NovelToon NovelToon
Merubah Istri Gendut

Merubah Istri Gendut

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Cintamanis / Balas Dendam
Popularitas:657.9k
Nilai: 5
Nama Author: Syafitri kurniasih

Kanzia Ayudia Renata, seorang gadis yang selalu mendapatkan perlakuan tidak adil dari orang orang disekitarnya karna tubuh gendutnya, bahkan ayah kandungnya sendiri terlihat lebih menyayangi kakak tirinya. Sampai akhirnya ia menjalin hubungan dengan seorang laki laki yang ia pikir mencintainya dengan tulus ternyata hanya memanfaatkan dirinya dan pergi meninggalkannya bersama kakak tirinya tepat dihari pernikahnnya.

Saat semua orang mengucilkan dirinya tiba tiba pria tidak dikenal datang dan mengajukan diri untuk menikahinya dan membantunya untuk merubah dirinya.

Yuk simak kisah Kanzia bagaimana ia merubah takdirnya dan membalaskan rasa sakitnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syafitri kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 : Datang ke pernikahan Clara

Hari ini adalah hari kedua Kanzia bekerja di perusahaan Pramudya group. Ia memasuki perusahaan dengan penuh semangat ia tersenyum ramah pada setiap orang yang berpapasan dengannya, hal itu membuat ia terlihat semakin cantik terutama para pekerja laki laki yang tidak berkedip melihat sosok cantik itu.

"Kanzia!" panggil Tania yang berjalan tidak jauh dibelakang Kanzia yang sedang menunggu pintu lift terbuka.

"Hai," sapa Kanzia sambil tersenyum  pada Tania yang sudah berdiri didekatnya.

Mereka pun segera masuk ketika pintu lift terbuka.

Sebelum pintu lift tertutup seorang laki laki tampan yang kemarin memperkenalkan dirinya ikut masuk dan menyapa Kanzia.

"Pagi,,,," sapa laki laki bernama Diki itu pada Kanzia.

"Pagi pak ..." Tania menjawab sapaan Diki sementara Kanzia hanya melihat laki laki itu sekilas dan kembali menatap ke depan dan menekan tombol di mana divisinya berada.

Suasana kembali hening, bahkan Tania ikut ikutan bungkam karna orang yang berada di lift yang sama dengan mereka adalah atasannya. Tidak lama akhirnya pintu lift berhenti dilantai tujuan Kanzia dan Tania.

"Hai apakah aku boleh tau namamu Nona?" tanya Diki pada Kanzia sebelum keluar dari lift.

"Kanzia," jawab Kanzia dengan ekspresi datarnya lalu beranjak meninggalkan Diki.

"Kami duluan pak," ucap Tania sopan sebelum menyusul Kanzia.

Sementara Diki terus memperhatikan kepergian Tania sambil tersenyum.

"Benar benar gadis yang menarik," gumam Diki.

"Zia!"

"Hm,,,"

"Kamu gak tau siapa laki laki tadi?" tanya Tania mengikuti Kanzia.

"Nggak," jawab Kanzia sambil menaruh tasnya di atas meja kerjanya.

"Dia itu direktur utama perusahaan ini sekaligus sepupu pak Jonathan," jelas Tania.

"Pak Jonathan?" Kanzia mengerutkan keningnya terlihat bingung.

"Jangan bilang kamu tidak tau siapa pak Jonathan?" tanya Tania yang dijawab anggukan oleh Kanzia.

"Astaga Kanzia ... pak Jonathan itu CEO perusahaan ini apa kamu gak cari tau siapa pemilik perusahaan ini sebelum memasukkan surat lamaran disini," ucap Tania yang tidak habis pikir dengan teman barunya ini.

"Aku hanya tau perusahaan ini adalah perusahan terbesar di kota ini, lagian aku juga awalnya gak berpikir jika bisa diterima kerja disini," ucapnya pada Tania.

"Tapi kamu harus berhati hati dalam melakukan pekerjaanmu jangan sampai kamu melakukan kesalahan jika tidak ingin berurusan dengan pak Jonathan," ucap Tania mulai membuka pergosipan.

"Maksudnya?" tanya Kanzia bingung.

"Aku dengar dengar dari senior senior kita disini kalau pak Jonathan itu tidak pernah menerima kesalahan sekecil apapun, dia terkenal sangat dingin dan kejam ia tidak segan segan memecat  karyawannya yang melakukan kesalahan, dan rumornya juga pak Jonathan sangat berhati hati dengan keluarganya terutama pamannya karna ia mencurigai jika pamannya adalah dalang dibalik kematian papa dan kakak laki lakinya karna perebutan kekuasaan yang katanya semua harta kekayaan keluarga Pramudya  diwariskan pada ayah pak Jonathan karna pamannya hanya anak dari hasil perselingkuhan," ucap Tania menceritakan semua gosip yang sering ia dengar saat ia baru bekerja di Pramudya grup dengan suara seperti berbisik.

