NovelToon NovelToon
Misteri Kematian Mantan Kekasih Istri Ku

Misteri Kematian Mantan Kekasih Istri Ku

Status: tamat
Genre:Action / Misteri / Tamat / Horror Thriller-Horror / Iblis / Mata Batin / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Dendam Kesumat
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dayang Rindu

Dia meninggal tapi menghantui istri ku.
Ku genggam tangan Dias yang terasa dingin dan Bergetar. Wajahnya pucat pasi dengan keringat membasahi anak rambut di wajahnya. Mulutnya terbuka menahan sakit yang luar biasa, sekalinya menarik nafas darah mengucur dari luka mengangga di bagian ulu hati.
"Bertahanlah Dias." ucapku.
Dia menggeleng, menarik nafas yang tersengal-sengal, lalu berkata dengan susah payah. "Eva."
Tubuhnya yang menegang kini melemas seiring dengan hembusan nafas terakhir.
Aku tercekat memandangi wajah sahabat ku dengan rasa yang berkecamuk hebat.
Mengapa Dias menyebut nama istriku diakhir nafasnya?
Apa hubungannya kematian Dias dengan istriku, Eva?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayang Rindu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari jalan

"Siapa polisi itu Mbak?" tanya Gerry tegang.

"Pak Budi, atasan mu Ger."

Kami terdiam, hanya desahan kasar yang terdengar dari mulut Gerry. Laki-laki yang sudah ku anggap adik itu mengusap wajahnya berkali-kali. Dia benar-benar frustasi kali ini. Artinya kasus ini tidak akan pernah terungkap sampai kapanpun, mereka hanya akan memberatkan satu orang untuk di jadikan tersangka yaitu istriku.

Apakah pelakunya adalah Lusia? Entahlah.

"Ibbuuu..." rengekan seina menyadarkan kami dari lamunan masing-masing.

Ku lirik di luar tenda, sosok Dias hanya berdiri datar tanpa menoleh siapapun. Dia tak bereaksi meskipun aku berusaha berkomunikasi dengannya. Berbeda jika itu Eva, ketika istriku menoleh, diapun akan menoleh hingga keduanya saling bertatapan.

Apakah duniamu hanyalah istriku saja, Dias?

Seketika dia menatap tajam diriku, seolah tahu apa yang sedang aku pikirkan.

Aku melengos, kembali fokus pada istriku yang masih menyusui Seina. Aku duduk menutupi kedua wanita kesayangan ku ini, tak mau da-da istriku di lihat orang lain.

Bara api kembali menyala menerangi gubuk rumput darurat ini, tak ada alas, Hanya rumput tebal beserta bebatuan yang menonjol kami jadikan tempat duduk.

"Jangan terlalu besar Li, takut di lihat orang dari atas sana." aku mencegah Zalli yang terus meniup kayu api.

"Tadi sore itu ada seorang laki-laki yang pingsan Mas, habis berkelahi sama pria yang bawa Seina." kata Mbok Yem.

"Siapa?" tanyaku, kami saling berpandangan menerka-nerka, siapakah laki-laki itu?

"Nggak tahu Mas, dia pingsan tidak jauh dari orang yang mbok bu_ ..." mbok Yem menunduk.

Aku faham sekarang, pria yang tewas itu pasti sudah lumpuh sebelum bertemu mbok Yem, tapi siapa yang berkelahi dengannya? Apakah tetangga ku?

"Mas, maaf aku tidak cerita sama kamu dari awal." Eva menunduk.

"Sudahlah, andaikan aku tahu mungkin kejadiannya sama saja, bahkan lebih parah mungkin." jawabku, tak mau menyesalkan apanya sudah terjadi. Ibu dan Lusia pastinya sudah merencanakan ini semua, termasuk menculik Seina.

Sesalku, harusnya aku tak menyalah Eva. "Maafkan aku Dek."

Aku memeluk Eva dan Seina begitu erat, masih bersyukur Tuhan memberi kesempatan untuk kami masih bersama. Bahkan istriku sudah melewati hal menegangkan bersama Dias, bodohnya aku, sampai tidak tahu hal berbahaya seperti itu.

"Bagaimana sekarang? Kita berkumpul di sini, bukan berarti sudah aman." kata Zalli.

