Kimberly atau dipanggil Lily usia 21 tahun gadis tangguh yang memiliki bela diri tingkat tinggi dan kecerdasan di atas rata-rata. Mempunyai Alter Ego bernama Emily, orang yang dingin, terkejam tanpa ampun terhadap musuhnya, tidak mempunyai hati. Emily akan muncul apabila Lily dalam keadaan sangat bahaya. Namun konyolnya, Lily mati karena bola susu yang tersangkut di tenggorokannya ketika sedang tertawa terbahak-bahak karena melihat reality show Korea favorit nya.
Lily terbangun di tubuh Kimberly Queeni Carta, pewaris tunggal keluarga Carta, konglomerat no 02 di Negara nya. Mempunyai tunangan bernama Max yang tidak menyukainya dan terang-terangan menjalani hubungan dengan Lolita.
Kimberly sekarang bukanlah Kim si gadis lemah dan penakut seperti dulu. Kimberly menjadi sosok yang menakutkan dan membalikkan penghinaan.
Kimberly bertemu dengan Davian Isandor Dhars, tunangan masa kecilnya yang dingin dan diam-diam selalu melindunginya.
Akankah Lily akan menemukan cinta sejati?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari Terakhir Santai Di rumah
Hari ini adalah hari terakhir Lily di rumah, sebelum keesokan harinya ia kembali ke sekolah untuk menghadapi tantangan yang sudah menanti. Selama seminggu ini, Lily sudah berlatih keras untuk memulihkan tubuhnya, mengasah kemampuan bela dirinya, dan mengembalikan kekuatan yang dulu ia miliki sebagai agen rahasia terkuat. Dia siap menghadapi apapun yang datang, tetapi hari ini, ia memutuskan untuk tetap beristirahat dan menikmati waktu di rumah bersama keluarga.
Pagi ini, Lily bangun lebih awal, seperti biasa, untuk berolahraga di rumah. Udara segar pagi itu memasuki jendela mansion mewah keluarga Lily. Ia tidak membutuhkan gym, cukup ruang tamu yang luas atau halaman belakang mansion yang penuh tanaman indah. Di rumah ini, dengan semua kenyamanannya, Lily lebih memilih melakukan rutinitas olahraga pribadi. Dia memulai dengan pemanasan selama 15 menit, kemudian langsung berlari keliling halaman luas mansion selama lima putaran. Hanya itu yang diperlukan untuk menjaga kondisinya tetap prima.
Setelah selesai berolahraga, Lily merasa tubuhnya segar dan penuh semangat. Tidak ada yang bisa mengalahkan kebugaran yang didapat dari olahraga pagi seperti ini. Ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengubah pakaian menjadi sesuatu yang nyaman untuk sehari di rumah, baju santai, celana jeans, dan sweater longgar. Hari ini, Lily berencana menghabiskan waktu di rumah, menikmati kenyamanan yang sudah jarang ia rasakan.
Selesai mandi, ia langsung menuju ruang makan untuk sarapan. Meski keluarganya sangat kaya dan tinggal di mansion megah, mereka tetap hidup dengan kehangatan dan kasih sayang. Bahkan ketika Lily adalah seorang gadis yang biasanya lebih tertutup dan serius, ibu dan ayahnya selalu tahu bagaimana membuatnya merasa dihargai dan dicintai.
"Selamat pagi, Sayang!" kata Ibunya, Selena, sambil tersenyum cerah saat Lily duduk di kursi meja makan. "Tidur nyenyak?"
"Iya, Ma," jawab Lily sambil mengangguk, menatap dengan hangat ke Ibunya. "Aku pikir aku akan menikmati sedikit waktu santai hari ini sebelum kembali ke sekolah. Kalian nggak masalah kan?" Dia tersenyum manja, sedikit berusaha mencari perhatian.
Ayahnya, yang selalu sibuk dengan urusan bisnis, menyapa dengan suara serak tetapi hangat. "Tentu saja, Lily. Tapi jangan lupa makan yang banyak, ya. Kamu pasti perlu tenaga untuk aktivitas besok."
