Lin Yu Wan seorang Perwira muda Putri dari Dua jendral terhebat di Ketentaraan di Negara Cina. Harus mati terpaksa di tangan saudara sepupu yang juga saudara angkat yang ingin menguasai harta peninggalan kedua orang tua Lin Yu Wan . Juga penghianatan sang kekasih yang ternyata juga kekasih dari Sang sepupu . Dia nekat terjun kedalam jurang yang dalam demi mempertahankan benda peninggalan kedua orang tuanya yang tidak di ketahui oleh orang lain maupun sang sepupu itu sendiri . Namun keajaiban datang. Dia bukannya masuk ke alam kematian, tapi Roh nya masuk kedalam Novel yang pernah dia baca beberapa hari yang lalu tanpa dia sengaja . Roh Lin Yu Wan masuk Kedalam tubuh Wanita muda yang bersifat Arogan, Sombong dan bodoh. yang merupakan pemeran Antagonis di dalam Novel itu .Wanita yang di benci oleh Keluarga , Teman dan kerabat yang mengenal gadis itu. Yaitu gadis yang bernama Li Yu Wan. Nama yang hampir sama dengan namanya. Bagaimana kisah Lin Yu Wan selanjutnya, kita baca sama-sama yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENYEMBUHKAN TUAN NAN
. Karena pengawal dan kusir kereta telah mati, Akhirnya Dira menjadi kusir sementara until Kereta Nona Nan So Yang . Sedangkan kuda Dira. di ikat di belakang kereta. Dan Yu Wan naik kudanya sendiri. Lebih dari satu jam kemudian, mereka sampai di pintu gerbang kota. Dengan aman mereka masuk kedalam kota. Dan dengan tenang Yu Wan mengantar Nona Nan Si Yang sampai di rumah nya .
Saat Kereta sampai di Mension keluarga Nan, Penjaga pintu gerbang terlihat kaget. sebab mereka melihat orang asing yang menjadi Kusir kereta milik tuan Mereka . Mereka segera mendekati kereta yang terparkir di depan gerbang .
"Kau siapa ..bukankah ini kereta milik majikan kami...?" ucap salah satu penjaga.
"Kau sudah tahu ini kereta milik majikanmu, lalu kenapa tidak kau buka pintu gerbangnya..?" ucap Dira dingin.
"Tentu saja kami tidak berani membuka pintu gerbang , karena kami tidak mengenalmu... kami curiga kau ingin berbuat jahat pada keluarga tuan kami. atau... kau telah melukai majikan kami...dan mencuti keretanya .." ucap penjaga itu.
"Dasar bodoh...kalau aku ingin berbiat jahat, mana mungkin aku kembali kerumah majikanmu...Bodoh...?" Seri Dira kesal .
Sedangkan Yu Wan hanya diam menonton. mendengar keributan di luar, Nan Si Yang segera melihat keluar kereta melalui jendela . Dan saat Dia melihat penjaga rumahnya mempersulit kereta mereka masuk, Dia berseru dengan marah.
."Penjaga..!apa yang kalian lakukan...kenapa tidak membuka pintu gerbang...?!" serunya marah.
Mengenali orang yang ada di dalam Kereta adalah Putri tertua keluarga Nan , Seketika penjaga ketakutan, mereka segera membuka pintu Gerbang Mension keluarga Nan. Melihat pintu terbuka , Dira membawa kereta masuk kedalam Mension keluarga Nan. sesampainya di dalam, Yu Wan bisa melihat kalau mereka di sambut oleh beberapa pelayan dan penjaga yang melihat kedatangan mereka dengan tatapan curiga. Apalagi dua orang Wanita paruh baya yang berpakaian mewah dan terlihat cukup cantik. dam juga seorang gadis cantik lebih Tua dari Si Yang berdiri memperhatikan mereka . Mereka menatap kedatangan Yu Wan dan Dira dengan tatapan heran curiga Dan marah . Yu Wan segera turun dari Kudanya. begitu juga Dira. dan Saat Nan Si Yang turun dari kereta, terdengar seruan dari salah satu wanita itu.