"Aku akan kembali." kata Gerry, dia beranjak dari duduknya namun segera ku cegah.

"Naik ke atas sana malam ini, sama dengan cari mati!" cegah ku.

"Tapi aku tidak bisa membiarkan mereka hidup tenang setelah nyawa kakak ku melayang." ucapnya, mengepal tangan penuh amarah.

"Tapi tidak dengan cara menyerahkan nyawa juga! Kau ingat, bagaimana kakakmu menyelidiki Lusia?"

Gerry terdiam, menoleh ku.

"Kamu juga tidak aman Gerry." kata Eva.

"Apakah kita akan di sini semalaman?" kesalnya, dia kembali duduk di dekat api bersama Zalli.

"Kita harus pergi kemana?" tanya Zalli lagi. Menoleh kami satu persatu, terakhir menoleh mbok Yem yang tak bisa berjalan.

"Jangan pikirkan si mbok, biarlah mbok di sini." katanya.

"Nggak Mbok, kita akan pergi bersama-sama." Kataku.

"Tidak perlu. Mbok sudah sangat lega bisa menyelamatkan non Seina. Mbok gagal menolong Mas Dias, dia malah meminta mbok segera pergi." mbok Yem menangis.

"Bisa lihat lukanya Mbok?" tanya ku.

Lukanya sedikit, hanya saja sepertinya keseleo nya parah.

Zalli pun mendekat, sedikit banyak adik iparku ini bisa ilmu pengobatan, belajar dari pondok ketika itu.

"Tak coba lurusin ya Mbok, mbok gigit lainnya kuat-kuat kalau sakit." kata Zalli, memberikan lipatan kain mbok Yem itu Sendiri.

Adikku itu mulai meluruskan kaki mbok Yem, tampak memar, luka, dan bengkak bagian lututnya.

Tak ada minyak, Zalli mengambil daun kayu lebar lalu memanggangnya sampai layu, menempelkan pada bagian yang bengkak, memar dan lecet. Aku ikut meringis ketika mbok Yem menggigit kainnya hingga berkeringat. Pasti sakit sekali.

"Sabar ya Mbok, nanti sakitnya berkurang setelah selesai di angetin pakai daun-daun ini." kata Zalli.

Kamipun ikut menghangatkan luka memar di tubuh masing-masing. Lumayan, pedih dan nyerinya berkurang setelah itu.

Entah metode apa ini, tapi lumayan manjur mengurangi rasa sakit.

Hampir satu jam kami beristirahat, memulihkan tenaga yang terkuras habis setelah berpetualang.

"Mas, kok aku lihat cahaya di atas sana ya?" Zalli yang baru saja membuang daun-daun yang sudah layu itu mendadak berdiri tegang menghadap ke arah tebing, hutan terjal yang tadi kami lewati.

Brak! Gerri menutup api yang masih menyala itu dengan daun yang basah, lalu menginjak-injaknya.

"Gimana Mas?" tanya Eva, dia memeluk Seina sangat erat, putriku itu sudah tidur lelap setelah kenyang menyusu.

"Kita kemana?" tanyaku, meminta usul kepada yang lain.

"Kita ikut aliran sungai ini saja, karena untuk kembali rasanya tak mungkin." Saran Zalli.

"Bagaimana dengan Andin?" Gumamku, khawatir juga aku dengan adikku itu.

"Andin akan baik-baik saja Mas, dia anak ibu." kata Istriku, benar juga, Andin anak ibu.

Kami menatap hutan di depan kami, suara riuh air mengerikan dalam kegelapan, berbagai bayangan tentang binatang malam menggangu pikiran namun tak ada pilihan.

"Ayo! Mbok sudah baikan." ajak Mbok Yem, perempuan itu memberikan sarungnya yang hanya sebelah itu pada istriku. Kembali menyambungnya menjadi satu untuk menggendong Seina, lumayan, ada pengikat agar tak terlepas ketika melewati perjalanan yang sulit.

Zalli di depan, mbok Yem, Eva, aku dan terakhir di belakang ku Gerry.

Kami berjalan menembus kegelapan dengan minim cahaya, mengikuti langkah Zalli yang masih memegang senter yang mulai redup.

