NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Yang Salah

Takdir Cinta Yang Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Selingkuh / Pelakor / Dijodohkan Orang Tua / Kontras Takdir
Popularitas:25.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lucky One

Keidupan normal Karina gadis 17 tahun yang baru saja putus cinta seketika berubah, Dengan kedatangan Dion yang merupakan artis terkenal, Yang secara tidak terduga datang kedalam kehidupan Karina, Dion yang telah mempunyai kekasih harus terlibat pernikahan yang terpaksa di lakukan dengan Karina, siapakah yang akan Dion pilih?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lucky One, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pindah

Akhirnya, Karina pun mengemasi pakaiannya sendiri, sementara Dion, yang merasa sangat bersalah, terpaksa Keesokan harinya, Karina dan Dion akhirnya pindah ke rumah mewah milik Mama Sindy. Karina tak henti-hentinya mengagumi kemegahan rumah itu, matanya melintas di setiap detail yang terlihat begitu mewah. "Ya Tuhan, gue bakal tinggal di rumah mewah ini," gumam Karina tak percaya.

Mama Sindy kemudian membawa mereka ke lantai atas dan membuka pintu sebuah kamar besar. "Dion, Karina, ini kamar kalian," katanya dengan senyum puas. Karina dan Dion saling pandang dengan ekspresi canggung. "Emm, apa kita nggak bisa pisah kamar aja, ya?" Karina mencoba memberi usul dengan nada hati-hati.

"Nggak bisa! Kalian harus sekamar, biar bisa kasih Mama cucu!" jawab Mama Sindy dengan antusiasme yang berlebihan. "Apaan sih, Mah? Kita kan masih sekolah," protes Dion, merasa tidak nyaman dengan topik itu. "Ahh, sebentar lagi juga kalian lulus. Nggak masalah, kan, kalau Karina hamil pas kuliah? Betul, kan, Rin?" Mama Sindy berbalik pada Karina, menatapnya dengan penuh harapan.

Karina tergagap, bingung bagaimana harus merespons. "Gak tau, Mah... Belum kepikiran juga," jawabnya pelan, merasa terjepit oleh situasi.

Mama Sindy tersenyum, akhirnya mengalah. "Ya sudah, masalah cucu nggak perlu dibahas sekarang. Kalian istirahat dulu di kamar, ya," katanya sambil berlalu, memberi mereka waktu untuk menenangkan diri.

Dion dan Karina pun mulai membereskan pakaian mereka dengan suasana yang kaku. Karina, yang masih malu karena kejadian semalam, tidak berani bicara dengan Dion, sementara Dion juga merasa canggung. Mereka hanya saling diam, fokus pada barang-barang yang harus dirapikan.

...****************...

Malam harinya, Mama Sindy, Karina, dan Dion duduk bersama untuk makan malam. Meja penuh dengan hidangan yang lezat, tapi Karina tampak kebingungan melihat begitu banyak makanan di depannya. "Karina, karena kamu sekarang bagian dari keluarga ini, kita rayakan malam ini dengan makanan enak. Ayo, makan yang banyak biar kamu sehat," kata Mama Sindy dengan senyum hangat, sambil menambahkan banyak makanan ke piring Karina. "Ini, Karina. Makan yang banyak ya, biar sehat," tambah Mama Sindy, memaksa Karina untuk makan lebih banyak. Karina tersentuh dengan perhatian yang ditunjukkan padanya.

"Makasih, Mah," ucap Karina, terharu dengan perhatian Mama Sindy yang tulus. Sementara itu, Mama Sindy melirik ke arah Dion."Dion, pokoknya kamu harus jaga Karina baik-baik. Jangan sampai dia sakit, apalagi kurus kayak gini," omelnya dengan nada setengah bercanda tapi serius. "Iya, Mah," jawab Dion sambil tetap fokus pada makanannya, berusaha tidak memperpanjang percakapan itu. tidur di sofa ruang tamu malam itu.

Setelah makan malam, Karina dan Dion kembali ke kamar mereka untuk tidur, tetapi suasana menjadi canggung saat keduanya bingung soal tempat tidur. Mereka tak mungkin tidur di ranjang yang sama.

"Dion, lo mau tidur di mana?" tanya Karina sambil memandang ranjang besar di depannya."Gue sih maunya di kasur, tapi nyokap gue pasti marah kalau lo yang tidur di sofa," jawab Dion, tampak mengeluh.

"Gue nggak masalah tidur di sofa, gue bisa tidur di mana aja kok," ujar Karina sambil menuju sofa, siap untuk tidur di sana.

Namun, Dion menghentikannya. "Eh, bentar. Lo tidur di kasur aja. Biar gue yang di sofa."Ya udah, terserah lo," jawab Karina sambil merebahkan dirinya di kasur.

