NovelToon NovelToon
Fall In Love With You

Fall In Love With You

Status: tamat
Genre:Teen / Action / Tamat / Cintapertama / Mafia / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: oviliaa

Eila Pertiwi tidak pernah membayangkan seorang Max William Lelaki Famous di Sekolahnya yang menjadi incaran banyak Gadis, tidak ada hujan atau badai tiba-tiba menyatakan perasaan padanya, padahal mereka tidak dekat sama sekali.

Namun di sisi lain, kehidupan Max William yang dianggapnya sebagai 'konglomerat manja yang hanya bergantung pada orang tuanya' ternyata jauh dari ekspetasi-nya, Lelaki itu selama ini memiliki banyak rahasia dan luka nya yang selama ini ditutupi dengan rapih.

"Gue, kan, udah bilang. Semua hal tentang Lo, Gue tau."

"Suapi, Eila.."

"Jangan coba-coba Eila. Lo cuman milik Gue, faham?"

"Gue bakal buat pelajaran siapapun yang berhasil curi senyuman manis Lo."

"Because, you are mine." Max meniup telinganya, "Cuman Gue yang boleh liat. Faham, Cantik?"

Semua ini tentang Max William dan segala sikap posesif dan manjanya yang seiring waktu membuat pertahanan Eila Pertiwi runtuh, dia terjebak dalam semua skema rangkaian yang dibuat Lelaki Berandalan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oviliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamu tidak diundang

Max meringis ngilu, baru terasa sakitnya. Seraya memegangi rahangnya yang seperti akan patah, Max menempelkan kartu akses Unitnya hingga pintu itu terbuka otomatis.

Melangkahkan kaki masuk setelah sebelumnya menutup kembali pintu. Sebenarnya, Ia terbiasa menerima luka-luka fisik seperti ini bahkan lebih parah lagi.

Banyak sekali yang ingin memburunya karena Ia orang yang dipercayakan langsung oleh Dio Jacob.

Keberlangsungan Bisnis gelap selama ini di didirikan oleh Dio berhasil merajai pasar gelap di wilayah Asia, menghasilkan pesaing berat yang tidak akan segan-segan membuat nyawa orang-orang kepercayaan Dio dan keluarganya terancam.

Tapi karena sejak berusia 6 Tahun Max dilatih dan di didik dengan keras langsung oleh Dio agar Max dapat bertahan hidup, alhasil sampai saat ini dirinya masih bisa hidup.

Meski tidak jarang peluru bersarang di tubuhnya.

Ding

Tepat ketika Max berniat membuka pintu Kamarnya, bel apartemen nya berbunyi dengan nyaring bahkan tidak hanya sekali, bel terus-menerus dibunyikan membuat Max mengacak rambutnya emosi.

Sebelum bel Apartemen nya lagi dan lagi rusak, Max melangkah menuju pintu tanpa melihat lebih dahulu lubang intercom untuk melihat siapa yang datang, karena rasanya Max sudah dapat menebak siapa tamu kurang ajar itu.

Begitu handle pintu di tarik, pintu langsung terbuka menampilkan wajah tengik teman-temannya yang cengar-cengir.

"Muka Lo kayak habis di keroyok Masa! Anjir.." Celetuk Marco begitu pintu dibuka dan disambut wajah datar Max.

"Berisik Lo!" Ujar Max, melengos pergi tanpa mempersilahkan tamu tidak diundang nya untuk masuk karena Ia tau, walaupun diusir mereka akan tetap menerobosnya masuk ke dalam.

Dan benar saja, Marco menerobos masuk lebih dahulu disusul Eric dan Javier.

"Wah, emang paling enak nongkrong disini daripada di Warung Mbak Yuni." Ucap Marco.

Dengan tidak sopan nya Ia membuka kulkas, merampok semua jenis minuman dingin dari kulkas si Pemilik Apartemen. Ya, karena isi dari kulkas dengan teknologi touchscreen itu hanya sejenis minuman beralkohol rendah atau Soda.

