Tertukar itu kadang terjadi pada barang bawaan ditengah keramaian. Ada juga pada hal lain ditengah-tengah jumlah yang lumayan banyak. Tetapi kali ini, yang tertukar itu pasangan. Lho kok bisa? mbuh.. semua berawal dari jalan-jalan bareng.
Intinya, percikan api tumbuh karena melihat kelebihan pasangan teman yang menggoda iman ketika mereka lagi liburan bersama. Kedua insan itu menemukan sesuatu menarik di diri orang lain yang tidak mereka temukan pada pasangannya.
Keputusan untuk berselingkuh pun terjadi karena rasanya begitu indah. Cuma untuk senang-senang katanya, yang pada akhirnya kedua orang itu sadar bahwa tak selamanya selingkuh itu menyenangkan. Mereka mengalami kehancuran karena balasan dari orang yang tersakiti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Gelas Jamu
Galang bicara empat mata dengan emaknya setelah selesai bermain dengan Alea. Kadung ketahuan kalau mereka pisah kamar membuat Galang akhirnya jujur sejujurnya ke wanita yang sudah melahirkannya itu. Emak hanya perlu kejujuran, maka setelah dengar Galang bercerita yang sesungguhnya, emak pun terdiam dan nggak nyari gara-gara lagi.
Sedangkan Bu Salmah yang ingin mengkonfirmasi tentang omongan berseliweran ke Aira hanya bisa menunggu waktu yang tepat untuk bicara. Sekarang Aira lagi ngajak Alea main, sekaligus kangen-kangenan antar ibu dan anak.
Tapi, sewaktu memperhatikan Aira bercengkrama dengan Alea, Bu Salmah menangkap pertanyaan cucunya yang cukup menyayat hati.
"Ma, Papa mana?" Maksudnya nanya Papanya kemana.
"Tadi kan pamit pergi sama nenek ke belakang."
Alea menggelengkan kepala. "Bukan itu Mama. Papa Iyan. Papa cibuk kelja ya Ma?" Alea masih mencerna keadaan sekitar. Anak itu bingung, yang mana biasanya ada Aira disitu ada Adrian, sekarang bukan lagi begitu. Alea baru bingungnya sekarang, soalnya waktu Aira nikah sama Galang, anak itu sibuk main dengan bocah-bocah sebayanya yang merupakan anak kerabat dan tetangga. Udah gitu ditambah banyak makanan, bunga-bunga dekor, serta hal lain, jadi lah Alea gak ngerti ibunya lagi ngapain. Sekarang si bocil baru merasakan perbedaannya.
"Iya nak, Papa sibuk kerja."
"Coba tepon Ma. Nanti aku, Mama, Papa, bobo baleng kan?"
Aduh, gimana caranya kasih tahu ke Alea kalau sekarang tidur bareng Adrian haram hukumnya, gumam Aira dalam hati. Aira pernah baca sebuah komentar tentang pengalaman pribadi seseorang yang mana mereka berpisah, tapi karena si anak minta tidur ditemani papanya dan mamanya, terjadilah sebuah kekhilafan. Berdosa sekali kalau ia sampai begitu nanti dengan Adrian. Gak.. gak.. pokoknya apapun alasannya Aira gak mau terlibat lagi dengan mantan suaminya.
Untung gak lama emaknya Galang datang dan langsung menyambar omongan bocil itu.
"Alea sayangnya nenek, malam ini bobo nya sama necan aja ya?" begitu katanya. Alea makin melongo sembari garuk-garuk kepala. Gak sampai nunggu jawaban si kecil, Alea langsung digendong sama emak. Bu Salmah yang menebak bocah itu akan segera nangis, membuntuti emaknya Galang.
Eh tapi kok Alea malah ketawa-ketawa sama nenek barunya. Ditambah keikutsertaan bapak haji (bapaknya Galang), Alea makin-makin geli. Entahlah apa yang membuat bocah itu seketika lupa mau telepon Adrian.
"Tenang aja besan, cucu kita aman dikamar saya hehe."
"Oh iya bu, tadinya saya takut Alea nangis nanti ngerepotin." Terang Bu Salmah.
"Ih ngerepotin apaan. Alea cucu kami juga, masa ngerepotin. Bu Salmah ongkoh-ongkoh aja disini ya."
Ongkoh-ongkoh apaan?
"Pokoknya gak boleh capek, dan harus happy." Terang emaknya Galang yang sadar kalau Bu Salmah kebingungan.
"Oh, iya Bu Mira. Terimakasih atas perhatiannya. Nanti kalau Alea rewel ketuk pintu kamar saya saja ya Bu."
"Sip."
...***...
Di kamar utama.
