Aku Rael, aku merasa kalau hidupku terasa sangat "klise" seperti kebanyakan cerita yang biasa aku baca seumur hidupku sampai-sampai dunia nyataku juga terasa seperti itu.
Sampai aku mendapatkan takdir yang sangat berbeda dari semua orang. Aku menjadi penulis untuk para demigod dan merasa sebagai batu loncatan untuk karakter utama yang aku tulis sendiri. Berpikir aku akan menyadari tujuan hidupku dengan jelas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon It's MEow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 18
Aku tengah beristirahat ingin rasanya berhenti dari acara beres beresku yang berjalan sebanyak setengah perjalanan.
Teeett…
“Rael! Maaf aku baru sampai jam segini, tadi ada sedikit masalah di restoran jadi aku-”
“Sudahlah, lagipula aku tidak berharap kamu datang juga”
“Jadi Noah benar-benar datang”
“Masuklah atau kau ingin pulang?”
“A-ah.. ya..”
“Dia tidak marah kan?”
“Hah.. aku tidak marah, hanya tidak menyangka”
“Sebenarnya kamu tidak perlu datang ini tidak banyak, aku bisa melanjutkan ini besok jika memang belum selesai”
“Tidak, aku sudah berjanji.. Seharusnya aku datang lebih cepat”
“Memangnya dia berjanji?”
“Tidak masalah buatku, lagipula kamu juga pasti sudah lelah karena bekerja tadi. Kamu bisa taruh tasmu di mana saja”
“Aku masih belum lelah, tenang saja ini tidak seberapa”
“Tentu saja, lagipula dia seorang awakener, pastinya hal seperti ini tidak lebih susah daripada membunuh monster”
“Terserah padamu”
Kami dengan sigap merapikan barang-barangku disaat aku merapikan barang di kamar Noah merapikan barang di ruang tamu. Karena kami melakukannya bersama, meski kami sendiri tidak banyak bicara antara satu dengan yang lainnya dengan cepat kami mengerjakan pekerjaan kami.
“Kurasa tinggal barang yang ada di kamar mandi, aku bisa urus itu besok”
“Begitukah? Syukurlah kita bisa menyelesaikannya dengan cepat”
“Apa kamu lapar? Atau haus? Jika mau kita bisa pesan secara online tapi akan lama, atau beli ke minimarket 24 jam dekat sini akan lebih cepat”
“Tidak apa nanti aku bisa membelinya saat berjalan pulang”
“Kau akan pulang? Tidak menginap? Sudah larut malam, menginap saja kamu bisa memakai pakaianku”
“Pa-kaian…mu?” ucapnya terdengar ragu sambil melihat tubuhku yang lebih pendek darinya
“Tenang saja, aku punya banyak pakaian oversize jadi kupikir itu akan pas untukmu”
“Tidak usah merepotkan, aku tidak apa”
“Aku yang merasa tidak enak disini, membiarkan tamu pulang larut malam setelah membantuku. Dan besok untuk pergi ke sekolah juga dekat dengan tempatku”
“Itu benar, tapi seragamku..”
“Kamu membawa seragam milikmu hari ini kan? Kita masih menggunakan yang sama besok jadi biarlah”
“Yah.. kalau kamu memaksa, kalau begitu”
Tentu saja aku tak sedingin itu sampai-sampai aku membiarkan orang yang sudah membantuku pergi begitu saja di saat waktu sudah larut. Karena Noah juga sudah menjawab ya, aku menyuruhnya untuk mandi. Saat dia akan mandi aku pergi keluar sebentar ke minimarket untuk membeli beberapa makanan cepat saji juga sekalian dalaman untuknya karena yang pasti ukuran kami sangat berbeda. Untungnya saat aku kembali, Noah baru saja selesai mandi dan sedang menunggu baju gantinya.
“Ini sudah aku siapkan, sekalian kubelikan dalaman untukmu”
“A-akan ku ganti”
“Hah?”
“Dalaman, berapa harganya?” tanyanya malu-malu
“Tidak usah, cepatlah ganti anggap saja itu bayaranmu dan aku akan pergi memasak makanan cepat saji untuk kita” jelasku tegas Noah hanya mengangguk untuk menanggapi
Segera Noah mengganti pakaiannya, dan sekarang duduk di sofa tak jauh dari tempat aku memasak.
“Seharusnya aku saja yang menyiapkan makanannya”
“...”
“Akan kubantu siapkan piringnya”
Noah dengan inisiatifnya membantu menyiapkan piring untuk kami berdua, karena untuk mengambil piring pastinya melewatiku dia memulai basa basi.
“Apa yang sedang siapkan?”