Sedangkan Eric mencuri remote control untuk mengaktifkan TV juga pendingin ruangan.

"Acara Hula-hula kayaknya udah mulai." Gumam Eric menyebutkan acara Talk Show Humor yang menjadi Favorit Lelaki itu.

Javier yang duduk disebelahnya, menopang dagu bosan. Humor receh seperti itu nyatanya dapat membuat Eric tertawa terbahak-bahak.

Marco kembali dari aksi berburunya itu yang hampir menguras isi kulkas Max di pelukan nya. Meletakkannya di meja dengan bangga.

"Jav, pesan-in Pizza dua kotak!" Seru Marco, benar-benar tidak tau diri.

Javier hanya meliriknya sinis, tapi meski begitu Ia tetap menuruti ucapan seenak jidat Marco, bahkan merelakan uangnya ikut raib.

Kini Marco mengganggu Eric dengan merebut remote control nya. "Nonton yang lebih bermutu, Rik!"

"Emang Lo kira Anime, bermutu?" Cibir Eric kesal.

"Ya, bermutu lah! Lo nya aja yang nggak ngerti. Makanya jangan kebanyakan ngegombalin Cewek mulu, Kadal Gurun!" Sahut Marco tidak ingin kalah.

"Eh, apa hubungannya. Wibu!"

"Udah, Kadal cap Buaya lagi!"

"Lo kali, udah Wibu nggak laku-laku lagi."

"Kadal!"

"Wibu!"

"Goblok, bisa diam nggak sih Lo berdua?! Udah kayak Kakak tiri sama Adik tiri."  Sentak Javier tiba-tiba.

Eric mendengus. "Dia duluan tuh!"

"Lo yang duluan!"

"Lo!"

"Lo!"

"Lo!"

Wajah Javier seketika kembali asem, well berada di antara dua Cecunguk ini bisa membuatnya langsung Hipertensi.

Ding

Secepat kilat, Javier melangkah berniat membukakan pintu termasuk menghindari ke dua Bocah yang masih berdebat di depan TV yang menampilkan layar opening Film Netflix.

"Dengan Mas Javier Aditama?" Senyum ramah ditunjukkan pengantar Pizza itu.

"Ya, terima kasih. Ini tip nya." Javier menerima dua kotak Pizza dari Domino's Pizza itu dengan cepat setelah memberikan lembaran merah pada Pengantar Pizza itu.

"Wah, apa nggak kegedean ini--"

Blam!

Pintu sudah tertutup kencang sebelum sempat Pengantar Pizza itu menyelesaikan perkataannya, tapi kemudian Ia mengedikkan bahunya. "Rejeki anak Soleh." Cetusnya.

Saat kembali ke ruang tamu, Javier mendapati Marco dan Eric duduk anteng di Sofa, tidak seperti tadi. Javier mengedarkan pandangan, apa yang membuat ke dua Bocah itu duduk penuh tekanan.

Tepat di kusen pintu kamar, Max berdiri menyender dengan ke dua tangannya yang dimasukkan ke saku celana training.

Mau tak mau, Javier terkekeh geli. Ia meletakkan Pizza yang dibawanya ke hadapan Marco dan Eric.

"Akhirnya sampe juga pelipur Lapar Gue." Ujar Marco mendramatisir.

Eric berdecih, tapi tangannya tak urung mencomot sepotong Pizza itu. Pandangan mereka fokus pada layar TV yang menunjukkan Film bergenre thriller, horor itu.

Karena kebisingan kekanakan mereka kini ke duanya di cekoki Film badut Psikopat pembunuh berantai berdarah dingin oleh Max. Jika Marco sudah menyembunyikan wajahnya di Sofa dengan posisi menungging, Eric si penakluk Betina itu sudah hampir menangis.

Javier menggeleng kepala melihat ke duanya. Max melangkah mendekati mereka, turut duduk di Sofa.

Javier meliriknya sekilas. "Oh ya, Gue udah berhasil."

