NovelToon NovelToon
Legenda Pendekar Abadi

Legenda Pendekar Abadi

Status: tamat
Genre:Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:6.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mr. Lim's

NOVEL LUAR BIASA

🏆 Juara Harapan Baru Novel Pria YAAW 10🏆





Perjalanan seorang pemuda bernama Lei Tian, ia adalah pewaris Klan Lei di Ibukota Provinsi Sinchuan. Ketika masih bayi ia dibawa pergi ke sebuah Desa yang sangat jauh dari Ibukota, setelah ia tumbuh menjadi anak-anak ia mengalami penghinaan dan penindasan. Hingga Ia dewasa dan menemukan sebuah rahasia besar di dalam tubuhnya, barulah ia mulai mendapatkan titik terang tentang jati dirinya.
Pada saat usia delapan belas Tahun barulah ia menuju Ibukota untuk berpetualang sekaligus untuk mencari tahu tentang asal usulnya.
Namun setelah ia mengetahui tentang keluarganya, berbagai peristiwa pembunuhan dan pengkhianatan mulai terkuak.
Hingga suatu hari ia membawa Klan Lei sebagai Klan yang disegani di Dunia Biru dan mencatatkan namanya sebagai Legenda Abadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Zhao Yusi Yang Terpesona

Hal ini tentu sangat aneh, orang setingkat Gong Dun saja belum bisa membentuk lautan kesadarannya. Di dunia kultivator hanya pendekar tingkat Dewa yang bisa melakukannya.

Namun jika berkata tentang Pendekar Tingkat Dewa, keberadaan mereka sangat sulit ditemui bahkan di Sekte besar sekalipun keberadaan mereka terbilang langka. Selain karena faktor usia, mereka adalah orang-orang yang sudah melewati banyak lika-liku perjalanan kehidupan. Bisa dikatakan mereka sudah melewati beberapa periode waktu, pergantian kekuasaan serta mereka juga terlibat sebagai aktor perubahan itu sendiri.

Hingga pada akhirnya mereka berkultivasi untuk menembus ranah abadi, mereka berlomba-lomba mengejar kekuatan hingga ke batas akhir agar bisa hidup lebih lama.

Di sisi lain, warga Desa Gunung Batu yang baru saja selamat dari tragedi pembunuhan segera membereskan sisa-sisa kekacauan. Para penjahat yang tewas segera dikumpulkan menjadi satu dan dibakar di atas tumpukan kayu. Sementara korban dari warga, akan dimakamkan pada besok paginya.

Sebelum membakar mayat para perampok, sejumlah warga juga menggeledah tubuh para penjahat untuk mengumpulkan barang-barang berharga sebagai kompensasi.

Sementara itu pemandangan berbeda kini tengah di perlihatkan oleh Zhao Yusi yang sedang membersihkan bercak darah yang terdapat di area wajah serta lengan Lei Tian. Ia juga mengobati luka-luka di sekitar bagian luar tubuh yang sebagian besar akibat luka sabetan benda tajam.

Gong Dun juga terlihat meneteskan ramuan obat ke mulut Lei Tian, hal ini ia lakukan untuk mengobati luka dalam serta menambah energi.

"Seandainya Lei Tian diberikan waktu beberapa bulan lagi, aku yakin kekuatan Lei Tian akan melampaui para penjahat" gumam Zhao Yusi penuh kekaguman.

Malam pun berlalu dengan cepat, hingga keesokan paginya Lei Tian mulai tersadar. Ia membuka kedua matanya, berusaha mengingat apa yang sudah terjadi. Bola matanya bergerak ke kiri dan ke kanan mencoba mencari tahu.

"Di mana ini?" gumamnya dalam hati.

Dengan tenaganya yang mulai pulih Ia mencoba bangkit dan duduk di tepi ranjang.

"Aagghh" pekiknya pelan.

