Mengejar Cinta Kakel Galak

Maafkan author yang labil ini 😁🙏🏻

setelah di pikir pikir, author memutuskan untuk tetap sabar dan melanjutkan novel ini. Doain ya semoga kali ini bisa kontrak dan gak di tolak lagi 🥰

...happy reading 🌷...

...------------------------------------------------...

1 Minggu kemudian.....

Hari demi hari, Rasa aneh yang Liza rasakan semakin bertambah. Akhirnya Liza paham tentang perasaan yang ia rasakan, tak bisa ia pungkiri lagi, bahwa ia telah mencintai Arba.

Liza yang Galak kini mencoba untuk sedikit bersikap lembut pada Arba, walaupun terkadang sering kumat sikap galak dan agresif nya. Namun, hal itu tidak membuat Arba ilfil ataupun risih. Ia mencintai Liza apa ada nya, jika sikap itu tidak bisa Liza hilangkan, tidak masalah bagi Arba. Arba akan tetap menyukai nya.

...----------------...

Di hari Minggu yang cerah, siang ini Arba berniat ingin mengajak Liza Jalan jalan di suatu tempat. Bukan hanya jalan jalan, Arba juga berniat ingin Confess tentang perasaannya pada Liza. Zion dan Jeje sangat mendukung Arba untuk segera Confess, walaupun mereka tau mereka akan kalah taruhan dan harus melakukan hal memalukan itu di tengah lapangan.

Di sebuah rumah yang bertingkat, terlihat 3 manusia yang sedang bingung di dalam sebuah kamar. Mereka adalah Arba, Zion, dan juga Jeje. Kini mereka bertiga sedang berada di rumah Arba, Arba meminta bantuan Zion dan Jeje untuk memilihkan nya outfit yang keren.

Arba ingin berpenampilan keren dan tampan saat Confess tentang perasaan nya pada Liza. Namun, mereka bertiga sama sama bingung saat melihat outfit yang menurut mereka semuanya keren.

"Yang mana nih Weh??." Tanya Arba pada kedua teman nya, sembari memperlihatkan 3 baju yang menurut mereka semuanya keren.

"Menurut gua yang ini bagus sih, Ar." Jawab Zion sembari mengambil salah satu baju yang menurut nya bagus dan cocok untuk Arba.

"Hem...menurut lu gimana, Je?." Tanya Arba pada Jeje, sembari mencocokkan baju tersebut ke tubuh nya.

"Bagus sih, tapi kurang cocok menurut gua. Nih aja nih, cocok sama lu, Ar." Jawab Jeje yang kurang suka dengan outfit pilihan Zion, ia pun mengambil outfit yang menurut nya keren, lalu memberikan nya pada Arba.

"Apaan nih, masih bagusan outfit pilihan gua!" Ucap Zion yang tak suka dengan outfit pilihan Jeje.

"Bagusan pilihan gua lah!" Jawab Jeje yang tak ingin kalah.

"Apaan, pilihan lu kek outfit bad boy!" Jawab Zion sembari memperlihatkan outfit yang Jeje pilih.

"Lahh, dari pada pilihan lu polos banget, kurang menarik!." Ucap Jeje yang tak terima outfit pilihan nya di hina, ia pun menghina balik outfit pilihan Zion sembari memperlihatkan outfit nya.

"Astaga, kenapa jadi kalian yang ribut sih. Dua dua nya keren kok, cuma gua ngerasa kurang pas aja. Dan sekarang tinggal 1 outfit lagi yang belum gua coba, menurut kalian gimana kalo yang ini??." Tanya Arba sembari mengambil 1 outfit yang belum ia coba.

(Jangan salfok sama yang bentukan gini + ya, anggap aja gak ada 😁🙏🏻)

"Lu coba pake dulu, Ar." Jawab Zion yang ingin melihat Arba memakai outfit nya terlebih dahulu sebelum berpendapat.

"Oke lah, tapi kalian keluar dulu dari sini. Gua mau lepas baju." Ucap Arba yang menyuruh Zion dan Jeje untuk keluar sebentar, karena ia ingin mengganti baju nya dengan outfit tersebut.