Max menoleh cepat, Ia tau apa yang dimaksud Javier, menunggu kalimat selanjutnya dari Lelaki itu.

"Felix Wang Brawijaya. Anak dari Pemilik Perusahaan Brawijaya Company, Handoko S. Brawijaya. Sekolah di Himawari kelas dua belas IPS 4. Katanya sih dia ikut Geng Heros."

Mendengar nama Heros disebut, Eric sontak saja menoleh. "Heros yang suka bikin onar di Jalan Melati 02 itu, ya. Rusuh banget tuh, Geng."

Max tidak berkata apa-apa, pandangan tanpa ekspresi nya lurus pada layar TV yang tengah menunjukkan adegan penikaman sadis yang dilakukan Badut Gila itu.

Eric dan Javier yang melihat itu, turut terdiam setelah sebelumnya saling melirik.

Mereka tidak dapat menebak apa yang tengah ada di pikiran Max, terkahir kali mereka melihat ekspresi seperti ini adalah saat dia menghajar Zack di Kantin. Lalu malamnya Max menghampiri Zack ke tongkrongan biasanya Lelaki itu.

Mereka turut menyaksikan Max yang menghajar habis-habisan Lelaki bernama Zack itu hingga teman-temannya membawa Zack ke UGD.

Sebenarnya teman-temannya membantu, tapi mereka tetap tidak bisa membuat Max berhenti.

Ya, mungkin mereka sudah mengetahui siapa lawan dari Zack.

Benar-benar heboh waktu itu. Belum pernah Max semarah itu sebelumnya, mereka jadi tahu kalau semua yang menyangkut tentang Eila.

Bisa membuat Max hilang kendali. Memang ya, Cinta itu kadang-kadang bisa membuat orang menjadi sangat bodoh.

Contohnya saja, Javier. Dulu ada Gadis bernama Hazel, Gadis gila yang selalu mengejar-ngejar Javier dan mengatakan kalau dia jatuh cinta padanya.

Gadis itu rutin memberi Javier, bekal, Coklat sampai susu pisang. Namun karena merasa risih ditempeli terus-menerus oleh Hazel, Javier tidak sengaja melukai perasaan Gadis itu.

Dan ketika Hazel menghilang dari hidup Javier, Lelaki itu justru merasakan Cinta datang terlambat padanya.

"Em, Jav. Gimana sama Hazel? Udah ada perkembangan?" Tanya Eric.

Javier menghela nafas panjang, menggeleng lesu. "Gue kangen dia. Rik,"

Eric menepuk-nepuk pundak Javier. "Sabar ya, Jav. Gue yakin dia pasti balik sama Lo."

Javier mengulas senyum palsu. "Hm, Thanks."

1
sunshine wings
Pengakhiran yg bahagia..
Selamat ya author..
👍👍👍👍👍
👏👏👏👏👏
♥️♥️♥️♥️♥️
Oviaa
Akan ada extra part, harap tunggu~
strawberry milk
wah makasih author, udh ngasih ceritanya yg seru dan menarik ❣️
Mayyasa Adzras
ga sabar liat lanjutannya, cepet up ya kaka author
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
Alfatihah
jangan lama-lama upnya thorr...semangat semoga sehat selalu
Mindarsih 19
ya allah beneran aku baca prolog nya aja udh senyum senyum sendiri 🤭 semoga bab selanjutnya lebih seru lagi☺️
sunshine wings
Yesss.. 💃💃💃💃💃♥️♥️♥️♥️♥️
Mayyasa Adzras
Luar biasa
Neneng Dwi Nurhayati
bagus ceritanya
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
strawberry milk
apakah Felix jga mafia, atau itu musuhnya si max, ulah ayahnya nih keknya
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
musuh siapa yaa
sunshine wings
Mantap 👍👍👍👍👍
Lanjut author 💪💪💪💪💪
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️
Neneng Dwi Nurhayati
doubel up kak
sunshine wings
😍😍😍😍😍
😘😘😘😘😘
sunshine wings
💃💃💃💃💃
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
😅😅😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!