Aira ragu-ragu mau naik ke tempat tidur milik Galang. Naik tapi rasanya kaya gak sopan, wong orangnya saja masih di luar. Gak naik, takut Galang tersinggung karena lelaki itu sudah mempersilahkan Aira menempati kasurnya. Aira jadi serba salah.
Suasana kamar Galang temanya lelaki banget. Dari cat sampai barang-barang yang ada, semuanya mencerminkan karakter yang Galang punya. Aira meneliti setiap seni yang dimiliki kamar tersebut, sampai akhirnya dia kepikiran menaruh satu pot bunga disana, terus lanjut skincare-an malam-malam.
Mau nulis, lagi kena writer block. Apalagi akun yang sudah berada di level Author Diamond, Aira relakan untuk di tinggal lantaran ada banyak akun fake nggak baca main kasih rate bintang satu. Nggak cuma itu, ada banyak akun berkomentar yang gak baik sehingga membuat mood Aira terjun bebas. Dilihat dari gaya bahasanya, Aira menebak itu adalah orang yang sama.
Sedangkan Galang si pemilik kamar malah ber ancang-ancang pergi dari rumah demi menghindari Aira. Galang sudah memegang kunci mobil, tinggal buka pintu dan..
"Mau kemana anak ganteng?" Bu Mira nyapa Galang pakai suara lembut tapi tangannya bawa-bawa skipping.
"Ehehehe, itu... ada urusan."
"Nggak ada urusan. Masuk ke kamar!"
"Tapi Mak--"
"Galang, udah cukup ya kamu gak dengerin kata emak. Sekarang kalau sayang sama orangtua, jangan pergi malam ini. Sepenting apa sih urusan kamu itu? paling cuma alibi doang biar bisa menghindar."
Galang udah gak bisa berkata-kata lagi karena selama ini dia sudah cukup gak mendengarkan kata-kata orang tua. Galang akhirnya masuk ke dalam kamarnya. Begitulah percakapan ibu dan putranya yang gak sengaja tertangkap mata Bu Salmah.
Jadi benar selama ini kabar yang berseliweran?
...***...
Tok.. tok.. tok..
"Masuk."
Pintu terbuka oleh Galang. Aira sedang prepare krim wajah ketika Galang masuk ke dalam kamar. Sumpah, antara Galang dan Aira kikuk banget gatau harus ngapain. Jadi mereka masing-masing cuma berkegiatan dalam diam.
Galang ngidupin tv, Aira lanjut mengaplikasikan krim ke wajah.
Tapi Galang yang lagi nonton tv bibirnya senyam-senyum sembari dahinya mengeryit dengan mata yang malah mengintip Aira. Dia lirik lagi, cengar-cengir lagi. Raut muka Galang kaya orang lagi penasaran memastikan sesuatu. Sampai akhirnya Aira pun tersadar kalau dirinya sedang diperhatikan Galang.
"Ada apa Mas?"
"Itu kamu pakai Rexona ke muka?"
Aira spechless apa yang dikatakan oleh Galang. Dia segera periksa kelakuannya, dan ternyata benar dia pakai Rexona ke muka. Sama-sama kemasan sachet jadi ketuker antara Rexona sama Fair and lovely gara-gara tadi fokusnya teralihkan ke Galang.
Aira malu banget, dan gak tau harus bereaksi seperti apa. Galang nyamperin Aira, memeriksa semua peralatan yang Aira punya.
Tok.. tok.. tok..
Pintu diketuk lagi. Yang datang adalah Bu Mira bawa nampan berisi dua gelas ramuan.
"Syukurlah belum pada tidur. Ini emak bawain jamu sehat buat kalian. Nih, silahkan diminum." Bu Mira sampai belum pergi lantaran pengen nungguin tuh orang berdua minum di depan matanya.
Aira yang melirik wajah Galang langsung minum jamu dari mertua. Galang juga sama, malah minumnya paling semangat sampai sekali tenggak langsung habis walaupun laki-laki itu terus melontarkan pertanyaan skeptis ke emaknya.
.
.
.
Bersambung.
enanti
ini detail penyakit melvi apaannn.. gimana....
terhuraku gak cantikk
mau kasian tapi gimana yaa.. keterlaluan juga sih si adrian
Seorang Melvi yang melihat suami Aira lebih segalanya dari suaminya sendiri, begitu pula Adrian, melihat Melvi lebih oke dari bininya sendiri. ternyata oh ternyata... menyesal kemudian tidaklah berguna.
Tapi syukurlah, Adrian dan Melvi akhirnya bisa saling menerima untuk hidup bahagia diakhir kebersamaan mereka.
Semangat dan sukses selalu buat kak Zenun😍😍😍
Semangat terus yaaa idolaku ❤️❤️