NovelToon NovelToon
Di Balik Cadar (Aisha)

Di Balik Cadar (Aisha)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat
Popularitas:18.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Almaira

“Addunya kulluhaa mata', wa khoyru mata’uddunya al mar’atushshalehah”

“Dunia seluruhnya adalah perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan adalah istri yang shalihah."

Kelanjutan cerita di Balik Cadar Aisha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Trauma

Seperti halnya Andre dan Siti, begitu juga dengan pasangan pengantin baru lainnya. Zaidan dan Anita. Keduanya juga sedang menikmati indahnya berbagi peran menjadi pasangan suami istri.

Sesuai kesepakatan pada saat masih ta'aruf dulu, Zaidan memperbolehkan Anita untuk masih bekerja di kliniknya. Tentu saja hal itu membuat Anita sangat bersyukur karena sang suami tak pernah membatasi kegiatannya, walaupun begitu Anita tentu saja menyadari jika sekarang kewajiban utamanya adalah sebagai seorang istri, dia tetap memprioritaskan kepentingan sang suami di atas pekerjaannya.

Seperti hari ini, seperti biasanya Anita selalu menyempatkan diri membuat sarapan untuk sang suami, sebelum keduanya sama-sama pergi bekerja, mereka selalu menyempatkan diri untuk sarapan bersama terlebih dahulu.

Pada saat keduanya makan, ponsel Anita berdering.

"Iya. Aku sudah mengatur ulang jadwal untukmu berkonsultasi." Anita berbicara setengah berbisik.

"Baiklah. Sampai besok." Anita menutup teleponnya setelah mengucapkan salam.

"Siapa?" tanya Zaidan.

"Temanku. Oh iya, Besok boleh aku menemani temanku berkonsultasi ke Rumah Sakit. Maaf dia agak penakut. Dia ingin aku menemaninya."

Zaidan tersenyum.

"Tentu saja sayang."

Anita terdiam.

"Sayang. Apa kamu tidak akan bertanya teman yang mana? Siapa? Berkonsultasi apa?"

Zaidan kembali tersenyum.

"Aku yakin jika kita ada di dalam hubungan yang sehat, yang saling percaya, bukan saling curiga."

Anita tersenyum.

"Terima kasih sudah mempercayaiku." 

Setelah sarapan seperti biasanya Zaidan lalu mengantarkan Anita ke kliniknya. Kali ini dia mengendarai mobil dengan sedikit cepat karena tiba-tiba istrinya di telepon jika ada pasien yang menunggunya karena akan melahirkan, dan dokter penggantinya juga sedang tidak ada di tempat.

Setibanya di klinik, Anita turun dari mobil dengan tergesa-gesa, hingga tanpa sengaja meninggalkan sebuah map di kursi belakang mobil namun Zaidan yang tak mengetahui hal itu kembali melanjutkan perjalanan menuju tempat kerjanya.

Malam hari.

Anita tampak kebingungan mencari map-nya yang hilang, dia terus mengingat-ingat dimana terakhir kali dia menyimpan map itu.

"Apa kamu yakin jika map itu tertinggal di mobil?" tanya Zaidan yang baru saja masuk ke apartemen mereka setelah dari parkiran mobil dan memeriksa seisi mobilnya.

"Map yang kamu maksud tidak ada di dalam mobil. Aku sudah mencarinya."

Anita terlihat semakin bingung.

"Boleh aku tahu map apa itu? sepertinya penting sekali," tanya Zaidan.

Anita terlihat kaget dengan pertanyaan suaminya. Wajahnya terlihat gelagapan.

Tiba-tiba bel apartemen mereka berbunyi.

Zaidan segera membuka pintu dan melihat jika adiknya Zayn yang datang.

Wajah pasangan suami istri itu terlihat lega ketika melihat jika Zayn membawa sebuah map di tangannya.

Anita segera menghampiri sang adik ipar untuk mengambil map itu.

"Maaf. Tadi pagi ketika aku menumpang mobil kakak untuk pergi ke tempat kerjaku, tidak sengaja map ini terbawa olehku."

Zaidan menepuk keningnya, dia lalu teringat jika tadi pagi sehabis mengantar istrinya dia lalu menjemput Zayn yang mobilnya sedang rusak untuk menumpang pergi bekerja dan pantas saja map itu terbawa oleh adiknya karena tadi pagi dia melihat Zayn juga membawa map yang lumayan banyak.

Anita terlihat sangat lega mendapatkan kembali map itu.

"Terima kasih sudah mengantarkannya."

Zayn mengangguk.

"Duduklah. Kakak buatkan minum." Anita membalikkan badannya.

"Kak."

"Iya."

"Maaf tidak sengaja aku membaca isi map itu."

Anita kaget.

Zaidan memperhatikan keduanya heran.

Beberapa saat kemudian.

"Lela mengalami trauma psikologis yang hebat, dan hanya aku yang tahu," ucap Anita melihat suaminya dan adik iparnya bergantian.

"Keluarganya tidak ada yang tahu?" tanya Zaidan.

Anita menggelengkan kepalanya pelan.

"Lela tak ingin keluarganya tahu. Selama ini dia berusaha menyembunyikan penyakitnya, berusaha agar tak ada yang mengetahuinya."

Zaidan dan Zayn terdiam.

