NovelToon NovelToon
Bayi Kembar Presdir Tampan

Bayi Kembar Presdir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:661.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ika Dw

"Aku tidak menyangka kau begitu tega padaku. Di saat aku bertugas di luar kota, kau malah selingkuh di belakangku. Aku menyesal karena sudah menikahi wanita sepertimu!"

Devina ditalak dan dituduh telah berselingkuh dengan pria lain yang tak lain adalah sahabat dari mantan suaminya, Marcell. Hidupnya jadi menderita dan terlunta-lunta ketika berpisah dari suaminya. Fitnah keji itu membuat anak kembar yang dilahirkannya harus menanggung beban penderitaan karena keegoisan orang tua. Dalam keadaan serba kekurangan, Devina berdiri sendiri untuk menjadi ibu sekaligus Ayah buat kedua anaknya.

Mampukah Devina melewati segala cobaan yang datang silih berganti dalam hidupnya?

Mungkinkah dia bersatu kembali dengan mantan suami setelah tahu dia memiliki anak yang harus dijaga bersama?

Kisah Devina hanya ada di Noveltoon, dengan judul Bayi Kembar Presdir Tampan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Aku Mau Tinggal Sama Daddy

Melihat Ayahnya yang baru datang diusir oleh Ibunya, membuat Azalea marah.

"Mommy nggak boleh ucil Daddy! Daddy nggak boleh pelgi dali cini, Daddy akan temani aku mamam, aku ingin mamam dicuapi cama Daddy."

Anak itu bangkit dan berkacak pinggang mengomeli ibunya, ia tak terima sang Ayah diusir saat ingin menghabiskan waktu bersamanya.

"Azalea! Siapa yang mengajarimu jahat seperti itu? Mommy paling nggak suka sama anak yang berani melawan orang tuanya, nggak baik seperti itu, turunkan tanganmu!"

Marcell membantu menurunkan kedua tangan mungil anaknya yang bertengger di pinggang.

"Ayo turunkan tanganmu sayang, nggak baik melawan orang tua ya? Lea kan anak baik, nggak boleh berani sama mommy," nasehat Marcell.

Perlahan Marcell menarik tangan Azalea dan memintanya duduk dipangkuannya. "Sini duduk sama Daddy."

Azalea menurut dan menghenyakkan pinggulnya di pangkuan Ayahnya. "Mommy nakal dad, mommy malahin aku," adunya dengan bibir mencebik dan berakhir dengan tangisan.

"Enggak sayang, mommy nggak marah, mommy hanya menasehati Lea, mommy nggak ingin Lea berani melawan mommy," tutur Marcell lembut dengan mengusap punggung anak perempuannya.

Tangan mungil Azalea merangkul pinggang Marcell dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Ayahnya. Dia sedih dibentak oleh ibunya, dia juga sedih saat ibunya mengusir Ayahnya yang tengah menjenguknya.

"Daddy jangan pelgi dali cini ya? Daddy temani Lea di cini. Lea ingin dicuapi Daddy, Lea ingin main cama Daddy, Lea juga ingin tidul ditemani Daddy."

Azalea mengeratkan pelukannya pada sang Ayah dengan menangis tersedu-sedu. Marcell sendiri tidak tega melihat kesedihan anaknya yang menginginkannya untuk tinggal bersama.

"Iya nak, Daddy janji sama kamu nggak akan pernah ninggalin kalian lagi. Daddy akan selalu ada buat kalian, Lea nggak usah sedih ya? Daddy nggak kemana-mana kok, Daddy akan temani kalian di sini."

Marcell tidak peduli dengan pelototan Devina yang tidak menyukai keberadaannya, yang terpenting baginya, ia bisa membuat anak-anaknya senang, kalaupun Devina mengusir tak akan dihiraukannya.

"Beneran Daddy nggak akan tinggalin aku di cini? Daddy halus janji dulu!"

Azalea mengulurkan jari manisnya untuk mengikat janji dengan Ayahnya. Marcell tak ingin membuatnya kecewa, ia pun membalas dan mengaitkan jari manisnya dengan sang putri.

"Tentu saja Daddy berjanji, Daddy nggak akan pernah ninggalin kalian. Kalaupun Daddy pergi dari sini, itu bukan berarti Daddy sudah nggak sayang sama kalian, tapi Daddy ada urusan pekerjaan, kalian bisa menunggu Daddy di sini, kalau ada waktu senggang, Daddy akan kembali menjenguk kalian."

Berbeda sekali dengan anak laki-lakinya yang tidak begitu respect padanya. Kenzo sangat dingin dan tidak begitu menyukai orang asing yang baru dikenalnya.

"Adik nggak boleh cengeng gitu, kita di cini cudah ada mommy yang menemani, kita nggak butuh orang lain, mommy celalu ada buat kita!"

Kenzo menatap jengkel pada Marcell yang sudah membuat adiknya menangis. Sebelum mengenal Marcell, tidak pernah ada drama tangisan, tapi setelah kemunculan Marcell, Azalia selalu menanyakannya, seakan-akan Marcell lah yang sudah berjasa merawatnya.

"Mommy memang ada buat kita, tapi aku juga ingin Daddy ada bareng kita. Aku ingin punya Daddy kak, aku nggak pernah punya Daddy. Aku ingin digendong Daddy, aku ingin dipeluk Daddy, aku juga ingin diajak main cama Daddy. Mana pelnah mommy ngajak kita main di lual? Mommy bahkan selalu ninggalin kita bekelja!"

