Andini hanyalah seorang gadis kecil yang tak kenal lelah bekerja untuk menafkahi keluarganya. Namun, hidupnya berubah menjadi mimpi buruk ketika pengorbanannya dikhianati oleh adiknya, Yogi, yang tega menjualnya kepada teman-temannya untuk keuntungan kotor.
Andini putus asa! Akhirnya, ia memilih langkah ekstrem - ia menemui seorang dukun legendaris yang dikenal sakti, dicari banyak orang karena kekuatannya. Dengan bantuan sang dukun, Andini memasang susuk genderuwo, sebuah kekuatan mistis yang menjamin dia tetap perawan dan mengeluarkan darah setiap kali berhubungan intim dengan kliennya.
Kekuatan mistis itu tidak gratis! Andini harus menumbalkan nyawa demi nyawa agar kekuatan susuk genderuwo tidak musnah. Kehidupan Andini berubah, kaya raya tak terkira tapi penuh kekuatan gelap yang mengerikan.
Namun, seiring kekuatan gelap itu semakin menguasai hidupnya, Andini dihadapkan pada pilihan berbahaya: akankah ia menyerahkan jiwanya sepenuhnya kepada kekuatan terkutuk ini, atau menemukan cara untuk melawan sebelum semuanya terlambat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Ngobrol bersama Davin
Andini duduk diam di atas batu pinggir sungai sendirian karena merenungi perbuatan nya yang sudah mengusir Bu Semah, apa kah ini pantas ia lakukan hanya karena emosi sebab Ibu nya selalu membela Yogi. teringat dulu dia saat susah yang di perjuangkan adalah Ibu nya dengan uang yang ia dapat dari saweran nya sebagai biduan, dua puluh ribu adalah uang paling banyak yang Andini dapatkan saat itu. susah payah memang dia bekerja karena untuk Ibu dan adik nya, namun setelah senang sekarang malah mengusir Ibu nya dari rumah karena Bu Semah seolah tak peduli dengan keras dan letih nya Andini berjuang untuk keluarga sehingga sekarang mereka hidup enak dan makan juga selalu terjamin.
Andai saja Bu Semah mau sedikit saja membangga kan dia atau sekedar terima kasih karena Andini yang mencari uang, mungkin saja hati gadis ini akan lumayan adem karena di akui dia bisa mencari uang. inti nya Andini hanya ingin Ibu nya bangga dan juga dia mau Bu Semah menasehati Yogi yang sangat kurang ajar itu, bila saja Bu Semah mau begitu, sudah pasti Andini akan melupakan betapa busuk nya kelakuan Yogi kepada dia, namun Ibu nya tidak bisa menjalan kan peran dengan baik, yang di pedulikan hanya tentang Yogi saja dan tak ada nama Andini atau Salsa yang di sebut.
Semua anak pasti akan merasa iri bila mendapat perlakuan begitu, lagi pula apa susah nya sih kan mereka juga sama sama anak Bu Semah. Andini curiga ada yang di tutupi Bu Semah dari mereka semua, pasti ada rahasia yang membuat Yogi sangat di sayang oleh Ibu nya, tak peduli sebesar apa pun salah nya Yogi. Bu Semah masih saja tetap membela nya dengan cara yang sangat ketara, andai kan itu Ibu lain maka pasti akan sangat marah pada Yogi karena sudah kurang ajar sampai memperkosa Kakak nya dan membuat Andini juga salah jalan.
"Dasar bangsat!" umpat Andini menghembuskan asap rokok nya.
"Anda mengumpat saya?" pria bertanya pada Andini yang duduk di batu yang lebih tinggi.
"Aaaah tidak, saya bahkan tidak melihat sampean." Andini menggeleng cepat.
Pemuda itu sedang memancing dan di amber nya sudah ada ikan tiga buah, ada api juga yang sudah di hidupkan, mungkin saja dia langsung membakar nya di sini karena alat yang di bawa memang sangat lengkap sekali.
"Boleh aku minta rokok mu?" pinta Davin sambil tersenyum.
Andini memmberikan bungkus rokok dan dia kembali cuek karena dia sedang tidak mood mau ngobrol, niat nya tadi datang kesini untul menyendiri karena. Dia rasa nya sangat pusing memikirkan kejadian yang sangat membuat dia di lema, sungguh Andini tidak ingin bersikap begitu pada Ibu nya.
