NovelToon NovelToon
Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Slice of Life
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rara_07

Elara, seorang gadis periang. Hidupnya penuh dengan kebahagiaan, dia hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang yang melimpah. Baginya tidak ada kesedihan yang akan berkepanjangan, namun semua menjadi sirna ketika dia beranjak remaja. Ayah dan Ibu yang selalu perhatian terhadapnya, kini telah acuh. Bahkan Ayah yang dulu ia anggap sebagai seorang pangeran, kini berubah menjadi seorang iblis. Cinta merupakan hal yang paling ia hindari, tapi seorang pria bernama Estele malah tertarik pada Elara, wanita yang jarang tersenyum, selalu jutek dan keras kepala. Akankah Elara jatuh cinta kepada Estele? atau Estele akan menyerah pada Elara yang cukup sulit di buat luluh?



Please follow dan like postingan IG Author :
@Zahra_Arara07
Please follow dan like postingan Tiktok Author :
@rara_01075

Dukungan anda, teramat berarti untuk saya❤️🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rara_07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis Perpustakaan {12}

Saat itu hujan musim panas, semua murid di lapangan berlarian masuk kedalam kelas mereka masing-masing. Seorang pria berusia 16 tahun berlari untuk menghindari rintik hujan panas yang bisa membuat demam.

"Hosh ... hosh"

Bip ...

Bip ...

"Jam sialan! Jangan berbunyi!"

Pria remaja itu mengetuk-ngetuk jam di pergelangan tangan kanannya yang terus saja berbunyi. Dia memegang dadanya yang terasa sesak. Perlahan-lahan dia mengatur nafas untuk menormalkan kembali pernafasannya. Dia menatap sekeliling, ternyata demi menghindari hujan di musim panas. Dia malah berlari memasuki perpustakaan sekolah. Di dalam lumayan banyak orang. Di luar saat ini sedang hujan, tapi sinar matahari masih terlihat.

"Huf, sepertinya aku harus berteduh di sini sampai hujan panasnya berhenti,"ujarnya.

Dia berjalan menyusuri perpustakaan yang cukup luas. Sepertinya dia harus duduk dan beristirahat sejenak sebelum dia tumbang. Remaja itu duduk di sebuah kursi dengan meja panjang yang berada di hadapannya. Banyak kursi kosong di sekitar tempat ia duduk. Jadi, dia bisa menempelkan sejenak kepalanya di atas meja dan tidur. Matanya perlahan terpejam, menikmati alam mimpi yang sudah menunggunya.

"Ah, hampir saja buku novel yang aku pinjam basah."

Seorang gadis remaja berusia sekitar 15 tahun memeluk buku novel yang baru saja selesai ia baca dalam waktu 2 hari. Padahal buku itu memiliki halaman yang cukup banyak, mungkin gadis remaja itu benar-benar antusias dalam membaca cerita novel yang ia pinjam.

"Ibu penjaga, aku ingin membalikkan buku ini."

"Oh, sebentar ya El."

"Baik Bu!"

Gadis remaja itu menunggu dengan hati yang bahagia. Dia akan membaca buku novel yang baru sambil menunggu orang yang selalu membuat hari-harinya berwarna. Mereka akan bertemu di perpustakaan sekolah sambil membaca bersama.

"Pasti sekarang dia masih di kelasnya, lagipula saat ini masih hujan."

"El, kamu boleh masuk dan meminjam lagi buku yang lain jika kamu mau."

"Baik Bu penjaga!"

Gadis itu berjalan dengan riang menuju ke rak-rak buku yang penuh dengan buku novel. Dia mencari-cari judul yang membuat hatinya tertarik. Setelah lama mencari, akhirnya dia menemukan buku yang menarik perhatiannya. Gadis itu berjalan menuju ke meja dan kursi yang di sediakan untuk para pembaca. Di lihatnya sekeliling, namun kebanyakan penuh dengan orang.

"Hem, dimana ya kira-kira tempat duduk yang tidak terlalu banyak orangnya."

Setelah mencari-cari, akhirnya gadis itu menemukan sebuah tempat duduk yang ada sedikit orang. Di sana hanya ada seorang anak lelaki yang sedang tidur. Gadis itu menarik kursi dan duduk, sekilas dia menatap pria yang sedang membenamkan wajahnya di lengan, sepertinya anak lelaki itu sedang tidur.

"Bukannya baca buku, malah tidur di perpustakaan."

Dia bergumam, merasa jengkel dengan pria di sebelahnya. Gadis itu memalingkan wajah, dan fokus pada novel yang baru saja ia ambil. Dia tersenyum, saat membaca novel hatinya kembali hidup dan berbunga-bunga. Walupun dia tidak punya banyak teman, tapi novel sudah seperti teman bagi dirinya.

"Eugh? Hoam ... , apakah aku sudah terlalu lama tidur?"

Remaja pria yang sejak tadi tertidur membuka matanya. Kepalanya masih berada di atas lengannya, sepertinya hujan panas sudah berhenti di luar sana. Saat dia menoleh ke samping, dia tertegun karena melihat seorang gadis cantik berambut panjang hitam dengan poni yang menutupi sedikit alisnya. Wanita itu tersenyum sambil menatap sebuah buku, sinar matahari memasuki celah jendela dan mengenai wanita itu. Membuatnya nampak berkilau dan cantik.

Bip ....

Bip ....