"Dia menjadi sangat takut pada laki-laki, kecuali kakak-kakaknya, semua laki-laki menjadi sama dimatanya seperti mantan suaminya, Ammar."

"Lela berpikir jika semua lelaki akan menyakiti dan menyiksanya."

"Tapi kalau tidak salah aku dengar pekan depan dia akan melakukan ta'aruf." Zaidan melihat istrinya.

Anita menghela nafas panjang.

"Itu benar. Karena ketidaktahuan keluarganya akan trauma yang terjadi pada Lela, mereka ingin agar Lela segera menikah."

"Aku mengerti alasan kenapa Lela tak ingin keluarganya tahu," ucap Zaidan.

"Lela tak ingin membuat ibunya bersedih dan khawatir."

Zayn sedari tadi hanya terdiam menunduk mendengarkan saja.

"Diam-diam aku sudah membawanya berkonsultasi ke psikiater kenalanku." Anita melihat map di tangannya.

"Hasilnya?"

"Kemungkinan untuk sembuh sangat besar, hanya butuh waktu saja. Walaupun agak lama."

"Dan Lela tidak mempunyai waktu itu, dia harus segera menikah demi Ummi." Zaidan menimpali.

Anita mengangguk.

"Mau tidak mau dia harus segera memberitahu Ummi dan keluarganya apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya, aku yakin mereka semua akan mengerti."

"Aku sudah menyuruh seperti itu, tapi dia tetap bersikeras tidak mau keluarganya tahu akan trauma yang dia miliki, dia takut jika Ummi akan semakin merasa bersalah."

"Justru jika dia memaksakan diri untuk menikah maka perkawinannya tidak akan lama kecuali calon suaminya diberi tahu, mengetahui dan mengerti akan trauma yang dimilikinya."

"Iya. Sepertinya itu jalan satu-satunya." Anita menyetujui perkataan sang suami.

***

Hari ini tampak sibuk menyiapkan makanan untuk tamu yang akan datang, mereka adalah keluarga dari lelaki yang akan melakukan ta'aruf dengan Lela.

Sementara Lela sejak pagi hanya berdiam diri di dalam kamarnya, sesekali dia menangis diam-diam memikirkan apa yang akan terjadi nanti jika dirinya terpaksa harus menikah dalam waktu dekat ini.

Ummi yang sibuk dikagetkan dengan kedatangan Anita beserta suami dan adik iparnya, rupanya mereka menyempatkan diri mampir sehabis pulang mengajari para santri dan Anita yang menyetok obat-obatan seperti biasanya.

Lela lalu keluar kamar untuk menyambut kedatangan sahabatnya, keduanya saling berpelukan erat.

"Maafkan aku, aku lagi-lagi tidak datang untuk berkonsultasi ke psikiater kemarin." Bisik Lela.

Anita mengangguk mengerti.

Keduanya lalu duduk, mereka lalu berbincang bersama Ummi juga para putranya sambil menunggu tamu yang akan datang.

Sementara yang lainnya mengobrol, Zayn yang sekarang juga menjadi salah satu guru pembimbing para santri disana, melihat aura kesedihan yang dipancarkan oleh Lela. Dia melihat jika Lela terlihat pasrah dan sedih karena terus menunduk saja sedari tadi.

"Assalamualaikum." Zayn tiba-tiba mengagetkan semua orang disana.

Semuanya langsung melihatnya sambil menjawab salam.

"Mohon maaf atas kelancangan saya. Namun saya ingin mengutarakan sesuatu."

"Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang telah menciptakan manusia dengan berpasang-pasangan. Perkenankan aku ingin menjadikan Lela menjadi pasangan dalam hidupku, menjadi istriku untuk mencari keridhaan Allah taala."

Semua orang melihatnya kaget.

1
Ekasusanti
Amiin ya Allah
Imam Mutakin
Luar biasa
Marlina Prasasty
di tunggu kelanjutannya
Desi Hernawati
ko aki yg salting yak..wkwkw
Desi Hernawati
weh..d dunia nyata ada gk yg kaya gtu....😭
Ummi Warni Ani
ditunggu kelanjutannya ya Thor.smoga sehat selalu dan dapat lanjut menulis ceritanya.penasaean dgn operasi siti.dan apa yg akan terjadi dgn Anita & indira.pasti lagi² Indira malu
julia sorong
ternyata...
julia sorong
Luar biasa
Siti Ss
Lepas yg baik hati
Siti Ss
hatinya berbunga bahagia
Siti Ss
leha berhati berlian
Siti Ss
hmmmm/Smirk/
Siti Ss
/Facepalm/
Siti Ss: bibik..bibik.. /Facepalm/
total 1 replies
Siti Ss
manusia berhati batu
Siti Ss
Allahuakbar Alhamdulillah
Siti Ss
Allah bayar cash
Siti Ss
Allah Maha Adil
Siti Ss
aku geram dgn si misiya
Siti Ss
mesti ula si m
Nyonya Rai
see Lela msih boleh simpan aib mu Ammar...jika dri awal kau jujur akan kelemahanmu xkan terjdi bgini..Namun yaa ujian mu juga ujian lela sdh tertulia juga kmu memang tdk berjdoh dgn lela...maka insyaf laa beralik pd Allah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!