NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua Pasti Aku Kuat

Kesempatan Kedua Pasti Aku Kuat

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Bepergian untuk menjadi kaya
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: kenanga Rb

cerita ini adalah cerita fiksi yang menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Aulia. Dia diberi kesempatan hidup sang pencipta untuk memperbaiki hidupnya yang selalu menderita. Bagaimana kisah Aulia dalam hidupnya yang kedua.
Apabila ada kesamaan nama dan tempat itu tidak ada unsur kesengajaan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

"Bagaimana nak Arya?. "

"Begini aku minta gabah kering, kalau bisa cukup empat bulan dan dua karung beras.Sisanya kamu kasih uang saja."

"Baiklah, kalau begitu kita deal ya nak Arya. Kalau sudah jadi nanti aku akan beritahu. "

Sore harinya Kak Erna dan suaminya Bismo datang. Dia meminta satu petak untuk dia kerjakan.

"Arya, aku dengar hari ini kamu panen besar.Jangan lupakan kakakmu ini. Aku minta empat karung beras. "

".... "

"Semua itu milik Aulia mbak, seharusnya kita tinggu saja pembagian Aulia. "

"Dia itu cuma duduk saja di sini dan tidak melakukan apapun, malah menunggu dia untuk melakukan pembagian."

"Ingat satu hal, aku kakak kamu Arya!. "

Aulia hanya terdiam saja dan melihat situasi terlebih dahulu baru bertindak.Namun sebelum berkata apapun ibu Ningrum bertanya pada anak sulungnya. "Selama kamu kerja di perantauan dan sebelum Arya menikah,kenapa kamu jarang mengirimi kami uang?.Namun akhir-akhir ini, apa kamu mengirim kan sejumlah uang pada kami?. "

Suasana ditempat itu sedikit hening.Semuanya terdiam menunggu jawaban pasangan itu.

"Bu, asal kamu tahu di perantauan itu susah.Buat sewa kamar, makan anak-anak aku dan biaya sekolah mereka.Itu memerlukan biaya yang sangat besar. Jadi Erna tidak bisa kirim uang pada ibu. "

Jawaban putri kandungnya Erna membuat dia semakin menyesal telah membelanya untuk tinggal ditempat itu.

"Erna, semua ini milik Aulia. Kamu tahu sendiri kan, bagaimana keadaan adik kamu Arya ? " Ucap ibu Ningrum balik membela Arya dan Aulia.

Ucapan ibu Ningrum membuat kakaknya Arya marah dan beranggapan kalau ibunya berubah semenjak Aulia bersamanya.

"Aulia, kamu pasti yang mengatakan yang tidak - tidak tentang aku."

"..... "

"Arya, kalau aku jadi kamu seharusnya kamu ceraikan saja. Kalian sudah menikah lebih dari tujuh tahun dan Belum mempunyai keturunan. Kamu bisa menikah lagi bukan. "

".... "

Arya memandang Aulia begitu lama, tatapannya tidak mengarah ke pembicaraan.Saat dia melihat tangan Aulia sedang menghitung seperti orang berdzikir, Arya tersenyum pada Aulia.

"Aku yang memilih dia dan aku sangat mencintai dia apa adanya,untuk urusan anak kami serahkan pada sang pencipta. Mungkin juga kami akan mengadopsi seorang anak. "

Aulia memandang Arya begitu saja dia melihat suaminya tersenyum kembali.

Kak Erna dan suaminya yang sedikit kesal dengan keputusan Arya meninggalkan rumah kedua orangtuanya.

"Aulia, besok pagi kamu akan pergi?. "

"Memangnya kenapa bu ? " Ucap Aulia sambil memandang ibunya.

"Besok kamu dan aku memindahkan barang kita, biar tertata dengan rapi. "

"Bu, aku kebetulan ada urusan biar besok kita pikirkan lagi kalau akan memindahkan barang lagi. Aulia cuma minta sama bapak dan ibu jangan biarkan kak Erna masuk ke kamar aku lagi. Lain kali aku akan melaporkan kalau ada barang yang hilang lagi. "

Deg

Arya memandang Aulia yang masuk ke kamarnya.

"Arya, apa ada yang hilang dikamar kamu? " Tanya pak Harjo.

"Aku juga tidak tahu yah, Aulia hanya diam saja. "

Kedua orang tua Arya saling memandang, mereka melihat hubungan mereka sedikit membaik tidak seperti dahulu yang sebentar-sebentar bertengkar hanya masalah sepele.