Malam semakin larut. Dion yang mencoba tidur di sofa merasa tidak nyaman. Berkali-kali ia terbangun karena kesulitan tidur di tempat yang sempit. Akhirnya, dengan pasrah, Dion bangkit dari sofa dan berjalan ke kasur."Aduh, pasti Karina ngamuk nih kalau gue tidur di sini. Bodo amat lah, gue juga nggak ngapa-ngapain," gumamnya. Ia pun memutuskan untuk tidur di sisi kasur yang kosong, di sebelah Karina, dan tak lama kemudian tertidur pulas.

Pagi harinya, sekitar jam tujuh, Karina perlahan terbangun. Dalam keadaan setengah sadar, ia mengendus sesuatu yang aneh. Saat membuka matanya, ia terkejut mendapati Dion tidur di sebelahnya dan lebih mengejutkan lagi, ia sedang memeluk Dion! Selama ini, Karina mengira ia memeluk guling, ternyata itu Dion."Eh, lo ngapain di sini!" Karina panik, dan spontan menendang pantat Dion hingga dia terjatuh dari ranjang."Aduh, Karina! Ngapain sih lo dorong-dorong gue, sakit nih pantat gue," keluh Dion, bangun dengan wajah kesakitan.

"Sejak kapan lo ada di kasur, Dion? Lo macem macem ya sama gue?" Karina bertanya dengan nada ketakutan, sambil buru-buru menutupi tubuhnya dengan selimut. Dion mengerang kesakitan sambil memegang pantatnya yang baru saja ditendang. "Eh, lo yang peluk-peluk gue. Jadi, siapa yang macem macem sama siapa nih, Rin?" jawab Dion dengan nada menggoda.

"Dih! Gue kira lo guling! Lagian, kenapa lo pindah ke kasur? Kan tadi malem lo tidur di sofa," tanya Karina, wajahnya memerah kesal. Dion tersenyum jahil. "Oh gitu, tapi lo nyaman kan peluk-peluk gue?" godanya lagi. Tiba tiba terdengar suara ketukan di pintu. "Tok, tok, tok! "Dion, Karina, kalian lagi ngapain sih? Masih pagi-pagi kok ribut aja," suara Mama Sindy terdengar dari luar.

Dion cepat merespons, mencoba mengelabui situasi. "Nggak apa-apa, Mah. Tadi Karina jatoh dari kasur," katanya sambil tetap menggoda Karina. Mama Sindy tertawa kecil. "Jangan kasar gitu dong mainnya, Dion," ucapnya sambil bercanda dari balik pintu.

"Apaan sih, Dion!" Karina memutar bola matanya, jelas-jelas jengkel.

"Cepetan kalian siap-siap sekolah," kata Mama Sindy lagi dari luar pintu."Iya, Mah," jawab Karina dengan suara datar, masih sedikit kesal pada Dion. Karina segera berlari ke kamar mandi yang ada di dalam kamar, takut didahului oleh Dion. "Karina, gue dulu yang mandi!" teriak Dion, tapi Karina sudah lebih dulu masuk ke kamar mandi. Dion hanya bisa mengeluh dan akhirnya menunggu Karina selesai. Duduk di sofa, dia menyeringai kecil, memikirkan kejadian barusan. "Lucu juga dia," batinnya. Selama ini, Karina selalu bersikap dingin dan cuek, jadi melihatnya meluapkan emosi dengan cara seperti itu membuat Dion tertawa kecil dalam hati.

Sementara itu, di dalam kamar mandi, Karina merasa kesal. "Kenapa sih dia jadi begini?" gumamnya sambil menggerutu. Dion biasanya tidak pernah bersikap usil seperti tadi. Setelah selesai mandi, Karina baru menyadari sesuatu. "Aduh, gue lupa bawa handuk!" Wajahnya panik, dia terpaksa meminta bantuan Dion.

1
putri cobain 347
absen kk, follback kak
Cmp
Karina sekali-kali nonton Filem india tu
Sof Tia
mampir keceritaku yah jangan lupa
Fa.NT
Ceritanya luar biasa
Fa.NT
bener bener patah hati
Fa.NT
lagi putus cinta Bu, kasian anak mu ini pilu
Sakuya Wish
seru banget, gak bosen bacanya
naya
lanjuttttt thor
Essy Kehi🦋
ceritanya menarik
Lucky One: makasih 🙂
total 1 replies
semangat
keen
satu episode nya terlalu sedikit 🥲
Kia Shoji
Smngat..
Heart Attack
seru sih sejauh ini
spiderwomen
dih ricky🤨
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!