"Yang'er..Ternyata kau ...kau sudah datang nak...!" seru salah satu wanita itu.
"Ibu..Yang'er datang Bu..." Nan Si Yang berlari kearah sang Ibu.
"Ada apa ini nak..." tanya Wanita yang termyata Ibu dari Nan Si Yang.
"Lebih baik kita masuk kedalam dulu. tidak baik membicarakan masalah penting di halaman..."ucap Yu Wan. Tentu Sana ibu So Yang kaget.
"Kau Siapa nak...?" Tanya Ibu Si Yang.
"Salam nyonya...says Yu Wan..." ucap Yu Wan sopan .
."Siapa kau... berani sekali Kau mencampuri urusan leluarga kami. Kau hanya tamu di sini.." ucap salah satu wanita paruh baya yang berpakaian mewah tadi .
"Bibi, ..dia tabib yang aku temui . tolong hormati dia..." ucap Si Yang dengan nada kesal .
"Apaa...dia seorang tabib..?jangan sembarangan mengambil seseorang untuk Menjadi tabib , Si Yang.. !;" seru. wanita itu. dengan tak mau Kalah .
"Maaf nyonya... bukankah kau yang mengusulkan pada nyonya besar agar Nona Si Yang mencari tabib , lalu kenapa setelah dia datang kau tidak percaya...?" ucap Yu Wan yang sejak tadi diam saja memperhatikan mereka.
Dia sudah bisa. menduga kalau Dialah selir tuan Nan . Dan wanita muda itu pasti Putrinya. Yu Wan bisa melihat kalaui wajah Nyonya dan putrinya terlihat kaget saat melihat Si Yang keluar dari Kereta. Dan Yu Wan mulai curiga atas kejadian yang terjadi pada Si Yang tadi pagi , Ada hubungan nya dengan wanita ini
"Tapi aku tidak percaya kalau kau seorang tabib..." ucapnya sinis.
"Percaya atau tidak, kita lihat saja nanti." ucap Yu Wam dingin.
Lalu Si Yang menyuruh seseorang untuk mengangkat pelayan nya yang terluka ke kamarnya . sedangkan dia dan sang Ibu juga wanita itu dan Putrinya membawa Yu Wan masuk kedalam. Namun sebelum itu Yu Wan meminta Dira membawa tanaman obat mereka , untuk di bawa pulang terlebih dahulu.
"Tapi Nona..." Dira enggan meninggalkan Yu Wan sendiri di rumah itu .
"Tidak ada tapi Dira..aku akan baik- baik saja . Suru Nuan memilah dan mebersihkan tanam obatnya. Setelah itu kau boleh kembali lagi kemari..." ucap Yu Wan.
"Baiklah Nona...kalau begitu saya pergi dulu..." pamit Dira.
"Pergilah.. bawa sekalian keranjang milikku..." ucap Yu Wan.
Dia menyuruh Dira Pulang dulu membawa taman obat , Karena tanaman- tanaman di dalam keranjang banyak terdapat tanaman obat Langka dan mahal di dalam keranjang . Dengan mudahnya Dira membawa dua keranjang itu sekaligus. Dira segera pergi dari Mension keluarga Nan. Dan mereka Semua juga melihat kalau Pria yang pergi tadi membawa keranjang penuh tanaman obat. Saat mereka sampai di ruang tamu, Yu Wan melihat ada seorang wanita tua menunggu kedatangan mereka.
"Nenek.. " Ucap Si Yang sambil mendekati wanita Tua itu. .
"Kau sudah datang Cucuku..apakah Kau sudah bertemu dengan Tabib...." ucap wanita tua itu.
"Iya Nek... dan aku telah membawa Tabib yang akan memeriksa Ayah..." ucap Si Yang.
"Benarkah ...? " ucap wanita itu bahagia.
"Benar Nek...ini tabib nya...Dia bernama Tabib Yu Wan..." ucap Si Yang gembira.
