Dengan dalih untuk menghindari dosa , suaminya menikahi lagi wanita lain.
Sungguh Karenina tidak habis fikir , apa yang kurang dalam dirinya. Menjadi istri yang patuh pada suami sudah ia lakukan , tapi ternyata itu masih saja kurang di mata Arga Dewantara.
Karenina tidak tau , apa ia harus bertahan atau melepas kesakitan dalam hatinya....ia lelah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Bab 23
Percuma Arga berteriak memanggil Nur , yang di panggil bukannya nengok malah makin mempercepat jalannya , bahkan berlari menjauh.
" Nina ke Jonggol ?? Mau ngapain dia ?? Ke tempat siapa memangnya ?? Perasaan rumah orang tuanya bukan di Jonggol deh ".
Arga masih saja memikirkan kata - kata Nur , kemana perginya Nina. Jika saja Nur tau , Arga percaya dengan ucapannya , Nur pasti akan tertawa ngakak.
Hari ini Arga memutuskan untuk kembali ke rumah Nina setelah pulang kerja., ia masih penasaran , jawaban dari Nur makin menambah pusing kepalanya. Namun sial nasibnya , rumah Nina sudah terlihat sepi.
Arga mendesah , mau bertanya pada siapa , jujur dia tidak terlalu kenal dengan warga sekitarnya , karena saat menjadi suaminya Nina , Arga kurang berinteraksi dengan tetangganya.
Ia sibuk kerja, dan bertambah sibuk ketika Arga mulai menjalin hubungan terlarang dengan Kiran.
" Sial , gerbangnya sudah di gembok lagi ".
Beruntung ada seorang ibu - ibu lewat di depannya. Arga langsung menghentikannya " Bu , maaf saya mau tanya kemana perginya pemilik rumah ini ?". tanya Arga dengan suara lembut.
Ibu itu memandang lekat Arga , " Kamu siapanya Mbak Nina ?".
" Saya temannya Bu?".
" Jangan berbohong padaku , katakan sejujurnya , apa kamu mantan suami Mbak Nina ?" tebak ibu itu.
" Iy..iya Bu , saya mantan suaminya Nina ".
" Oalah pantes aja , aku kayak pernah lihat ....jadi kamu laki - laki yang selingkuh dan menikah diam - diam tanpa sepengetahuan Mbak Nina ya , kamu jahat sekali nak ".
Baru saja Arga membuka mulutnya untuk membela dirinya sendiri, Ibu itu kembali bersuara.
" Dasar laki - laki brengsek , mau ngapain lagi kamu kemari , mau menyakiti Mbak Nina lagi ...kamu itu tidak tau malu...pergi saja sana , jangan kembali lagi , kamu hanya mencoreng lingkungan kami karena perbuatan kamu ". ibu itu terus mengomel tiada henti, Arga sampai pengang telinganya.
Bugh.....bahkan sebelum meninggalkan tempat itu, ibu itu sempat menghadiahkan pukulan ke Arga.
" Gila , ini benar - benar gila....mimpi apa aku semalam...kemaren bertemu wanita galak , sekarang malah ketemu biangnya yang lebih galak , main pukul lagi , sakit juga ....aduhhh ". keluh Arga , mengusap bahunya yang memang sakit, karena ibu tadi memukul dengan sekuat tenaga....mungkin karena sangat kesal pada Arga.
Arga memilih pulang, untuk apa menunggu di sana , karena tidak akan ada gunanya , nanti saja kalau ia libur kerja , ia akan datang agak pagi agar bisa bertemu dengan Nina , begitu pikir Arga.
*
*
Nina menatap seseorang yang tengah duduk di depannya dengan tatapan tajam , seolah ingin menelan mentah - mentah orang itu.
" Nur , kok diam saja " Hardi mulai lelah didiamkan sedari tadi.
Nur buru - buru pulang demi menghindari bertemu dengan mantan suami Nina , tapi baru sampai rumah malah ada tamu yang tidak pernah ia harapkan untuk datang.
" Mau apa kamu kemari ?".
" Aku kangen sama kedua anak aku lah , dan juga kangen kamu juga sih Nur ".
Nur berdecih , ia hukannya senang dengan gombalan Hardi , tapi ia makin tambah membenci laki - laki pengecut di depannya ini.
" Cih...memangnya kamu merasa punya anak ?".
" Noval dan Deni kan anak - anak aku Nur ".
" Enggak salah kamu ngomong begitu , apa kamu lupa apa yang kamu katakan saat meninggalkan kami ?".
Nur masih ingat betapa kejamnya kata - kata yang keluar dari mulut Hardi waktu itu....yang lebih menyakitkan, saat mengatai anak dan dirinya , Hardi membawa serta wanita idaman lain bersamanya .
