NovelToon NovelToon
MY SWEETIE BOYFRIEND

MY SWEETIE BOYFRIEND

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest
Popularitas:6.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: renita april

Follow IG : renitaria7796
Sekuel dari novel Jangan Salahkan Aku Selingkuh.

Dion sendiri tidak tahu apa yang ia sukai dari wanita yang berumur lebih tua. Ia tertarik pada Dila Alberto Pratama yang merupakan ibu dari sahabatnya sendiri, yaitu Reyhan. Perjalanan cinta tidak mulus seperti apa yang diharapkan. Dion harus berjuang mendapatkan Dila dari tangan sang ayah dan restu dari Reyhan sendiri. Kisah yang manis akan dimulai antara Dion dan Dila. Simak kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon renita april, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TARIAN CINTA

"Kita mau ke mana? Kenapa mataku ditutup?" tanya Dila dengan rasa penasarannya.

Setelah menikmati gondola, Dion mengajak Dila ke suatu tempat, tetapi mata istrinya sudah diikat dengan kain berwarna hitam.

"Sabar dong. Nanti juga kamu bakal tahu kita akan ke mana," jawab Dion sembari mengendarai mobil yang ia sewa.

Dila menurut saja. Mau ke mana Dion membawanya, ia akan tetap aman. Karena suami tercintanya tidak akan mungkin berbuat hal yang merugikan.

Mobil sampai di gedung berasitektur khas eropa kuno. Pintu dibuka oleh pria berbaju kemeja hitam serta bersarung tangan putih. Dion keluar dulu, lalu berlari kecil menuju pintu mobil sebelahnya.

"Ayo, Sayang. Kita sudah sampai," ucap Dion setelah membuka pintu untuk Dila. Pria itu melindungi kepala istrinya agar jangan sampai terbentur kerangka bagian atas mobil.

Pria bersarung tangan putih dengan tinggi badan khas orang eropa mempersilakan Dion serta Dila masuk ke dalam sebuah ruangan.

Dari indera penciuman Dila, dapat ia hirup aroma gedung dengan pendingin ruangan yang sejuk menerpa, serta aroma kursi khas gedung teater.

"Kamu membawaku ke gedung opera?" tanya Dila dengan mengeluarkan tebakan pikirannya. Ia dapat menebak itu, sebab tidak mungkin Dion akan membawanya ke gedung bioskop.

"Iya," jawab Dion.

Dion tetap mengenggam tangan istrinya, membawa wanita itu ke panggung besar di mana ada satu piano serta lampu yang bersinar terang.

Ikatan tutup mata Dila dibuka dengan perlahan. Dila mengerjap takkala sinar lampu mulai masuk ke dalam retinanya yang indah.

Perlahan mata indah itu terbuka. Sontak Dila menutup mulut saking terkejutnya. Tebakkannya benar, ia berada di gedung opera seni, di mana ada panggung besar, lampu sorot dengan kursi-kursi berjejer untuk para tamu yang menonton.

"Ini," ucap Dila mengeleng. Ia bahkan tidak dapat berkata apa-apa saking kagetnya. "Dari mana kamu tahu? Impian ini telah aku sembunyikan rapat-rapat."

"Aku kekasihmu sekaligus suamimu. Tentu aku tahu apa yang menjadi keinginan terbesarmu sejak dulu," tutur Dion. "Ayo ganti bajumu. Aku ingin melihatmu menari di gedung ini."

Tangan Dila digenggam Dion. Pria itu mengajak istrinya ke ruang ganti. Segalanya sudah dipersiapkan oleh Dion, baju ganti serta sepatu tari telah siap.

Dion membuka pakaian yang dikenakan Dila, lalu mengantinya dengan baju hitam ketat khas penari serta rok mengembang selutut berwarna putih.

"Biarkan aku memakaikan sepatu tarinya," kata Dion.

Dila mengangguk. Ia duduk di kursi dan membiarkan Dion melakukan apa yang pria itu lakukan. Satu kecupan mendarat di punggung kaki Dila sebelum Dion menganti sepatu bertapak tinggi dengan sepatu berbahan lembut serta bertapak rendah.

"Aku tidak yakin bisa melakukannya," kata Dila.

Dion berdiri mengikat rambut panjang Dila dengan karet yang berada di saku, lalu mengulungnya ke atas dan diselipkan ke bagian rambut lainnya hingga berbentuk sanggul.

"Kita menari bersama," ucap Dion sembari membungkukkan tubuhnya di hadapan Dila.

Sambutan tangan Dion diterima. Pria itu membawa Dila kembali ke atas panggung dan berdiri di tengah-tengah sana. Satu jentikkan jari Dion membuat lampu di sana padam, kemudian tergantikan dengan lampu sorot yang menyinari keduanya.

Alunan musik romantis mulai berdendang. Dila semakin kaget karena itu adalah lagu kesukaannya dan sebagai lagu pengiring tariannya ketika masih muda.

"Bayangkan saat ini adalah dua puluh tahun ke belakang. Kamu adalah Dila yang punya impian sebagai seorang penari," bisik Dion.

Dila mengangguk dan mulai mengerakkan tubuhnya. Tangan Dion berada di pinggang sang istri, mengerakkan pinggul itu ke sisi kiri dan kanan.

Kedua tangan Dila dan Dion menyatu ke atas. Tangan Dion turun perlahan seperti alunan tempo lagu, perlahan dari ujung tangan, siku, melewati bahu hingga sampai pinggang kembali.

Pria itu memutar tubuh Dila ke depan. Mendekap wanita itu agar semakin dekat dengan dirinya. Gerakan mereka serasi dan seirama dengan hentakkan tempo musik.