Devina membuang muka dengan air matanya yang tidak berhenti menetes. Ucapan anaknya begitu menyayat hati, bukannya ia menyalahkan anaknya yang banyak protes kurangnya perhatian, tapi memang benar kenyataannya, ia sering meninggalkan mereka berdua hanya untuk mencari sesuap nasi.

"Sayang, kalian berdua nggak boleh berantem ya? Sama saudara harus rukun, Lea juga nggak boleh nyalain mommy, Mommy pergi meninggalkan kalian itu untuk bekerja, bukan untuk bermain-main."

Tak ingin kedua anaknya beradu mulut, sebagai Ayah ia wajib untuk memberikan pengertian, agar kedepannya mereka tidak saling menyalahkan.

"Kalau Daddy pelgi aku ikut sama Daddy aja, ya? Aku mau tinggal sama Daddy."

Dengan cepat Devina menegurnya. "Lea! Apa-apaan sih, Lea nggak boleh pergi ke mana-mana, Lea akan tinggal di sini sama mommy, kalau kalian nakal, mommy terpaksa membawa kalian kembali ke Dubai, kita tinggal di sana saja!"

Seketika Lea menangis dengan jeritan melengking. Tinggal di Dubai akan jauh lagi dari Ayahnya. Ibunya terlalu egois, sengaja ingin memisahkan dari Ayahnya.

"Aku nggak mau pelgi ikut mommy, aku mau ikut cama Daddy aja. Ayo Daddy, kita pelgi aja ke lumah Daddy, Lea mau tinggal cama Daddy!"

Marcell mengulas senyuman tipis, hanya butuh bersabar sedikit saja ia yakin bisa membuat Devina kembali kepelukannya.

"Sayang, sabar dulu ya? Ayo kita makan dulu ayam gorengnya, Daddy janji nggak bakalan ninggalin Lea di sini, Daddy akan temani kamu terus."

Pria itu beranjak dan menggendong Azalea untuk dibawanya ke luar kamar. Dia juga mengajak anak laki-lakinya yang terdiam dengan wajah dinginnya tak mau disentuh.

"Ayo sayang, Kenzo ikut makan sama dedek. Daddy beli banyak makanan buat kalian, ayo dimakan bareng-bareng."

Marcell mengambil paperbag yang ada di atas kasur dan membawanya keluar kamar.

Devina menatap punggung kokoh mantan suaminya yang baru keluar kamar dengan menggendong anak perempuannya. Rasa iba memang ada, tapi rasa sakit juga sangat sulit untuk bisa disembuhkan, mungkin masih" harus butuh waktu yang cukup lama untuk bisa menyembuhkan luka yang sudah menjalar di hatinya.

"Kenzo, ayo kita keluar sayang, kita makan sama-sama, bareng sama dedek juga," nasehat Devina dengan mengulurkan tangannya ke arah anak laki-lakinya yang masih duduk di ranjang.

Kenzo mendongak dengan gelengan kepala, ia tak mau terlalu dekat dengan orang yang sudah mencampakkannya selama ini.

"Aku nggak mau mamam cama dia, aku mamamnya nunggu dia pelgi dali cini aja, aku mau mamam cama macakan mommy."

Devina menghenyakkan panggulnya di sebelah anak laki-lakinya, mengusap surainya dengan lembut dan memberikan pengertian padanya.

"Dia siapa yang kamu maksud?" tanya Devina dengan mengulas senyuman tipis.

"Ya dia! Olang yang ngaku-ngaku cebagai Daddy, aku yakin dia bukan Daddy, iya kan mom? Kalau dia emang daddyku, dia nggak bakalan pelnah ninggalin aku!"

Anak itu tak begitu yakin kalau Marcell adalah Ayah kandungnya. Ia berpikir tidak ada seorang Ayah yang tega mentelantarkan anaknya sendiri dan membuatkannya hidup di dalam keterbatasan.

"Sayang, Kamu nggak boleh bicara seperti itu. Dia yang kamu maksud itu Ayah kamu sendiri. Berdosa bagi anak yang tidak mau mengakui orang tuanya."

"Telus bagaimana dengan Daddy yang tidak pelnah ada buat kami? Apakah Olang cepelti itu masih pantas untuk dimaafkan?"

1
Hendro 212
masok nih tema2nya kenzo
Hafni Lisa
cepatlah bongkar kejahatannya
Hendro 212
sama2 merepotkan,harusnya tinggal bareng aj biar bisa salung menjsga
Hendro 212
neneknya ud tua harusnya sikembar bisa jaga perasaan neneknya,terlalu dimanjakan ya gini
Nurijan Daud
Luar biasa
sarah shen
kenzo agak laen nii 🤔
Bahrul Ulum
harusnya kau selidiki dr dulu, sebelum perceraian terjadi.
Atmita Gajiwi
/Smile//Joyful//Determined/
Hendro 212
kenzo ya emang susa klo terlalu di manja
Tarminah Tarminah
tuh dengerin apa kata temen lu
bener tuh kebanyakan minta uang jajan
sendy kiki
up selalu. semoga ceritanya akhir bahagia aamiin
Hasanah
makin penasaran Thor ayo lanjut
Melia Gusnetty
mak nya marcell kyk nya
Wiwik Suliati
lanjut kak
Nuri 73749473729
lanjut
Nur Nuy
lanjutkan
sendy kiki
up
Levhiosha Levhiosha
,👍🏻👍🏻
Eka Ambarwati
sanggat menarik
die
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!