kisah dari seorang gadis yatim piatu bernama rere yang bekerja menjadi babysitter anak dari seorang ceo duda,kaya dan tampan. karena ada masalah yang menimpa rere,terpaksa ceo itu harus menikahi rere.
ada orang yang ingin membunuh rere.sang ceo berusaha menyelidiki masalah yang menimpa rere.
mampukah sang ceo mengungkap siapa dalang yang ingin membunuh rere?
apakah motif di balik masalah itu?
Ini novel pertamaku, mohon dukunganya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naya siswanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps.11
elang beranjak dari kursinya,dan hendak pergi ke kantor.
"daddy pergi kerja dulu ya sayang",pamit elang sambil mengecup kening revan.
"oke dadyy,ati-ati ya",kata revan sambil tetap mengunyah makananya,tanpa menoleh sedikit pun ke arah elang.
elang terdiam melihat reaksi revan yang tenang,biasanya saat elang akan pergi kerja,selalu ada saja drama yang di buat revan,dia selalu merengek bahkan hingga menangis.
"sayang,cium tangan daddy dulu,nanti baru lanjut makan lagi",bujuk rere pada revan.
revan menoleh ke arah rere,dia tidak mengerti apa yang di maksud oleh mommynya itu.rere jadi serba salah,dia bingung bagaimana memberi contoh pada revan.
entah apa yang ada dalam isi kepala elang,karena tiba-tiba dia mengambil tangan rere dan menciumnya.
"begini sayang",kata elang memberi contoh.
revan pun mengikuti apa yang di contohkan elang.dia menjabat tangan elang dan menciumnya.sementara rere hanya diam mematung"kenapa harus tanganku yang di ciumnya",pikir rere dalam hati.
"tutup mulutmu,atau lalat akan dengan senang hati masuk ke mulutmu itu",kata elang santai sambil melangkah pergi.dalam hatinya dia merasa senang karena sudah mengerjai rere.
"seperti keluarga kecil yang bahagia",gumamnya.
supir membukakan pintu untuk elang,lalu menutupnya kembali setelah elang masuk.mereka berangkat ke kantor dengan perasaan yang berbeda.sopir yang kebingungan melihat elang yang dari tadi senyum-senyum sendiri,hingga dia berfikir kalo majikannya itu kerasukan.sedangkan elang senyum bahagia membayangkan kejadian di ruang makan tadi.
"kita sudah sampai tuan",supir membukakan pintu untuk elang.
"terima kasih,jono",kata elang.
supir yang bernama jono terkejut,baru pertama kali dia mendengar tuannya mengucapkan terima kasih.
"selamat pagi tuan",sapa beberapa karyawan
"selamat pagi,selamat bekerja",jawab elang sambil tersenyum.
aaaaa.....para karyawan itu menganga mendengar elang menbalas sapaan mereka.
mereka bertanya-tanya dalam hati,apa yang membuat elang bahagia hari ini.
"apa kalian akan terus menganga di sini,sampai kantor ini kebanjiran air liur kalian yang menetes itu",kata edo membuyarkan lamunan para karyawan.
"ma...maaf tuan",kata para karyawan itu sambil membungkuk dan beranjak pergi.
"orang-orang aneh",gumam edo
tok...tok...tok...
edo mengetuk pintu lalu masuk tanpa menunggu perintah dari empunya yang punya ruangan.
"apa kamu habis menang lotre bos,dari tadi ku lihat kamu senyum-senyum sendiri"
"tutup mulutmu",kata elang
oya do,apa tugas yang aku berikan sudah kamu kerjakan",sambungnya
"eits...santai bro,masih pagi ini jangan emosi",kata edo sambil tertawa dan menyerahkan berkas yang di minta elang.
elang membaca berkas itu dengan seksama,lalu menutupnya.
"tapi sepertinya ada yang gak beres lang",ujar edo sambil menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"cari informasinya dan serahkan padaku,aku ingin tahu apa tujuan mereka",perintah elang.
"what! hei bro apa urusanmu,hemmmm atau jangan-jangan kamu mulai suka pada gadis itu",goda edo.
"jangan sembarangan kalo bicara,aku hanya kasian saja pada gadis itu",ucap elang.
"oya ada satu lagi ni bro,nomor rekening yang tercantum di surat lamaran rere itu bukan punya dia,tapi milik istrinya tuan ardi"
"hmmm...sepertinya ada yang tidak beres,cepat cari infonya dan jangan ada yang terlewat sedikit pun".
"baik bos",lalu edo undur diri karena masih banyak hal harus di kerjakan.
