Jodoh Lewat Wasiat

Vano mendengus sebal karena lagi-lagi ia dikalahkan oleh Shireen. Gadis itu tersenyum menyeringai menghampiri Vano, ia lalu bersandar di dekat motor sport milik Vano.

"Apa mau lo?" tanya Vano dengan wajah masam.

Sejarah dalam hidupnya yang lagi-lagi dikalahkan oleh wanita. Terlebih wanita itu terlihat lebih muda darinya.

"Lo sekarang terikat sama gue, mulai sekarang lo pacar gue" tegas Shireen menegaskan.

"Mana ada seperti itu? Gue enggak mau jadi pacar lo!" tolak Vano mencebik.

"Lo lupa perjanjiannya yang kalah harus menuruti apa yang diinginkan pemenang. Laki-laki itu yang dipegang omongannya" tukas Shireen.

Vano memijat pelipisnya yang pusing, ia tidak dapat membayangkan hari-harinya seperti apa mulai saat ini. Bagaimana bisa tiba-tiba saja ia memiliki kekasih seorang wanita yang lebih muda darinya.

Vano hendak menghubungi seseorang, namun ponselnya tiba-tiba saja direbut oleh Shireen. Gadis itu melakukan panggilan dari ponsel Vano. Ia tersenyum setelah mendapatkan nomor handphone Vano.

"Oke pacar, jangan lupa jemput gue besok di kampus. Gue akan kirim alamat kampus lewat pesan ya. Dan jangan melarikan diri, karena gue enggak suka penolakan. Kalau lo berani melarikan diri, gue akan cari lo sampai ke lubang semut sekalipun" ancam Shireen.

Vano menaiki kendaraannya meninggalkan Shireen yang tersenyum manis kepadanya. Vano benar-benar menyesal, kini ia berurusan dengan gadis bocil yang tidak tahu malu.

"Jangan panggil gue Shireen Adhitama kalau gue enggak bisa buat dia jatuh cinta."

............

Jasmine mengeratkan giginya ketika ia membuka pesan pada ponselnya. Ia mengepalkan tangannya ketika melihat suaminya sedang tertidur bertelanjang dada dengan seorang wanita yang ia kenal. Siapa lagi kalau bukan wanita berbulu, Caitlyn. Pantas saja sejak tadi Jasmine menunggu dirinya tak kunjung datang. Ternyata suaminya sedang asyik bersama wanita berkedok sahabat itu.

"Junjun minta di sunat!" gumam Jasmine geram.

Tidak seperti wanita pada umumnya yang menangis meraung, Jasmine justru ingin membanting ponsel ketika melihat foto itu. Namun, ia urungkan ketika melihat ada kejanggalan.

Caitlyn salah mencari lawan, Jasmine wanita tangguh yang tidak mudah dibodohi. Ia kembali melihat foto yang membuatnya emosi tingkat dewa. Ingin sekali Jasmine saat ini mengacak-acak rambut wanita yang mendekati suaminya.

Jasmine mengambil ponsel dan juga kunci mobil miliknya. Ia bergegas turun ke lantai bawah, keluar dari rumah menuju tempat dimana ia memarkirkan mobilnya. Jasmine bergegas melajukan kendaraannya menuju lokasi, untungnya Junior sempat memberitahu ia dimana Junior akan bertemu dengan kliennya.

Setengah jam kemudian, mobil yang dikendarai oleh Jasmine telah sampai di depan hotel. Tanpa sengaja Jasmine bertemu dengan Regan, kebetulan sekali Jasmine meminta bantuan Regan agar dapat meminta kunci cadangan kamar hotel.

Tanpa banyak bertanya Regan menuruti permintaan Jasmine, kini keduanya berjalan memasuki lift mengikuti arahan petugas hotel.

"Ada apa Jasmine?" tanya Regan yang sejak tadi sangat penasaran.

"Junior dijebak, aku yakin suamiku saat ini dijebak oleh wanita itu!" jawab Jasmine dengan sorot mata yang sulit diartikan.

Saat ini ia sangat marah, wanita itu tidak bisa bersaing secara sehat ia bahkan berani bermain kotor.

Sementara itu saat ini Junior sedang menahan semua sentuhan yang di berikan oleh Caitlyn. Wanita itu bahkan kini sudah tidak memakai apapun, ia sengaja membangkitkan gairah yang sejak tadi Junior tahan.

"Mau sampai kapan kamu menahan semua ini? Ayolah sayang, sentuh aku" goda Caitlyn dengan nada sensual.