“Ini hanya spaghetti dan cream soup, mudah dan cepat dimasak”
“Oh kalau begitu akan kusiapkan mangkuk juga, apa ukuran yang ini tidak masalah?” tanyanya memegang mangkuk yang berukuran sedikit kecil dari ukuran medium
“Ya, itu akan cukup. Sebentar lagi akan selesai, duduklah”
Dengan patuhnya Noah mendengarkan ucapanku, namun aku cukup terkejut kalau dia ternyata seorang yang juga banyak berbicara jika sudah kenal.
Pfftt- uhuk- uhuk..uhuk..
“A-ada apa? Kenapa tersedak? Hati-hati kalau makan, ini minum” ujarku terkejut
“Ti-tidak.. Uhuk- aku hanya terlalu cepat makan sepertinya hahaha..”
“Sepertinya?”
“Apa? Rael juga?”
“Huh? Apa yang dipikirkan anak ini?”
“Kalau begitu pelan-pelan saja, tak akan ada yang mengambil makananmu”
“Iya, terimakasih”
Kami pun melanjutkan makan, tapi kali ini Noah terlihat tidak fokus saat makan.
“Apa yang dia lihat?” batinku bingung terlalu lelah untuk berpikir namun aku harus
“Hm?..!?- Jangan-jangan!?”
“Aku awalnya hanya iseng tapi.. Assassin kelas D? Tapi juga belum memiliki perlindungan sepertiku?”
“Sudah kuduga dia sedang melihat statusku, untung saja aku sudah mengakalinya saat itu..”
Benar, saat itu saat banyak demigod yang mengirim pesan padaku lewat fan chat. Aku membuka pesan pesan itu di pagi hari, saat itu ada banyak hal yang terjadi. Hanya saja kebanyakan isi pesan itu tentang Noah, untuk mereka yang benar benar mendukungku aku menanyakan kepada mereka apakah aku bisa mendapatkan semacam skill atau berkah tidak langsung atau semacamnya sebagai jaga-jaga mengelabui mereka yang bisa menggunakan skill semacam appraisal, terutama Noah.
...****************...
Flashback
[King of Knights: Penulis, aku dengar dari Hercules kamu sedang membutuhkan sesuatu untuk statusmu itu?]
“Itu benar, apa kamu punya itu?”
“Hercules ini meski dia hanya memiliki otak otot dalam hal ini dia cukup berguna juga.. Aku meremehkannya” santaiku mengatai demigod dalam batinku
[King of Knights: Tidak bukan aku, akan menyedihkan jika memang aku punya sesuatu yang berhubungan dengan mengelabui. Tapi aku tau seseorang yang ahli dalam bidang itu]
“Benarkah? Tolong beritahu aku karena aku sangat membutuhkannya”
[King of Knights: Akan kuberitahu, lagipula aku juga repot-repot memberitahumu karena aku ingin melihat kelanjutan cerita yang kamu buat]
“Baiklah, terimakasih. Aku akan berjuang lebih untuk menulis mulai sekarang”
[King of Knights: Bagus.. Akan langsung kuberitahukan kalau begitu. Dan berhati-hatilah setiap berbicara dengannya karena dia selalu menjadi penipu dimanapun dan kapanpun itu]
Demigod Arthur memperingatkanku dengan baik. Dan tak selang lama kemudian demigod yang dimaksudkan oleh demigod Arthur mengirim pesan padaku.
[Lucky$: Halo halo~ Aku dengar dari Arthur kalau kamu sedang mencari sesuatu untuk menutupi statusmu ya?]
“Ya itu benar, apa kamu memilikinya?”
[Lucky$: Anda orang yang beruntung tuan penulis, aku memiliki skill dan berkah mana yang kamu mau? ^^]
“Rasanya ada yang tidak beres.. Pembicaraan kami terlalu mulus, aku yakin dia merencanakan sesuatu”
“Aku yakin aku tidak akan menerima hal itu dengan gratis saat sudah ditanganku”
[Demigod Loki menaikkan ujung bibirnya]
[Lucky$: Anda merupakan pelanggan yang berhati-hati dan tajam tuan ^^]
“Sudah kuduga, dia menganggapku pelanggan berarti aku harus membelinya tapi dengan apa?”
“Apa yang kamu mau?”
[Lucky$: Anda sangat dermawan sekali tuan! Hahahaha!]
“Ya.. jika aku bisa memenuhinya dan setara dengan apa yang kamu berikan”
[Lucky$: Tentu saja tuan, akan saya jamin hal tersebut ^^]
“Kalau begitu apa itu?”
[Lucky$: Tenang saja aku tidak akan mengambil apa-apa karena semua yang di dunia tidak akan berguna disini, aku hanya akan memberikan sebuah permintaan yang tidak terlalu sulit ^^]
“Aku punya firasat buruk tentang hal ini”
semangat 💪
lanjut
semangat 💪
Semangat Thor