"Selamat pagi Nyonya...perkenalkan Nama Saya Yu Wan.." ucap Yu Wan sambil memberi hormat pada Nyonya Tua itu. .
"Pagi Nona... apa benar Nona seorang tabib...?" tanya Nyonya Nan sambil menatap Yu Wan dari bawa kearas. terlihat ada keraguan di matanya .
"Ibuu.. jangan cepat percaya.. mana Ada seorang tabib semuda dia...?" ucap Nyonya yang sejak tadi memperlihatkan permusuhan pada Yu Wan. .
" Benar apa yang di katakan ibu Nek.. aku tidak percaya dia seorang tabib...." ucap gadis yang berada di dekat wanita itu.
"Selir Hu..kenapa sejak tadi kau selalu memusuhi dia, selaim Dia tabib yang di bawa Yang'er , Dia tamu yang datang ke rumah kita , tapi Kau sejak Awal Dia datang Sudah memusuhi dia. Apakah Kau sudah Mengenal Dia . Dan Kau bermasalah dengan Dia...?" tanya Nyonya Nan ibu Si Yang.
Mendengar ucapan Nyonya Nan , terlihat Selir Hu kaget dan salah tingkah.
"Bu..Bukan begitu kak... aku hanya takut Saja kalau nanti kita tertipu dan malah membahayakan kesehatan tuanku..." ucapnya buru- buru.
"Kita baru bertemu beberapa saat lalu, dan Dia belum melakukan apapun itu, tapi aku Merasa sejak tadi Kau menuduh Dia , Apa maksudmu itu.. apakah Kau akan mengatakan kalau Putriku akan menipu Kita , Begitu kan maksudmu..?" kata nyonya Nan sinis. Terlihat Selir Hu Terdiam dengan wajah kesal. lalu dia berkata
"Kak...apakah salah kalau aku hanya takut kita tertipu saja..." ucap Nyonya Hu lagi.
"CUKUP..." terdengar ucapan marah Dari nyonya Nan Tua. Membuat ke duanya terdiam .
"Kalian Ya..apakah kalian tidak malu bertengkar di depan tamu...!" ucap nyonya Nan .
" Maaf nyonya ...jika kehadiran Saya membuat perselisihan di dalam rumah ini. jika Begitu , lebih baik Saya pergi saja..." ucap Yu Wan yang sudah mulai kesal.
"Yu Wan...jangan pergi...tolong lihat dulu keadaan Ayahku. aku mohon..." ucap Nan Si Yang ketakutan saat mendengar Yu Wan akan pergi.
"Benar Nak...maafkan kami. tolong Kau lihat dulu keadaan Putraku, aku harap Kau bisa menolong dia..." ucap nyonya Nan. Di sini Yu Wan tahu kalau nyonya Nan tua percaya pada Si Yang. dan kepergian Si Yang tadi Pagi. semua Karena ulah Selir Hu. Yu Wan terdiam sejenak lalu dia berkata.
"Baiklah demi melihat Nona Si Yang Saya akan melihat tuan Nan. Boleh Saya langsung melihat Beliau. Sebab masih banyak yang harus Saya lakukan..." ucap Yu Wan datar.
"Silahkan Nak... Mari kami antar anda ke tempat anakku..." ucap Nyonya Nan Tua dengan antusias .
"Tapi Bu..." sela Selir Hu .
"Diam Kau...!" seru nyonya Nan tua pada Selir Yun. Mereka akhirnya pergi ke rumah tinggal Tuan Besar Nan. Dan ternyata rumah tinggal Tuan Nan tidak terlalu jauh Dari ruang pertemuan tadi. tempat itu hanya di batasi oleh Rumah tinggal nyonya Nan Tua.
Saat mereka sampai rumah tinggal Tuan Nan. Mereka di sambut oleh pengawal Tuan Nan yang selalu menjaga Dia.
