Alya Nadira adalah gadis cantik imut, ceria, humoris,jujur,dan sering membuat orang di sekitarnya tertawa,namun dibalik senyum dan keceriaannya,terpendam luka dalam dan beban berat yang ia tanggung sendiri.
kemudian datanglah 3 cowo dalam kehidupan Alya Nadira, si tukang bolos tengil tapi jujur,si jutek cuek tapi diam diam perhatian dan si ketua geng motor yang di takuti di jalanan namun sangat tergila gila pada Alya.
siapakah 3 cowo tersebut,dan siapakah diantara mereka yang bisa melihat penderitaan Alya,pada siapa kah Alya menambatkan hatinya, jangan lupa mampir baca....☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cinta liya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TATAPAN ELANG ALBAR
"Maksudnya kak ?" Alya masih kebingungan.
"Yang kamu sama Kevin bilang kemaren sore." Jelas Alex.
Alya mengingat ingat sejenak. "Oooo ... Yang kemaren sore..." Ucap Alya sudah mengerti.
"Aku sama Kevin mau belajar les kak."Lanjut jelas Alya disambut semangat Alex yang terisi.
"Bener cuman les doang...?" Tanya Alex sembari menggenggam jemari Alya dan menatapnya dekat.
"Iyah ..." Ucap angguk Alya jujur membuat senyum Alex merekah.
Suasana hening seketika Alex dan Alya saling memandang ,pandangan Alex kini tertuju pada bibir Alya yang terlihat enak dan menggiurkan.Lagi lagi Alex tidak bisa menahan,rasanya ia sudah kecanduan bibir Alya.
Alex menelan Saliva nya seakan bibir Alya terlihat seperti permen manis yang memabukkan.Alex semakin mendekatkan wajahnya, sementara Alya memundurkan wajahnya,Alex semakin dekat mendekat dengan cepat di wajah Alya Alex memejamkan mata ....
"Cup ...!"
Alex menautkan dahinya merasa ada yang janggal." Ko keras dingin dingin."Batinnya.
Ternyata yang ia kecup adalah segelas air putih yang Albar bawa dari dapur. Posisinya kini Albar memegang ujung gelas dengan jari jarinya sedangkan Alek mengecup gelas yang masih di pegang Albar itu.Alya dimana ? Ya di depan Alex menahan tawa yang sesaat kemudian terkekeh renyah melihat betapa lucunya posisi dan ekspresi Alex setelah membuka mata.Sedangkan Albar menatap Alex tajam penuh ancaman.
Kini posisi mereka berubah,Alex pun kembali duduk tegak dengan pandangan ke bawah ,seperti pencuri yang tertangkap dan terintimidasi,Albar yang menyimpulkan tangan di depannya menatap tajam penuh pengawasan ketat,Albar memasang sinyal sinyal waspada siaga Empat lima,sedangkan Alya pergi ke kamar mandi dengan kekehan yang tersisa.
Suasana berbeda ada di rumah Kevin.
"BI inah... Sini deh.." Bisik Mila pada art nya.
"Kenapa Bu ...? Tanya Sang Art.
"Nanti ... Kalau ada cewe cakep yang namanya Alya kesini belajar sama Kevin di rekam yah bi." Ucap Mila.
"Kenapa di rekam Bu.? Tanya bi Inah merasa heran.
"Udah ... Rekam aja,pokoknya setiap ada kejadian manis bibi rekam, yah.?" Ucap Mila lagi kepo abis dengan cinta anaknya.
"Nanti kasih bonus deh ." Lanjut Mila di sambut senyum bahagia Inah.
"Ok Bu ... Siap laksanakan .!" Seru Inah penuh siap.
"Bagus."Ucap Mila penuh puas.
"Berani beraninya mau cium Kakak gue." Batin Albar memicingkan tatapan Elangnya.
"Minum.!" Pekik Lanjutnya Menggertak gelas di atas meja ke depan Alex.
Alex mengambil segelas air minum di depannya dengan tangan yang gemetar lalu meminumnya,entah kenapa ia gemetar,mungkin karna ia merasa bersalah dengan perilakunya yang tidak sopan.
"Padahal Albar masih bocil, ko tatapannya galak bener, serasa di buru papah mertua."Batin Alex bingung sendiri.
"Udah.?"Tanya singkat Albar jutek.
"Iya." Sahut Alex menelan berat saliva nya, melirik sebentar lalu menunduk lagi.
"PULANG." Usir Albar singkat padat jelas.
"Ha..?" Alex mendongak menatap Albar sembari membulatkan mulutnya menganga merasa terkejut.
"Apa hah, katanya udah, ya sudah Sana pulang, Kakak sama aku juga mau sekolah." Ucap Albar kini semakin jutek.
"Ya sudah,Kak Alex minta maaf yah Bar, tadi nggak sopan sama kakak kamu." Ucap Alex menyesal.
"Hm..." Albar hanya menjawab hm saja.
