Arsya adalah seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang hebat. Sejak dibangku SMP dia tertarik mempelajari ilmu kedokteran. Semangatnya yang tinggi dalam belajar menjadikan dirinya diterima di salah satu kampus kedokteran yang cukup terkenal di kota X. Namun justru jurusan kedokteran ini menyebabkan suatu trauma yang mendalam baginya sehingga dia harus mengubur mimpinya karena suatu kesalahan yang membuat dia dipertemukan dengan Dion laki-laki playboy yang cukup terkenal di kampus. Bagaimanakah kisah perjuangan Arsya mengubur mimpinya dan menjadi sukses di bidang yang berbeda? Bagaimana juga perjuangan Dion untuk mendapatkan Cinta Arsya? yuk simak novel kedua ku. dan jangan lupa untuk like dan subscribe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Arsya kemudian pergi ke kamar dan beristirahat. Hari sudah sore mereka memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitaran hotel. Arsya sudah merasa lebih baik. Dia mulai tidak memikirkan apapun yang di lakukan oleh Dion. Dia mulai membatasi diri berinteraksi dengan lawan jenis takutnya menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Dia lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman nya.
Sebelum pergi diberikan dirinya untuk kembali ke kamar untuk mengambil pakaian nya.
" kenapa juga aku harus menghindari nya kan aku nggak ada salah apapun ke dia. ada hal lain yang harus aku pikirkan jangan fokus ke masalah ini saja. " ucap Arsya menyemangati dirinya sendiri.
ceklek.....suara pintu kamar terbuka dia melihat sekeliling kamar yang sepi.
" sepertinya tidak ada orang. Bagus deh aku bisa langsung mandi dan pergi jalan-jalan" ucap Arsya
Setelah selesai membersihkan diri ketika Arsya sedang berdandan di meja rias dia melihat Dion memasuki kamar. Arsya cuek saja tidak memperdulikan apapun yang dilakukan oleh Dion
" lho mau pergi?" tanya Dion
" heem..." ucap Arsya
Dion sebenarnya ingin mengatakan sesuatu kepada Arsya namun nyali nya menciut.
" sya......ucap Dion menggantung
" iya kak?" ucap Arsya
" udah lho pergi sana. hati-hati di jalan." ucap Dion kemudian pergi dari kamar
Arsya kemudian menyusul pergi bersama dengan temannya.
Arsya benar-benar menikmati jalan-jalan nya. Setelah cukup lelah berjalan mereka memutuskan untuk kembali ke hotel dan beristirahat.
Arsya memutuskan untuk ke restoran dulu mencari makan sebelum menuju ke kamarnya.
" kalian nggak ingin makan gitu?" ucap Arsya
" yuk kita makan dulu. ntar kalau udah di kamar mager untuk keluar lagi " ucap Bunga
Mereka menuju ke restoran dan memesan makanan sesuai yang diinginkan. tanpa di duga disana mereka justru malah bertemu dengan Dion dan geng nya.
Arsya berpura-pura tidak melihat mereka dan berlalu bergitu saja untuk memesan makanan. Dia sudah cukup lelah menghadapi segala urusan yang berhubungan Dion. Setelah selesai memesan makanan Arsya dihentikan oleh Tio
" De tunggu kamu nggak ingin mengucapkan terimakasih atau apa gitu ke Dion karena udah menyelamatkan mu waktu itu?" ucap Tio
" harus kah aku berterima kasih ke orang yang sudah menjadikanku bahan taruhan. saya rasa nggak perlu " ucap Arsya
" wow gadis yang menarik. cukup berani juga. " ucap Tio
" permisi kak saya pesan an makanan saya sudah datang. " ucap Arsya seraya meninggalkan Tio yang sedang pesan makan.
Arsya kemudian menikmati makanan mereka. Setelah selesai segera menuju ke kamar masing-masing. Arsya memberanikan diri kembali ke kamarnya dan beristirahat di sana.
Malam ini akan di adakan sebuah pesta untuk penutupan kegiatan ospek yang sudah berlangsung selama 5 hari. Mereka semua heboh mempersiapkan pesta nanti malam.
Arsya dan teman-teman berkumpul di kamar Ceci.
