di kota pemalang, tepatnya jalan sudirman terdapat sebuah toko boneka yang terlihat sangat biasa. pemiliknya seorang pemuda bernama sugi, semua orang menaruh hormat kepadanya, karena kesaktianya tiada tanding, segala macam ilmu hitam tidak berpengaruh padanya, ucapanya seperti mantra itu sendiri, segala jenis pusaka tidak berani menunjukan kadigdayaanya di depan sugi. para orang orang sakti yang menunjukan kesaktianya hanya di anggap orang gila di matanya. namun sugi sendiri tidak menyadari bahwa dia adalah orang sakti.
"kenapa kalian berlutut padaku...?"
ig: abdulrizqi60
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
takut gak dong
Tiba tiba suara lirih menghentikan kaki sugi. "Tu.. tunggu!"
Semua orang di sana termasuk adrian kaget bukan kepalang, ketika cantika berani menghentikan langkah kaki monster tidak tuan tidak terkalahkan.
Sontak sugi langsung berhenti dan menoleh.
Dalam hati surya langsung kesal. "Aduh cantika! Kenapa kamu menghentikan langkah kaki tuan sugi! Bagaimana jika tuan sugi berubah fikiran dan membunuh kita semua yang ada di sini.." batin surya.
Adrian dan yang lainya juga tampak sangat khawatir.
"Ada apa..?" tanya sugi dengan dingin. Sugi memasang wajah dingin bukan tanpa alasan, tetapi karena sugi merasa orang orang kaya ini sensi kepada dirinya kecuali surya.
Kedua jari telunjuk cantika nampak saling bertemu, wajahnya nampak menunjukan ekspreksi malu malu dan sedikit cemas, "bo.. bolehkah aku meminta nomer HPmu..?"
Semua orang baik pelayan, penjaga, orang orang dari ketiga keluarga besar, adrian, Serta tuan surya. Menjatuhkan rahang mereka bahkan telur bisa masuk ke mulut mereka semua.
Mereka semua benar benar tidak mennyangka, cantika akan menanyakan hal Konyol seperti ini.
Fikiran sugi langsung jelek, sebelum ini orang orang di sini sangat sensi terhadap dirinya, bahkan dirinya di anggap pelayan hanya karena pakainya seperti kuli, kali ini salah satu nona muda meminta nomer HPnya mana mungkin sugi tidak berfikiran jelek. sugi langsung memikirkan nomernya akan di kirimi virus virtex, dan mungkin akan di kirimi teror teror dari orang orang kaya ini.
"Untung saja HPku mati, jadi aku punya alasan jelas untuk menolak..." batin sugi.
Sambil garuk garuk kepala sugi berkata. "Maaf nona cantika, HP saya baterainya habis, Saya juga ga hafal nomer saya soalnya baru kemarin ganti nomer.."
Cantika langsung berwajah murung dia berfikir itu hanya alasan dari sugi, agar dirinya tidak mendekati sugi. Mana mungkin dirinya setara dengan sugi sang tuan tidak terkalahkan fikir cantika.
Andai sugi tahu bahwa dia adalah tuan sakti di mata mereka, sugi pasti sekarang jingkrak jingkrak dan langsung menikahi cantika.
Setelah mengatakan hal tersebut sugi kembali berjalan pergi dari villa itu, tidak ada yang berani menghentikan langkah kaki sugi.
Cantika memandangi kepergian Sugi dengan mata berkaca kaca. Dia punya mata tetapi tidak bisa melihat, bahwa sugi adalah orang sakti yang sedang membaur menjadi manusia biasa.
Setelah sugi pergi surya langsung merosot ke lantai. Sebelum ini surya sangat khawatir bahwa sugi akan membunuh mereka semua di sini, memang begitulah hukum dunia bawah, yaitu hukum rimba siapa yang kuat dialah yang menang.
***
Sementara itu sugi plonga plongo di pinggir jalan. Jujur saja dia menyesal karena cepat cepat pulang, dia lupa bahwa tokonya sangat jauh dari Banyumanik. Alhasil Sugi saat ini terlihat seperti pengamen di pinggiran lampu merah.
"Mumpung lagi di semarang, apa liburan aja dulu yah..?" Batin sugi.
Sugi memikirkan tempat yang cocok untuk dia jadikan tempat liburan. Dalam benak sugi. Sugi langsung terfikirkan tentang curug 7 bidadari.