Remaja pria itu kaget, dia melihat ke arah jam yang melingkar di lengannya. Dia memukul-mukul jam itu agar berhenti bersuara, karena jam itu tidak mau berhenti. Anak lelaki itu duduk dengan benar sambil terus mengetuk-ngetuk jam miliknya. Dia melirik ke gadis di sebelahnya, gadis itu sama sekali tidak terusik. Sepertinya dia sudah terlalu larut dalam cerita dari buku yang ia baca. Bahkan tanpa sadar gadis itu tersenyum merekah. Membuat pria itu kembali tertegun dengan tatapan lekat yang tertuju pada gadis cantik berkacamata disebelahnya.

Bip ....

Bip ....

"Sialan! Jam tangan bodoh! Ada apa dengan jam ini? Apa sudah rusak?"gumamnya.

Jam itu terus bersuara, membuat pria remaja itu menjadi kesal. Jantungnya berdebar dengan kencang, dia memegang dadanya sambil menatap gadis di sebelahnya. Jantungnya merasakan debaran aneh, apakah dia akan segera mati?

"Apa hari ini sudah menjadi ajal ku?"gumamnya.

Pria itu bangkit dari duduknya, dia memutuskan untuk pergi. Ia pergi sambil masih memegang dadanya yang berdebar tak karuan. Jam tangan nya juga tidak mau berhenti berbunyi. Membuat dia semakin bingung.

Bruk!

"Ah! Rak buku sialan!"

Gadis itu menoleh, menatap aneh pria yang tadi tidur di sebelahnya. Selain datang ke perpustakaan hanya karena ingin tidur dan bolos pelajaran. Rupanya anak lelaki itu juga punya sikap yang kasar. Membuat gadis itu merasa jengkel.

"Dasar lelaki aneh!"gumamnya.

Tuk...

Tuk...

Gadis yang tadi berniat untuk kembali pada bacaannya, langsung mengurungkan niat saat melihat jari telunjuk seseorang sedang mengetuk pelan meja di dekatnya. Gadis itu mendongak kemudian tersenyum saat melihat orang yang ia tunggu-tunggu sudah tiba.

"Maaf lama, tadi hujan. Aku juga harus menyelesaikan tugas tadi."

Gadis itu menggeleng sambil tersenyum, "tidak apa-apa, aku senang karena kamu tetap datang."

"Lihat ini aku bawa apa."

"Apa?"ujar gadis itu.

"Tara! setangkai bunga mawar."

"Woah! Haha, kamu manis sekali." ucap gadis itu sambil tertawa pelan.

"Hehe, sebenarnya tadi aku lama bukan karena hujan dan tugas. Tapi, aku harus berlari menghindari Pak Jono si tukang kebun sekolah."

"Kenapa Pak Jono mengejar mu?"tanya gadis itu.

"Hehe, aku telah mengambil bunga mawar bersama satu tangkainya. Jadi dia marah dan mengejar ku."

"Ya ampun! Kamu ini jail sekali, haha."tawa gadis itu dengan pelan.

"Apapun akan aku lakukan untukmu, asal kamu bisa tersenyum dan tertawa selalu."

Gadis itu berhenti tertawa, dia tersenyum sambil menatap setangkai bunga mawar yang diberikan padanya. Dia merasa tersentuh dengan sikap pria di sebelahnya itu. Sejak usianya menginjak 14 tahun, dia jarang sekali tersenyum dan bahagia. Mungkin saat di sekolah dia akan merasa bahagia. Namun, saat kembali ke rumah seperti masuk dalam neraka yang menyiksa.

"Terimakasih Haru, berkat kehadiran mu aku bahagia,"ucapnya.

Haru tersenyum, dia memegang lembut tangan kiri Elara. Dia selalu saja menampilkan raut wajah yang teduh itu. Senyumannya sangat indah dan teduh. Membuat gadis itu merasa nyaman dan cinta.

"Jangan bersedih yang Elara, Haru akan selalu bersama denganmu."ungkap Haru sambil tersenyum.

"Kamu ini pandai sekali berkata manis!"ujar Elara.

"Haha, tentu dong, demi Elara. Haru mu ini akan bisa memberikan semua serbuk gula-gula."jawab Haru sambil tertawa.

"Haha, kamu ini ada-ada saja!"ujar Elara tertawa, "ssst, jangan keras-keras tertawanya. Nanti Ibu penjaga marah."

"Ups! Hehe, maaf El."balas Haru sambil terkekeh.

Mereka tertawa pelan, menghabiskan waktu bersama dengan membaca buku dan berpegangan tangan. Elara merasa benar-benar bahagia, harapannya begitu besar untuk yakin bisa hidup bahagia. Dengan adanya Haru di hidupnya, maka Elara akan selalu bahagia dan baik-baik saja. Haru adalah cahaya di tengah kegelapan dalam hatinya. Dia adalah tambal yang menutupi lubang dalam hati Elara. Untuk itu Elara sangat bersyukur kepada Tuhan karena telah membawa Haru dalam hidupnya.

"Aku mencintaimu Haru."ungkap Elara.

Haru menoleh, lalu tersenyum."Aku juga El, mari hidup bersama dalam waktu yang lama."

"Hehe, baiklah."balas Elara sambil tersenyum.

1
Arina Arina
kak tolong donggg
Arina Arina
kak tebal buku nya berapa kak
Arina Arina: ayo dongg plissss🙏🙏
Arina Arina: kak tolong bantu jawab ya
judul buku
penulis
penerbit
tahun terbit
tebal buku
media
total 3 replies
·Laius Wytte🔮·
cerita ini layak dijadikan best-seller, semangat terus!
Zahra Putri: Hallo reader, terimakasih atas dukungannya ❤️🌹
total 1 replies
Haris Saputra
ceritanya keren abis! Thor, kamu hebat!
Zahra Putri: Hallo Reader, Terimakasih atas komentarnya🌹❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!