Hati Kasandra sangat hancur ketika di hari pernikahannya menonton di layar lebar yang berisi rekaman video tentang perselingkuhan calon suaminya dengan Adik Tirinya.
Kasandra berjalan meninggalkan panggung namun ketika sampai di depan pintu Kasandra melihat seorang pria duduk di kursi roda dan memakai topeng yang menutupi setengah wajahnya yang buruk rupa.
Entah keberanian dari mana Kasandra nekat mengajukan lamaran ke pria tersebut untuk menikahi dirinya dan pria itupun menerima lamarannya. Apa yang terjadi selanjutnya?
Apakah mereka hidup bahagia atau berakhir perceraian mengingat Kasandra seorang gadis cantik dan sangat pintar. Ikuti yuk novelku ini.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa Yang Menghubungimu?
Kasandra memuntahkan apa yang barusan di makannya setelah selesai Kasandra membasuh mulutnya. Kasandra tanpa sengaja menatap ke arah cermin yang ada di wastafel kemudian membalikkan badannya dan matanya membulat sempurna karena tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Kasandra melihat seorang pria tampan dan berdiri dengan tegap membuat Kasandra teringat dengan pria yang menolong dirinya hingga melakukan hubungan suami istri.
"Maaf, Aku masuk ke kamar mandi ..." Ucap Kasandra menggantungkan kalimatnya sambil menundukkan kepalanya.
"Tunggu, pria yang kemarin malam adalah Kak Raynald." Ucap Kasandra sambil menatap ke arah Raynald untuk memastikan apakah dirinya salah atau tidak.
Kasandra kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya karena Kasandra mengira dirinya salah melihatnya. Kasandra langsung memejamkan matanya karena kepalanya mulai pusing dan Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Raynald.
Raynald langsung membalikkan badannya dan mengambil topeng kemudian memasangnya. Setelah selesai Raynald duduk di kursi roda dengan gerakan secepat kilat.
"Keluar!" Perintah Raynald.
"Baik." Jawab Kasandra dengan singkat dengan wajah sendu.
"Tunggu." Ucap Raynald sambil memutar kursi rodanya agar saling berhadapan dengan Kasandra.
"Aku ingin mandi, apakah kamu ingin melihatku mandi?" Tanya Raynald.
"Tidak." Jawab Kasandra sambil menggoyang-goyangkan kedua tangannya.
'Tadi Aku terpesona melihat wajahnya yang sangat tampan tapi kenapa bekas luka bakarnya masih ada diwajahnya?' Tanya Kasandra dalam hati sambil memegangi kepalanya yang terasa pusing.
"Kepalaku sangat pusing dan badanku bau. Jadi Aku juga ingin mandi." Ucap Kasandra sambil melepaskan kancing bagian atas.
Raynald yang melihat hal itu menelan salivanya dengan kasar membuat Raynald memalingkan wajahnya ke arah samping.
"Kak Raynald, apakah Kak Raynald merasa kesulitan membuka celana?" Tanya Kasandra sambil berjalan ke arah Raynald.
Raynald langsung menatap ke arah Kasandra hingga Kasandra berlutut dan mengarahkan ke dua tangannya ke kancing celana pendek Raynald.
"Ehh ... Tidak usah. Biarkan Aku saja." Ucap Raynald sambil menahan tangan Kasandra.
"Aku adalah istrimu jadi biarkan Aku yang melakukannya." Ucap Kasandra sambil menarik ke dua tangannya lalu menyingkirkan ke dua tangan Raynald.
Kasandra kemudian membuka kancing celana pendek Raynald, Raynald yang melihat itu hanya menatap Kasandra dengan tatapan berbeda.
Raynald langsung memalingkan wajahnya ke arah lain dan berusaha menghilankan pikiran mesumnya. Hingga beberapa saat tangan Kasandra tidak sengaja menyentuh wortel importnya membuat Raynald diam membatu.
"Lebih baik kamu mandi di kamar sebelah dan Aku kamar mandi di sini." Ucap Raynald setelah dirinya tersadar.
"Tapi ..." Ucapan Kasandra terpotong oleh Raynald.
"Tidak ada penolakan." Ucap Raynald dengan nada tegas.
Kasandra dengan wajah cemberut keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah kamar tamu yang di dalamnya ada kamar mandi.
Hingga lima belas menit kemudian Mereka berdua sudah selesai mandi dan memakai piama. Kasandra masuk ke dalam kamarnya dan melihat Raynald sedang mendorong kursi roda ke arah ranjang.
"Kak Raynald, tadi Aku tidak sengaja melihat Kak Raynald berdiri." Ucap Kasandra sambil membantu Raynald berbaring di ranjang.
"Ke dua kakiku belum begitu kuat untuk berdiri karena itulah Aku berdiri sambil menyadarkan tubuhku ke dinding tapi Aku tidak bisa berjalan." Jawab Raynald berbohong.
"Tapi bagaimana dengan wajah bekas luka di wajah Kak Raynald?" Tanya Kasandra.
"Memang apa yang salah dengan bekas luka di wajahku?" Tanya Raynald pura-pura tidak tahu akan perkataan Kasandra.
"Tidak apa-apa. Dalam hatiku yang paling terdalam, Kak Raynald sangat tampan dari pria lain dan siapapun pasti menyukai Kak Raynald." Jawab Kasandra.
"Justru Aku membenci bekas luka di wajahku." Ucap Raynald sambil mengingat masa lalu di mana dirinya sangat membenci luka bakar di wajahnya yang sangat mengerikan.
"Itu tidak jelek sama sekali jadi jangan Kak Raynald mengatakan hal itu lagi." Ucap Kasandra sambil tersenyum.
"Baik." Jawab Raynald sambil membalas senyuman Kasandra.
Kemudian mereka berbaring di ranjang dan tidak membutuhkan waktu lama Raynald tertidur dengan pulas.
Sedangkan Kasandra yang sedang bersiap untuk tidur ponselnya tiba-tiba bergetar membuat Kasandra mengambil ponselnya yang di letakkan di atas meja dekat ranjang. Kasandra melihat di layar ponselnya untuk mengetahui siapa yang menghubungi dirinya.
'Tumben Tante Kevin menghubungi Aku? Ada apa ya?' Tanya Kasandra dalam hati.
Karena penasaran Kasandra menggeser tombol warna hijau lalu ponselnya ditempelkan ke telinganya.
'Hallo.' Panggil Kasandra dengan suara pelan.
'Aku sudah membuat reservasi di Gedung Casablanca untuk makan malam bersama. Aku akan menunggumu jam dua belas besok siang.' Ucap Ibunya Kevin.
Selesai mengatakan hal itu Ibunya Kevin memutuskan sambungan komunikasi secara sepihak. Kasandra menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian meletakkan kembali ponselnya ke atas meja dekat ranjang.
"Siapa yang menghubungimu?" Tanya Raynald.
kalau kaya gini tambah ribet.kasian Kasandra,dia merasa ngga punya harga diri.