Our Love Destiny

Kynar menoleh kesana kemari mencari keberadaan Rayyan namun Kynar tak melihat sosok Rayyan. Terdengar suara gemericik air yang mengalir di kamar mandi, Kynar pun menduga Rayyan sedang berada dalam kamar mandi. Sambil menunggu Rayyan yang masih berada dalam kamar mandi, Kynar melangkah menuju Sofa dan duduk santai di sana.

CEKLEK, suara pintu yang terbuka. Rayyan yang baru saja keluar dari kamar mandi tak menyadari bahwa ada seseorang yang tengah menunggu nya. Tanpa menoleh kanan kiri Rayyan berjalan menuju meja kerja nya berniat untuk memeriksa berkas-berkas laporan yang Devan berikan.

“ Aku ingin berbicara padamu “ Seru Kynar tiba-tiba. Hal itu membuat Rayyan terkejut karena tiba-tiba ada seseorang yang duduk di Sofa nya.

“ Kau,, kenapa kau bisa berada di kamarku ? siapa yang meberimu izin untuk masuk ke kamarku ? “ ucap Rayyan marah karena Kynar sudah lancang masuk ke dalam kamar nya tanpa izin darinya.

“ Apakah Seorang Istri harus meminta izin masuk ke kamar Suami nya ? “ Kynar menatap Rayyan malas.

“ Apakah kau sedang membahas hubungan Suami Istri ? “ Rayyan masih bingung hal apa yang membuat Kynar berani masuk ke dalam kamar nya, sedangkan Sandra saja tidak di izinkan masuk.

“ Aku paling tidak suka basa basi, maka aku akan langsung ke intinya saja. Bawa aku juga besok “ pinta Kynar langsung tanpa basa-basi.

“ Membawamu ? kemana ? “ Rayyan yang belum mengerti apa yang di maksud Kynar bingung dengan permintaan Kynar yang tiba-tiba.

“ Bukankah kau besok akan menjenguk Nenek ? Aku juga ingin menjenguk nya, sudah lama aku tidak bertemu dengan Nenek “ Jelas Kynar pada Rayyan.

Rayyan mengangkat alis kanan nya paham akan yang di bicarakan Kynar. “ Nenek belum sadarkan diri jadi tidak ada gunanya kau menjenguk nya karena tidak ada yang bisa kau hasut “

Ucapan Rayyan berhasil membuat Kynar kesal “ Kau pikir aku mau menjenguk Nenek karena ingin menghasut nya ? “

“ Jika bukan itu lalu apa ? Bukankah wanita sepertimu hanya memikirkan keuntungan yang akan kau dapatkan dengan menjilat Wanita paruh baya seperti Nenek ku ? “ Ucap Rayyan kembali.

Ucapan Rayyan benar-benar membuat Kynar kesal dan marah. Kynar pun bangkit dari duduk nya, ia melangkah mendekati Rayyan dengan tatapan dingin nya. Rayyan yang mendapatkan tatapan dingin dari Kynar pun terkejut.

“ Apa-apaan ini ? bagaimana bisa dia memiliki tatapan dingin seperti itu ? “ Gumam hati Rayyan.

Kynar terus melangkah hingga kini tepat berada di hadapan Rayyan. Kini Rayyan dan Kynar saling menatap, tentunya bukan tatapan yang hangat dan penuh kasih sayang melainkan tatapan dingin yang penuh amarah.

“ Kau hanya punya dua pilihan. Bawa aku menjenguk Nenek, maka aku tidak akan mengadukan semua perlakuan mu selama tiga tahun ini pada Nenek. Atau dengan senang hati aku akan menceritakan kisah kehidupan ku selama tiga tahun ini saat menjadi istrimu pada Nenek nanti “ ucap Kynar penuh tekanan sembari mengancam Rayyan.

“ Apa kau sedang mengancam ku ? kau pikir aku orang yang mudah di ancam ? “ ucap Rayyan dengan tatapan tajam nya, terlihat jelas raut wajah Rayyan yang sudah mulai murka.

“ Aku tidak mengancam mu, aku hanya memberikan pilihan untuk mu. Jika kau memang pintar, maka kau akan mengambil langkah yang akan menguntung kan mu bukan “ Jawab Kynar sambil menyeringai.

“ Sial, sejak kapan wanita ini pandai berbicara bahkan ia mulai berani mengancam ku “ batin Rayyan sambil menatap Kynara.

