Davina Himawan tidak pernah menyangka pernikahannya dengan Jodie kandas di tengah jalan. Pernikahan yang awalnya begitu bahagia, dalam sekejap hancur berkeping-keping setelah Vina mengetahui suaminya berkhianat dengan wanita lain. Wanita itu tak lain sekertaris suaminya sendiri. Lolita.
Davina memilih pergi meninggalkan istana yang telah ia bangun bersama Jodie, laki-laki yang amat di cintainya. Bagi Vina yang menjunjung tinggi kesetiaan, pengkhianatan Jodie tak termaafkan dan meninggalkan luka teramat dalam baginya.
Bagaimana kisah ini?
Apakah Davina mampu bangkit dari keterpurukan atau kah ia akan merasakan sakit selamanya? Ikuti kelanjutannya 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TIDAK BISA MENGELAK
Daniel terlihat serius dan fokus pada lembaran kertas yang di berikan Nathan beberapa saat yang lalu, tentang kecurangan yang di lakukan Jodie pada perusahaan nya satu tahun belakangan.
Banyak sekali pengeluaran dalam jumlah besar yang tidak jelas untuk apa. "Tim audit akan membuka semua penggunaan dana tidak jelas ini", ucap Daniel dengan mimik wajah serius.
Tok
Tok
"Masuk!"
Daniel membuka kacamata bacanya, menaruh di atas meja ketika Nathan yang membuka pintu.
"Saya bersama pak Jodie, tuan", ucap Nathan dengan hormat.
"Iya, silahkan masuk", jawab Daniel. Ia tidak melihat sekretaris Jodie.
"Nona Lolita, belum tiba tuan", ucap Nathan seakan tahu yang ada dalam pikiran Daniel.
Daniel menatap tajam laki-laki dihadapannya kini. Begitu juga Jodie. Begitu jelas permusuhan diantara keduanya.
Kejadian semalam, sejujurnya membuat Jodie ingin membalas Daniel saat ini juga. Karena laki-laki itu telah memukul wajahnya. Hingga kini pun masih terpampang jelas luka bibirnya akibat bogem mentah yang di berikan Daniel semalam.
Beberapa saat kemudian, terdengar kembali ketukan di pintu. Nathan membuka pintu. Terlihat sekertaris Daniel datang bersama Lolita.
Nathan mempersilahkan Lolita masuk keruangan bos-nya.
Gadis itu kaget ternyata ia tidak sendirian, Jodie telah duduk di hadapan Daniel. Begitu juga Jodie, sangat kaget melihat kehadiran Lolita yang nampak masih ngos-ngosan, ternyata Daniel memanggil mereka berdua.
"Well, kalian berdua sudah ada sekarang", ucap Daniel membuka pembicaraan.
"Seperti yang kalian tahu perusahaan ini di bangun oleh kakek ku dengan perjuangan yang tidak mudah. Untuk sampai ke titik ini, mulai dari CEO sebelumnya menerapkan beberapa aturan penting demi kinerja Star jaya. Terutama di bidang etika karyawan", ucap Daniel dengan tegas sambil menatap tajam Jodie dan Lolita secara bergantian.
"Kalian berdua tahu, kenapa saya memanggil bersamaan?", tanya Daniel.
Kedua karyawan di hadapannya menggelengkan kepala hampir bersamaan. Untuk Lolita, wanita itu hanya bisa tertunduk. Berbeda dengan Jodie masih terlihat biasa-biasa saja.
Daniel menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Laki-laki itu memberi isyarat dengan dagunya pada Nathan.
Nathan langsung mengerti, ia membuka map dan memperlihatkan beberapa foto Jodie dan Lolita yang tampak terekam kamera CCTV perusahaan sedang bermesraan. Di lingkungan kantor.
Daniel menatap tajam keduanya. "Bisa kalian jelaskan apa yang terjadi di antara kalian berdua?", tuntutannya.
Seketika tubuh Lolita membeku dengan wajah pucat pasi. Ia merasa posisinya terancam sekarang. Terlebih yang berbicara pemilik perusahaan langsung.
Sementara Jodie, memijat keningnya. Dalam hati laki-laki itu mengumpat kesal atas kelalaian yang ia lakukan. Bagaimana bisa ia melupakan ada CCTV di tempat-tempat itu.
"Well. Kalian diam, berarti foto-foto itu cukup menjelaskan apa yang terjadi di antara kalian berdua. Aku sebagai pimpinan tertinggi di Star jaya memecat kalian berdua dari perusahaan ku!", tegas Daniel.
Bak petir di siang bolong, kata-kata Daniel sungguh mengerikan bagi Lolita. Ia tidak memiliki pekerjaan lagi jika memang di pecat.
Begitu juga Jodie, laki-laki itu tidak menyangka, Daniel memecatnya seperti itu tanpa mempertimbangkan apa yang sudah ia berikan untuk perusahaan milik Daniel selama ia bergabung.
"Saya bisa menjelaskan tuan Daniel. Foto-foto itu tidak menjelaskan apapun. Hubungan saya dengan nona Lolita hanya sebatas atasan dan bawahan tidak lebih", ucap Jodie berusaha memberi penjelasan.
Daniel tersenyum mendengarnya.
"Iya tuan, apa yang di sampaikan pak Jodie benar seperti itu. Hubungan kami sebatas atasan dan bawahan tidak lebih", sambung Lolita menguatkan penjelasan Jodie.
Lagi-lagi Daniel tersenyum mendengarnya. "Lalu bagaimana anda menjelaskan tentang ini?"
Daniel melemparkan beberapa kertas kehadapan Jodie.
"Divisi marketing mengeluarkan anggaran membeli seperangkat berlian. Divisi marketing mengeluarkan anggaran untuk menikmati hotel mewah dan restoran mewah di bali bulan lalu. Bisa pak Jodie jelaskan untuk siapa perhiasan itu? Dan...sejak kapan perusahaan membiayai karyawan dengan fasilitas mewah seperti itu...pak Jodie?!"
Smirks nampak jelas di wajah tampan Daniel kini. Ia puas melihat Jodie dan Lolita tidak bisa mengelak lagi. Wajah keduanya pucat pasi.
"Saya bisa menjelaskannya", ucap Jodie.
"Lagi?", potong Daniel tertawa
"Wow, ternyata pak Jodie seorang yang sangat gigih sekali ya", seru Daniel tertawa.
"Anda tidak usah repot-repot menjelaskan, karena saat ini tim audit sedang bekerja. Jika kau terbukti korupsi di perusahaan ku, maka kau harus mempertanggungjawabkan perbuatan mu!"
Deg .
...***...
To be continue