NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Belenggu Cinta Tuan Muda Sombong

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Mengubah Takdir
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Nasib malang dialami oleh gadis muda bernama Viona Rosalina. Karena terlilit hutang yang lumayan besar, Viona dijadikan jaminan hutang oleh orang tuanya. Dia terpaksa merelakan dirinya untuk menikah dengan Dirgantara, seorang pengusaha muda yang terkenal sombong dan juga kejam.

Mampukah Viona menjalani hari-harinya berdampingan dengan pria kejam nan sombong yang selalu menindasnya?

Atau mungkin Viona memilih untuk pergi dan mencari kebahagiaannya sendiri?

Nantikan kisahnya hanya ada di Noveltoon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Ipar yang Kompak

"Ya ampun Sania?! Apa abangmu itu dari dulu jorok gini? Memangnya dia nggak pernah cuci baju atau mandi?"

Saat membuka pintu kamar Dirga, kembali Viona dihadapkan dengan pemandangan yang sangat buruk. Kamar nampak begitu berantakan, dan ia membersihkannya sudah sebulan yang lalu.

Sania juga geleng-geleng kepala. Dari dulu hingga sekarang tak ada sedikitpun perubahan pada kakak laki-lakinya.

Dulu masih ada almarhumah ibunya, beliau yang selalu merapikannya, karena tak ada seorangpun yang berani masuk ke dalam kamarnya, walaupun itu asisten rumahnya.

"Kakak, kamu jangan terkejut kalau pada kenyataannya suamimu itu orangnya super jorok. Dia dari kecil emang kayak gitu. Dulu kalau masih ada almarhumah Mama, yang bersihin kamar dan juga bajunya ya Mama sendiri, karena bang Dirga tak pernah mengizinkan siapapun masuk ke dalam kamarnya, terkecuali Mama. Bang Dirga itu deket banget sama almarhum, jadi semenjak Mama nggak ada, ditambah lagi tak ada kepedulian dari keluarga Mama ataupun Papa, dia berubah sikap menjadi jutek dan tak tersentuh. Mana mau dia datang ke rumah saudara ataupun ke rumah kakek. Meskipun ada acara di tempat saudara, dia nggak bakalan mau datang."

Sania memberikan penjelasan pada iparnya mengenai sikap kakak laki-lakinya yang berubah begitu dingin. Dari situ Viona jadi tau alasan Dirgantara bersikap jutek dan tak perduli terhadap sesama. Ia berasumsi bahwa pria itu sudah terlanjur sakit hati karena sudah diabaikan oleh keluarganya sendiri.

Ia yakin sebenarnya Dirgantara masih punya sisi kebaikan, buktinya saja dia masih mempedulikannya secara diam-diam dan mau membelikan kebutuhan bulanan untuknya.

"Intinya dia berubah dingin kayak gitu karena dia merasa sudah diabaikan, Sania. Mungkin dia terlalu kecewa karena tidak ada keluarga yang respect pada kalian. Seharusnya keluarga dari Papa ataupun Mama merangkul kalian dan mempedulikan kalian, tapi apa yang mereka lakukan? Bahkan mereka tak pernah menanyakan kabar kalian, atau datang berkunjung. Di sini kalian udah nggak ada orang tua, mungkin Abang kamu merasa kalau di sini kalian udah nggak dianggap, jadinya dia malas pada siapapun."

Viona berceloteh sembari mengganti sprei yang sudah sebulan lalu diganti. Jika saja ia mampu, ia akan membantu  Dirga untuk menghapus kekecewaan yang dialaminya.

Batu karang saja bisa terkikis karena ombak, apalagi hati manusia. Sekeras apapun hati manusia, pasti bisa diluluhkan kembali dengan perhatian dan juga kasih sayang.

'aku harus belajar untuk mencintainya. Biar bagaimanapun juga dia statusnya sudah menjadi suamiku. Siapa tahu saja dia bisa kembali bersahabat dengan orang lain. Mungkin dia sudah kecewa karena merasa diabaikan, dia jadi arogan dan tak tersentuh seperti ini.'

Rasa linu yang dialami oleh Viona sampai memudar. Ia tak lagi tertatih-tatih, mungkin sudah melakukan aktivitas, rasa nyeri mereda dengan sendirinya.

"Aku mau nyuci dulu. Kalau kamu mau istirahat, di sini saja ya? Jangan keluar, aku takut dia menuduhku maling. Ini semua pakaian kotor, coba kamu cek satu persatu, kali aja ada uangnya, aku nggak berani merogoh kantongnya."

Sebelum membawa pakaian yang kotor untuk dicuci, Viona meletakkannya di atas ranjang dan meminta iparnya untuk mengecek di setiap kantongnya. Ia tak mau ada drama lagi yang membuatnya sedih. Dituduh maling sangatlah menyakitkan, apalagi semenjak masih kecil ia tak pernah mencuri.

Sebenarnya Sania sangat percaya pada kakak iparnya, ia tak pernah menaruh kecurigaan padanya, tapi diminta untuk mengecek semua kantong baju dan celana milik kakak laki-lakinya, ia lakukan.

"Kenapa nggak kakak aja yang memeriksanya? Ini kan baju milik suamimu sendiri. Kenapa harus aku?" tanya Sania dengan merogoh satu persatu kantong celana milik Dirga.