Lei Tian masih merasakan nyeri dari lukanya yang masih basah, ia juga merasakan napasnya yang terasa berat. Sambil memegang dadanya yang sakit, ia meraba sebuah benda yang kini sudah tidak ada di tempatnya.

Sedetik kemudian wajahnya terlihat panik dan berbagai pikiran berkecamuk di dalam benaknya. Liontin Naga Petir adalah warisan leluhur keluarga Lei yang baru saja ia dapatkan dari cincin penyimpanan pemberian dari ayahnya yang terima melalui ibunya sesaat sebelum meninggal.

Kini Liontin Naga Petir tersebut telah hilang, membuat Lei Tian diliputi oleh rasa bersalah yang sangat besar.

"Kau sudah bangun" ujar Zhao Yusi sambil membawa makanan.

Lei Tian terkejut jika saat ini ia berada di dalam kamar wanita yang pernah menjebaknya.

Zhao Yusi memandang Lei Tian yang seperti enggan menjawab sapaannya.

"Aku tahu kamu masih marah atas peristiwa waktu itu, tolong maafkan aku" ucap Zhao Yusi dengan tulus.

"Sudahlah, aku sudah tidak mengingatnya lagi" ucap Lei Tian mencoba menenangkan diri.

"Bagaimana keadaan lukamu?" tanya Zhao Yusi dengan nada khawatir.

"Apakah kau yang sudah mengobati lukaku?" Lei Tian bertanya dengan ekspresi tidak nyaman.

"Aku hanya membantu membalur saja, selebihnya seseorang yang bernama paman Gong Dun yang mengobati mu" terang Zhao Yusi.

Mendengar nama Gong Dun disebut, ingatan Lei Tian kembali muncul sesaat sebelum dirinya pingsan. Bayangan paman Gong Dun yang menghabisi para penjahat masih terbayang dengan jelas di dalam ingatannya.

"Terimakasih atas bantuan mu" ucap Lei Tian kepada Zhao Yusi.

"Aku yang seharusnya berterima kasih kepadamu" sahut Zhao Yusi kemudian.

"Sebaiknya kau sarapan dulu, setelah itu minum ramuan ini" ucap Zhao Yusi.

"Baiklah" jawab Lei Tian sambil menganggukkan kepala.

Zhao Yusi meletakkan makanan dan minuman ti atas meja dengan rapi, ia juga menaruh ramuan obat yang sebelumnya sudah diramu oleh Gong Dun.

Setelah melakukan hal itu, Zhao Yusi segera meninggalkan Lei Tian sendiri. Ia tidak mau mengganggu waktu istirahat Lei Tian yang kini sudah ia anggap sebagai pahlawan Desa Gunung Batu.

Di dalam kamar, Lei Tian makan dengan lahap. Entah mengapa saat ini ia merasakan tubuhnya sangat lapar seperti orang yang dua tahun belum makan. Dalam waktu singkat, makanan dan minuman itu habis dalam sekejap, bahkan ramuan yang terasa pahit sekalipun habis dalam beberapa teguk.

Tidak lama kemudian tubuh Lei Tian kembali terisi energi, rasa nyeri di sekujur tubuhnya juga perlahan menghilang seiring meningkatnya energi yang ia rasakan.

Pada saat ini Lei Tian tidak mengetahui jika sebenarnya sebuah benda yang melayang di lautan kesadarannya terus memancarkan energi vitalitas di dalam tubuhnya. Liontin Naga Petir yang kini berada di dalam lautan kesadarannya sudah mulai menyatu di dalam dirinya, sinarnya yang berwarna keunguan terus berkedip menembakkan Qi vitalitas.

Zhao Yusi memasuki kamarnya untuk menemui Lei Tian kembali, sambil tersenyum hangat lalu ia berkata.

"Sebaiknya kamu istirahat saja, lukamu masih belum pulih"

"Aku sudah baikan, apakah kamu melihat paman Gong Dun?" ucap Lei Tian.

"Ia sedang mencari beberapa bahan herbal, sepertinya ia sangat mengkhawatirkan dirimu" jawab Zhao Yusi.

