"Pokoknya bulan depan harus cerai!”
Ben Derrick menghela nafas berat mendengar permintaan istrinya yang selalu labil dalam membuat keputusan, permintaan yang ujungnya selalu dibatalkan oleh wanita itu sendiri.
"Saya tidak pernah memaksa kamu dari dulu, asal jangan buat saya kena marah kakakmu itu"
"Ya ya ya... Ingetin aja, aku suka lupa soalnya"
Tapi meski kekeuh ingin berpisah, Keymira tak pernah bisa menolak sentuhan suaminya.
"Malem ini aku ada gaya baru, mas mau aku pakai baju dinas apa?" tanya Key usai membahas perceraian beberapa detik yang lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iraurah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Team A vs Team B
"Kamu minum apa?" Ben bertanya saat memperhatikan Keymira yang sedang meminum segelas minuman berwarna.
"Hah? Oh ini, ini jamu mas. Tadi aku ngeracik sendiri"
"Jamu? Tumben kamu minum kayak gituan, buat apa?"
"Biar aku cepat hamil! Aku baca di internet katanya program hamil alami bisa pake cara ini"
"Jangan sembarangan memasukkan segala jenis bahan, gak semua yang alami itu baik, ada beberapa yang justru enggak boleh diminum"
"Iya mas, aku pake resep dari Eyang kok! Tadi sore aku telpon buat nanya bahan-bahan nya"
"Tapi kalau kamu ngerasa tersiksa minum jamu-jamuan gak usah dipaksain, dari pada menyiksa diri sendiri"
"Kok gitu?? Padahal aku udah bela-belain lho ngelakuin ini" Keymira memandang sendu gelas yang di pegang, yang dia inginkan adalah dukungan dari sang suami, tapi belum apa-apa Ben sudah meminta nya berhenti.
"Bukan gitu maksud saya, saya tau kamu itu gak suka sekali sama yang namanya jamu, kamu sering ngeluh kalau Eyang ngasih minuman tradisional, makanya saya gak mau kamu memaksakan diri untuk melakukan hal gak kamu sukai" jelas Ben meluruskan kesalahan pahaman, Keymira memang selalu salah dalam mengambil inti pembicaraan, padahal niat Ben baik tapi malah di salah artikan oleh sang istri.
"Gapapa kok, mas. Kalau emang beneran ini ampuh aku bakal lakuin dengan senang hati"
"Ya sudah, terserah kamu yang penting saya sudah mengingatkan tadi"
Sambil memandang jamu racikannya sendiri Keymira menghabiskan minuman itu sampai tandas, ia bergidik setelahnya, benar-benar tidak enak, tapi harus selalu ada pengorbanan di setiap keberhasilan.
"Paittt!!!"
Ben Derrick merasa kasihan melihatnya, kalau saja boleh dibalik dia rela melakukan itu demi menggantikan Keymira, tapi apa mau dikata dia tak bisa banyak melakukan upaya.
Ben kemudian menyodorkan air putih untuk menetralisir rasa pahit pada lidah Keymira.
"Minum ini"
Key menerima nya lalu meneguk sedikit, perlahan rasa pahitnya pun kian memudar.
"Makasih, mas"
"Sama-sama, mau nonton? Jangan tidur dulu setelah makan" ajak Ben Derrick menawarkan Key untuk menonton bersamanya di ruang keluarga.
"Boleh, ini juga masih siang belum jam delapan malem"
Mereka lantas keluar dari ruang makan, Ben menuntun istrinya, keduanya sama-sama duduk di sofa, Ben merangkul Keymira dan mulai menyalakan remote.
"Mau nonton apa?" tanya ben.
"Apa aja"
"Berita?"
"Jangan!"
"Tadi katanya terserah"
"Apa aja yang penting jangan berita, ngebosenin" tutur Key.
Ben lantas mencari saluran tv yang menarik untuk ditonton, mereka jarang menonton televisi, biasanya sesudah makan malam mereka lebih sering mengobrol untuk memberi jeda makanan masuk ke lambung.
Ben menghentikan pencariannya di saluran nomor 13, tayangan games kuis menjadi pilihan untuk mereka tonton, Keymira pun tak protes dan menikmati dengan damai.
"Mas pilih team A atau team B?"
"Apanya?" Ben berbalik tanya.
"Itu lhoo games yang di tv, ayo kita taruhan kalau team yang menang berarti orang itu bisa ngajuin permintaan sama lawannya"
"Kamu yakin? Emang ada sesuatu yang kamu pinginin?"
"Ada!!"
"Apa?"
"Ada dehhh... Rahasia!" Ungkapnya tak memberitahu.