"Udah gak usah ngegosip ini masih pagi, mending kamu ke meja kerja kamu," ucap Kanzia mengakhiri acara gosip tersebut.

"Zia, sepertinya pak direktur tertarik sama kamu,,,," ucapnya lagi masih belum beranjak dari meja Kanzia.

"Biarkan saja itu bukan urusanku," ucapnya datar dan mulai menyalakan komputernya.

"Ih kamu mah gak asik," ucap Tania dan beranjak dari meja kerja Kanzia.

Seperti biasa semua karyawan akan beranjak ke kantin ketika jam makan siang tiba, begitupun dengan Kanzia dan Tania yang sudah berada di kantin perusahaan.

"Hai,,, aku boleh duduk disini?" Diki yang tiba tiba datang ke kantin lalu duduk di samping Kanzia.

"Iya, silahkan pak," ucap Tania, sementara Kanzia tetap terlihat cuek dan tetap melanjutkan makan siangnya tanpa menghiraukan keberadaan Diki.

"Kanzia saya boleh meminta nomor telpon kamu?" Diki menghentikan makannya dan menyodorkan hp miliknya ke Kanzia.

"Maaf pak saya tidak memberikan nomor telpon saya ke sembarang orang," ucap Kanzia lalu bangun dari duduknya dan pergi meninggalkan Diki tanpa menghabiskan makanannya, ia merasa muak setiap kali ada laki laki yang mengharapkan lebih darinya, hal itu mengingatkannya tentang masa lalunya, ia hanya merasa nyaman dan mempercayai Abian, mungkin karena ia sudah menganggap jika Abian adalah penolongnya.

Tania yang melihat Kanzia beranjak langsung menyusulnya.

"Maaf pak kami duluan," ucap Tania sebelum menyusul Kanzia.

"Zia kamu kenapa terlihat marah saat pak Diki mendekati kamu?" tanya Tania.

"Aku hanya tidak suka," jawab Kanzia.

"Kanzia kamu tidak takut jika pak Diki memecat mu karna kejadian tadi?" tanya Tania.

"Jika ia memecat ku hanya karena kejadian tadi itu artinya perusahaan ini sangat tidak profesional, bukankah begitu?" ucap Kanzia dan kembali ke meja kerjanya.

Sementara Diki yang mendapatkan penolakan secara terang terangan dari Kanzia, bahkan sebelum ia memulai bukannya marah tapi ia merasa semakin tertantang untuk mendekati Kanzia.

"Kamu memang benar benar berbeda, aku tidak akan menyerah aku pasti akan membuat mu bertekuk lutut padaku," ucapnya sambil tersenyum mengingat perlakuan Kanzia.

*

*

Di tempat Abian

"Apa tuan yakin membiarkan nona Kanzia untuk datang ke acara itu tanpa tuan?" tanya Kevin.

"Iya," jawab Abian.

"Tapi tuan,"

"Dia sudah mempunyai rencananya sendiri, jika aku ikut ia pasti tidak leluasa untuk melakukannya, kamu hanya perlu mengawasinya biarkan dia melakukan apapun yang ia inginkan," ucap Abian dengan tegas.

"Baik tuan,"

*****

Jam kerja telah berakhir, satu persatu karyawan mulai meninggalkan gedung perusahaan, kali ini Kanzia dijemput oleh asisten Kevin, karna seperti kata Abian tadi pagi kalau hari ini ia akan mencari baju untuk ia gunakan ke acara pernikahan kakak tirinya.

"Tania aku duluan, jemputan ku sudah datang," ucap Kanzia ketika melihat asisten Kevin berdiri di samping mobilnya.

"Wah,,,, Zia apakah itu suami mu?" Tania terpesona melihat ketampanan Kevin yang terlihat cool.

"Bukan,,,, itu asisten suamiku," jawab Kanzia.

"Ha,,, benarkah dia bukan suami mu?" ucapnya kembali.

"Iya, ya udah aku pergi dulu bye,,," jawabnya dan pergi meninggalkan Tania yang masih memandang Kevin penuh kekaguman.

"Aku harus meminta Kanzia buat ngenalin aku dengan pria tampan tadi," gumam Tania.

*****

Kevin pun membawa Kanzia ke butik yang sangat terkenal di kota ini sesuai dengan perintah Abian.

Sesampainya di butik Kanzia disambut dengan ramah oleh pegawai butik disana.

"Silahkan Nona, tuan sudah memilihkan beberapa gaun untuk dicoba," ucap salah satu pegawai butik membawakan beberapa gaun untuk ia coba.

Kanzia dibuat melongo melihat harga harga baju tersebut yang benar benar fantasi seandainya ia sendiri yang membelinya ia tidak akan mampu.

"Sebenarnya siapa orang yang telah aku nikahi? gumam Kanzia dan mengambil baju baju tersebut untuk ia coba satu persatu gaun yang dipilihkan Abian.

