Tama adalah seorang kurir pengantar barang yang melihat kejadian mengerikan di depan matanya, pada malam itu iya menyaksikan pembunuh*n yang dilakukan pria bertopeng
Detektif Lee ditugaskan saat itu menyelidiki kasus pembunuh*n berantai tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 11 Curiga
Deringan ponsel membangunkan detektif Lee yang sedang tertidur lelap.
Dengan pandangan yang masih kabur iya mencoba bangkit dan bersiap untuk ke kantor.
Iya pun terkejut tidak melihat rekan-rekannya di kantor pada saat itu.
"Apakah mereka masih mab*k karena pesta semalam"? ucap detektif Lee kepada rekan divisi lain.
"Apa yang kau bicarakan detektif ? Detektif Jung sedang berada di rumah sakit karena kecelakaan".
"Hah , kecelakaan? apa pulang dari pesta semalam"?
"Sepertinya kau memang mab*k berat, apakah kau tidak melihat tanggal hari ini, kemaren kau juga tak masuk kantor".
detektif Lee seketika terperangah iya segera berlari menuju toilet untuk mencuci wajahnya
"Apakah aku tertidur seharian"! dengan menampar kedua pipinya
"Hahhh" ia pun menghela nafas panjang.
"bisa-bisa aku tertidur sepanjang hari". ucap detektif Lee, Ia segera pergi menemui detektif Jung yang sedang dirawat di rumah sakit.
"Detektif Lee" sapa detektif Ko sambil melambaikan tangannya.
"Apa yang terjadi pada detektif jung"? Tanya detektif lee
"Kurasa ada yang mengerjai mobil detektif Jung, kemaren dia mengabarkan kepadaku untuk menemui pemilik sepatu, dan aku juga tidak menemukan camera di dashboard mobil, sepertinya mereka sudah mengambilnya.
Detektif Lee berpikir panjang menerka kejadian yang di alami detektif Jung, pasti ada alasan kenapa orang itu mencelakai detektif Jung.
Detektif Lee pergi ke TKP dimana kecelakaan detektif Jung bermula, seketika ia membayangkan bagaimana kecelakaan itu terjadi, kemudian ia pergi melihat tempat mobil itu awalnya terparkir, melihat sekeliling sudut pasar,
Ada satu cctv yang terletak di salah satu restoran.
"Permisi, apakah aku boleh mengecek cctv mu"?
"Cctv kami sedang rusak, memangnya ada apa"?
"Sudah berapa lama cctv mu rusak"?
"Sekitar 2 hari yang lalu".
"Dua hari yang lalu tepat kejadian detektif Jung kecelakaan, mungkin pelakunya sengaja merusaknya" gumam detektif Lee.
Detektif Lee meninggalkan restoran itu, dan melanjutkan pencariannya, terlihat dari salah satu sudut toko sebuah mobil terparkir.
Detektif Lee kemudian menanyakan kepada pemilik toko, siapa pemilik mobil itu.
"Apa mobil itu selalu terparkir di sana"?
"Entahlah aku tidak begitu memperhatikannya" ucap pemilik toko.
"Apa kau tau siapa pemiliknya".
"Aku juga tidak mengenalnya, sepertinya mobilnya rusak jadi iya meninggalkannya begitu saja".
Detektif lee menghampiri mobil terparkir melirik kiri kanan memastikan tidak ada siapapun yang lewat, iya perlahan memecahkan kaca mobil dan mengambil kamera dashboard di sana.
*Terlihat seseorang berbaju serba hitam sedang mengacak mobil detektif jung*
Sepertinya aku pernah melihatnya, bukankah seperti pria yang di parkiran, apa yang dia incar dari detektif Jung, apa ada hubungannya dengan kasus Naomi?
Detektif Lee kembali memeriksa cctv di parkiran kantornya, terlihat pria berbaju hitam berjalan keluar dari kantor.
Sepertinya ada mata mata di kepolisian,
"Aku harus berhati-hati untuk kasus ini, agar tidak membocorkannya".
Detektif Lee kembali ke rumah sakit setelah mendapatkan kabar kalau detektif Jung sudah siuman,
"Maaf kan aku detektif Lee, harusnya aku lebih berhati-hati lagi" ucap detektif Jung.
"Ini bukan salahmu, pembunuh itu sepertinya dengan mudah berkeliaran disini" ucap detektif Lee sambil mengepalkan tangannya.
Detektif Jung memberikan daftar nama pemilik jejak kaki kepada detektif Lee, ia bahkan belum memeriksa riwayat orang di daftar itu karena kecelakaan yang menimpanya.
"Tidak apa-apa, biar aku saja yang mengurusnya, kau hanya perlu istirahat disini, kaka ipar sepertinya sangat khawatir kepadamu" ucap sambil melirik istri detektif Jung.