"Salam nyonya Tua, Salam Nyonya Besar.." Sapa Pria paruh baya yang terlihat berbadan kekar.
"Apakah Tuanmu masih tidur...?" tanya Nyonya Tua .
"Tidak.. Beliau baru saja makan dan minum obat.. " ucap Pengawal tersebut.
"Kalau begitu kami mau masuk dulu .." ucap Nyonya Tua.
"Silahkan Nyonya.." jawab pengawal itu dengan Sikap sopan . Saat semua mau ikut masuk, Nyonya Tua mencegah langkah mereka.
"Biar aku dan Nona Yu Wan saja yang masuk, kalian tunggu saja di luar..." ucap Nyonya Tua
"Baik Ibu..." ucap Nyonya Besar Nan.
sedang kan Selir Hu terlihat ingin Protes saat tidak di perbolehkan masuk . namun saat melihat mata dingin nyonya tua yang terlihat Tajam menatap padanya , membuat Selir Hu terdiam. Akhirnya hanya Yu Wan dan Nyonya Tua Nan yang masuk kedalam Ruang tidur tuan besar Nan . Saat masuk kedalam ruangan itu, Yu Wan mencium harum ramuan di dalam Ruangan itu. dan Dia melihat seorang Pria Paruh baya sedang duduk lemah sambil duduk bersandar di kepala ranjang. dengan wajah Pucat.walaupun Wajah itu terlihat tenang . Terlihat sekali kalau saat masih muda Pria ini berwajah tampan. Penjaga memberi tahu kalau Nyonya Tua datang, Dan Tuan Besar Nan mengijinkannya. Dan saat pintu terbuka, tuan Nan melihat sang Ibu datang .
"Ibu... " ucapnya lemah. dia berusaha bangun untuk Menyapa sang ibu.
"Sudah tidak usah bangun...duduk saja... badan mu terlihat sangat lemah..." ucap Nyonya Nan Tua.
"Trimakasih Bu...lalu Ada apa ibu datang kemari..? Dan Siapa Dia..?" ucap tuan Nan sambil menatap Yu Wan.
"Oo ini...Dia tabib yang di bawa Putrimu. Dia ingin melihat penyakitmu.." Jawab Nyonya Nan.
"Tabib...?" ucapnya dengan wajah terlihat heran.
"Benar Tuan...Saya tabib yang di bawa Putri anda Nona si Yang..." ucap Yu Wan yang langsung tahu kalau Pria Ini jantung nya bermasalah. dan itu sangat serius.
" Ibu...Dia masih muda.. mana mungkin bisa menyembuhkan aku... bukankah sudah banyak tabib pintar dan berpengalaman yang berusaha mengobatiku, tapi ibu tahu sendiri mereka semua gagal..." ucap Pria itu.
"Nak...kita harus selalu mencoba selago Ada jalan.. jangan cepat putus Asa..." ucap sang Ibu membesarkan harapan sang Putra yang terlihat sudah putus Asa .
" Benar kata ibu Tuan... tidak semua tabib selalu gagal. Mungkin belum waktunya anda sembuh...Tapi boleh aku bertanya...apakah tuan sering merasakan nyeri di Dada sampai menyebar keleher, dan anda sering mengalami sesak nafas..." Dan Yu Wan menyebutkan keluhan sakit yang di derita pada Tuan Nan selama ini. semua rasa sakit yang di derita tuan Nan akibat Jantungnya yang bermasalah. tentu Saja semua yang di ucapkan Yu Wan benar adanya. dan semua itu membuat tuan Nan kaget Bukan main.
"Dari mana Kau tahu semua derita yang aku alami Nona...?!" seru tuan Nan dengan wajah kaget. begitu juga Nyonya Tua Nan.
Dari raut wajah anda tuan... Penyakit yang anda derita semua itu Karena Jantung anda bermasalah. boleh Saya melihat denyut nadi anda tuan..?" kata Yu Wan lagi .