Davin mengambil rokok nya Andini yang cukup mahal, Davin juga biasa menghisap tokok ini karena dia anak orang kaya yang sawit nya berhektar hektar. dia datang kesini saja karena mau melihat kebun yang baru di beli, kebetulan dekat dengan rumah nya Reni sepupu dia yang tinggal di kampung ini. apa lagi setelah melihat Andini, ada rasa tertarik di hati nya, entah karena penasaran atau juga karena sesuatu yang ada di dalam diri Davin mendorong nya agar tetap maju.
"Mau makan ikan?" tawar Davin memberikan satu buah untuk Andini.
"Tidak usah, aku sedang tidak mood." tolak Andini cuek saja.
"Coba saja dulu, kamu belum tahu racikan ku kalau buat bumbu." bangga Davin.
Untung saja pemuda ini adalah sepupu nya Reni sehingga Andini tak seberap kesal jadi nya, bila dia orang lain maka pasti Andini sudah marah marah sebab hati nya juga sedang tidak dalam keadaan baik. Davin juga banyak omong sehingga membuat Andini jengah, dari pada terus di paksa maka dia segera mengambil sedikit untuk mencicip saja bagai mana rasa ikan bakar milik Davin.
"Enak kan? ikan bakar ku ini bisa membuat hati plong." Davin berkata dengan wajah jenaka.
"Lumayan lah." angguk Andini karena rasa nya memang enak.
"Pakai nasi tidak? aku bawa nasi juga tadi." Davin lengkap sekali bawaan nya.
"Tidak usah, aku makan ikan nya saja." tolak Andini sebab dia sedang diet.
Bila saja Andini gadis biasa maka dia. Pasti akan tertarik pada pria tampan ini, namun hati nya sudah mati bila hanya untuk jatuh cinta pada pria tampan, yang paling utama bagi dia sekarang adalah uang, bila tak ada uang maka dia tak akan membutuhkan nya sebab dia menjadikan uang adalah prioritas utama.
"Yang ini terlalu garing." Andini menunjuk bagian sebelah.
"Coba lihat yang itu, kayak nya memang garing sekali ini." sahut Davin.
Bau sawo yang sangat kental tercium di tubuh Andini, manis dan juga memabukan bau nya. Davin tahu itu adalah bau dari genderuwo yang di pasang di tubuh nya Andini, kodam nya ingin dia mendekati gadis ini untuk menguji kekuatan nya serigala putih yang ada di tangan Davin, mampu kah dia bila melawan Seno yang sangat kuat itu. Arya dan Purnama sudah lepas tangan karena mereka masih trauma akan kematian Kakak nya beberapa bulan yang lalu, jadi untuk sekarang mereka masih off.
Bila keadaan yang sangat mendesak saja baru lah mereka mau untuk turun tangan, berat juga tugas mereka karena bila tidak hati hati ya akan bernasib seperti Kakak nya yang di kalahkan oleh serigala hitam. Davin masih asik melihat Andini yang sangat cantik sekali, pantas saja banyak pria yang tergila gila pada nya, bahkan tanpa susuk pun dia sangat lah menawan.
"Kenapa menatap ku?" Andini sadar dari tadi di perhatikan.
"Tidak, aku hanya kagum kau cantik." jawab Davin.
"Tidak kenyang makan cantik, maka lah ikan mu itu." sergah Andini.
"Ku lihat kau sedang sedih, apa karena itu kau jadi datang kesini?" tanya Davin hati hati.
Baru ini ada orang yang memperhatikan kesedihan nya, dari orang yang membeli tubuh nya sama sekali tidak ada yang bertanya tentang kesedihan nya, di tambah saat di rumah pun sama sekali tidak ada yang bertanya demikian pada Andini sehingga saat di tanya dia jadi bengong.
"Kok malah diam? kamu tersinggung ya ku tanya." ujar Davin.
"Tidak kok." Andini menggeleng pelan.
Selain tampan dia juga sangat perhatian, sangking tidak pernah nya di perhatikan oleh orang orang, di tanya begitu saja sudah membuat hati Andini senang sekali dan merasa dapat perhatian yang sangat besar dari pemuda ini.
Kasar sm ibu jg dosa, ga kasar koq makin keterlaluan kelakuan Ibu Semah