NovelToon NovelToon
Antara Cinta Dan Cita-cita

Antara Cinta Dan Cita-cita

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sanny

agung seorang pemuda dari kalangan biasa yang baru saja menyelesaikan kuliah S-1 nya,.
agung terus bermimpi bisa meraih kesuksesan meskipun dia bukan anak bangsawan maupun hartawan.
untuk mewujudkan mimpinya agung terus berjuang dengan otak dan ototnya.
disaat berjuang untuk meraih mimpinya, agung jatuh cinta pada seorang gadis bernama Fika.
ketika agung menyatakan cintanya, dilema kehidupan muncul, karena Fika mengatakan dia akan menerima cinta agung asal agung akan melamar fika secepatnya.
pilihan antara cinta atau cita-cita harus ditentukan ......
dan perjalanannya untuk menggapai cinta dan cita-citanya harus menempuh liku-liku yang terkadang menegangkan
bahkan dia terkadang harus bertarung menggunakan ilmu silat warisan almarhum ayahnya.
dan Agung juga bertemu dengan orang-orang karena dia mereka dengan ilmu pengobatan tradisional warisan almarhum ayahnya.
maaf cerita ini adalah cerita fiksi jika ada persamaan nama atau tempat itu hanya kebetulan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

berkunjung ke rumah tuan Dedi

Keesokan harinya Agung mengajak Dila ikut dengannya ke rumah tuan Dedi, dan tentunya Dila yang tidak betah tinggal di rumahnya detuju.

dengan naik motor bututnya Agung dan Dila berangkat pukul 12 siang menuju rumah tuan Dedi yang berada di sebuah komplek perumahan paling mewah di kota Medan.

Sesuai dengan undangan tuan Dedi melalui telepon pada Agung,mereka akan makan siang bersama.

setengah jam kemudian Agung bersama Dila yang naik motor bututnya Agung telah sampai di depan pintu gerbang perumahan.

Tuan Dedi tinggal disebuah perumahan elit di pusat kota Medan, penghuni perumahan adalah orang-orang terkaya dan pejabat tinggi di kota Medan.

Pintu gerbang dijaga oleh petugas keamanan komplek perumahan, dan tidak sembarang orang bisa masuk karena ketatnya penjagaan.

Melihat Agung dan Dila yang mengendarai motor butut, tentunya petugas keamanan tidak perduli, bahkan ketika Agung membunyikan klakson motornya untuk minta dibukakan gerbang penjaga keamanan kompleks tidak bergerak dan tetap duduk di pos penjagaan.

Dila yang tidak sabar langsung turun dari motor dan berjalan ke pos petugas keamanan

"bang bukain dong pagarnya kami mau masuk"

"maaf nona ini komplek khusus tidak boleh sembarang orang masuk"

walaupun dia menjawab dengan sopan namun sebenarnya nadanya terkesan meremehkan .

"bang kalau nggak diundang orang yang tinggal di komplek ini, kami nggak datang kemari"

"kalau boleh tahu siapa yang ngundang ?"

seakan tidak percaya Karena orang di kompleks adalah orang-orang terhormat kota Medan mana mungkin ngundang orang yang kendaraannya hanya sebuah motor butut.

"yang ngundang kami tuan Dedi, kata tuan Dedi dia tinggalnya di sini"

" tuan Dedi mana? atau maksud nona Tuan Dedi yang konglo?"

nada ejekan terkesan dalam pertanyaan si penjaga keamanan kompleks

"ya memang Tuan Dedi itu kalau nggak percaya kan bisa dikonfirmasi bilang aja ada tamu namanya Agung"

"sudahlah nona sebaiknya nona pergi nggak usah ngaku-ngaku kenal sama tuan Dedi nanti urusannya jadi berabe"

sebelum Dila menjelaskan lebih lanjut, terdengar suara mobil Ferrari dari kejauhan menuju kompleks perumahan.