"Silahkan Nona..." Tentu saja tuan Nan langsung setuju Karena apa yang do katakan Yu Wan semuanya benar. Tuan Besar Nan langsung percaya pada Yu Wan. Sebenarnya tanpa melihat denyut Nadinya. Yu Wan Sudah bisa melihat apa sebenarnya yang terjadi dengan jantung Tuan Besar Nan. Namun Jika dia tidak melihat denyut nadi, Takutnya dia aka di katakan seorang penyihir.
perlahan Yu Wan mendekati ranjang tuan Nan. Seorang pelayan memberikan sebuah saputangan padanya untuk alas saat Yu Wan memeriksa denyut nadi .
"Trimakasih...." ucap Yu Wan sambil mengambil sapu tangan Dari tangan pelayan. Dia Segera memeriksa denyut nadi tuan Nan. dengan Cara seperti ini dia menutupi keahlian matanya yang langsung bisa melihat penyakit yang di derita pria ini. Yu Wan lalu mengambil jarum akupuntur . Dengan menusuk beberapa titik akupuntur pada tubuh tuan besar Nan, Yu Wan mulai mengobati Tuan Nan . Setelah itu Dia mengambil pil untuk jantung buatan sang Papa dari ruang Dimensinya .
"Apakah anda baru saja meminum obat...?" tanya Yu Wan.
"Benar nona..." ucap Tuan Besar Nan .
"Kalau Begitu anda minum air ini dulu.." ucap Yu Wan. Dia memberikan Air Dari dalam ruang Dimensi nya untuk menetralkan ramuan yang baru di kosumsi tuan Nan. Dengan patuh tuan Nan meminum air yang Ada di dalam botol yang di disodorkan Yu Wan . Saat air masuk kedalam tubuhnya, Dia merasakan aliran hangat menyebar di perutnya. setelah Beberapa saat, Yu Wan memberikan Pil yang Dia miliki.
"Anda minum pil ini..." ucap Yu Wan sambil memberikan Pil untuk jantung.
Dengan patuh Tuan Nan menerima pil dari tangan Yu Wan dan meletakkan dalam Mulut nya lalu meminum sisa air di dalam botol tadi. Dan Dia merasakan Aliran hangat masuk kedalam tubuhnya kembali . Kehangatan itu Seolah memicu kekuatan di dalam tubuhnya .
" Anda bisa bermeditasi untuk memperlancar kekuatan yang di hasilkan dari Pil ramuan yang anda minum tadi. tapi Jangan menggu nakan kekuatan terlalu besar..." ucap Yu Wan . Dan seperti seorang murid, Tuan Nan mengikuti semua yang di katakan Yu Wan .
Sedangkan Nyonya Nan Tua Duduk menunggu di Kursi yang Ada di ruangan itu dengan wajah penuh harap. . Yu Wan hanya diam menatap Pria paruh baya itu. Sedangkan Nyonya Nan Tua terlihat menunggu dengan wajah cemas. Namun mereka berdua bisa melihat dengan jelas , kalau ada perubahan di wajah tuan besar Nan. wajah nya Yang tadinya pucat pasih seperti kertas, Kini bersemu merah. Dan tak lama terlihat matanya terbuka . dengan wajah gembira Pria paruh baya itu tertawa bahagia.
"Nona...pil milikmu sangat hebat. Kini aku merasakan tenagaku pulih kembali..." ucap Tuan Nan bahagia .
"Benarkah Kau sudah sembuh nak...?" seru sang Ibu tak percaya.
"Benar Bu.. Aku sudah sehat..." ucap tuan besar Nan bahagia .
"Selamat anakmu..Kau benar- benar sudah sembuh...! semua ini berkata Nona Yu Wan..." seru Nyonya Nan bahagia.
"'Nona...aku sangat berterimakasih Padamu. tanpa pertolongan mu entah Kapan aku bisa sembuh seperti sekarang atau mungkin aku tidak bisa tertolong lagi..." ucap Tuan Nan gembira dan haru .