"Hati-hati." ucapku, memegangi tangan Eva.

Lama hingga sudah beberapa puluh meter, ternyata perjalanan kami harus terhenti.

"Jalannya buntu." kata Zalli.

"Kita buat saja, biar aku yang menyibak rumputnya." aku meraih pisau di tangan istriku, menebas rumput yang basah dan rapat, membuat jalan untuk di lewati.

"Tapi di seberang sana tampak bersih, apakah kita menyeberang saja, jalannya akan lebih mudah." kata Gerry.

"Tidak, bahaya." Eva tak setuju, sama halnya denganku.

"Sial, di depan kita hanyalah tebing." Aku mengumpat kesal, sudah payah menebas rumputnya, malah buntu.

"Kita naik ke atas saja, mana tahu di atas sana ada jalan yang bisa kita lewati." usul istriku.

"Baiklah." kami berbelok arah, meninggalkan tebing di depan kami untuk naik ke hutan.

"Cepatlah!"

Suara Dias terdengar mengerikan, sebuah peringatan yang sulit dilakukan, mbon Yem kesulitan berjalan.

"Ayo mbok, cepat!" aku mendorong perempuan tua itu.

"Mbok gak bisa. Cepatlah kalian duluan sebelum di lihat orang." kata mBok Yem.

Sempat saling pandang, kemudian Gerry naik lebih dulu di atas kami. "Ayo Mbak!" Gerry mengulurkan tangannya.

"Mas gendong seina, kamu naiklah lebih dulu." titahku. Dia kesulitan jika sambil menggendong Seina.

Baru saja Gerry menarik tangan Istriku, sebuah tangan lain malah menarik ku ke belakang.

"Maaasss!" Eva memekik.

Mau tak mau harus terlibat perkelahian di tengah kegelapan malam. Ku ikat kuat anakku di balik punggung, pisau yang ku pegang tak akan ku lepas kecuali nyawaku sudah melayang.