"tolong motornya dipindahkan itu tuan Roy mau masuk..!!"

"bener kami nggak boleh masuk?"

bukannya memindahkan motornya Agung malah bertanya pada penjaga keamanan kompleks.

"memangnya kalian yang naik motor butut pantas masuk ke kompleks ini?"

ucapan penjaga keamanan semakin tidak masuk akal, sepertinya dia benar-benar sangat merendahkan Agung dan Dila yang datang ke kompleks naik motor butut.

"baiklah kalau memang kami tidak diizinkan masuk, tapi kalau Tuan Dedi atau tuan Roy nanya aku nanti, kenapa nggak jadi datang aku bilang aja penjaga keamanan kompleks tidak mengizinkan saya masuk oke, ayo Dila kita pulang"

ketika Agung ingin memutar motornya untuk pulang dan tidak jadi masuk ke kompleks, mobil Ferrari telah sampai di depan pintu gerbang kompleks.

penjaga keamanan kompleks yang mengenal pemilik mobil yaitu pak Roy langsung berlari tergesa-gesa membukakan pintu masuk.

namun mobil Ferrari tidak langsung masuk, tapi Roy yang berada di dalam mobil menghentikan mobil dan turun berjalan ke arah Agung.

" hei gung kenapa nggak masuk? papa udah nunggu dari tadi"

Roy langsung berjalan ke arah Agung dan dengan ramah menyapa Agung benar-benar dia telah menganggap Agung sebagai adiknya

"nggak dibolehin masuk sama itu penjaga keamanan kompleks katanya, kami nggak pantas masuk ke dalam kompleks ini"

penjaga kompleks ketakutan ketika melihat Roy begitu akrab dengan Agung , sebaliknya wajah Roy merah padam mendengar Agung tidak diizinkan masuk.

"apa lu nggak bilang lu mau ke rumah papa?"

Roy masih ingin memastikan apakah memang Agung tidak diizinkan masuk karena tidak mengatakan kemana tujuannya

"sudah, aku udah bilang aku mau ke rumahnya Tuan Dedi tapi, dia bilang kami berdua ini nggak pantas, ya sudah kalau kami nggak boleh masuk rencananya kami mau pulang, ayo Dil"

melihat urusan ini tidak bisa diselesaikan begitu saja, mungkin Agung akan betul-betul pergi jika dia tidak mengambil tindakan maka Roy langsung berjalan ke arah penjaga keamanan kompleks.

"oh sekarang orang nggak boleh masuk lagi ke rumah kami? tamu-tamu kami harus naik mobil mewah? kan lu bisa nelpon dulu ke sana nanya betul nggak ini tamu kami atau nggak?"

"Duukkk...duuuk'

tanpa menunggu jawaban atau penjelasan dari penjaga keamanan kompleks Roy langsung melayangkan pukulan ke arah penjaga komplek dan kelihatannya Roy masih tidak puas sehingga dia terus melanjutkan tamparan kewajah penjaga kompleks

"plaaak...plaak.."

"tau nggak lo ini siapa? ini saudara angkat aku, tau nggak kalau papa tahu kau melarang dia masuk ke dalam komplek, lu sama keluarga akan habis semua"

Kembali Roy menampar wajah si penjaga keamanan dan si penjaga keamanan sedikit pun tidak melawan bahkan wajahnya pucat pasi karena ketakutan.

"cepat minta maaf sama Tuan Agung kalau dia nggak memaafkan lu, mulai hari ini lu nggak usah kerja di sini lagi"

si penjaga keamanan kompleks yang terjatuh akibat pukulan yang dilancarkan oleh Roy langsung bangkit berdiri dan berlari ke arah Agung.

"Tuan ampun Tuan ,....tuan tolong maafkan saya tuan, saya betul-betul bodoh dan buta tidak mengenal orang besar seperti Tuan"

penjaga keamanan kompleks membenturkan kepalanya bersujud ke arah Agung, melihat penjaga keamanan kompleks yang begitu takut, Agung sedikit merasa bersalah bagaimanapun penjaga kompleks hanya mengerjakan tugasnya.

