang mengikuti turnamen ini cukup banyak ada 500 peserta. Dari aliran putih dan aliran netral dan berbagai macam sekte besar dan kecil.
Dari mulai awal pertandingan tidak ada satupun yang mau meremehkan lawan. Karena pertandingan turnamen ini sangat penting bagi sekte mereka.
Dalam babak pertama turnamen ini memakan waktu cukup lama. Ketika hari sudah sore hari, jumlah peserta yang masih belum dapat giliran masih banyak dan masih belum ada setengahnya.
Oleh karena itu wasit mengumumkan kalau pertandingan akan dilanjutkan kembali besok. Setelah pertandingan dibubarkan Mereka pun kembali kekediaman masing-masing.
Begitu juga dengan Lan Xuan Yu mereka juga menuju rumah yang sementara mereka tinggali. Setelah selesai makan malam Lan Xuan Yu meminta tetua Jiang Zhuo untuk memeriksa sesuatu.
"Tetua Jiang Zhuo. Bolehkah saya minta tolong kepada anda?"
"Kamu mau minta tolong apa Lan Xuan Yu?"
"Ini..."
Lan Xuan Yu mengeluarkan kotak obat dari kantong penyimpanannya. Lalu menyerahkannya pada ketua Jiang Zhuo. Tentu saja tetua Jiang Zhuo merasa heran dengan kotak yang ada di tangan Lan Xuan Yu.
"Kotak ini apa isinya?"
"Pil penambah energi buatanku."
"Kamu membuatnya? Kapan?"
"Kemarin."
"Kemarin? Apa aku tidak salah dengar?"
"Tidak tetua Jiang."
Tetua Jiang Zhuo masih tidak bisa percaya mendengar perkataan Lan Xuan Yu. Yang menurutnya sangat luar biasa bahkan dia takut salah dengar.
"Lan Xuan Yu ini benar benar memiliki bakat yang sangat mengerikan. Apakah dia juga masih memiliki bakat lainnya?" Tetua Jiang Zhuom berkata dalam hatinya.
Meskipun masih belum sepenuhnya tenang dari keterkejutannya, tetua Jiang Zhuo tetap membuka kotak itu. Mata tetua Jiang Zhuo langsung terpana dengan pil penambah energi yang ada di depan matanya.
Tetua Jiang Zhuo mengambil obat itu lalu menelitinya. Dia tidak menemukan sedikit pun cacat pada pil itu, bahkan aroma obatnya sangat kuat. Salah satu ciri kalau pil itu memiliki kualitas yang sangat tinggi.
Saya hanya berharap semoga pembaca bisa menerima karya saya tanpa harus menghakimi.