Di hari pernikahannya ia di permalukan. Sang calon suami tidak menampakkan batang hidungnya .
Sedih dan hancur , namun ia terima dengan lapang dada. Akhirnya Kemuning memilih pergi untuk mengobati rasa sakit di hatinya.
Akankah Kemuning menemukan kembali tambatan hatinya ???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wahyoeni"23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Merusak mood
" Selamat pagi ". Ucap Sinta , tak tau malu ,pagi - pagi sudah masuk ke ruangan orang lain tanpa ijin lagi.
" Kamu ??? Kenapa bisa ada di ruanganku ?". Rayyan mendelik kaget , moodnya langsung anjlok ketika melihat Sinta yang duduk dengan elegan mencoba menarik perhatiannya.
" Bisa dong , aku mampir khusus untuk menyapa kamu pagi ini dokter Rayyan ".
" Tidak perlu dr.Sinta , bukankah sudah aku peringatkan untuk tidak mendekati aku lagi , aku laki - laki beristri dan kamu tau itu ".
" Tapi aku ingin , bagaimana dong ?? Jawaban Sinta makin membuat kesal Rayyan.
Untung saja kamu perempuan Sin , kalau tidak...udah aku robek mulut kamu yang menjijikkan itu.
" Itu urusan kamu , sekarang keluar dari ruangannya aku !".
" Baik, nanti siang aku kembali , kita akan makan siang bersama ". Ucap Sinta , berjalan keluar sambil mengedipkan matanya sebelah.
" Jangan mimpi ".
" Kita lihat saja nanti dr. Ray ". dr.Sinta membalikkan badannya , sambil tersenyum penuh misteri.
" Apa maksud ucapan Sinta , sudahlah untuk apa di pikirkan , aku harus bekerja dan cepat pulang , aahhhh kenapa aku sudah merindukan istriku......".
Rayyan mengusap peluhnya , operasi yang ia lakukan berjalan lancar , kini ia bersiap untuk makan siang yang sudah terlewat.
" dokter Ray...". Panggil Sus Freya.
" Kebetulan kamu datang kemari Sus, tak perlu repot - repot aku mencari kamu yang suka ngilang entah kemana
" Hah , apaan sih dokter ini , jangan di ungkit - ungkit apa ". sindir Rayyan, karena Freya kadang lupa tugasnya jika sudah bertemu dengan Sus Dini. Mereka berdua memang suka bergosip dan parahnya dirinyalah sebagai bahan gosip itu.
" Saya memang sengaja datang karena di suruh dokter Mulyadi untuk menemui anda dok ". lanjut Sus Freya.
" Oh gitu , memangnya ada apa ?".
" Anda di suruh ke ruangan dokter Mulyadi sekarang dok ".
" Tumben...ada masalah apa ya , apa kamu tau Sus Frey ?".
" Sayangnya tidak dok , saya kan bukan peramal ".
" Haisss...". Rayyan lebih baik memenuhi panggilan dokter Mulyadi dari pada lama - lama dengan Sus Freya, bisa pecah kepalanya.
Rayyan sudah sampai di ruangan direktur rumah sakit Bunda . Tak lupa mengetuk pintu sebelum masuk.
" Anda mencari saya Pak ?".
" dokter Rayyan kamu sudah datang , berarti sudah selesai ya operasinya ?". Sambut Pak Mulyadi ramah.
" Kalau belum selesai , saya enggak akan ada di sini dong Pak ". kelakar Rayyan.
" Benar - benar ....kamu sekarang bisa bercanda juga dokter Ray ".
" Tapi enggak lucu ya Pak ". Rayyan dan Pak Mulyadi terkekeh bersama.
" Ayo dr Ray kemarilah , saya sudah menyiapkan makan siang buat kita ".
" Wahh , sampai repot begini Pak ".
" Tidak , ada yang mau saya bicarakan sama kamu dokter , tapi kita makan dulu, saya yakin kamu belum makan kan ?".
Mereka berdua makan dalam diam , menikmati sajian yang begitu enak di lidah , tapi itu tidak berselang lama....ada seseorang yang masuk ke ruangan Pak Mulyadi tanpa permisi .
" Paaaa...eh ada dr.Rayyan rupanya, maaf Pa , aku masuk tanpa permisi ".
Pak Mulyadi dan Rayyan menatap kedatangan Sinta. Selera makan Rayyan langsung hilang.
Nih perempuan kayak hantu aja , nongol di mana - mana...menyebalkan..
" Kamu Sin , ada apa lagi ?".
" Papa suka gitu nanyanya , aku kesini mau ajak Papa makan siang bersama....eh ternyata terlambat , Papa malah sedang makan....padahal aku sengaja menahan laparku demi bisa makan bersama Papa ....ya sudah lain kali saja deh , aku keluar dulu Pa , maaf mengganggu "? Sinta memasang wajah kecewa.
" Sinta ". Sinta tersenyum miring karena pancingannya berhasil , papanya kembali memanggil namanya....kemudian ia berbalik setelah kembali memasang wajah memelasnya.
" Iya Pa ".
" Kamu belum makan siang ?". tanya Pak Mulyadi.
" Belum Pa ".