" gimana make up aku udah pas belum?" tanya Arsya
" lho itu selalu cantik sya mau pakai apapun. " ucap Ceci
" gue nggak mau yang terlalu menor ntar gue di kira ngadain mereka lagi. perasaan salah mulu aku berbuat apapun bagi kakak tingkat kita. " ucap Arsya
" maklum kita kan masih junior pasti segala tingkah kita di sorot sama senior " ucap Bunga menambahkan
Setelah semua nya siap mereka segera menuju ke tempat dimana acara akan berlangsung. Kebetulan panitia memilih tempat di sekitar pantai jadi mereka bisa menikmati pesta dengan semilir angin di pesisir. Banyak para muda mudi memanfaatkan momen ini juga untuk menembak kekasihnya.
" seru sekali ya. lihatlah Kak Dion dan teman-teman ganteng banget. " ucap Ceci
Arsya hanya diam saja melirik ke arah kak Rangga dan tersenyum pada nya.
" Huh senyum nya manis banget. " ada yang. panas nggak ya?" ucap Tio
" udah yuk sayang kita mulai acaranya. " ucap Amel mengalihkan perhatian Dion
" memang manis banget. " batin Dion
" aku mau ambil makanan dulu adakah yang mau nitip?" tanya Arsya
" iya aku nitip sya. " ucap Bunga
Arsya kemudian menuju ke stan makanan.
" hey sya. Gue mau ngomong sesuatu boleh?" ucap Andre teman seangkatan
Mereka kemudian mencari tempat yang nyaman untuk mengobrol
" eh iya ada apa?" tanya Arsya
" sebenarnya gue suka sama lho?" ucap Andre
" Dre...kamu?" kaget Arsya
" iya gue serius sayang sama lho. Mau kah lho jadian sama gue?" ucap Andre
Bersama dengan itu Dion berjalan hendak mengambil makanan kemudian dia mendengar seseorang mengungkapkan perasaan nya pada Arsya. Tangannya mengepal kemudian berjalan berlalu meninggalkan mereka berdua.
" sorry Dre aku masih belum kepikiran untuk pacaran. Aku masih ingin menyelesaikan kuliahku dulu. Kamu tau kan aku kuliah disini karena beasiswa jadi aku pengen fokus ini dulu. " ucap Arsya
" tapi aku bisa menemani mu melalui kuliah ini. " ucap Andre
" maaf aku takut justru nanti aku malah menyakiti mu. Kita masih bisa kok berteman tanpa harus pacaran. " ucap Arsya
" baiklah jika itu mau mu asalkan jangan menghindari ku berikan aku kesempatan untuk membuktikan kalau aku benar-benar sayang padamu. " ucap Andre
" ok baiklah. Maafkan aku" ucap Arsya
" udah lupakan aja. Yuk ku antar kamu menuju ke stan tadi aku menghalangi mu untuk kesana. " ucap Andre
" iya terimakasih. " ucap Arsya
Dion yang cemburu tadi kembali menuju ke tempat pesta dan duduk bersama dengan temannya
" dari mana sih sayang. Kok main tinggal gitu aja. " ucap Amel
" apaan sih bukan urusan lho." ucap Dion emosi
" kenapa lagi tu bocah?" tanya Tio bisik -bisik ke Satria
" entahlah paling juga urusan maba satu itu. " ucap Satria
" menurut gue Dion udah jatuh cinta ke tu cewek tapi masih gengsi biar bagaimana pun kan dia kemarin-kemarin ke kita bilang hanya akan membuat gadis itu jatuh hati dan menyerahkan dirinya ke Dion tapi yang terjadi sampai sekarang dia belum berhasil menarik hatinya meskipun dia udah memiliki tubuhnya. " ucap Tio
" iya tiap kali ada cowok yang mendekati maba itu pasti marah-marah mulu. " ucap Satria
Selanjutnya mereka masih menikmati hidangan yang disediakan selama pesta. Selama acara berlangsung pandangan Dion hanya tertuju pada Arsya dan temannya. Bahkan Amel yang di sebelahnya saja selalu di cuekin oleh Dion
" huft awas aja lho habis ini semua orang bakal tahu lho cewek seperti apa?" batin Amel
Acara semakin seru tibalah saatnya memberikan persembahan dari masing-masing kelompok peserta maba hingga ke panitia. Ada yang memberikan lagu, puisi, drama , movie. Kini giliran dari kakak pembina memberikan persembahan nya. Semua masih fokus pada layar monitor yang menampilkan karya-karya yang bagus dari mereka.
Namun Tanpa di duga layar itu justru menampilkan video Arsya dan Dion di kamar mereka ketika Arsya di bawa pengaruh obat perangsang. Baik Arsya maupun Dion sama -sama terkejut.