Lei Tian tertegun sejenak, lalu ia berkata.

"Aku ingin membersihkan diri, rasanya badan ini sudah tidak nyaman"

"Kamu bisa menggunakan kamar mandi kami, mari ikuti aku" ucap Zhao Yusi.

"Maaf merepotkan mu lagi" ucap Lei Tian.

"Kamu selalu berkata seperti itu, aku ingin berteman denganmu" ucap Zhao Yusi dengan ekspresi malu-malu.

"Iya, sebaiknya memang kita berteman" sahut Lei Tian.

Lei Tian berjalan dengan perlahan mengikuti Zhao Yusi. Meskipun lukanya masih belum sembuh benar tetapi ia masih bisa berjalan walau dengan tertatih.

"Silahkan, aku akan menyiapkan beberapa masakan. Banyak warga penduduk yang bersimpati kepadamu, mereka juga mengirimkan banyak makanan agar kamu cepat pulih kembali" sesampainya di depan kamar mandi Zhao Yusi berkata demikian.

"Terimakasih" ucap Lei Tian sambil tersenyum hangat.

Entah mengapa hati Zhao Yusi merasakan sesuatu yang aneh saat merasakan senyum Lei Tian barusan. Sebagai seorang wanita ia tidak pernah merasakan hal yang sama sebelumnya.

Setelah Zhao Yusi pergi, Lei Tian segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Banyaknya bekas darah yang sudah mengering membuatnya tidak nyaman, selain itu rambutnya juga kusut tidak karuan.

Hampir satu jam lebih ia berada di kamar mandi, setelah membersihkan diri Lei Tian lupa jika ia tidak membawa pakaian ganti. Sementara pakaian lamanya sudah tidak layak karena sudah sangat kotor akibat pertarungan semalam.

Sambil memeriksa cincin penyimpanannya, ternyata ia menemukan beberapa pakaian peninggalan ayahnya. Tanpa berpikir panjang ia memakai pakaian layaknya Tuan muda sungguhan.

Zhao Yusi yang khawatir dengan keberadaan Lei Tian di kamar mandi segera menyusulnya, ia khawatir jika Lei Tian terpeleset dan terjatuh karena kondisinya yang belum stabil.

"Kamu siapa?" tanya Zhao Yusi sesaat setelah melihat seorang pria muda yang keluar dari kamar mandi.

"Aku Lei Tian, memangnya siapa lagi" jawab Lei Tian dengan enteng.

Mata Zhao Yusi terbelalak, ia tidak menyangka jika Lei Tian yang kumuh ternyata memiliki fisik yang sempurna pada saat ini.

"Apakah aku seperti hantu?" tanya Lei Tian kemudian.

"Bukan.. Bukan seperti itu maksudku" balas Zhao Yusi dengan ekspresi malu-malu.

1
Junet Net
Biasa
Anto
up thorr
Anto
lanjut........
Murdi Cally
Luar biasa
spooky836
banyak energi tapi 1 je naik tingkat. otak kosong
Juan Kamil
Luar biasa
Juan Kamil
Lumayan
Himawan Wawan
Luar biasa
Southern Youth
Lumayan
Ari Intern
ada nma.y ci luk ba??? wkwkwk
Heru Sunaryo
mantaaaaaf

lanjuuuuuut 👍
budi Suwarno
Luar biasa
Didi Wahyudi
ok
Gus Punarbawa
Kreeeennn ...👍🏽👍🏽
Sherly Safitri Iriani
Lumayan
Harman Loke
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuttttttt
Harman Loke
habiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiissiiiiiiiiiiiii semuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaanyaaaaa jangan beri ampun bantaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaiiiiiiiiiiii
Harman Loke
bunuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhh
Harman Loke
fokuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssss teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss Lei Tian untuk menghadapi semua musuh musuhmu
Harman Loke
habiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiissiiiiiiiiiiiii semuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaanyaaaaa jangan beri ampun bunuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!