Seorang gadis bernama Sheritta yang bekerja di sebuah toko pastrynya bersama dengan kedua orang temannya yaitu Ethelia dan Vienna yang juga membantunya untuk membuka toko itu sampai akhirnya sekarang dapat berjalan dengan beberapa karyawan lainnya.
Ia menyadari pria yang lebih tua darinya 2 tahun yang merupakan langganan toko pastrynya itu ternyata adalah orang yang sama yang dulu pernah menyelamatkannya dari sebuah musibah.
Pria itu bekerja di perusahaan kosmetik yang di mana terdapat suatu rahasia yang selalu ditutup oleh perusahaan kosmetik yaitu portal yang berada di sebuah ruangan diskusi dipercaya pada zaman dulu portal itu selalu terbuka lebar dan tidak pernah tertutup.
Apakah isi dari portal itu? Bagaimana bisa terdapat portal rahasia di sana? Dan apakah kehidupannya Sheritta berubah total setelah kejadian aneh ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carmellia Amoreia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 23 - THE STRATEGY
Pada jam 11.05 siang, di ruangannya bapak CEO tersebut. Terlihat bapak Rodrick sedang tersenyum hangat menyambut bapak Marvin yang baru saja berjalan memasuki ruangannya itu lalu menyapanya dengan nada bicara yang hangat kepadanya, “Hallo pak”
Lalu bapak Marvin pun menatapnya dengan dingin dan menyapanya kembali, “Haii pak”
Ia pun berjalan ke arah meja bapak Rodrick dan berdiri di depan mejanya, lalu bapak Rodrick pun menatap ke arahnya dan bertanya dengan sopan kepadanya tentang suatu hal yaitu mengenai posisi sekretaris yang saat ini sedang kosong serta menanyakan kesediaannya untuk menjadi sekretaris barunya itu.
“Selamat siang pak, mengenai kabar duka yang baru saja perusahaan ini alami beberapa waktu lalu, jelas bahwa saya kehilangan seorang sekretaris yang sangat ahli dibidangnya" kata bapak Rodrick menjelaskan dengan rinci dan jelas kepada bapak Marvin yang berada di hadapannya itu.
Bapak Marvin pun bertanya kembali kepada bapak Rodrick, "Saya paham mengenai itu, tapi kenapa anda tidak membuka open recruitment saja?"
Bapak Rodrick pun mengeluarkan berkas dokumen dari dalam laci mejanya sendiri dan menaruhnya di atas mejanya lalu membuka isi dokumen itu sambil menjawabnya, "Saya tidak mau posisi sekretaris diisi oleh orang yang bukan karyawan kami"
Sembari bapak Rodrick membalikkan lembaran dokumen itu, ia pun lanjut menanyakan sesuatu kepada bapak Marvin, "Sekarang saya ingin bertanya apakah bapak bersedia menjadi sekretaris saya?”
Bapak Marvin yang baru saja mendengar hal itu pun kaget lalu ia menoleh ke arah bapak Rodrick dan menjawab, “Saya ingin sekali pak, tapi kenapa tiba-tiba sekali”
“Aku melihat bagaimana sifatmu selama ini, menurutku ini posisi yang lebih cocok untukmu namun ada syaratnya, yaitu kamu tidak boleh mengincar energi violet itu lagi” kata bapak Rodrick dengan tatapan yang penuh harapan dan kepercayaan kepada pak Marvin.
Bapak Marvin pun langsung menoleh ke arah bapak Rodrick setelah mendengar syaratnya itu lalu berkata dengan tegas, “Pak, saya yakin untuk ini saya tidak bisa”
“Oh jadi kamu masih ingin mengincar energi violet itu lagi?” tanya bapak Rodrick sambil menatap ke arah kepada bapak Marvin itu.
Bapak Marvin pun hanya mengangguk saja setelah mendengarkan hal itu dan bapak Rodrick pun langsung berkata kepadanya dengan penuh keyakinan dalam dirinya sambil tersenyum tipis, “Baik, baguslah. Tapi aku yakin kamu pasti bisa, hari ini aku angkat kamu sebagai sekretarisku”
Bapak Marvin pun hanya bisa menundukkan kepalanya lalu bertanya kembali, “Jika aku sekretaris bapak, maka siapa yang akan jadi bapak manajer umum?”
“Tenang saja, besok sudah ada penggantinya kok” jawab bapak Rodrick dengan sangat santai sambil tersenyum ramah kepadanya.
Bapak Marvin pun menatap bapak Rodrick dan tersenyum bahagia lalu bertanya kepadanya, “Oke kalau begitu, tugas saya untuk hari ini apa?”
“Baiklah, sangat bagus kamu bertanya di hari pertama menjabat sebagai sekretaris. Saya ingin kamu ikut saya rapat di ruangan diskusi lantai 67 sekarang” jawab bapak Rodrick sambil tersenyum dan menatap yakin ke arah bapak Marvin yang ada di depannya itu.
Bapak Marvin pun tersenyum kembali lalu menjawab dengan antusias, “Oke pak”
Setelah itu, bapak Rodrick yang dari tadi sedang membalikkan lembar halaman berkas dokumennya itu pun akhirnya menemukan sebuah lembar dokumen yang berisi surat tandatangan kontrak sekretaris baru.