"Pulang nih.?" Tanya Alex yang sepertinya berat melangkah.Di sambut Albar yang kini memicingkan matanya kembali, Alex pun mengerti dan mengangguk melangkah pergi menuju motornya dan kembali ke rumah sakit.
Sedangkan Alya di buat terkejut kembali melihat para tetangganya yang terbangun dan berkeliaran di depan kamar mandi mencari cari gadis yang berteriak.padahal gadis itu adalah Alya.
""Al ...! Kebenaran nih ada luh." pekik Tante asri dari jauh mendekat.
"Kenapa Tan.?" Tanya Alya pura pura nggak tau.
"Luh yang biasa mandi jam subuh, denger nggak ada yang teriak.? Atau jangan jangan e_luh lagi yang teriak."Tanya Tante Asri dengan gaya kepo nya.Di barengi dengan tetangga yang lain kini ikut nimbrung di depan Alya.
"Bukan nya apa ... takut Nya ada yang kenapa Napa neng."lanjut Tante Asri.
"Bener Al."
"Iya bener."
"Kita hawatir loh."
"Iya aye juga hawatir."
"Betul neng pak Tejo juga gemeteran Iki." Ucap Sambung menyambung para tetangga yang lain bersahutan.
"Sebelumnya Alya minta maaf ya semuanya, Alya yang teriak tadi." Ucap Alya jujur disambut terkejutnya yang lain.
"loh ,neng Alya kenapa.?"
"Ada yang jahat ?"
"Atau ada yang usil?"
"Atau ada yang ngejar?"
"Atau ada yang nakutin?" Tanya para penghuni kontrakan bergantian khawatir.
"Ada yang nakutin ..." Ucap Alya.
"Siapa yang nakutin biar kita keroyok."
"iya bener."
"ada kita neng."
"iya jangn takut Al."
Semua para tetangga bersiap siap beraksi melawan si pelaku.
Alya terharu sekaligus takut kalau mereka tau Alex orangnya apakah aman.? Alya yang tak pernah bohong jadi galau.
"Orangnya nggak jahat, Aku yang kaget, orangnya juga udah pergi." Jelas Alya tanpa menyebut nama Alex.
" pergi ke rumahku." sambung Batin Alya.
"Ooo ... Jadi cuman salah paham neng.?"
"Tapi beneran bukan orang jahat atau pencuri ?" Tanya Bu Ratih.
"Iyah ,nggak jahat,dia cuman numpang di kamar mandi, Alya yang kaget,karna nggak biasanya ada orang jam subuh." Jelas Alya meyakinkan para tetangga.
Akhirnya semua percaya dan mengerti.Semuanya pun bubar dan memulai Aktivitasnya masing masing, Alya juga segera mandi dan bergegas bersiap berangkat sekolah setelah mengetahui Alex sudah pergi. Alya juga bisa menebak perlakuan apa yang Alex dapat dari Albar,karna Alya tau betul sifat Adiknya.
Albar memang adik Alya tapi saat Alya dalam ancaman atau dalam mode terancam di mata Albar maka Albar akan berubah seperti Kakak yang sangat posesif menjaga sodaranya.
DI DEPAN TERAS KONTRAKAN
"GREEEENG TID ...! TID ...! KLE_K!"
Alya yang baru saja selesai mengunci pintu rumahnya menoleh ke asal suara motor yang membunyikan klakson di depan kontrakannya. Begitu juga dengan Albar, namun Albar hanya memperhatikan saja.
"KEVIN ...! Seru Alya berjalan menuju Kevin dengan senyum manisnya.
"Hai cantik ...! Seru Kevin membalas senyum menawan.
"Hai juga ganteng ..." Balas Alya memuji balik.
"Berangkat bareng... Puk ...Puk.." lanjut Kevin menepuk jok motor belakangnya.Mengajak Alya berangkat bareng.
Alya mengangguk senang." Ayo ..." Ucapnya antusias.Lalu duduk di jok motor belakang Kevin.
"Bar ... Gue anter kakak loh yah ..." Ucap Kevin di sambut Anggukan Albar."Hm... " Ucapnya.
"EHEM ... ENAKNYA ... Yang di jemput cowo ganteng...! Seru Tante Asri dan Bu Ratih membuat Alya dan Kevin tersipu malu.
"Permisi Tante Tante Cantik,Kita ke sekolah dulu ... Mari ..." Ucap Kevin tersenyum manis amat sopan pada dua emak emak yang berdiri di rumah samping rumah Alya.Disambut melelehnya hati dua Emak kepo itu. Lalu Kevin melaju pelan menuju sekolah.
"Silah kan ganteng ..." mempersilahkan Alya dan Kevin lewat.
"Aduuuh cakep bener sih yah ini bocah."
"Sopan lagi,berasa pengen muda lagi dah gua."
"Lanjut Al, sikaaaat,kite dukung ...!
Pekik Tante Asri dan Bu Ratih penuh semangat sembari menatap dua muda mudi yang berboncengan itu.Albar pun berangkat sekolah setelah Kakaknya pergi.