"Cih....apa kau benar ingin menyelamatkan anak dari seseornag yang telah membunuh ibumu?" ucap Lee dengan seringainya. Serontak Arion terdiam dengan ucapan Lee, "Apa maksudmu??" "Hahahaha ternyata kau tidak tau yah, ck..ck..ck" Lee melemparkan beberapa dokumen foto-foto. * Seorang wanita bernama Gizela Arabella wanita yang menjadi yatim piatu akibat pembantaian oleh beberapa orang berseragam hitam kepada keluarganya, Mereka bahkan mengebom rumah milik Gizela menjadi hancur lebur, dan ia menyaksikan sendiri kobaran api serta kepulan asap hitam yang mengancurkan rumah serta orangtua dan orang-orang di dalam sana. "Tidak!!! ayah!!! ibu!!!" Dengan bekal uang dan perhiasan yang diberikan snag ibu Gizel memutuskan untuk membeli sebuah ruko bertingkat dua, terdapat sebuah toko di lantai satu dan lantai dua terdapat dua ruangan yang ia gunakan sebagai kamar dan gudang. No plagiasme🚫 Karya sendiri✔️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Ciuman itu semakin dalam, Gizel memukul dada Arion pertanda dirinya kehabisan oksigen,
"Eugh....."
Arion segera melepas tautan ciuamnnya, ia menatap penuh hasrat Gizel yang wajahnya sangat merona.
Kedua mata mereka masih saling bertemu, Arion hendak melanjutkannya lagi namun ponselnya berbunyi sehingga ia berdecak kesal, Arion menurunkam Gizel dari pangkuannya dan mengangkat telefonnya.
"Oke aku kesana" Arion mematikan ponselnya dan menoleh ke arah Gizel yang tengah menunduk malu.
"Aku pergi dulu, ada urusan yang mendadak" Ucap Arion sembari mengacak lembut rambut Gizel.
"Em....ba....baik...." Jawabnya gugup.
Arion menyeringai ia keluar dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh meninggalkan toko Gizel, sementara di dalam Gizel masih terpaku sembari memegangi bibirnya yang masih basah akibat pergelutan panas tadi.
"Di....dia menciumku?" Gumamnya.
"Astaga Gizel apa yang kau lakukan tadi?? Aakhh....aku malu sekali...." Gemingnya sembari menutup wajahnya dengan bantal.
"Ciuman pertamaku? Aish! kau bodoh sekali kenapa tidak menolak?"
"Apa.....aku sudah mulai menyukai Arion? tapi....ah....rasanya aku hampir gila....Tapi, aku memang mengakui saat bersamanya jantungku terus bedebar sepertinya memang aku menyukainya, tapi.....apa dia juga menyukaiku?" Gumamnya tanpa henti
"Jika dia menciumku dia pasti menyukaiku kan? tapi....bagaimana jika dia hanya nafsu saja saat melihat aku mengenakan pakaian seperti ini? Aahh......kepalaku rasanya pusing!!"
Gizel terus menggerutu ia terus menerus menutupi wajahnya dan terus bergelut dengan pemikirannya yang konyol.
Sementara Arion baru sampai di perusahaan ALX ia menuruni lift untuk menuju ruangan rahasia ZB01.
"Apa yang terjadi??"
"Tuan, kami menemukan ini di ruangan perakitan" Seru Lucas sembari menyerahkan box kecil berwarna merah pekat kepada Arion.
Tanpa aba-aba Arion membuka kotak itu ia mengerutkan keningnya saat tahu isi dari dalam box itu, dan beberapa orang disana pun terkejut saat melihat box berisi ancaman kepada Arion.
"SIAPA YANG BERANI MEMBAWA MASUK BARANG INI KEMARI??" Teriaknya geram penuh emosi dengan tangan yang mengepal sementara semua pengawal disana hanya mampu diam menunduk takut karena kemurkaan tuannya.
Yah box berisi sebelah pisau berdarah dan foto mendiang ibunya dan hal itu sangat membuat Arion murka.
"Saya tidak tahu tuan tiba-tiba...." Lucas berusaha menjelaskan namun Arion sudah sangat terbakar oleh emosi.
"FEBIOLA!!!" Teriaknya dengan rahang yang menggertak.
Keluarlah seorang wanita yang menggunakan hardphone sembari memegang lolypop di tangannya
"Haish! ada apa?? tidak bisakah kau tidak berteriak saat memanggilku??" Kesal Febiola wanita cantik dan tinggi yang jarang muncul itu karena ia menjadi hacker sekaligus mata Arion di segala sudut perusahaan,
"CEPAT CARI TAHU SIAPA YANG MEMBAWA KOTAK INI KEMARI!!" perintahnya dengan teriak sembari meelmparkan box itu tepat di depan Febiola.
"Oke" Jawab Febiola singkat dan berlalu masuk ke dalam ruangannya kembali,
"Tuan sepertinya ada penyusup di antara kita" Ujar Lucas kepada Arion.