Ia pun langsung mengeluarkan lembar kertas itu dan memberikannya kepada bapak Marvin beserta sebuah pulpen hitam untuk menandatangani nya dan berkata sambil tersenyum tipis, "Sebelum itu, ini surat kontrak sekretarisnya silakan diisi terlebih dahulu"
Bapak Marvin dengan percaya diri mengambil pulpen hitam dan lembar kertas dokumen itu lalu langsung membacanya sebentar dan menandatanganinya. Setelah itu, ia pun mengembalikan lembar kertas dokumen dan pulpen hitam itu kepada bapak Rodrick.
...***...
Pada saat di perusahaan balet, semua ballerina telah berkumpul di sebuah ruangan latihan balet yang di mana di dalamnya terdapat banyak cermin di segala sisi ruangan dan gagang untuk dipegang selama latihan nanti, serta matras untuk mendukung latihan mereka.
Lantai kayu yang membuat mereka semakin nyaman untuk melakukan latihan balet bersama dengan penari balet yang profesional dan berbeda setiap harinya, serta arahan yang sangat jelas dari pengajar balet membuat mereka semakin semangat untuk melakukan latihan balet setiap hari.
Di jam 12.45 siang, tak lama setelah Sheritta sampai di sana. Celline pun berjalan masuk ke ruangan itu dengan tas kecilnya itu, Sheritta yang melihatnya pun langsung menyapanya dengan raut wajah yang gembira dan nada suara yang riang sambil melambaikan tangannya, “Hallo”
Celline pun melihat ke arah Sheritta dan melambaikan tangannya kembali kepadanya sambil tersenyum lebar lalu menyapanya kembali, “Hallo juga”
Warna suaranya kuning dan putih yang artinya dia sangat senang bertemu denganku dan murni gembira melihatku sudah sampai terlebih dulu.
Setelah Celline meletakkan tas kecilnya di ujung ruangan itu, ia pun mengganti pakaiannya menjadi pakaian balet. Aku yang sudah dari tadi mengganti pakaianku menjadi pakaian balet pun memutuskan untuk sedikit latihan pemanasan balet terlebih dahulu.
Tak lama setelah Celline selesai mengganti pakaiannya, ia pun berjalan menghampiriku dan ikut pemanasan denganku.
Tiba-tiba aku menyadari jika Celline ternyata sedang mengikuti pemanasan denganku saat aku sedang ingin berganti posisi pemanasan. Aku pun menoleh ke arah Celline dan bertanya kepadanya, “Kamu sejak kapan pacaran sama Elio? Aku baru tahu pas kamu ketemu sama dia di taman”
Celline pun membenarkan posisinya setelah melakukan gerakan pemanasannya lalu menoleh ke arahku dan menjawab pertanyaanku, “Kita sudah 1 tahun pacaran, rit”
Aku pun kaget mendengar pernyataannya karena aku berpikir kalau dia tidak atau belum punya pacar sama sekali lalu aku pun bertanya kembali, “Kenapa dia tidak kasih tahu aku kalau dia sudah pacaran?”
“Memang kami ingin hubungan kami rahasia, oh iya kamu sudah kenal dia dari lama?” jawab Celline dengan santai sambil menatap lembut ke arahku.
Aku pun menjawabnya sambil tersenyum tipis, “Iya, tiga tahun lalu aku ketemu dengannya dan awalnya dia hanya ingin membantu keuangan seperti biaya pajak toko pastryku namun kita jadi teman setelah sekian lama”
Celline pun berkata sambil tersenyum kepadaku, “Owalah, aku juga kaget pas lihat kamu juga di taman itu sih”
“Oh iya?” tanyaku memastikan.
“Iya, aku mau samperin kamu tapi kamu pergi duluan” jawab Celline sambil melihat ke arahku dan tersenyum.
“Oh maaf ya, aku tiba-tiba teringat kalau aku ada urusan haha” jawabku sambil tertawa sedikit dan tersenyum tipis kepadanya.
Warna suaranya jingga dan putih, dia sangat antusias dan benar-benar tertarik dengan pacarnya yang sudah mengenalku.
Tak lama kemudian Nemilia pun masuk ke dalam ruangan itu, ia pun menyapa kami dengan gembira dan melambaikan tangannya kepada kami, “Hallo”
Kami pun melambaikan tangan kembali kepadanya dan menyapanya juga, “Haii”
Warna suaranya kuning yang artinya dia cukup senang melihat kami hari ini.
Ia pun berjalan dan menaruh tasnya di pojok ruangan lalu mengganti pakaiannya menjadi pakaian balet. Sambil menunggunya selesai, aku bertanya kembali kepada Celline mengenai apa yang terjadi waktu itu ketika kita sedang di taman.
“Oh iya, kemarin kamu sama Zayden ngapain sih?” tanyaku bingung.
Celline pun menoleh ke arahku dan menjawab, “Dia dulu itu pacar aku, tapi si Elio lamar aku setahun setelahnya jadinya aku terima aja”
Aku pun kaget mendengar perkataannya, berarti selama ini dia selingkuh??!!
Warna suara Celline yaitu biru langit yang berarti semua kata-katanya adalah kenyataan dan dapat dipercaya. Maka itu, daripada aku bingung sendiri, aku pun bertanya kembali kepadanya, “Kamu selingkuh jadinya atau gimana?”
“Gak, aku udah putusin Zayden kan tapi dia malah nyari aku lagi”
Anehh.. Warna suaranya jadi hitam semua. Ini artinya dia sedang berbohong kepadaku. Lalu sebenarnya apa yang sedang terjadi di saat itu, sebelum saat di mana aku meninggalkan taman dekat rumah itu?
yuk mampir kenovel aku