Para pembantu rumah tangga dan pelayan siap menyajikan sarapan yang sempurna. Lily tidak perlu khawatir tentang pekerjaan rumah atau kegiatan rumah tangga lainnya. Semua urusan itu sudah ditangani oleh para pelayan setia yang siap sedia kapan saja. Meski kaya, keluarga Lily tidak mengharuskan mereka bekerja tanpa henti seperti kebanyakan keluarga lainnya, semua serba siap dengan bantuan dari asisten rumah tangga dan staf.
"Ini untukmu," Selena berkata, menyuapkan potongan makanan ke dalam piring Lily. "Makanlah, kita harus menjaga kondisi tubuh supaya bisa menjalani hari dengan baik."
Dengan senyum, Lily menikmati sarapannya. Suasana meja makan penuh dengan kehangatan dan kebersamaan keluarga. Meski hidup dalam kemewahan, keluarga Lily tetap sangat dekat, mereka saling menjaga dan sangat peduli satu sama lain. Meskipun masa lalu Lily sebagai Kimberly membuatnya harus menghadapai banyak kesulitan, kini, dengan kehidupan barunya, ia bisa sepenuhnya menikmati momen kebersamaan ini.
Beberapa saat setelah sarapan, Lily memutuskan untuk bersantai. Ia membuka laptop dan duduk di ruang tamu yang luas. Semua perangkat dan fasilitas yang ada di rumah ini memberikan kemudahan baginya, mulai dari nonton drama Korea favorit hingga melihat acara reality show yang sedang trending. Beberapa menit pertama, Lily merasa rileks di dalam ruang pribadi yang penuh kenyamanan. Namun dalam benaknya, tak bisa disangkal, besok adalah hari pertama ia kembali ke sekolah, dan tantangan terbesar ada di depan mata.
Lily menyandarkan tubuh ke kursi nyaman dan melanjutkan menonton drama, memikirkan bagaimana ia akan menghadapi orang-orang yang mungkin akan mencoba menggoyahkan dirinya. "Besok, aku harus kembali beraksi," pikirnya, sambil menikmati tayangan televisi.
Sementara itu, para asisten rumah tangga yang cekatan terus mengurus rumah dengan sigap, dari pelayan yang mempersiapkan makanan hingga sopir yang siap mengantar jika diperlukan. Bahkan pembantu rumah tangga yang menangani kebersihan dan urusan sehari-hari selalu menjaga rumah dalam keadaan teratur dan bersih tanpa pernah terkesan mengganggu privasi Lily.
"Nona, kalau ada apapun yang perlu saya bantu, beritahu saja," salah satu pembantu menawarkan bantuan di ruang tamu. Seperti biasanya, Lily merasa senang dengan bantuan mereka dan memberikan perintah jika diperlukan, namun untuk saat ini, ia ingin menikmati waktu kosong yang tersisa.
Hari ini adalah kesempatan Lily untuk santai, tanpa khawatir harus berlari-lari menyelesaikan pekerjaan atau beban berat dari kehidupan yang dulu. Baginya, sekarang adalah waktunya untuk menenangkan diri.
Pada siang hari, setelah menikmati semua kenyamanan rumah dan menghabiskan waktu untuk menyegarkan tubuh dengan perawatan diri, Lily menyadari betapa dia sangat beruntung. Kehidupan yang nyaman ini tak datang dengan mudah, dan ia bersyukur sudah menjadi bagian dari keluarga yang penuh cinta ini.
Malam harinya, Lily hanya menghabiskan waktunya untuk bersantai di ruang keluarga, menonton TV bersama orang tuanya. Namun di dalam benaknya, persiapan untuk hari esok terus dipikirkan. Lily sudah sangat siap dengan tantangan yang akan datang. Dengan tubuh yang bugar, hati yang lebih kuat, dan semangat baru, ia tahu bahwa dirinya siap untuk menghadapi apapun yang mungkin datang.
mantap grazy y
lanjut lagi Thor...