"Semua itu berkata Putri Anda. tanpa Dia Saya tidak akan Sampai di sini . Namun Ada Sedikit penyesalan di hati Saya..Nyonya , Tuan..." ucap Yu Wan dengan nada dingin.
Melihat Sikap Yu Wan, Ada perasaan tak enak di hati Mereka
"Apa itu nak...?" tanya Nyonya Nan tua dengan wajah bingung dan resah .
"Saya heran dengan keluarga anda Nyonya, tuan... kenapa mesti Nona pertama yang harus pergi mencari tabib. itupun di luar kota. dan kenapa harus berangkat saat pagi buta, dan saat hari masih gelap.... apakah tidak bisa siang hari ...?" ucap Yu Wan dingin. Mendengar perkataan Yu Wan. terlihat wajah tuan besar Nan sangat kaget, Sedangkan Nyonya Tua terlihat berwajah pucat.
"Siapa yang menyuruh Yang'er pergi Bu...?!" tanya tuan besar Nan dengan wajah marah.
"Itu aku Bi'er...aku yang menyuruh Yang'er untuk pergi. bukankah bakti seorang anak untuk mencari tabib..." ucap Nyonya Tua menjelaskan .
"Tapi masih Ada orang lain kan Bu... ? Ada Pengawal dan penjaga yang bisa ibu suruh. Bukan harus Yang'er yang harus pergi..." ucap Tuan Nan sedih.
"Sudahlah Bi... semua sudah berlalu. buktinya Yang'er bisa kembali dengan selamat membawa Nona Yu Wan..." ucap sang Ibu dengan wajah tenang.
"Tapi deperti itu nyonya ...seandainya saat itu tidak ada kami yang kebetulan lewat, mungkin sekarang Nona Si Yang tidak terselamatkan. Dia terbunuh atau bunuh diri.. Karena Kejadian itu hampir merenggut Nyawa dan kehormatannya Nyonya...." ucap Yu Wan dingin.
"Apa maksudmu Nak...?!" seru nyonya tua dengan wajah kaget dan pucat.
"Kami Menemukan Dia hampir di lecehkan oleh sekelompok Perampok. Untung saja pelayan setia nya mengorbankan tubuhnya dengan terluka parah untuk melindungi keselamatan dan kehormatan Nona Si Yang . Apakah nyonya tidak melihat kalau kami kembali tanpa pengawal maupun Kusir Kereta...? Dan Si pelayan do bawa masuk dengan tubuh terluka. Untung saja Saya masih bisa menyelamatkan Nyawa nya ..." ucap Yu Wan menyadarkan nyonya Tua.
"Apaa...! Meng alami perampokan...?" seru mereka bersama.
"Tidak, itu tidak mungkin..." seru Nenek Tua itu dengan wajah semakin pucat.
"Sebenarnya Siapa yang berkata pada anda Kalau di luar kota Ada tabib yang lebih bagus dari tabib ibu kota...?" tanya Yu Wan lagi .
"Itu...itu Selir Hu...Dia berkata kalau di luar kota Ada tabib yang bisa menyembuhkan semua penyakit , Dan Dia memberitahu mungkin tabib itu bisa menyembuhkan dirimu Bi... Karena itu ibu meminta Yang'er until pergi..." ucap Sang Nenek dengan wajah bersalah.
"Bukankah masih Ada pengawal atau penjaga...kenapa ibu tidak menyuruh mereka.." kata Tuan besar Nan dengan wajah menahan Kemarahan .
"Kata Selir Hu lebih baik Yang'er yang pergi. agar tabib lebih percaya..." jawab Nyonya Nan Tua.
"Nyonya... Saya dan pengawal Saya baru kembali Dari Hutan Darah. anda tahu kan tempat hutan darah...?" ucap Yu Wan.
"Kau pergi ke hitam darah...?" seru tuan besar Nan sampai menegakkan diri Karena terkejut.