"sudahlah lupakan saja, buka saja gerbangnya biar kami bisa masuk"

"terima kasih Tuan ...terima kasih Tuan..."

setelah bersujud tiga kali sebagai ucapan terima kasih atas kebaikan Agung yang memaafkannya, penjaga keamanan kompleks langsung berlari untuk membuka pintu gerbang.

"udah Gung naik mobil aku aja, tinggalkan saja motormu di sini"

Agung menggelengkan kepalanya, berjalan ke arah motor bututnya dan diikuti Dila dari belakang.

"sudah kami naik motor aja, Abang pandu aja jalannya kami ikut dari belakang"

Roy hanya menggelengkan kepalanya melihat Agung yang tidak tertarik untuk naik mobil mewahnya. dia masuk ke dalam mobil ferrarinya dan dengan kecepatan rendah memandu Agung menuju kompleks perumahan mereka.

tidak butuh waktu lama mereka telah sampai di depan komplek perumahan Tuan Dedi. rumah tuan Dedi sangat besar dan megah sampai-sampai Agung membelalakkan matanya seakan di pikirannya rumah tuan Dedi adalah sebuah istana.

"ayo masuk papa udah nunggu dari tadi dia udah marah-marah terus sama aku karena katanya aku nggak serius ngundang lu"

Agung memarkirkan motor bututnya di sebuah tempat parkir yang berada di samping rumah tuan Ded,i kemudian dia berjalan bersama Dila menyusul Roy masuk ke dalam rumah.

ketika mereka baru ingin berjalan ke pintu masuk rumah tuan Dedi sudah berdiri di sana menyambut mereka.

"hahaha akhirnya kalian datang juga ayo masuk"

Tuan Dedi dan Roy mengajak Agung dan Dila mau ke ruang tamu, kembali Agung terpesona kagum melihat kemegahan dan kemewahan ruang tamu rumah tuan Dedi.

"ayo silakan duduk jangan malu-malu, mulai sekarang ini juga rumahmu karena kau sekarang sudah jadi saudara angkat nya Roy"

Agung sedikit tersentuh mendengar ucapan Tuan Dedi sehingga dia langsung membungkukkan badannya ke arah Tuan Dedi.

"terima kasih Tuan.." ucap Agung dengan sopan.

"hei kau masih manggil aku Tuan itu nggak benar mulai sekarang kau harus manggil aku paman atau ayah"

Roy tersenyum mendengarkan ucapan ayahnya jujur dia juga mulai merasa suka melihat Agung yang tidak gila harta dan tidak suka menjilat.

"nggak usah manggil Paman samakan aja sama aku panggil papa"

"Oke kalau begitu mulai sekarang kau harus manggil aku papa, kalau nggak mau berarti kau nggak menghargai aku"

dengan menganggukkan kepala tanda setuju Tuan Dedi mengiyakan ucapan Roy

sedikit bingung dan tidak tahu harus berkata apa Agung hanya diam

"lu harus hargai kebaikan orang cepat panggil papa" ucap di lapangan pada Agung.

akhinya Agung setuju dan menganggukkan kepalanya.

"

1
Jolanda Lengkey
ndak papa bohong tuk kebaikan/Drool/
Saya adalah aku
semakin seru
Saya adalah aku
up
Saya adalah aku
up thor
Saya adalah aku
mantap
Saya adalah aku
mantap thor
Mr. Sanny: thanks dan semoga cepat di kontrak, aamiin/Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Saya adalah aku
ditunggu kelanjutannya thor
oneli
lanjut Thor,seru👍👍
Jolanda Lengkey
cari mati kau tommy/Toasted//Toasted/
Jolanda Lengkey
hebat agung
Saya adalah aku
seru dan mudah dipahamj
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!