Ben tak mendesak Keymira untuk membagi tahunya, kalau sudah seperti ini Ben tak kuasa untuk menolak, daripada Keymira menangis lebih baik dia mengikuti permainan istri kecilnya ini.
"Mau gak mas? Kok diem sih!"
"Saya team A" jawab Ben.
"Aku yang team A, mas team B" balas Key keberatan, bagaimana tidak, dipertengahan games team A sudah memperoleh skor yang lebih besar dan Keymira memanfaatkan peluang tersebut untuk menang.
"Gimana kalau kita suit supaya adil?" Imbuh Ben Derrick.
"Gak!"
Alhasil Ben hanya bisa pasrah dan menerima kelicikan sang istri, asal istri senang dia pun turut bahagia.
"Baiklah, saya team B. Kalau team saya yang menang kamu harus menuruti permintaan saya, apapun itu"
"Liat aja nanti!"
Permainan babak kedua pun dimulai, kali ini Ben dan Key mendukung team nya masing-masing, Key yang paling antusias, dia ikut menjawab kuis meski pun tak bisa di dengar oleh para pemain nya langsung.
"Ayo team A kalian pasti bisa!!!"
"Pertanyaan selanjutnya, sebutkan hewan herbivora yang berawalan dari huruf K! Satu... Dua... Ti--"
"Kucing!"
"Baik, kita kunci jawabannya. Apakah benar kucing, survei membuktikan....."
Tetot!
"Sayang sekali, jawaban anda salah. Kucing termasuk hewan karnivora, oke tidak masalah mungkin anda sedikit gugup menjawabnya"
"Yaahhhh... Lagian kok malah jawab kucing sih?!! Udah tau kucing makan daging" protes Key, padahal belum tentu wanita itu bisa menjawab kalau berada di posisi si pemain, pasti akan sama gugupnya dan otak mendadak tak berfungsi.
Ben memperhatikan dengan tenang, dia sudah pasrah apapun hasilnya, apalagi dari awal team nya sudah jauh tertinggal skor.
"Baik sekarang kesempatan team B untuk menjawab, pikirkan dulu baik-baik karena jika anda berhasil menjawab maka point kali ini akan dilempar untuk team B yang bisa membawa team anda menuju kemenangan. Siap?"
"Siap!"
"Saya bacakan ulang pertanyaannya, sebutkan hewan herbivora yang berawalan dari huruf K! Satu... Dua... Ti--"
"Kambing!"
"Kita kunci jawabannya!"
"Ck, kalau ini udah pasti bener! Gimana sih" cibir Key seraya melirik ke arah Ben Derrick sambil menahan kegusaran.
"Kita lihat apakah kambing menjadi jawaban yang tepat, survei membuktikan......"
Ting!
"Benarrrr!!!!"
"Jangan seneng dulu, team B belum tentu menang" seru Keymira pada Ben Derrick.
"Apa? Dari tadi saya diam" sahut Ben heran.
"Iya! Tapi berharap menang, kan?"
"Emang ada orang yang berharap kalah?" Balas Ben.
"Tau ah!"
Key fokus kembali pada televisi, kini sesi penjumlahan skor akhir yang akan menentukan diantara kedua team itu siapa yang akan menjadi juara.
"Kita lihat skor untuk team A adalah..... 4500!"
"Eitss tapi jangan senang dulu karena tadi team B berhasil merebut point"
"Kita lihat skor yang didapat oleh team B adalah......"
Keymira sudah berkeringat diri, matanya tak beralih dari layar, detik-detik menegangkan ini berhasil memacu adrenalin Keymira.
"Adalahhh..... 6100!!"
"Selamat untuk team B kalian berhasil menjadi juara!!"
Punggung Keymira langsung terasa lemas, tidak disangka team yang dibangga-banggakan nya justru kalah, sangat memalukan, seharusnya ia biarkan Ben Derrick berada di team A saja.
"Yesss... Team B menang!" Ujar Ben Derrick bersorak.
Dia menatap Keymira dengan senyum kemenangan, rupanya takdir tengah memihak kepadanya, tidak salah dia memilih mengalah.
"Kamu gak akan mengingkari janji, bukan?"
"M-mana mungkin! A-aku terima kekalahan ini, aku kan suportif orangnya"
"Bagus, berarti saya boleh minta apa aja yang saya mau dari kamu?"
"Heem...."
"Tanpa syarat?"
"Iya, apapun! Mas boleh minta apapun dari aku. Bilang aja mas mau apa?" Ujar Keymira menantang.
"Saya mau...."
Salahmu sendiri 'melepas' Ben saat itu. Jangan nyesal dong, too late
Ben sudah punya istri ingat itu