NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Duda Hot

Terjerat Cinta Duda Hot

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:35.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: ummi asya

Warning!!
Bacaan Area dewasa 21+ , bijaklah dalam memilih bacaan...
Kirana adalah seorang mahasiswa akhir, dia membutuhkan biaya untuk mengerjakan skripsinya. Seorang teman memberinya sebuah pekerjaan sebagai guru les privat dari anak seorang konglomerat.
Kirana pikir anak yang akan di les privat adalah anak usia sekolah dasar, tapi ternyata anak usia tiga tahun. Dan lebih kagetnya lagi, ayah dari anak yang dia les privat adalah seorang duda tampan dan seksi.
Bagaimana Kirana menghadapi anak dan ayah itu? Apakah dia akan terjerat oleh pesona sang duda?
Yuk kita pantau terus perjalanan cinta Kirana dan sang duda..😊😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Gairah Laudya

Laudya sangat kesal pada Bryan, dia kesal karena Bryan mengenalkan Kirana sebagai istrinya.

"Kapan dia menikah? Apa itu hanya akal-akalannya saja untuk memghindar dariku?" kata Laudya berkata sendiri.

Laudya sekarang berada di kamar hotelnya, moodnya ingin bersama Bryan meski dia tidak bisa melakukan apa yang dia inginkan, tidak apa. Berciuman panas dengan Bryan lebih baik dari pada dia menolak terus ajakan Laudya.

"Aku harus mendapatkan Bryan, apa pun caranya. Tapi bagaimana ya?" gumam Laudya sambil berpikir.

Di tenggaknya minuman beralkohol di tangannya, dia terus berpikir bagaimana caranya bisa tidur dengan Bryan.

Obesesinya tidur dengan Bryan belum terlaksana, dia masih belum berhenti untuk mendekati Bryan dan terus merayunya. Dia tahu Bryan itu tidak bisa menolak jika sudah bersamanya dan menciumnya dengan panas.

Jika terus melakukan itu tanpa gangguan, pasti Laudya sudah tidur dengan Bryan.

"Uugh, tubuh Bryan itu sangat seksi. Apa lagi dia tampan dan bisa jadi dia di ranjang sangat memuaskan. Aah, aku jadi penasaran sama dia. Bagaimana aku harus menaklukannya ya?" gumam Laudya sambil menyesap minumannya.

"Sial, kenapa aku jadi bergairah begini sih mengingat Bryan." umpat Laudya.

Tanpa menunggu lagi, dia menelepon seseorang, lalu dia bersiap untuk menuntaskan gairahnya dengan laki-laki sewaannya.

Sepuluh menit Luadya bersiap dengan berpakaian serba mini, tanpa memakai pakaian dalam. Hingga terlihat tubuh bagian bawahnya yang berbulu halus serta bagian dada yang menonjol tampak jelas sekali terpampang.

Tak berapa lama, pintu kamar hotel di ketuk lalu terbuka. Terlihat laki-laki dengan senyum mengembang. Laudya terkejut, kenapa yang datang temannya yang tadi di telepon.

"Kenapa kamu yang datang, Billy?" tanya Laudya kembali meminum minumannya.

"Hem, kali ini aku yang akan menemanimu." kata laki-laki yang bernama Billy.

Dia mendekat di ranjang Laudya, suasana sengaja di buat temaram oleh Laudya. Billy melepas jaketnya serta melepas celana panjangnya, hanya kaos serta celana kolornya yang masih melekat.

Dia meraba kaki Laudya dengan pelan, memberikan rangsangan padanya. Lalu naik lebih ke atas di paha Laudya.

"Awas ya kalau kamu tidak memuaskanku. Eeugh." kata Laudya yang sudah terbuai oleh sentuhan Billy.

"Tenang saja sayang, aku tahu apa yang kamu mau." kata Billy.

Baju Laudya di biarkan terbuka begitu saja, hingga semua aset miliknya terlihat jelas. Billy ingin langsung melakukannya, karena dia juga sudah merasakan gairah dengan melihat sosok tubuh putih mulus nan menggoda milik Laudya.