Tanpa berlama lama sugi beranjak dari pinggir jalan dan mencari bus untuk menuju ke arah terminal bawen. Beberapa menit kemudian sugi sampai di terminal bawen, Sugi kemudian mencari angkutan umum untuk menuju curug 7 bidadari.
Setelah hampir 1,5 jam perjalanan dari Banyumanik ke curug 7 bidadari akhrinya sugi sampai di parkiran. Sedangkan untuk curugnya Sugi harus mendaki lagi ke atas, dengan jalan yang sudah di siapkan oleh pengelola.
Sugi pun langsung naik ke atas, lewat anak anak tangga Khusus untuk jalan menuju ke area curug.
Sesampainya di atas sugi merentangkan tangan, ketika melihat keindahan curug 7 bidadari. Sugi sama sekali tidak khawatir kehabisan uang, karena ia memiliki 100 juta dari adinda.
Setelah beberapa menit menikmati keindahan dari curug 7 bidadari, Sugi kemudian menuju cottage.
Sesampainya di cottage, sugi menghampiri pria paruh baya dan memesan kamar.
Sugi menerima kunci kamarnya kemudian berjalan pergi ke arah kamarnya.
Brukk..!!!
Ketika sugi baru beberapa langkah menuju kamarnya, Sugi menabrak seorang pria, berjaket ungu putih.
"Maaf mas, saya ga lihat tadi.." ucap pria berjaket ungu tersebut.
"Slow aja mas... tadi saya juga yang salah." Ucap sugi.
Sugi memandangi pria yang cukup tampan tersebut. Ternyata pria tersebut tidak sendirian di samping pria tersebut berdiri 4 orang 3 peremempuan dan 1 laki laki jadi totalnya ada 5 orang, termasuk orang yang di tabrak Sugi dan mereka semua memakai jaket ungu kombinasi putih semua.
Sugi mengedutkan matanya ketika ia melihat gadis berjilbab hitam dan berwajah manis bahkan manisnya melebihi gula merah, memasang wajah ketakutan ketika melihat sugi.
Sugi tersenyum kecut kemudian membatin "Gini amat tampang perampok.." batin sugi.
Melihat temanya ketakutan, salah satu wanita berambut panjang hitam dan memakai topi, menarik gadis yang ketakutan melihat sugi untuk menjauh.
"Permisi yah mas.." ucap pria yang di tabrak sugi, kemudian pergi di susul oleh kedua temanya.
Sugi memandangi belakang jaket mereka yang bertuliskan "takut gak dong"
"Apa mereka itu you touber, yang nyari nyari hantu gitu.." batin sugi ketika melihat belakang jaket mereka. Sugi langsung berfikir tentang film takut gak sih, di mana film itu menceritakan tentang memecahkan misteri hantu.
Sugi sedikit bersemangat, seumur hidup sugi belum pernah melihat hantu sugi ingin bergabung bersama tim mereka, tetapi saat sugi ingat tentang wajah gadis berwajah manis yang sepertinya ketakutan dengan tampang perampok sugi, membuat sugi mengurungkan niatnya. Sugi menghela nafas panjang kemudian berjalan ke arah kamarnya.
Sementara itu dari luar cottage, orang orang yang tadi di tabrak sugi berkumpul di depan cottage.
"Vina.., apa yang tadi kamu lihat dari pria dekil itu..?" Tanya septi wanita berambut panjang hitam yang memakai topi.
Para teman teman septi sangat antusias, untuk mendengar jawaban vina.
"Apa pria itu, ada hubunganya Dengan arwah kakek kakek yang memegang arit itu..?" Tanya beni pria yang tadi di tabrak sugi.
"A.. aku ta.. tadi mencoba menerawang pria itu.... tapi aku justru melihat dua buto kembar memegang gadah, tinggi buto itu sekitar 8 meter, buto kembar itu duduk di belakang pria tadi dan memelototiku, seolah tidak suka aku lancang menerawang pria tadi.." ucap vina. Dengan ekspreksi ketakutan ketika dia teringat tentang dua buto kembar setinggi 8 meter memegang gadah di belakang sugi.
Glukk...
Kempat teman vina menelan ludahnya secara ngeri, mendengar deskripsi buto kembar dari vina. Mereka semua adalah you touber pemecah misteri hantu sesuai dugaan sugi. mereka tahu vina adalah seorang indigo yang mampu menerawang seseorang baik orang yang menggunakan pesugihan dan orang sakti yang memiliki khodam.