"Buset dah, udah kek anak cewek lu." Jawab Zion sembari meletakkan kembali outfit pilihan nya ke lemari pakaian. Lalu mengajak Jeje untuk duduk membelakangi Arba.

"Lah, kok malah duduk. Kan gua suruh keluar bentar?." Tanya Arba yang bingung melihat Zion dan Jeje yang malah duduk di dalam kamar bukan nya menunggu di luar.

"Gua juga kagak niat ngintipin lu kok, Ar. Udah buru ganti baju lu!." Jawab Zion yang tak ingin bolak balik keluar masuk kamar.

"Bener tuh, ngapain juga kita ngintipin lu, orang bentukan nya sama kok." Sambung Jeje yang setuju dengan ucapan Zion.

Bruk

Tiba tiba Jeje di lempar bantal oleh Arba, dan tepat sasaran, bantal nya berhasil mengenai kepala Jeje.

"Aww, lu apaan si, Ar. Sensi amat, udah kek anak gadis aje!." Marah Jeje sembari melempar balik bantal tersebut ke arah Arba.

"Ya lagian lu ngapain berpikiran ke arah sana sih?!" Tanya Arba yang heran dengan pemikiran Jeje yang sangat suka traveling kemana mana.

"Canda ege, udah buruan ganti outfit lu!" Jawab Jeje yang kembali membelakangi Arba, untuk menyuruh Arba segera mengganti outfit nya.

Beberapa menit kemudian....

Arba pun selesai memakai outfit yang tadi ia pilih, ia pun menyuruh Zion dan Jeje berbalik badan untuk melihat penampilan nya sekarang.

Arba pun memutar tubuh nya untuk memperlihatkan penampilan nya dari berbagai sisi, Zion dan Jeje memperhatikan dengan sangat baik. Lalu setelah itu, mereka pun baru memberikan pendapat nya, mengenai outfit pilihan Arba.

"Widih, Keren juga ternyata. Mirip orang Korea Lu, Ar." Ucap Zion yang cukup tertarik dengan outfit yang sedang Arba Pakai.

"Setuju, di tambah rambut lu yang belah tengah, udah kek orang Korea beneran lu." Lanjut Jeje yang setuju dengan pendapat Zion.

"Ya udah, gass lah ajak ketemuan sekarang si Liza." Ucap Zion sembari merangkul pundak Arba untuk mengajak nya segera menemui Liza.

Namun tiba tiba, pintu kamar Arba di buka oleh seseorang. Kebetulan pintu nya tidak di kunci, hingga siapa saja bisa masuk tanpa izin.

"bang Arba, Aku datang!!" Ucap seorang gadis kecil yang masuk kamar Arba tanpa izin dan permisi.

"Astaga, bocil kematian ini lagi!" Gumam Arba sembari menepuk jidat nya sendiri, ia sudah sangat lelah dengan gadis kecil yang kini ada di hadapannya.

"bang Arba, tengok lah ini, Cila baru beli mainan baru loh. Ayolah bang, maen kita." Ajak Cila sembari memperlihatkan mainan yang baru saja ia beli di toko mainan.

•Cila Sinaga•

~Anak dari adik nya ibu Arba.

~kelas 1 SD.

~orang Medan.

~bawel banget.

~bocil kematian.

~suka main skateboard.

"abang mau pergi, Cila. kau maen lah sendiri dulu" Ucap Arba selembut mungkin kepala, agar Cila mau menuruti perkataan nya.

"apa lah Abang nih, orang Cila mau nya maen sama bang Arba kok!." Jawab Cila yang tetap kekeh ingin bermain bersama Arba.

Arba pun hanya bisa menghela nafas panjang, ia sudah tak sanggup lagi membujuk Cila. Arba pun keluar dari kamar nya untuk menemui seseorang.

"Tante....Tante Anita." Panggil Arba sembari menuruni anak tangga ke lantai bawah.

"Apa lah kau, teriak teriak aja kerjaan mu!" Ucap seorang wanita yang kini sedang duduk di ruang tamu bersama ibu Arba.

...continued!!...

Aku author Tanz >⁠.⁠<

Sekian, terima kasih 🙏🏻

See you tomorrow, my month 👋🏻