"Benar tuan...Saya pergi kesana mencari tanaman obat. dan Selama perjalanan kesana, Saya tidak pernah mendengar kalau ada tabib yang terbaik seperti kata Selir Hu. Saya pikir tabib terbaik pasti Ada di kota ini. Lalu kenapa anda percaya kalau Ada tabib yang lebih Hebat di luar kota. Seandainya pun Ada, kenapa mesti Nona Yang yang di suruh. Bukan Penjaga atau pengawal. Dan kalau memang untuk metakinkan tabib agar mau datang, kenapa bukan Selir Hu sendiri.. Bukankah Dia istri anda. Dan jika harus putri Tuan Besar yang datang , Saya melihat putri Selir Hu lebih tua dari Nona Si Yang, Kenapa Bukan Dia yang pergi... bukankah mereka sama- sama Putri Tuan Besar. dan kenapa harus berangkat malam hati...Kenapa tidak pagi hari atau siang hari. bukankah itu lebih aman...?" ucap Yu Wan panjang Kali lebar. Seketika Nyonya Tua terdiam. Sepertinya Beliau mulai menyadari kesalahannya. tanpa terasa Ada air mata jatuh di pipinya .
"Apakah Kau berfikir semua Ini di sengaja Nona Yu Wan..dan itu Ada hubungan nya dengan Selir Hu ...?" ucap Tuan Besar Nan dingin.
"Anda bisa menyimpulkan sendiri. dan pasti anda tahu apa yang harus anda lakukan. dan perlu Saya beritahu pada anda... Nona Si masih Mengalami trauma atas Kejadian tadi pagi yang sengaja dia sembunyikan . Saya harap anda bisa menghibur Dia.. Dan Karena tuan sudah sehat kembali. Saya mohon pamit. pesan Saya. hati- hati dengan Selir anda Tuan.. Maaf nyonya Kalau Saya terlalu ikut campur urusan keluarga anda..." ucap Yu Wan.
"Tidak apa- apa nak.. aku malah sangat berterimakasih atas Pertolonganmu pada Cucuku dan Juga Putraku ..." ucap nyonya Nan dengan wajah bersyukur walaupun terlihat wajahnya masih pucat dan air mata masih menetas .
"ini tuan...di dalam botol ini Ada dua pil untuk jantung anda . Jika jantung anda bermasalah bisa anda gunakan . tapi jika tidak terlalu sakit, jangan dulu di minum..." ucap Yu Wan.
" Nak.. Kau baik sekali , berapa kami harus membayarmu...?" ucap tuan besar Nan.
" Tidak usah Tuan... ini sebagai tanda persahabatan Saya dengan Nona Si Yang. kalau Ada masalah kesehatan, datang saja di Rumah obat Jiankang . Itu Rumah obat Saya .. Anda bisa mencari pil atau bahan obat di sana..." ucap Yu Wan berpromosi.
"Kau punya toko obat nak..." seru nyonya Tua Nan dengan wajah kaget.
" Benar nyonya...kalau begitu Saya pamit Dulu. Selamat Siang..." ucap Yu Wan.
"Sekali lagi Trimakasih nak..." ucap Nyomya Tua Nan .
Yu Wan segera keluar Dari kamar tuan Besar Nan. ketika sampai di luar dan bertemu Si Yang dan ibunya, Mereka menanyakan keadaan sang Ayah. Dan Yu Wan Hanya berkata untuk melihat sendiri Ayahnya. d
Dan Yu Wan segera pamit pada Ibu dam anak tersebut. Sedang kan Selir Hu dan Putrinya terlihat marah dan kesal pada Yu Wan. matanya menatap Yu Wan Penuh kebencian dan Kemarahan . Namu Yu Wan tak perduli semua itu . Dia segera keluar dari Mension milik keluarga Nan di antar Si Yang . Sampai di halaman Mension terlihat Dira sudah menunggu dengan dua Kuda . Akhirnya Yu Wan dan Dira pergi Dari Mension keluarga Nan .
Maaf udahan dulu ya...aku lanjut besok lagi Trimakasih..🙏🙏
Bersambung
suujon mulu sih 😭😭😭