" Aku minta maaf kalau kata - kata aku membuat kamu sakit hati Nur , aku khilaf waktu itu....manusia kan gudangnya salah , sekarang aku sadar makanya aku meminta maaf padamu Nur ".
Gampang sekali mulutnya bilang khilaf dan minta maaf , bukannya dia bilang tidak akan pernah mengakui Noval dan Deni sebagia anaknya lagi ....
" Maaf dan memaafkan itu perkara gampang karena cuma si ucapkan di mulut saja , yang mau aku tanya kenapa baru sekarang kamu meminta maafnya , aku kira kepalamu sudah kepentok tembok dan lupa ingatan , kamu sendiri yang tidak mau mengakui keberadaan kami , jadi lebih baik seperti itu saja ".
" Anggap kami tidak ada , tanpa kamu pun kami bahagia, tanpa uang nafkah dari kamu pun kami masih bisa makan dan bertahan hidup , soal maaf tenang saja , aku sudah memaafkan kamu ".
" Jadi tidak usah repot - repot datang kemari lagi untuk meminta maaf , berbahagialah bersama pilihan kamu , seperti kami yang bahagia tanpa kamu ". Nur sama sekali tidak mau menyebut nama Hardi , luka yang ia terima sudah sangat dalam , bahkan saat berumah tangga dengan Hardi pun , laki - laki itu pernah main tangan dan suka memakinya dengan kata - kata yang kurang pantas.
Bukan hanya fisik tapi hati Nur juga sudah di lukai Hardi. Berkat Nina , Nur bisa melewati semuanya , karena Nina jugalah kini Nur punya penghasilan yang lumayan besar.
" Kamu mau memisahkan seorang Ayah dengan anaknya Nur ?".
Nur terkekeh, " Kamu makin ngaco , siapa yang memisahkan, ingat kamu yang tidak mau mengakui mereka sebagai anak kamu , jadi tidak usah kebanyakan drama, silahkan pulang...pintunya masih terbuka lebar ". Nur berdiri dan berjalan ke arah pintu , mengusir Hardi secara terang - terangan.
" Kamu mengusir aku , baik.....aku akan pastikan kamu mengemis minta kembali padaku Nur ".
Hardi baru saja melangkah keluar dari pintu , dengan cepat Nur membanting pintu rumahnya hingga Hardi terlonjak kaget.
" Sialan kamu Nur , awas aja kamu ..".
" Sombong sekali dia , aku tidak terima di permalukan seperti ini ".
" Apa aku lupakan saja Nur dan anak - anak aku, tapi Nur sangat cantik sekarang ... Aku tidak akan membiarkan laki - laki lain memiliki Nur ".
" Setelah aku tinggal Nur malah terlihat baik - baik saja , sedangkan aku ....sekarang malah jadi pengangguran ".
Sepanjang jalan Hardi terus berbicara sendiri, meratapi nasibnya yang sudah mendzholimi anak dan istrinya.
*
*
Sementara itu , Nina kini sedang melakukan perawatan . Semua itu atas paksaan Bu Kartika.
Kata Bu Tika , " Kamu itu harus terlihat cetar membahana Nin, ingat kamu itu mau dapat bujangan loh Nin...Bu-ja-ngan ".
" Enggak usah diperjelas gitu apa Ma , iya iya , Bang Aldi bujangan...dan anak Mama ini janda, tapi bukan sembarang janda Ma ....".
" Memangnya janda apa ?".
" Janda lah yang paling di depan ". Bu Tika tertawa mendengar candaan Nina.
" Sudah ayo , Mama tungguin , Mama juga mau ikutan perawatan juga , biar kita di bilang seperti kakak adik gitu ".
" Dih Mama ganjen , nanti kalau ada yang naksir lagi , Mama malah bingung ".
" Di lihat dulu Nin, kalau yang naksir sudah tua , abaikan saja....tapi kalau yang naksir masih muda , mungkin akan Mama pertimbangkan ". Bu Tika kembali tertawa.
Nina melakukan perawatan di rumahnya sendiri , karena Bu Tika yang melarangnya keluar , Bu Tika tidak mau kecolongan saat fitting baju pengantin , Aldi nekat menculik Nina , dengan alasan kangen katanya.
Tanpa Bu Tika tau , orang - orang yang akan melakukan perawatan pada Nina adalah orang suruhan Aldi.
Bersambung.....
Othor minta dukungannya....
Di Like , Vote dan juga comment ya....terima kasih 🙏😘
Mergo di tinggal rabi ro mantan ne 😆