" Kemarilah , makan siang bersama Papa, bukannya kamu tadi bilang mau makan siang bersama Papa ".
" Memang boleh Pa ?". Sinta melihat ke arah Rayyan , yang sebenarnya pura - pura sedang menikmati makanan di depannya dan tidak menghiraukan kehadiran Sinta.
" Kamu tidak keberatan kan dokter Rayyan jika putriku bergabung di sini ?".
" Oh silahkan Pak ". Itu hak anda, karena ini ruangan anda, itu juga putri anda Pak...terserah anda pokoknya...kesal Rayyan dalam hati.
" Terima kasih Pa....terima kasih dokter Ray ".
" Hemm...". hanya itu yang terucap dari bibir Rayyan.
Pak Mulyadi menyadari perubahan sikap Rayyan sejak kedatangan Sinta, putrinya. Ia pun merasa tidak enak hati , apalagi Rayyan tidak lagi melanjutkan makannya.
" Tambah dokter Ray !".
" Sudah Pak , saya sudah kenyang, ini saja saya habiskan ". Rayyan terpaksa menghabiskan sisa nasi yang ada di piringnya , menelannya dengan susah payah karena mendadak rasanya hambar.
" Baiklah , kalau begitu kita pindah dr Ray , kamu belum selesai Sinta ?".
" Sudah Pa ".
Pak Mulyadi berjalan lebih dulu menuju sofa .
Kesempatan ini di gunakan Sinta untuk bicara dengan Rayyan.
" Benar kataku tadi pagi kan dr.Ray...kita akan makan siang bersama, sampai besok dokter ". Sinta berjalan cepat menghampiri Pak Mulyadi.
" Pa , terima kasih buat makan siangnya , aku kembali ke ruanganku dulu ya Pa....mari dokter Ray ". Sinta tersenyum mengejek pada Rayyan.
Rayyan menatap jengah pada Sinta, Rayyan kini menyadari, Sinta benar - benar perempuan licik , ia harus berhati - hati.
Ternyata Pak Mulyadi ingin menunjuk Rayyan sebagai wakil direktur, karena wakil direktur sebelumnya pindah tugas ke luar negeri.
Rayyan tidak langsung mengiyakan keinginan Pak Mulyadi , ia akan memikirkannya lebih dahulu.
Sampai di rumah muka Rayyan terlihat lesu, Kemuning langsung menyambut suaminya.
Rayyan tidak banyak bicara, ia pun segera membersihkan diri. Ia menunggu malam nanti akan bicara pada istrinya.
Setelah membacakan cerita pada Chika , dan gadis kecil itu sudah terlelap dalam tidurnya, Kemuning kembali ke kamarnya.
" Sudah tidur Yang ?".
" Sudah Mas , sekarang tinggal buat Daddynya tidur ".
Rayyan terkekeh, " Sini sayang !". Rayyan menepuk kasur di sebelahnya, Kemuning mengerti dan langsung berbaring di sebelah suaminya.
" Mas mai cerita , kamu dengarkan ya ". Kemuning mengangguk.
Pertama Rayyan menceritakan tentang kelakuan Sinta.
" Apa Mas keluar saja ya dari pekerjaan Mas ?".
" Bukannya Mas Ray mencintai pekerjaan Mas sebagai dokter Mas ".
" Tapi Mas sudah tidak nyaman kerja di sana , Sinta selalu saja tiba- tiba nongol kayak hantu saja ".
" Aku dukung apapun keputusan Mas Ray , tapi Mas ...di manapun Mas kerja , aku yakin perempuan kayak Mbak Sinta itu pasti akan ada Mas ".
" Kok kamu seyakin itu ?".
" Yakinlah , habis Mas cakepnya kelewatan sih , istilah kata yang lagi trend Mas itu Hot Duda ".
" Masa sih...berarti dari awal kita bertemu kamu sudah menaruh hati padaku , ngaku Yang ?".
" Eemmm bisa iya bisa tidak ".
" Jawabannya enggak jelas ".
" Ya namanya juga lihat orang ganteng pasti semua perempuan suka , tapi kan enggak berani berlebihan, takut nyesek Mas kalau tida bisa memilikinya ".
" Padahal dari awal kita bertemu, Mas sudah mulai ada rasa padamu Yang " kata Rayyan jujur ..membuat hati Kemuning menghangat layaknya di taburi bunga - bunga bermekaran.
" Alhamdulillah kita berjodoh ya Mas ".
" Iya dek....oh ya Pak Mulyadi juga menawarkan sesuatu pada Mas ".
" Apa Mas ?????
Bersambung....
like dan comment ya......🙏😊
"
d tnggu yg lainnya y....smngttt.....
dsr pngntn baru....mndi bbek,lngsng blah duren......
btw,raydan bkin orng esmosi aja...msa pgi2 udh gdor pntu,gmn kl d dlm lg nanggung....🙈🙈🙈
dlu nksir freya,d tikung dktr anton...
nksir kemuning,trnyta istri dktr rayyan....gliran nksir laras,udh jd istri rega jg....😂😂😂.....
mkanya,jgn smp nyktin laras y rega...
apa lg kl smp slingkuh,scra laras msh muda...bnyk yg ska sm dia....