TAMAT
.
Kisah Kaisar yang hidup dalam keluarga yang tidak utuh, Ayahnya menceraikan sang Ibu dan lebih memilih cinta pertamanya semasa muda dulu.
Sang Ibu terpaksa meninggalkan Kaisar karena ancaman suaminya sendiri, ia pergi membawa bayi perempuan yang masih berada diperutnya dan terlahir dengan nama Keiina yang tidak diketehaui keberadaannya oleh suaminya.
Kaisar tumbuh menjadi anak yang penuh dengan dendam dan sangat membenci sang Ayah juga istri yang sudah merebut posisi ibunya, di masa depan ia mencari keberadaan sang ibu dan adik yang belum pernah ia temui.
Apa yang terjadi dengan hubungan Kakak beradik antara Kaisar dan Keiina?
Akankah mereka saling mengenali saat bertemu untuk pertama kalinya?
Bagaimana saat cinta menghampiri Kaisar maupun Keiina, akankah pengkhiatan sang Ayah membuat mereka trauma dan membatasi diri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Ryu kembali ke rumah dengan wajah berseri seri.
Ekhemmm..
Suara seseorang yang sedang duduk di meja makan sambil menatap layar laptopnya.
Ryu seketika menoleh. "Malam, Ma..." Sapa Ryu yang kemudian menghampiri dan mencium pipi Ayla, Mamanya itu.
"Dari mana, Ry?" Tanya Ayla lembut.
"Habis mengantar calon masa depan." Jawab Ryu tersenyum lebar.
"Bawalah kemari, kamu mengenalkannya pada Mommy Nanda tapi tidak mengenalkannya pada Mama." Ayla merajuk pada putra semata wayangnya itu.
"Nanti, Ma.. Mudah mudahan minggu ini Ryu bisa membawanya kemari." Ucap Ryu.
"Ceritakan pada Mama, dia seperti apa?" Tanya Ayla antusias yang kini menatap wajah sang putra.
Ryu seolah menerawang dan mengingat wajah Keiina. "Namanya Keiina." Ryu tersenyum sejenak. "Tubuhnya mungil tapi tinggi, rambut sebahu yang selalu tergerai, mata bulat, hidung mancung, dagu yang lancip, dia seperti bidadari, Ma.." Kata Ryu.
"Hemm, terus?" Kata Ayla lagi.
"Keii gadis lugu dan polos, dia tidak mengenal make up, tapi wajahnya terlihat sangat cantik." Kata Ryu lagi.
Ayla menggenggam tangan putranya dan tersenyum hangat, "Kamu sudah jatuh cinta, rasanya baru kemarin Mama melahirkanmu."
Ryu pun tersenyum tak kalah lebarnya, "Iya, Ma.. Ryu jatuh cinta pada Keiina." Kata Ryu.
"Apa dia juga mencintaimu?" Tanya Ayla menyelidik.
Ryu mengerdikan bahunya, "Ryu akan membuat Keiina jatuh cinta secinta cintanya pada Ryu."
Ayla mengernyitkan dahinya, "Jadi dia belum mencintaimu? Apa dia terpaksa menjadi kekasihmu?" Tanya Ayla lagi.
Ryu hanya nyengir sambil menggaruk tengkuknya, "Ryu belum berpacaran dengannya, Ma."
Mata Ayla membola.
"Ryu sedang mengejarnya dan meyakininya." Kata Ryu lagi.
"Memang kenapa dia tidak yakin?" Tanya Ayla lebih dalam lagi.
"Keiina lahir dari keluarga broken home, Ma. Bahkan Ayahnya saja tidak tau jika Keiina ada, karna Keiina terlahir setelah perceraian kedua orang tuanya." Jawab Ryu. "Itu yang membuat Keiina trauma menjalin hubungan dengan pria, sehingga Keii membatasi dirinya untuk dekat dengan pria."
Ayla menatap wajah Ryu dengan sendu, "Kejarlah dia, Ry. Mama memberi restu."
Dari belakang Regan ikut menghampiri anak dan istrinya itu, "Papa juga memberi restu, jika kamu serius dengannya."
Ryu dan Ayla menoleh kearah Regan yang kini duduk di depan Ryu. "Dia wanita yang membuatmu rajin ke kantor utama dari pada harus ke rumah sakit."
Ryu hanya nyengir, "Ryu kan ingin mengejar cinta Ryu dulu, Pa.."
Regan mengerdikan bahunya, "Ya kejarlah, dan menikahlah sebelum kamu mengambil tanggung jawab rumah sakit di daerah nanti."
Sementara di rumah keluarga Wiguna, Kaisar belum bisa memejamkan matanya, ia terus berpikir untuk rencananya membawa Adelia kembali ke kota, namun tidak mungkin juga jika Adelia berada satu atap dengan Anhar dan Riska.
Kaisar mengambil ponselnya dan menelpon Aldo, orang kepercayaannya.
"Aldo, carikan sebuah rumah mewah, lebih mewah dari rumah utama Wiguna." ~Kaisar~
"Baik, Tuan Muda. Apa ada lagi yang harus saya kerjakan?" ~Aldo~
"Jadikan rumah itu sebagai rumah utama keluarga Wiguna, pindahkan semua pelayan senior dari sini. Siapkan empat kamar utama untuk Oma, Mamaku, Aku dan Adikku." ~Kaisar~
"Baik, Tuan." ~Aldo~
Kaisar menutup ponselnya dan berdiri di atas balkon kamarnya. "Jika Mama tidak bisa menjadi ratu di rumah ini, maka aku akan memberikan rumah yang jauh lebih mewah dari sini agar Mama menjadi ratunya." Gumam Kaisar dengan pandangan lurus kedepan.