1
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahh emg bener niat mau harta aja kan yaaa
Ai Emy Ningrum: yoi 😽
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: g salah ya
total 3 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
ibu nya Seno udh satu tim sama Lusia, gak bisa dipisahkan lagi, apa Andin juga termasuk? kasian bang Zalli /Sweat/
Ai Emy Ningrum: yaa udh gpp,yg penting semua baik2 sj ,sehat2 selalu yaaa othor sekeluarga..kita nantikan cerbung2 karya mu dilain waktu 🤗🤗
Dayang Rindu: iya kak, kemarin ada sedikit musibah, tapi sekarang dah beres. Alhamdulillah.
takut novelnya nge gantung, jadi tak tamatin aja. 😁..
total 13 replies
Ai Emy Ningrum
Pov Seno ...
Yg diacak acak rumh ..yg berantakan hati...gini amat yak jd dewasa...punya banyak kartu ATM tp gak ada saldonya,malam susah tidur ,pagi susah bngun /Facepalm//Facepalm/
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Ai Emy Ningrum: tidaaaaaaak 😫😩😫😩
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: /Grievance//Grievance//Grievance/
balik kamu kamu kamu lagi.. wkwkwk 🤣🤣🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
total 10 replies
Ai Emy Ningrum
Kelamaan..keburu Lebaran..eehh keburu bapack datang 👻👻😽😽 eehh yg datang yg laen 👻👻 hihihi
Ai Emy Ningrum: wkwkwkwkwk 🦆🦆🦆🦆🤣🤣🤣🤣
Dayang Rindu: kalau pengantin baru sih syuliiitt... 🤭🤣🤣🤣🤣
total 6 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
gaskkken lamar dan lgsg aja ijab kobul biar sah dlu agama
nanti bosa sah negara
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: wayyyyoook mbk ning
Ai Emy Ningrum: digoreng jg enak tuh pisang raja 🍌 nya
total 6 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hiiii apa itu caitan hitam bergarak2.. kembuk3 gono kae..
Ai Emy Ningrum: entahlah ceu cuaca nya ..panassss terik bbrp hr ini...hr ini,semlem ada hujan deras..tp tetep panasss 🥵🥵
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: disini kalau pagi sampe siang mendung diseling gerimis kadang hujan, sore agak cerah, nah tengah malam biasanya hujan lagi
total 22 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
oalah.. masih saudaran ternyata
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
Sumanto sodaraan sama Aki..
Ai Emy Ningrum: oohh bukan yah ..mangap..🤭🤭
abisnya sejak kejadian tsb..nama Sumanto identik dgn 👻👻👻
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: itu Sumanto yg lain ya buk ibuk, bapak2.. kata pak Sumanto klarifikasi 😌
total 7 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
walah kok ya kek makan buah simalakama maju mati mu dur pun mati
Ai Emy Ningrum: /Joyful//Joyful/
Dayang Rindu: malah kurang huruf g kak... 🤣🤣🤣/Facepalm/
total 7 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
aahh labil kau gadis hutan, sebelumnya tergila2 kepada pangeran 🤴 Arya, dan merasa dia sangat seksoy saat keluar taring, sedang Seno selain tak berbulu juga tak bertaring 🙄😋🤭🤭🤭
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: mantap lah /Good/
Ai Emy Ningrum: jualan terus ,nyanyi gitaran jg jln /Good//Good/
total 16 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
jgn atuuuu
masa iya mati berjamaah kan g lucu lah pemeran utama kok mati nya berjamaah
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: /Joyful/😜😜😜😜
Ai Emy Ningrum: ya ga bisa yuk..kira2 donk...pusing lah aku jd nya 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
total 6 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ yg kebalik bukan kakinya doang, matanya juga ni gadis hutan 🙈
Ai Emy Ningrum: mksud nya mo anti-mainstream tp jatoh nya malah....🙄🤔🤔
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: emang laen dari yg laen /Shy//Slight/
total 5 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
naah kan.. sama lah sama om Wowo kebon sebelah, sok ketinggian lu Arya 🤣🤣
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: jaman blm tau Ceu, apa aja kan diembat /Facepalm//Facepalm/
Ai Emy Ningrum: /Shy//Silent//Slight//Gosh/
total 8 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
kastanya Arya lebih tinggi dari pada Wowo penunggu kebon bambu 😋
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: /Joyful//Joyful//Joyful/
Ai Emy Ningrum: iaaalaah /Grin//Grin//Grin/
total 18 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
duuh bakal riweuh nii kalo udh cerita cinta segitiga, segiempat dan segitugitunya /Shy/ Arya sok banget nolak2in semua jin cewek disana merasa paling ganteng 🤭🤣
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: sebut saja kerajaan Sang Ratu 👸
Ai Emy Ningrum: jd ratu , permaisuri tnpa tau apa nama kerajaan nya../Frown//Frown/
total 18 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
walah ternyata arya adalah pangeran yahhh pantas saja dia g mau ngalah
Ai Emy Ningrum: kmaren masuk lewat jalur ordal yee,pantesan cepet 😒😒
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: anak buah nya perlu di training ulang 😋
total 14 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ohhh giti si arya katanya mau gnter pulang tp di tanguhakn waktunua mau di peristri kali yaaaa
ayo lah arya kasih balik lah si eva jgn oula kau tahan di alam mu kasihan klo di hati mu aq pun ogah kau kan jin.. wkwkwkwkkkk🤣🤣🤣🤣🤣🏃‍♀️
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Ai Emy Ningrum: 👻👻👻👻👻
total 6 replies
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
jadi inget kisahnya si Joko.. /Slight//Hey/
Ai Emy Ningrum: #melipirdiam2 🚶🏻‍♀️🚶🏻‍♀️🚶🏻‍♀️
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: psssstttt... iyaaah 🤫
total 9 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh kek nya 3va jadi sandra deh
tp siapa n3nek itu yahhh mau nolong eva
wuihhh keren deh petualangan nua masuk demensi lain
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: wowlah iyo nek neng kene pun podo wae kk anger mati listrik yo wis ngalamt hahahaaa🤦‍♀️
Dayang Rindu: lebih angel aku Mbak, pln sedang perbaikan. Dikit-dikit mati lampu, hilang sinyal sejak kemarin gak bisa up. 🤦‍♀️
total 10 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
gemblung bentuk e wae kyo gono hadehhh bossss situ mah iblis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!