"Detektif Lee kau harus berhati-hati, aku takut dia nanti juga mencelakai mu".
"kau tenang saja, aku tidak semudah itu" ucap detektif lee sambil memukul lengan detektif Jung, seketika detektif jung meringis kesakitan. Mereka pun tertawa kecil di sana.
Detektif Lee menyalakan mobilnya dan menghubungi Hangjun untuk mencarikan daftar pemilik sepatu.
"aku sudah mengirimi mu pesan, cepat carikan untukku, detektif Lee langsung mematikan ponselnya.
Hangjun terlihat kesal karena detektif lee tiba-tiba menghubunginya ketika bermain game online "setidaknya kau biarkan aku memakan ayamku dulu, padahal sedikit lagi ayam itu menjadi milikku" ucap Hangjun merengek kesal.
Apalah daya hangjun yang sudah terikat oleh detektif Lee, ia tidak bisa kabur begitu saja, karna kartu As nya di pegang oleh detektif lee.
Dengan sekejap iya memberikan daftar riwayat pemilik sepatu, tidak ada yang aneh dan tidak ada daftar kriminal dari pemilih sepatu itu hanya saja dari kelima daftar itu ada nama "junggi" nama yang tak asing di dengar oleh detektif Lee.
Seketika maniknya membulat melihat nama Junggi di daftar itu, "apa yang di lakukan Junggi di TKP Naomi? Apakah dia mengenal Naomi.
detektif Lee perlu mencari alibi untuk Junggi, dimana Junggi berada pada malam terbunuhnya Naomi?
Detektif Lee menemui Junggi di swalayan tempat dia bekerja, dengan modus membeli beberapa makanan yang ada di sana.
lirik mata junggi melihat detektif Lee yang sedang memilih beberapa barang,
"bukankah sangat jauh jika berbelanja disini detektif" ucap Junggi.
"aku kebetulan lewat sini, jadi aku berbelanja beberapa barang".
Detektif Lee memancing Junggi dengan pura-pura menelpon dengan menyebut nama Naomi, bagaimana reaksi Junggi ketika mendengar nama Naomi.
Junggi hanya terlihat biasa saja, memasang wajah datar, sepertinya iya sudah tau trik yang dibuat oleh detektif Lee,
Detektif Lee tidak semudah itu menyerah,
"apa kau punya pisau" ucap detektif Lee ketika ingin memberikan kartu kreditnya.
Seketika Junggi terkejut dan menjatuhkan kartu kredit itu.
Detektif lee tersenyum sambil mengambil kartu kredit yang terjatuh,
"sepertinya aku butuh pisau untuk mengupas beberapa buah yang ku beli, apa kau menjual pisau dapur disini"?
Junggi pun tertawa, "ha ha, kau memang sangat lucu detektif, kami tidak menjual pisau disini".
Detektif Lee pun berpamitan keluar dari swalayan itu. Menatap Junggi yang tersenyum di balik kaca.
Junggi pun bersiap-siap untuk menutup swalayannya, terlihat seorang wanita yang tergesa-gesa memilih beberapa barang, junggi pun menunggu pelanggan itu memilih barangnya. Matanya menatap wanita itu,
"bukankah kau wanita yang di atas waktu itu"?
"kau pria yang waktu itu, junggi"?
Yoona pun seakan tak percaya melihat pria bernama junggi itu,
"wah sepertinya dunia ini sangat kecil" ucap Junggi.
Yoona pun tertawa kecil.
"apa yang kau lakukan di daerah sini" tanya Junggi kembali.
"aku berencana menemui temanku di apartemen BSM".
"BSM, aku juga tinggal di sana, siapa nama temanmu"?
"Tama, nama temanku Tama.
Junggi membulatkan bibirnya,
"Tama, aku juga mengenalnya, kenapa sangat kebetulan sekali ".
Junggi pun menawarkan diri untuk pulang bersama Yoona karena kebetulan searah, mereka berbincang-bincang di di tengah perjalanan.
Detektif Lee yang menaruh curiga dengan Junggi masih mengawasinya dari kejauhan,
"apa yang di lakukan wanita itu bersama Junggi" gumamnya
iya melihat Yoona dan Junggi jalan bersama, seketika rasa cemas pun menghampirinya, ia gelisah, keringat bercucuran walaupun di mobilnya sudah ada AC, perlahan ia menelan Saliva nya.
Detektif Lee mengintainya hingga sampai apartemen, memastikan Yoona baik-baik saja.
Junggi dan Yoona pun sama-sama menaiki Lift ke lantai tujuh, mereka pun berpisah memasuki apartemen nya masing-masing.
Yoona langsung memasuki apartemen Tama "Tama" teriak Yoona, seketika matanya menyorot tajam kepada seseorang di depannya.