"Aku nggak mau ada uang atau barangnya yang hilang, Nia. Aku nggak mau dikatain maling dan disiksa seperti waktu itu. Aku punya harga diri, jika harga diriku diinjak injak rasanya sakit banget. Dari kecil aku diajari untuk bersikap jujur dan selalu rendah hati, tapi di sini aku malah dianggap buruk oleh abangmu. Aku dikatain maling, aku dikatain perempuan murahan, aku memang diam, Nia! Tapi hatiku sakit. Kenapa ada laki-laki kejam seperti itu. Toh semalam dia bisa membuktikan kalau aku masih perawan. Dia mengakuinya sendiri kalau aku masih perawan. Entahlah, malu apa tidak habis ngatain aku wanita murahan seperti itu."

Viona berceloteh kesal menceritakan sikap jahat suaminya yang tidak bisa menghargainya sebagai pasangan.

Hanya karena sudah membeli dan membantu Ayahnya melunasi hutang hutangnya pada orang-orang yang bersangkutan, Dirga seenaknya sendiri memandang begitu rendah padanya.

"Kakak jujur sekali. Andai saja Almarhumah mama masih ada, pasti dia akan sangat sayang sama kakak. Sayang sekali disaat kakak datang ke rumah ini beliau sudah nggak ada. Pasti beliau akan meminta kata untuk menjaga bang Dirga dengan baik. 1001 ada wanita yang baik dan jujur seperti kakak. Aku pun tak sebaik kakak, aku masih banyak bohongnya."

Sania sendiri mengakui bahwa dirinya tak sebaik Viona. Bahkan gadis itu sering membohongi orang tuanya. Di sini ia tau, perempuan yang jujur itu mahal, hanya pria yang beruntung bisa memilikinya.

Sania merasa nyaman dan senang mendapatkan teman seperti Viona. Dari Viona dia banyak belajar untuk menjadi perempuan yang baik dan belajar untuk banyak bersabar menghadapi Dirga yang selalu menyudutkannya.

Dirga dan Sania memang saling menguatkan, tapi di sisi lain mereka juga seperti tom and Jerry, jarang bisa akur.

Sania maupun Dirga sama-sama memiliki watak yang sama, keras kepala. Jadi sangatlah sulit untuk bisa mengontrol emosi ketika sedang memiliki masalah. Namun biarpun begitu, Dirga begitu perhatian pada Sania, karena di situ ia berperan sebagai pengganti orang tuanya yang sudah pergi dan tak pernah kembali lagi.

Obrolan mereka terputus karena Viona memasuki kamar mandi untuk mencuci pakaian Dirga. Di situ Dirga berpesan untuk mencucinya dengan tangan, karena mencuci dengan mesin cuci tak membuat pakaian lebih baik, masih banyak kotoran yang menempel.

Tak lama dari itu, pintu kamar terbuka. Datanglah Dirga dengan mata elangnya menatap adik perempuannya yang tengah selonjoran di sofa di dalam kamarnya.

Netra tajamnya menghunus, namun tak membuat Sania takut.

"Ngapain kamu ada di kamarku? Mau maling kamu ya!"

Seketika bola mata Sania melotot hendak loncat dari kelopak matanya.

Ia bisa merasakan, dituduh maling sangatlah menyakitkan.

"Eh, jaga omonganmu! Aku berada di sini karena sedang menemani kak Vi mencuci pakaianmu. Bukannya kau sudah bilang sama dia buat membersihkan kamar dan mencuci pakaianmu! Dia nggak berani masuk kamar ini karena takut kau tuduh maling."

Dirga mengingat ucapannya waktu itu yang meminta Viona untuk membersihkan kamarnya. Dia pun kicep tak banyak komentar lagi. Tapi sebagai pemilik kamar, ia tak suka ada orang keluar masuk dengan bebas tanpa izin darinya, seperti Sania, walaupun adiknya sendiri, ia tak ada hak buat main-main di dalam kamarnya.

"Mendingan kau keluar dari kamarku! Aku tak suka ada orang bebas keluar masuk kamarku tanpa mendapatkan izin dariku. KELUAR!!"

1
4U2C
kalau cerai katakan cerai,,kalau masih ada perasaan lebih baik rujuk balik bersama demi angel,,jangan disitu-situ aja kisahnya,,berulang kali tentang kisah silam tak habis-habis sampai bila mahu selesai kalau itu-itu saja yang diingat,,selesaikan dengan hati dingin jangan selesaikan dengan hati yang tengah panas.semoga pengseketaan Dirga dan Viona bisa diselesai dengan cepat.
kaylla salsabella
semoga kesalahpahaman ini cepat selesai thor
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
ayo semangat viona
ardiana dili
semangat kak
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰
ardiana dili
semangat kak
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
nah dengarin nasehat mami mu vi
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
kan ...kan rasain kamu Dirga
Hesty
up gi thorrr
kaylla salsabella
wuhhaaaaa ... rasain kamu dirga
ardiana dili
lanjut
4U2C
sabar katamu Dirga🤣🤣🤣🤣 sabar wanita ada batasnya.
Hesty
uup fi thoor.. bikindirga ga ketemu viona....
ardiana dili
lanjut
kaylla salsabella
wah ini Sonia belum tahu ...klu tahu viona pergi habis kamu Dirga ....


wuhhaaaaa bagus vi .....beri pelajaran buat dirga
4U2C
Dirga hatimu busuk sekali,,sudah tahu Anita yang pecundang masih juga mahu sama Anita atau keduanya sama pencundang🤣🤣🤣🤣🤣 bulllsiitttt deh Dirga..Viona kenapa harus bertahan uang ada pakailah untuk kabur husssss geram.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!