Melihat Rayyan yang hanya diam tak bergeming membuat Kynara kesal “ Mengapa dia hanya diam saja ? apakah ancaman ku tidak berhasil ? tidak, aku harus mengambil langkah “ Batin Kynara.

“ Mengapa kau hanya diam ? apakah kau mendadak bisu ? “ ucap Kynar sembari melangkah satu langkah lebih dekat dengan Rayyan. Sehingga tak ada lagi jarak di antara Rayyan dan Kynar.

BRAKK, suara pintu yang di buka paksa. “ Rayy ada kabar baik, Nenek,,, “ ucapan Devan menggantung saat melihat bahwa Rayyan sedang bersama Kynar di kamar di tambah posisi mereka sangat dekat.

“ Ka kalian,, ? “ tanya Devan gugup sambil menunjuk kearah Rayyan dan Kynar.

Rayyan dan Kynar yang mengerti apa yang di maksud oleh Devan langsung ingin merubah posisi, namun Rayyan yang terlalu tergesa-gesa membuat kepala nya kebentur dengan kepala Kynar.

“ Aww “ seru Kynara sambil memegang kepalanya.

“ Bisakah kau tidak membuat masalah ? “ marah Rayyan pada Kynara.

“ What ? kau yang tidak berhati-hati tapi kau menyalahkan orang lain “ seru Kynara yang tidak mau tinggal diam.

Devan yang melihat pemandangan itu pun di buat bingung dengan tingkah Rayyan dan Kynara.

“ Ehemm “ Suara Devan membuat keduanya kembali diam.

“ Kabar baik apa yang kau bawa ? “ tanya Rayyan pada Devan mengalihkan topik pembicaraan nya dengan Kynar.

“ Nenek sudah siuman, dan sekarang dia sedang dalam pemulihan “ ucap Devan tersenyum.

“ Benarkah ? “ Rayyan bahagia mendengar kabar Nenek sudah siuman.

“ Pucuk di cinta ulam pun tiba, sepertinya takdir sedang memihakku “ Batin Kynara senang.

“ Kenapa kau masih disini ? “ Tanya Rayyan pada Kynara yang tiba-tiba tersenyum senang seakan-akan mendapatkan hadiah besar.

“ Ah emm bukankah kau belum menjawabku ? “ Balas Kynara.

Rayyan yang kini tidak bisa menolak permintaan Kynara karena Nenek telah siuman membuatnya menghembus nafas kasar dan memijat-mijat pelipis nya.

“ Baiklah “ Ucap Rayyan singkat.

“ Baik apa ? “ Tanya Kynara ingin memperjelas ucapan Rayyan.

“ Baiklah kau boleh ikut tapi sesuai kesepakatan, kau harus tutup mulutmu itu “ ujar Rayyan dan memperingati Kynar untuk diam di depan Nenek.

“ Sepakat “ ucap Kynar seraya tersenyum penuh kemenangan.

“ Tapi besok aku harus ke London dulu karena ada pekerjaan yang harus aku selesaikan, aku tidak langsung ke Paris “ Lanjut Rayyan.

“ Aku tidak keberatan jika harus ke London dulu. Aku akan duduk manis di kamar ku sambil menunggumu menyelesaikan pekerjaan mu itu. Setelah itu kita akan terbang ke Paris untuk menjenguk Nenek “ Jawab Kynar.

Kynara tersenyum senang saat mendengar Rayyan menyetujui permintaan nya. Kynar tak menyangka jika rencananya akan berhasil semudah ini.

“ Aku akan memesankan tiket juga untuk mu, jadi bersiap lah. Besok jam tujuh pagi kita akan berangkat, aku tak mentolerir kata telat sedikitpun. Jadi jika kau telat maka aku akan meninggalkan mu “ Ucap Rayyan pada Kynara.

“ Baiklah, aku akan bersiap tepat waktu besok. Tapi ingat janjimu, jika kau sengaja meninggalkan ku besok maka mulut ku ini mungkin tidak akan diam saat bertemu Nenek nanti “ Kynara lagi-lagi memeperingati Rayyan agar Rayyan tak mengingkari janjinya.

“ Kau tenang saja, aku bukan tipikal orang yang menarik kembali ucapan nya “ Jawab Rayyan dingin.

BERSAMBUNG,,,