Kehidupan rumah tangga Mika dan Tomi sangatlah romantis walaupun pernikahan mereka belum di karuniai anak. Namun di tahun ke tiga krikil-krikil kecil mulai berdatangan.
Suami yang selama ini di percaya, di sayangi dan di cintai ternyata menusuk mika dari belakang.
" Maafkan aku, aku khilaf "
Dunia mika seakan runtuh ketika mendengar kata maaf dari suaminya. Hati mika seakan di tusuk dengan ribuan pisau belati bahkan dadanya berdeguk lebih cepat dari sebelumnya.
Air mata yang selama ini tidak pernah membasahi wajah mika, kini luntur juga. Tidak hanya di khianati oleh sang suami tapi mika juga di khianati oleh sahabat yang selama ini selalu menampung curahan isi hati mika.
Nasi sudah menjadi bubur, waktu tidak bisa di putar, kini mika hanya bisa menelan pahit kisah rumah tangganya.
Mampukah mika bertahan dan satu atap dengan sahabat yang kini telah menjadi madunya? Atau mika mundur mencari kebahagiaan yang baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 34 KEKEJAMAN TOMI
Mika memasukan pakaiannya kedalam koper, mika tidak sudi tinggal di rumah bekas perselingkuhan suaminya. Mika akan pergi mencari apartemen untuk ia singgahi sementara.
" Mika.. Apa harus seperti ini? "
" Lalu harus seperti apa? " Tanya mika yang masih memasukan barang-barangnya.
" Kita bisa hidup rukun, kamu dan agnes sudah bersabahat seharusnya tidak membuat kamu semarah ini " Ucap tomi.
Tadi wajah tomi sangat memelas bahkan tidak sanggup mengangkat kepalanya karena merasa malu terhadap mika namun sekarang tomi seolah menunjukan sifat aslinya, tamak dan juga serakah.
Mika menghentikan aktifitasnya, memandang tomi dengan lekat " Aku bukan wanita yang akan bertahan dengan pria wakondo sepertimu mas, aku masih memiliki harga diri " Ucap mika dengan tegas.
" Apa kau bilang wakondo? " Tomi mengangkat tangan dan hendak menampar mika namun mika malah semakin menantangnya.
" Nih tampar! selain tukang selingkuh kamu juga tukang mukul, nih pukul.. Agar aku bisa visum dan mempermudahkan kita untuk bercerai " Tantang mika.
Tomi menurunkan tangannya, tomi mengusap wajah dengan kasar " Aku mohon jangan begini mika "
" Lalu aku harus diam dan menerima kamu madu gitu? Jangan harap " balas mika menutup koper " Awas minggir, aku mau pergi. Jangan lupa kosongkan rumah ini hari ini juga kalo tidak, maka kamu akan berhadapan dengan kakakku " Ancam mika yang langsung mendorong dua koper.
Tubuh mika langsung terhiung kebelakang " Jangan harap kamu bisa bebas dari rumah ini " Ucap Tomi menarik tubuh mika.
Tomi langsung mengikat kaki, tangan dan melakban mulut mika agar tidak bisa berteriak " Maafkan aku karena telah melakukan ini kepadamu, aku akan melepaskan kamu jika kamu berjanji tidak akan meninggalkan aku " Ucap tomi mengecup kening mika.
Mika berontak namun sia-sia saja karena ikatan tomi terlalu kuat.
" Tunggu di sini, mas akan segera kembali "
" Dasar bajingan kamu tomi, aku tidak akan pernah sudi menjadi istrimu lagi. Setelah aku bebas akan aku laporkan kamu kepada polisi " Lirih mika di dalam hatinya.
Ingin meminta tolong pun percuma karena di rumah ini tidak ada siapa-siapa selain tomi dan juga mika.
Ucapan orang tua memang selalu benar, dulu kedua orang tua mika tidak pernah setuju dengan tomi karena mereka pikir tomi bukan pria yang baik namun mereka mengalah karena mika memohon agar bisa menikah dengan tomi.
Tomi sudah gelap mata dan gelap hati, ia tidak ingin bercerai dengan mika karena berkat mika dirinya bisa mencapai di titik ini. tapi tomi juga tidak bisa meninggalkan agnes, selain agnes bisa memuaskannya di atas ranjang agnes juga sedang mengandung calon anak mereka.
Hari sudah berganti malam tomi belum kembali kedalam kamar padahal mika sudah laper dan haus " Kemana perginya pria bajingan itu, dan kenapa tali ini sangat susah di lepaskan sih " Mika terus berusaha agar bisa melepaskan ikatan tangannya namun lagi-lagi tidak berhasil.
Pintu terbuka kali ini bukan tomi yang datang melainkan Agnes, agnes masuk dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
" Kasian sekali kamu hahaha.. " Ledek agnes
Mika hanya bisa memberikan tatapan tajam kepada agnes.
" Andai saja kau mau menerima di madu maka semua ini tidak akan seperti ini.. Kau tau kenapa gue merebut tomi dari lo? Karena lo telah mengambil apa yang gue suka termasuk Sam " Bisik agnes " Gara-gara lo sam tidak melirik gue, gara-gara lo sam menolak cinta gue. padahal lo tau jika dulu gue sangat mencintai sam "
Mika langsung terkejut ternyata selama ini agnes sudah menyimpan dendam kepadanya.
" Sekarang lo bisa merasakan apa yang dulu gue rasakan, ya walaupun gue harus mengandung benih dari suami kita "