"Kita tunggu Febiola setelahnya kau cari orang itu dan bawa ke markas penyiksaan!!" Arion berjalan dengan langkah lebarnya menuju ruangan pribadinya disana Ar1000
BLANK
"Sial!! aku yakin ini pasti perbuatan pengkhianat itu, karena hanya dia yang tahu seluk beluk ruangan ini!! kali ini aku tidak akan melepaskanmu!!" Geram Arion yang mengepalkan tangan dengan sorotan mata yang tajam sehingga mampu menusuk orang yang berlalu.
Ceklek
Bruk
"Ini" Febiola meletakkan tabnya dan memutar sebuah vidio disana, sementara dirinya duduk sembari menyilangkan kaki dan menikmati permen lolypopnya.
Arion meraih tab itu dan melihat dengan jelas jika ada penyusup yang datang dengan menggunakan seragam pasukan khsusunya yang berada di bawah tanah perusahaannya itu.
"Siapa dia?"
"Kenapa kau tanya padaku, kau fikir aku ini seorang peramal" jawab Febiola dengan ketus.
Yah hanya Febiola satu-satunya orang yang berani berbicara ketus kepada Arion karena memang itulah tabiatnya wanita yang judes, kasar dan cuek dan Arion pun tidak pernah menggubrisnya, Febila sudah ia anggap sebagai seorang adik karena ia merawat dan menyekolahkan Febiola hingga ia bisa sepintar dan secerdik ini,
"Suruh Lucas untuk mencarinya dan bawa padaku malam ini juga!"
"Haish kau ini menambah pekerjaanku saja, tambah bayaranku untuk bulan ini!" gerutu Febiola namun ia tetap melakukan perintah dari atasannya itu.
Febiola berjalan menuju Lucas dan menyerahkan tabnya tepat di depan Lucas, "Om-om itu menyuruhmu untuk membawa pria di dalam vidio ini malam ini juga!" Ucap Febila ketus.
"Malam ini? astaga...." Keluh Lucas.
"Yah begitulah, jika gagal kau tahu sendiri kan apa yang terjadi? jadi cepatlah pergi!!" Ucap Febiola kepada Lucas sembari terus menikmati lolypopnya itu.
"Baiklah terimakasih" Lucas segera beranjak dari duduknya dengan raut wajah frustasinya.
"Akan ku kirimkan lokasi pria itu kau tidak perlu memasang muka masammu" Seru Febiola tiba-tiba.
"Benarkah? haah....syukurlah kau memang paling bisa di andalkan terimakasih karena sudah mempermudah pekerjaanku" Senang Lucas dengan senyum yang mengembang.
"Tidak gratis" Febiola menyeringai dan berlalu begitu saja sementara Lucas menatapnya jengkel.
"Apa? jadi aku harus membayarnya? hey!! apa bayarannya??" teriaknya kepada Febiola.
"Fikirkan sendiri" Febiola menutup pintu ruangannya dan Lucas hanya meremas rambutnya kasar.
"Ck! wanita itu memang selalu begitu....tapi, lebih baik membayarnya dari pada harus menerima hukuman dari tuan" Gumam Lucas sembari bergidik ngeri, tak lama ponselnya muncul notifikasi yang dikirim oleh Febiola,
Terdapat sebuah lokasi serta foto target yang di minta Arion, Lucas segera mengantongkan ponselnya kembali.
"Ikut aku!" tanpa aba-aba Lucas menarik krah belakang Gio yang sedang asik memakan cemilannya.
"Hey kau fikir aku kucing!! lepaskan bodoh!!" Protes Gio.
"Ah jangan banyak bicara cepat ikut!!"
Gio hanya pasrah ia mengekor di belakang Lucas untuk menaiki lift dan memasuki mobil sedan hitam dan melaju membelah jalanan kota Moscow yang dingin.
Ar1000
Arion memijit pangkal hidungnya sembari duduk di kursi kebesarannya, "Aku tidak akan membirakanmu hidup! lihat bagaimana caramu untuk bisa kabur dariku?" ucapnya dengan seringai.
Arion menghela nafas kasarnya ia kenyenderkan tubuhnya dan menatap ke langit-langit ruangannya, seketika terdapat senyuman di wajah tanpannya saat ia melihat sekelebat bayangan Gizel dan dirinya yang tengah berciuman panas.
"Manis, sebentar lagi kau akan menjadi milikku" ucapnya senang
"Apa dia sudah tidur?" Arion meraih tabnya dan membuka aplikasi seperti biasanya, ia melihat Gizel yang tengah terbaring di atas ranjangnya namun terlihat jika ia tidak bisa tidur.
"Hah kenapa aku terus mengingat ciuman tadi?" gumamnya sembari terus memiringkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri.
"Agh....aku tidak bisa tidur" Gizel duduk sembari mengacak-ngacak rambutnya.
Sementara Arion tersenyum gemas melihat tingkah lucu Gizel, "Aku baru menciumnya tapi dia sudah salah tingkah seperti itu benar-benar wanita berbeda" Ucap Arion.
"Kau begitu menggoda sayang" Arion menyeringai dan terus menatap penuh hasrat kepada tubuh molek Gizel.
"Aku tidak sabar untuk menyentuhmu lebih dalam lagi"
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.