Aluna mencintai Erik pada pandangan pertama. Pada pria yang berprofesi sebagai asisten pribadi kakak iparnya tanpa peduli pria itu sudah memiliki seorang tunangan. Terlebih tunangan Erik adalah wanita yang telah menjadi orang ketiga dalam hubungannya dengan mantan tunangannya dulu yang bernama, Nick.
Rasa cinta dan dendam yang dirasakan Aluna, membuat wanita itu bertekad untuk merebut Erik.
Dengan kecerdikan dan sifat manipulatifnya ia berhasil merebut Erik, dan menjadikan pria itu sebagai suami sekaligus asisten pribadinya.
Bagaimana kisah rumah tangga Aluna dan Erik? Apakah akan berlangsung selamanya ataukah kandas?
Erik yang masih mencintai tunangannya, akankah bertekuk lutut pada Aluna? Atau sebaliknya, Aluna akan lelah berjuang dan melepaskan Erik?
Follow
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"Saat ini kau bisa pergi, dan tunggu saja kejutannya."
Deg
Erik menghentikan langkahnya. "Kejutan?"
"Ya, dan aku pastikan cepat atau lambat kau akan menemuiku."
Erik yang tidak mau ambil pusing dengan perkataan Aluna, memilih pergi dari tempat tersebut. Sementara Aluna hanya diam menatap kepergian Erik, sembari menghela napas setelah gagal membuat pria itu terpesona.
"Mata dia sepertinya minus, sampai tidak bisa melihat kecantikanku," gerutu Aluna pada dirinya sendiri, saat teringat ketika mereka berada di salah satu store pakaian.
Saat itu Aluna sengaja memilih beberapa dress untuk dicoba, hanya untuk memperlihatkan pada Erik betapa ia cantik dan sexy. Tapi ternyata pria itu tidak tergoda sama sekali oleh tampilannya, bahkan terlihat tak tertarik.
Aluna terus menggerutu sampai seorang pelayan datang membawa minuman yang dipesannya tadi.
"Tunggu dulu, apa aku cantik?" tanya Aluna pada pelayan tersebut.
"Eh, I-iya. Anda sangat cantik," puji pelayan itu meskipun sedikit bingung.
"Bagus, kau jujur dan matamu masih bekerja dengan baik."
Aluna pun mengambil beberapa lembar uang untuk membayar tagihan minumannya, dan juga memberikan tips pada pelayan karena kejujurannya dengan mengatakan ia cantik. Setelah itu Aluna keluar dari tempat makan tersebut tanpa meminum apa yang dipesannya, sembari menghubungi seseorang yang akan membuat rencananya berjalan dengan lancar.
*
*
Satu bulan kemudian.
"Sial!"
Erik yang kesal melempar jas yang dikenakannya. Pria itu merasa tak habis pikir bagaimana bisa seorang Aluna membuat hidupnya jadi berantakan.
Ya, setelah pertemuan terakhirnya dengan Aluna ia dipecat secara sepihak oleh Sky Dwight. Dan yang lebih parahnya lagi ternyata namanya juga di blacklist dari semua perusahaan besar sampai perusahaan kecil, hingga ia kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan baru. Sungguh Erik tak menyangka Aluna bisa memiliki power kuat sampai membuat karirnya hancur seketika.
"Aku tidak bisa diam terus seperti ini."
Erik pun menghubungi nomer ponsel sosok yang sudan membuat hidupnya susah, sosok yang sudah membuat tunangannya marah karena ia menjadi seorang pengangguran hampir satu bulan lamanya. Sosok itu tidak lain dan tidak bukan Aluna Ricardo.
Sementara itu Aluna yang tengah berada di dalam mobil, menatap layar ponselnya dengan senyum penuh kemenangan. Setelah menunggu selama satu bulan lamanya, akhirnya pria yang ia cintai menghubunginya juga.
"Ha—"
"Ayo kita bertemu!" potong Erik dengan cepat tanpa ingin berbasa-basi.
Aluna sempat diam sesaat. "Baiklah, kita bertemu di Dragonfly."
Setelah mengatakan tempat mereka akan bertemu, sambungan telepon langsung terputus begitu saja.
"Oh ya ampun, sopan sekali dia. Untung cinta, kalau tidak —" Aluna menatap gemas pada ponselnya, lalu mengalihkan tatapannya pada sang supir. "No, aku punya tugas penting untukmu."
"Apa itu, Nona?" Revano menatap Aluna melalui kaca spion.
"Nanti malam temani aku ke Club Dragonfly!"
Revano yang bingung kini bergidik ngeri saat melihat seringai tipis di bibir Aluna, ia paham betul dengan senyuman yang mematikan tersebut.
"Kau dengar tidak?" tanya Aluna karena sang supir diam saja.
"Iya, Nona."
Aluna pun tersenyum sembari menatap jalanan melalui jendela mobil. Sesungguhnya ia tidak ingin memakai cara kotor untuk menjerat Erik, tapi Aluna tidak punya pilihan lain mengingat waktu yang ia miliki begitu sempit. Karena dari berita yang didengarnya Agatha sebentar lagi akan menikah. Entah wanita ****** itu akan menikah dengan siapa? Apakah Erik atau Nick? Ia terlalu malas untuk mengorek informasi tentang Agatha, tapi yang jelas ia harus bertindak cepat dengan memiliki Erik lebih dulu.
Pada hal dlm cerita kamu cantik kaya lagi , ckckckckkck