"Nak, sekarang kamu sudah berhasil jadi petani.Besok rencananya mau di tanami apa?, Kalau ayah sarankan ditanami tembakau saja. "

"Kebetulan ini musim kemarau,jika kamu mau mencoba padi juga tidak apa-apa. "

"..... "

"Biar nanti aku bicara sama Aulia dulu. "

Arya diberi tahu bagaimana cara menanam tembakau dengan cara beli benih atau areal.Dia juga diberi tahu berapa keuntungan dari penjualan tembakau itu.

Sudah tiga jam berlalu dan Arya masuk kedalam kamarnya. Disana dia melihat Aulia sedang menata barang yang belum sempat dia selesaikan.

"Aulia, tadi mas lihat kamu berdzikir. Apa itu benar?, selain itu mas tanya apa ada yang hilang dari barang kamu itu. Nanti akan mas tanyakan pada kak Erna. "

"Mas, sekarang Aulia cuma ingin dekat dengan sang pencipta. "

"Kalau soal barangku yang hilang, memang ada sebuah anting-anting. Itu pemberian kamu dulu."

".... "

"Sewaktu di sini, kakakmu juga menggeledah box yang berisi perhiasan itu. Untung aku membawanya jadi tidak jadi hilang."

Arya mendengarkan semua pembicaraan Aulia, selain itu Arya juga menceritakan apa yang disampaikan ayahnya pada Aulia.

"Menurut mas, sebaiknya kita menanam apa?. "

"Aku ingin mencoba menanam tembakau secara areal. Selain kita bisa meminjam dananya dari pihak pembeli.Kita juga tidak akan rugi jika panen gagal. "

"Aku ikuti saran mas, tapi Aulia minta kalau satu area ditanami padi bagaimana?. "

"Baiklah, aku akan bicarakan sama ayah. Dia lebih berpengalaman dalam hal ini. "

Tiap hari Aulia masih menerima notif dari Bank, namun dia tidak menerima pesan dari siapapun. Sampai hari ini dia membuka pesan singkat dari ponselnya ada undangan untuk menghadiri sebuah koperasi.

Aulia sungguh terkejut dengan semua ini.Dia akan menghadiri rapat itu tanpa sepengetahuan suaminya Arya.Semenjak Aulia bangun dia dan mimpi-mimpi yang membuat dia tidak begitu percaya pada banyak hal.

Dia akan puas jika dia sendiri yang melakukannya.Keesokan harinya kasak kusuk Aulia masih terdengar. Ucapan tentang banyak hal yang memojokkan dirinya terdengar.

Ada berita yang membuat hati Aulia harus lebih bersabar yaitu Aulia dicap sebagai istri yang galak dan mau merebut semua milik kak Erna.

Semua yang didengar Aulia sungguh membuat dia harus lebih bersabar menghadapi kakak iparnya itu.

Dirumah ibu Hanum

"Aulia mas, pamit ya?. "

"Hati-hati dijalan ya mas. "

"Wah, kak Rindu kamu tidak main petak umpet lagi sama penagih. "

"Alhamdulillah tidak, ini aku dapat banyak orang yang memperbaiki jahitan. Lumayan bisa untuk bayar tagihan tiga hari ini. "

"Aulia ini berkat kamu."

"Kalau begitu nanti kalau semua sudah selesai kakak tinggal bayar tuh mesin jahit. Jadi nanti kan jadi hasil jerih payahnya kak Rindu. "

Kak Rindu masuk kedalam kamarnya dia membawa sejumlah uang dan diberikan pada Aulia.

"Aulia ini ada uang untuk membayar hutang bu tris dan uang orang itu. "

"Sisanya nanti kalau ada jahitan yang masuk lagi. "

Aulia hanya tersenyum dan berkata"Bagaimana kalau beli mesin obras saja kak, sekalian buka obras dirumah. "

"Mesin obras itu mahal Aulia. "

"Sudah kita beli dulu, nanti pakai uang..... ini kita pakai uang kak Rindu....nanti baru kita belikan uang lain kalau ada sisa. "

"Masih ada berapa yang belum dijahit kak? " Ucap Aulia pada kakaknya.

"Ada sekitar dua, ambilnya juga besok sore kok."

Aulia dan kak Rindu pergi ke toko Obras.Disana mereka membeli mesin obras second. Selain itu Aulia juga berusaha bertanya pada kakaknya tentang tempat rapat itu.

Dua kali Aulia berkeliling dengan kakaknya, dia merasa sudah cukup mengenal sekitarnya.Dia berharap suatu saat dia akan mencari jawabannya tersendiri.

Disaat akan pulang kerumah kak Rindu dan Aulia melihat seseorang mengambil jahitan di tempat itu.

1
Tukang baca
lanjut
Tukang baca
lanjut ok
Andira Rahmawati
lanjut
RB
😊😊
Tukang baca
👍semakin seru
Tukang baca
Semakin seru nih
Tukang baca
bagus lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!