Ariel Albert Amero Duda berusia 37 tahun ini adalah seorang Mafia dengan 2 buntut yang beranjak dewasa yaitu Afriel Alvin Amero (15 tahun) dan Ansel Hansel Amero (13 tahun) yang terkenal kejam kepada orang yang mengusiknya dan keluarga. Albert seorang boss yang merangkap sebagai ketua Mafia Black Scorpio peninggalan sang kakek tidak serta merta membuat hidupnya terjamin. Hal ini karena sang istri yang sangat dia sayangi ternyata sangat munafik, gadis cantik yang dia pungut dari panti asuhan itu tak tahu malunya berselingkuh dengan sopir pribadinya sendiri. setelah kejadian itu Albert menjadi pribadi yang bengis, kejam dan tak mudah di sentuh. tak hanya Albert kedua putranya juga terkenal dingin dan tak mudah di sentuh, tetapi semua itu sirna dengan munculnya seorang gadis yang berprofesi sebagai dokter di sekolah Alvin dan Ansel... mau tahu cerita lebih lengkapnya.. tunggu ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N.N.A.22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24
di dapur alvin berusaha membuatkan minuman spesial untuk bundanya.
Alvin yang masih bercibaku di dapur dengan gelas, teh, gula, kopi maupun sirup kemasan masih berusaha untuk membuat minuman yang pas dan enak.
di ruang tamu salsa mendengar bunyi dari dapur tempat Alvin membuat minum untuknya. bunyi saling bersautan membuat salsa berdiri dan berjalan menuju kepada Alvin.
di dapur salsa tersenyum melihat uforia Alvin membuatkan minuman untuknya, tampak dapur seperti kapal pecah dengan banyaknya air, gelas dsb bercecer di meja dan lantai dapur.
"sudah selesai buatnya? " ujar salsa yang berada tepat di depan meja dapur.
"eh bunda, hehhe" Alvin kaget melihat bundanya
"kok lama buat minumnya? " ujar salsa
"maaf bun, abang gak pernah ke dapur buat minuman, biasanya si Mbok semua" jawab Alvin menundukkan mata dengan sedih.
"iya, gpp... Alvin boleh bunda tanya sesuatu? " ujar salsa
Alvin yang mendengar bundanya memanggil dengan kata "Alvin" bukan "abang" itu sedikit tersentil hatinya, ada perasaan kecewa dalam hati saat nama panggilan yang tak biasa keluar dari mulut manis bundanya.
di tengah kecanggungan, akhirnya salsa kembali bertanya pertanyaan yang sangat ingin salsa utarakan.
"kamu kenal bagas? " ujar salsa
Alvin menatap bundanya dan hanya menganggukan kepala...
"Bunda mau kamu jujur? kenapa tadi kamu di RS? dan apakah kamu ikut andil dalam kecelakaan bagas? " ujar salsa dengan nada sedikit tegas.
Alvin mendengar suara tegas bundanya sedikit ada rasa kesal, dan kenapa bundanya sebegitu perhatian dengan bagas? siapa bagas? dan apa hubungan nya dengan bunda? pertanyaan itu berputar-putar di otak Alvin.
"Abang gak tahu kronologi pastinya bun" jawab Alvin "abang tadi mau pulang, saat di bundaran tiba2 motor sport bagas gak terkendali dan menabrak pembatas jalan, Abang sama temen-temen cuma nolong ke IGD bun, abang berani sumpah kalau abang tidak membuat bagas celaka atau apapun itu, " ujar Alvin.
mendengar pengakuan Alvin ada sedikit rasa bersalah salsa yang sempat berpikir negatif walaupun salsa dari awal ingin menanyakan kronologi pastinya. tetapi suasana yang sedikit tidak kondusif membuat pikirannya sedikit negatif tentang Alvin saat melihatnya di Rumah Sakit.
"terus kenapa kamu jam segini baru mau pulang ke rumah? apa yang kamu lakukan malam-malam di luar rumah? " setelah mendengar kan kronologi kecelakaan dari mulut Alvin, salsa kembali bertanya seputar kegiatan Alvin sampai pulang menjelang pagi.
"Abang hanya nongkrong sama anak-anak bun" jawab Alvin dengan pelan
Alvin melihat bundanya seakan tak percaya dengan jawabannya akhirnya menghela nafas panjang.
"abang tadi nongkrong di camp geng balap bunda, sama temen-temen ada juga geng balap nya bagas" cicit Alvin dengan pelan.
salsa mendengar kata geng balap membuat nya ingin memakan Alvin hari ini juga.
"terus? " salsa seakan masih tidak puas dengan jawaban Alvin. "kamu dan bagas ngerokok, minum minuman keras, taruhan, **** bebas atau bahkan pernah narkoba? "
"gak Bunda, abaang memang kadang ngerokok, kadang minum minuman keras tapi untuk **** bebas abang gak pernah, narkoba juga abang gak pernah bunda" takut Alvin melihat kemarahan bundanya.
"bagas? " ujar salsa.
"bagas sepertinya sama kok bun, tapi untuk **** sama narkoba gak pernah, " jawab Alvin.
"apakah saat kejadian bagas mabuk? " tanya salsa.
"abang kurang tahu bun, tetapi kalau menang balapan memang ada kayak party dikit gitu, biasanya emang minum tapi pas itu abang gak tahu bagas minum atau gak" jawab Alvin kembali.
"apakah, bagas menang balapan hari ini? " pertanyaan terakhir di lontarkan salsa untuk membuat dirinya yakin kalau Alvin dan teman-temannya tidak terlibat dalam kejadian yang menimpa bagas.
"Iya Bun" jawaban terakhir lolos dari mulut Alvin yang membuat salsa semakin yakin kalau Alvin dan teman-temannya tidak terlibat dalam kecelakaan yang menimpa bagas.