"Gerakan ini nikmat, kan?" bisik Dion dengan mengesekkan tubuhnya.

"Iya," jawab Dila malu.

Dion memutar kembali tubuh Dila hingga membelakangi dirinya. Satu tangan Dion berada di antara leher, mengusap hingga membuat Dila mengerakkan kepalanya memutar.

"Mengapa kamu bisa tahu, jika dulu aku sangat suka menari?" tanya Dila.

"Tentu saja aku tahu. Di dalam lemari apartemenmu ada sepatu dan pakaian menari," jawab Dion sembari memagut cuping telinga istrinya.

"Orangtuaku tidak menyukainya, itu sebab aku mengubur mimpi itu," ungkap Dila.

"Jika orangtuamu tidak setuju, maka kita wujudkan mimpi itu di sini." Dion membalik tubuh Dila, mengangkat tubuh wanita itu ke atas lalu perlahan menurunkannya hingga hidung bangir mereka menyatu.

Kedua tangan Dila berada di leher sang suami. Kening keduanya menyatu hingga napas dapat mereka rasakan satu sama lain. Mata mereka saling bertatapan, hingga benda tipis merona menyatu.

"Aku seperti kembali ke masa muda," ucap Dila dengan menatap Dion.

"Aku tidak pernah menganggapmu tua. Yang aku tahu, kamu adalah Dila istri serta kekasihku." Dion meraih kedua sisi wajah Dila.

Menyatukan bibirnya untuk yang kesekian kali, menyapu habis benda merona itu dari ujung ke ujung, hingga benda tidak bertulang dari keduanya saling membelit, mengabsen serta mencecap.

"Bagaimana kita mengakhiri adegan ini?" tanya Dion dengan menyatukan dahinya ke dahi Dila.

"Aku tidak tahu," jawab Dila dengan menarik napas pelan.

Dila mundur ke belakang sekitar dua langkah, memutar diri hingga Dion dapat menangkap tubuh indahnya dan bertepatan dengan itu, musik pun berhenti.

Wanita itu terengah-engah. "Terima kasih, Sayang. Malam ini sangat indah."

"Ini belum dikatakan indah, jika kamu belum melihat yang satu ini," kata Dion.

"Ada lagi?" tanya Dila.

Pria itu mengangguk. "Iya ... ada lagi. Aku belum mengungkapkan cintaku padamu."

Dion dan Dila keluar dari gedung opera. Dila masih mengenakan pakaian tari, tetapi Dion telah menyuruhnya masuk ke dalam mobil.

Hanya membutuhkan waktu lima menit untuk sampai pada hotel yang mempunyai pemandangan indah di puncak gedungnya. Dion membawa sang istri ke puncak gedung tersebut, menikmati panomara malam kota Italia.

"Indah," ucap Dila kagum akan lampu-lampu kota yang berkerlap-kerlip di bawah sana.

Satu tangan Dila digenggam. "Tetaplah seperti ini. Apa pun yang terjadi ... teruslah bersamaku."

"Aku akan tetap bersamamu," ucap Dila.

"Dilaaaa ... aku mencintaimu," teriak Dion dari atas sana. "Sayang ... ayo, kamu juga berteriak. Ungkapkan perasaanmu."

"Dionnn ... aku cinta kamu," balas Dila berteriak.

Napas keduanya terengah-engah. Baik Dila dan Dion sama-sama tertawa karena hal konyol yang mereka lakukan.

"Asik juga ternyata," celetuk Dila. "Serasa kembali muda."

"Begini cara anak muda memanjakan pasangannya," sahut Dion tersenyum.

Bersambung.

Dukung Author dengan vote, like dan koment.

Dila

Dion

1
pipin bagendra
lucu Dion hehehehe
Emi Dani
aku pernah di posisi Dion ingin rasa nya ikut pergi jg, tp aku harus menjaga kewarasan ku demi anak" 😭😭 terimakasih Thor bikin aku mewek teringat kekasih hatiku.
MoonStar
KERINDUAN YANG TIDAK BERTEPI... itu sangat sakiiittttt
MoonStar
bukan tiri... saudara kandung beda ayah....
Puspita Sari
Luar biasa
MoonStar
teringat aruah mak aku..... /Frown//Cry/
MoonStar
ibu mu akan nyaman di syurga... krn kamu suami berbakti pd isteri mu yg juga seorang ibu.
MoonStar
padanal Dila menjaga pola mkn.... buat Dila sihat Thor.... belum kepala 70 juga
MoonStar
/Whimper//Whimper//Whimper//Whimper/
MoonStar
sedihnya... teringat aruah mak aku.... tp umur mak dlm fasa nyanyuk 70 lebih
Katherina Ajawaila
dion kocak habis, Dila di bikin sport jantung
Katherina Ajawaila
Luar biasa
Katherina Ajawaila
Dion. bocor habis, Dion butuh figur ibu sebenarnya
Katherina Ajawaila
seru ber3 kalau ketemu, yg sedih ya Rey, mmnya di taksir teman sendiri
Katherina Ajawaila
Dion. lucu juga, paijo mana tulalit mau aja di kadalin
Katherina Ajawaila
kasihan juga Dion., mungkin cari figur ibu, nasip ya, lucu tapi mesra
Katherina Ajawaila
dion, kasihan amat, mah banyak yg gadis tp feminim 🤗
flowers city
🥲🥲🥲😭😭😭😭baca ulang stlh bbrp thn marathon bc..tp ttp aja mewek🥲😭😭🥲🥲
MoonStar
kakek mu tu Rey
MoonStar
alaaaaa tk minat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!