Setelah mendapatkan gaun yang cocok, kanzia mengajak Kevin untuk mengantarnya pulang.

"Ayo Kevin kita pulang aku sudah menemukan baju yang cocok,"

"Nanti dulu nona, anda tidak perlu pulang anda bisa langsung bersiap disini," ucap Kevin dan seorang laki laki lemah gemulai datang menghampiri Kanzia.

"Tapi aku juga perlu persiapan dan lagi pula gak mungkin aku berangkat ke acara itu tanpa mandi," protes Kanzia pada Kevin.

"Nona tenang saja semuanya sudah dipersiapkan oleh tuan," ucap Kevin dan Kanzia pun dibawa oleh salah satu pegawai butik untuk bersiap siap di ruang khusus yang sudah disiapkan.

Setelah bersih dan wangi seorang laki dengan tubuh gemulai datang keruangan khusus tempatnya sekarang.

"Mari nona anda akan aku buat semakin cantik," ucap laki laki gemulai tersebut yang merupakan seorang perias artis terkenal di kota ini.

Kanzia hanya menuruti saja makhluk jadi jadian itu yang mulai memoles wajahnya.

Kanzia telah siap dengan penampilannya yang akan membuat semua orang terpukau bahkan Kevin sempat mengagumi nonanya itu sampai ia tersadar dengan kemarahan Abian jika dia sampai tahu jika ia  mengagumi Kanzia.

"Mari nona kita berangkat, apakah nona sudah siap?" tanya Kevin sebelum berangkat.

"Tentu saja karena ini adalah momen yang aku nantikan," ucap Kanzia dengan tersenyum misterius, Kevin yang melihat hal itu sedikit merinding melihat ekspresi istri tuannya itu, entah apa yang sedang direncanakan oleh Kanzia.

"Sepertinya sifat tuan sedikit demi sedikit mulai menular ke Nona Kanzia," ucap asisten Kevin dalam hati.

Dan benar saja begitu ia masuk ke tempat acara, Kanzia menjadi pusat perhatian para tamu undangan tatapan memuja penuh kekaguman ia dapatkan dari orang orang disana. Kanzia yang melihat hal itu tetap berjalan dengan anggun menuju tempat yang telah disiapkan untuknya.

Senyum bahagia terus terlihat dari wajah kedua mempelai, begitu pun dengan ayah dan ibu tirinya, bahkan semua keluarga yang dulu mencemoohnya di hari pernikahannya yang menatapnya dengan penuh kebencian dan rasa jijik ada disana mereka semua terlihat bahagia dengan pernikahan Clara.

Kanzia mengepalkan tangannya dengan tatapan penuh kebencian, ia benar benar jijik melihat senyum manusia manusia munafik itu, ingin rasanya Kanzia merobek mulut mulut yang sedang tersenyum menjijikan itu.

"Kendalikan diri anda Nona,,," peringat asisten Kevin yang berada di sampingnya.

"Kamu tenang saja, aku akan mengembalikan semuanya secara perlahan lahan," ucap Kanzia sambil tersenyum dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Sejak kapan Nona bisa terlihat  menyeramkan seperti ini?" batin Kevin yang bergidik ngeri melihat senyum Kanzia.

.

.

.

Bersambung . . . . . .

Jangan lupa di Like👍🏻

Komen dan Favorit juga ya😉

1
Jue
Yang lebih menjijikkan Rudi juga berkongsi lubang yang sama dengan Robin di waktu yang bersamaan .
wiranto Sutini
/Drool/
Luh Nanik
ke....Sian kamu Kevin😁😁
Selamet Turipno
Masih maukah kalian baca novel sampah ini? mana ada pesawat jet mendararat diatap hotel
Selamet Turipno
salah baca lg cerita sampah rupanya masa seorang istri tidak tahumuka dan nama suaminya
awesome moment
wkkwkwkw...dikerjain abian tu
awesome moment
smg zia bnr2 bisa tulus jd istri abian
awesome moment
palingan tar jd sekretaris ato aspri abian
awesome moment
lho????😉
awesome moment
🫠🫠
awesome moment
dijamin menyesal kemudian
Vien Habib
Luar biasa
Jum ini
keren bgt ceritanya semangat tor
Adawiyah Bulia
Luar biasa
Ani Yuliana
sya bacanya idul fitri nya sdh tahun 1445H thor, hahaha, telat bgt ya 😅🤭🙈
Dhedhe
3 april 2024....pas puasa juga thor 😘😘😘
Syafitri kurniasih: Terimakasih sudah mampir kk ...😍
total 1 replies
RossyNara
senjata makan tuan namanya Bian. /Grin//Grin//Grin/
Syafitri kurniasih
👍
Candra Raya
sangat bagus 👍
Candra Raya
aku malah jadi salting bacanya 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!