"Najis, aku enggak sudi menyentuh wanita iblis kayak kamu!" bentak Junior.

Tiba-tiba saja pintu kamar hotel terbuka, Jasmine bergegas masuk ke dalam. Ia menarik rambut wanita yang saat ini tidak memakai apapun sedang berusaha menggoda suaminya.

"Aaaarrggh!!" jerit Caitlyn yang merasa sangat kesakitan ketika Jasmine terus menarik rambutnya lalu Jasmine mendorong tubuh Caitlyn sehingga ia tersungkur ke lantai.

Jasmine kembali menghampiri Caitlyn, kini ia menampar kedua pipi Caitlyn bergantian. Darah segar mengalir dari sudut bibir Caitlyn karena tamparan Jasmine sangat keras. Jasmine memukul dan menendang tubuh polos Caitlyn yang menjijikkan.

"Kau? Kau salah mencari lawan, aku Jasmine William..oh bukan sekarang aku nyonya Smith. Kau sangat berambisi merebut gelar itu kan? Tapi kau tidak akan bisa menggeser posisi Jasmine Smith mengerti?" ejek Jasmine dengan senyum menyeringai.

Jasmine kembali menarik rambut Caitlyn yang sudah tidak berdaya karena pukulan yang diberikan oleh Jasmine.

"Kalau kau masih berani mendekati suamiku dan bahkan melakukan hal gila seperti ini lagi? Akan ku pastikan kau akan menjadi umpan buaya milik mertuaku!" ancam Jasmine dengan tatapan menyalang.

Jasmine bangkit lalu berdiri, ia melihat saat ini Junior sudah memakai kemejanya kembali dibantu Regan. Jasmine mengambil alih membawa Junior meninggalkan kamar hotel.

"Lalu bagaimana dia?" tanya Regan.

"Terserah!" Jasmine lalu berjalan sembari merangkul suaminya. Membawa suaminya yang saat ini masih dalam pengaruh obat yang diberikan oleh Caitlyn.

Regan di memberikan uang kepada kedua orang suruhan Caitlyn. Mereka nampak kebingungan tiba-tiba saja mendapatkan uang dari pria yang baru ia kenal.

"Kalian lihat wanita murahan itu, dia sedang butuh sentuhan. Aku berikan bonus untuk kalian, bersenang-senanglah dengannya" titah Regan lalu pergi begitu saja.

Kedua pria itu tentu saja sangat senang, malam ini mereka sangat beruntung mendapatkan dua kali bayaran dan sekarang dapat bersenang-senang dengan wanita cantik.

Caitlyn merasa ketakutan ketika kedua orang itu menghampirinya, ia mencari apapun yang dapat menutupi tubuh polosnya. Namun tidak ada apapun, ia berteriak histeris ketika keduanya menjelajahi tubuhnya.

Regan mengantarkan Jasmine membawa Junior ke rumah mereka. Junior sejak tadi terus menyentuh dan menciumi istrinya, membuat Jasmine merasa tidak enak karena dilihat oleh Regan yang saat ini sedang menyetir.

"Untung aja kita datang tepat waktu" ucap Jasmine.

"Iya." Jawab Regan singkat.

Regan berusaha tidak melihat kearah belakang, resiko jones seperti ini ia hanya dapat melihat setiap orang bermesraan di depannya. Tak lama kemudian kendaraan yang membawa mereka telah sampai di depan rumah Junior.

Jasmine mengucapkan banyak terimakasih kepada Regan, lalu membawa Junior masuk ke dalam. Jasmine mengajak Junior menaiki anak tangga menuju kamar mereka, di sana ia membawa Junior ke dalam kamar mandi.

Ia mengguyur tubuh Junior menggunakan shower, Jasmine sengaja menghilangkan efek obat tersebut. Ia pun membasuhi tubuh suaminya dengan sabun, menghapus jejak Caitlyn yang berani menyentuh suaminya.

"Wanita iblis itu menyentuh kamu dimana lagi?" tanya Jasmine kesal.

"Sudah cukup, aku menginginkan kamu?" bisik Junior dengan suara serak.

Saat ini Junior sudah sangat bergairah, berbagai cara Jasmine lakukan agar efek obat itu menghilang namun tidak bisa. Junior saat ini seperti singa buas yang ingin memangsa Jasmine.

Jasmine kembali shock saat Junior melepaskan seluruh pakaiannya. Sehingga ia dapat kembali melihat sesuatu benda tegak yang menakutkan itu.

"Mommy, Daddy! Junior mau perkosa aku!" teriak Jasmine ketakutan.