Kini tangan Billy sudah berada di antara paha Laudya, dia terus merangkak masuk ke dalam bagian inti Laudya yang ternyata basah karena sentuhannya. Tangan Billy mulai mengoyak-ngoyak bagian luar lebih dulu, menatap Laudya yang sudah terlihat menikmati permainan tangannya.

Tangan satu Billy menjamah kedua gundukan empuk milik Laudya, dia memijatnya dengan pelan lalu cepat. Wajahnya maju ke depan dan meraup bibir Laudya yang sensasional itu. Mereka berciuman panas karena gairah sudah mulai naik tensinya.

"Aaah, Billy aku mau keluar aaah." ceracau Laudya.

"Keluarkan saja sayang, aku suka itu."

Billy mempercepat gerakan tangan di bagian bawah untuk merangsang Luadya cepat mencapai puncak klimaksnya.

"Euuuuh, Billy. Oh Bryan aaah." ucap Laudya yang sudah mencapai puncaknya.

Meski Billy kecewa dengan Laudya yany membayangkan Bryan, dia tahu Laudya terobsesi dengan Bryan teman satu kuliahnya. Namun dia suka Luadya yang sedang mencapai puncak karena wajah itu terlihat sangat pasrah.

Laudya membuka matanya setelah pelepasannya selesai, dia tersenyum 0ada Billy. Kali ini dia menarik kaos Billy untuk di lepas, serta celana kolor dia tarik ke bawah dengan cepat. Rasanya dia ingin menikmati senjata milik Billy yang memang menurutnya besar dan sesuai apa yang dia inginkan.

Dia juga membayangkan milik Bryan sebesar punya Billy, namun ukurannya lebih besar karena Bryan lebih gagah dan besar tubuhnya di banding Billy.

Laudya melepas kasar celana pembungkus senjata Billy, dia pun meraupnya senjata itu ke dalam mulutnya. Billy mengerang nikmat, di pegangnya kepala Laudya dan membelainya. Dia menikmati permainan Laudya.

"Uuurgh, Laudya ini sangat nikmaat aaah." ucap Billy.

Laudya terus memaju mundurkan mulutnya, lima menit dia melakukan itu. Lalu di lepasnya dan kini dia mendorong tubuh Billy untuk berbaring. Dia naik di atas Billy dan milik Billy dia masukkan ke dalam miliknya.

Dan suara lenguhan panjang keduanya pun menggema di kamar hotel yang remang-remang itu. Permainan terus berlanjut, tangan Billy meraup kedua gundukan yang bergoyang menggoda mata Billy. Dia memijat dengan cepat, memberikan sensasi nikmat pada Laudya.

Keduanya menikmati hingga beberapa kali berganti posisi. Laudya sudah lebih dari dua kali mencapai puncak nikmat. Billy senang, dia seperti di manjakan oleh Laudya. Bukan hanya dia yang memuaskan Laudya, tapi ternyata Laudya juga membuatnya melayang hingga ke puncaknya.

"Aaaaah, Billy aku keluar lagi. Euurgh!"

"Keluarkan aja sayang, aku sebentar lagi keluar kok, ssstt uurgh."

Permainan mereka semakin cepat, Laudya kembali terbuai dengan kecepatan tempo milik Billy. Raut wajahnya menegang, dia gelisah dan nikmat. Merasa menyesal kenapa tidak bermain saja dengan Billy.

Tapi hatinya masih penasaran dengan Bryan, dia membayangkan Bryan sedang mencumbunya.

Dorongan kuat dan cepat Billy membuat Laudya kembali meracau tidak jelas. Billy mempercepat temponya, dia juga rupanya sudah di ambang kenikmatannya.

"Laudya, kamu mau keluar?"

"Iya sebentar, lagi. Lebih cepat lagi Billy, uuurgh aaah."

"Baiklah, ayo kita keluarkan bersama." ucap Billy dengan suara paraunya dan terbata menahan nikmat.

Dan kini semakin cepat, tubuh keduanya menegang. Laudya yang berada di posisi di bawah kungkungan Billy pun tangannya menggenggam kuat rambut Billy, Billy semakin cepat karena dia akan mengeluarkan lahar panasnya di dalam rahim Laudya.

"Uurgh, aah. Aku keluarkan di dalam sayang?"