Keiina juga tidak bisa memejamkan matanya, ia mencoba untuk menghubungi Adelia dan bercerita sedikit tentang pekerjaannya tanpa menceritakan jika kini dirinya tengah berpindah pekerjaan untuk satu minggu lamanya.
Keiina menghela nafas, "Hah, apakah aku bisa kembali menjalani training di Medika Grup? Rasanya tidak enak jika aku keluar masuk begitu saja disana." Gumam Keiina. "Kenapa orang kaya slalu membuat orang tak berdaya sepertiku berada dalam kesulitan?" Imbuhnya lagi.
Keiina mengelilingi kamarnya, kamar yang katanya kamar tamu tapi menurut Keiina ini adalah kamar yang cukup mewah.
"Tuan Key kaya sekali, bahkan kamar tamu saja besarnya melebihi toko kue Mama." Gumam Keiina.
"Hmm, aku haus sekali. Dan tidak ada air minum di kamar ini. Jika aku mengambilnya ke dapur apa aku lancang?" Tanya Keiina pada dirinya sendiri. "Semoga di dapur masih ada pelayan." Kata Keiina pada akhirnya lalu mencoba melangkah keluar kamar.
Keiina berjalan menuju dapur, suara seseorang tengah menyapanya. "Keii.. Belum tidur?" Tanya Kaisar yang juga baru saja habis dari dapur untuk mengambil buah sebagai cemilan malamnya.
"Eh Tuan Key, maaf Tuan, aku haus dan tidak ada air di kamar ku. Bolehkah aku meminta air mineral?" Tanya Keiina ragu ragu.
Kaisar tersenyum, sungguh Keiina sang adik sangat polos sekali, begitu sopan dan Kaisar bangga karena sang Mama membesarkan Keiina dengan attitude yang bagus.
Kaisar menuju kulkas dan mengambilkan sebotol air mineral untuk Keiina. "Bisa tidak jika memanggilku jangan Tuan?" Kata Kaisar sambil memberikan botol air mineral pada Keiina.
"Lalu harus memanggil apa?" Tanya Keiina dan kemudian berpikir. "Apa Mas saja? Sama seperti Mas Ryu." Kata Keiina lagi.
Kaisar duduk di kursi meja bar dan menggelengkan kepalanya. "Duduklah, Keii." Kata Kaisar dan Keiina duduk di depan Kaisar. "Aku tidak mau dipanggil Mas seperti Ryu." Ucapnya.
Keiina mengernyitkan dahinya. "Lalu apa? Kalau Bapak bagaimana?" Tanyanya bingung.
Kaisar menggelengkan kepalanya lagi. "Panggil aku 'Kak' saja bagaimana?"
Keiina menggigit bibir bawahnya dan tidak menjawab.
"Kenapa?" Tanya Kaisar.
"Aku punya seorang Kakak, dan aku belum pernah memanggilnya 'Kak' Aku ingin sekali panggilan 'Kak' yang pertama itu untuk Kakakku seorang." Jawab Keiina dan membuat hati Kaisar terenyuh.
"Dimana Kakakmu?" Tanya Kaisar ingin tau sejauh mana Keiina mengetahui jati diri keluarganya."
"Tuan bisa membantuku mencarinya? Tuan kan orang kaya, pasti mudah menemukan Kakakku, apa lagi Mama bilang kalau keluarga Tuan Anhar itu adalah keluarga terhormat dan di segani banyak orang." Kata Keiina lagi.
Kaisar menyipitkan matanya, menajamkan telinganya, "Tuan Anhar?" Tanyanya.
Keiina mengangguk, "Mama bilang, Tuan Anhar itu Papaku. Tapi aku tidak mau menyebutnya Papa karena menurutku dia bukan Papaku." Ucapnya sendu.
Kaisar menatap wajah Keiina, begitu banyak goresan luka di mata sendunya. Sikap Anhar di masa lalu membuat Kaisar mupun Keiina terluka karena perpisahan kedua orang tuanya.
"Siapa nama Kakakmu?" Tanya Kaisar pada akhirnya.
"Nama Kakakku Kaisar Wiguna. Putra dari Anhar Wiguna. Menurut Mamaku Kakakku seharusnya sudah menjadi pemimpin WG Group saat ini." Keiina menghelakan nafas beratnya. "Tapi Kakakku tak kunjung mencari kami, padahal setiap malam Mama selalu berdiri di depan jendela berharap Kakakku menemukannya dari persembunyiannya selama ini."
Dada Kaisar terasa sesak, Mama yang ia rindukan sama seperti dirinya, sama sama tersiksa.
"Bantulah aku, Tuan. Aku ingin sekali menemukan Kakakku." Kata Keiina penuh harap.
Kaisar tersenyum. "Kurang dari satu minggu, aku akan membawa Kakakmu ke hadapanmu." Janji Kaisar.
"Apa kau juga ingin bertemu dengan Papa mu?" Tanya Kaisar ingin tau.
Keiina menggelengkan kepalanya, "Tidak mau, bahkan aku tidak mau tau dia masih hidup atau sudah mati. Sama seperti dirinya yang tidak tau tentang keberadaanku selama ini."
Dada Kaisar semakin bergemuruh, ia sungguh tidak menyangka Keiina juga sama terlukanya karena perpisahan kedua orang tuanya yang sebabkan oleh Anhar, Papa kandung mereka sendiri.
...****************...
...Note:...
...Satu Like,...
...Satu Vote,...
...Satu Komentar dari kalian,...
...Sangat berarti untukku menaikkan Novel ini....
...Please jangan jadi silence readers. ...
gmn rsa nya jd kai n kei