"Ya, terserah kamu. Jangan di cabut aaah, ini enak sekali Billy aaaaargh!"

Dan Billy pun memuntahkan laharnya di dalam ruang intim Laudya, tubuhnya menegang kuat melepaskan kenimatan yang tiada tara.

"Aaaaargh!"

Lenguhan panjang Billy membuat Laudya tersenyum. Lalu tubuh Billy pun ambruk di atas tubuh Laudya yang memang sama-sama kelelahan karena kegiatan panas itu sangat lama dan berulang.

Nafas keduanya saling memburu, Billy membuka matanya dan menatap wajah Laudya yang memang juga kelelahan. Dia mencium bibir Laudya dan ********** lagi.

Rasa terpuaskan kali ini oleh Laudya tidak di sangkanya. Begitupun Luadya, namun dia kembali ingat akan obsesinya memilik Bryan dan ingin tidur dengannya.

Laudya mendorong tubuh Billy yang masih berada di atasnya, dia bangkit dan duduk lalu mengambil minumannya dan menenggaknya sampai habis.

Billy masih terbaring, dia menatap Laudya yang kini beranjak masuk ke dalam kamar mandi. Senyumnya mengembang, betapa dia bahagia hari ini.

"Oh, Laudya. Kalau kamu tidak terobsesi dengan Bryan, setiap hari aku akan menikmati tubuhmu dan mencumbumu. Kamu begitu dahsyat sekali." gumam Billy.

Dan tak lama Laudya sudah keluar dari kamar mandi lali duduk di sisi ranjang. Dia duduk dan menatap Billy.

"Aku tidak perlu membayarmu kan?" kata Laudya.

"Emm, tidak perlu. Kamu juga sudah memuaskan aku sayang." kata Billy kembali tangannya memegang bagian dada Laudya dan meremasnya pelan.

"Hemm, uuh. Sudah Billy, aku mau ada pertemuan dengan klienku sore ini." kata Laudya.

"Di mana? Perlu aku temani?" tanya Billy yang belum melepas tangannya dari dada Laudya.

"Tidak usah, aku bisa sendiri."

"Oh, begitu ya. Baiklah berikan ciuman panas perpisahan untukku."

Tanpa menunggu persetujuan Laudya, Billy sudah meraup bibir Laudya dengan cepat. Lama dia mencumbu bibir Laudya, kemudian dia melepasnya.

Lalu dia pun memakai bajunya kembali dan bersiap pergi dari kamar hotel itu.

"Aku pergi, jika butuh kehangatan dariku telepon aku ya. Cup." kata Billy kembali mengecup bibir Laudya.

"Hem."

_

_

yuk mampir kaka kemari, bagus lho ceritanya..😊😊

_

************

1
Lisna Hutoti
Luar biasa
#ayu.kurniaa_
.
Sopiah Azzahra
Lumayan
tiaraalwiofficial
mau dong punya mertua idaman
tiaraalwiofficial
di mna2 istri sah yg menang
tiaraalwiofficial
mrtokul gk tau diri
tiaraalwiofficial
empng bisa y CEO nyangkl lucu sich😋
Atie Tea
bukankah sblomnya udh berteman lama tp pas mu dtng knp masih repot cari alamat, bukannya tinggal telpon Naya lngsung dan minta sharelok /Smirk/
tiaraalwiofficial
gk tau mau komen pa TP suka novel y
Fajar Ayu Kurniawati
.
Yuni Herwani
baik banget Bryan apa ada orang sebaik itu dijaman ini
dian suryani
Lumayan
Yuni Herwani
Luar biasa
Titin Sumarni
hebat ey
anthy
Luar biasa
Sri Puryani
yg ptg sah dl aja daniel semggu lg ijab kobul resepsi hbs skripsi jg gpp
Sri Puryani
untung misel gpp
Arida Susida
Luar biasa
Lies Atikah
emang bryan berani ⁵ sama laudya bryan kaya nya lembek gak tegas gak laki jadi kurang gereget thor
Lies Atikah
ah si brayn nya aja gak tegas tapi gak tahu deh kali s i brayn nya juga suka sama ne2k lampir genit
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!