Pesona Sang Majikan

Di lorong ruang yang sunyi hanya terdengar suara lolongan yang membuat hati Xavier menciut. Ia merasa harinya sangat berat setelah kepulangan dari negeri Italia untuk menyelesaikan study, ia harus terdampar di sebuah lorong kecil dengan banyak sekali bebatuan yang menghalangi jalan menuju kontrakan kecil yang hanya berukuran sepetak.

Malam ini begitu di taburi cahaya bintang, tapi Xavier merasa hidupnya sebatang kara setelah di usir dari mansion Kertajaya

Sambil menundukkan kepala dan juga menendang batu kecil," Sial sekali hidupku di bawah kendali Daddy. Andai aku punya kekuasaan sebesar Daddy, aku tidak mungkin hidup dalam kesusahan ini."

Tiba-tiba saja seorang pria paruh baya membuka pintu kontrakan tersebut

Ceklek!!!

"Daddy?!" Kaget Xavier

"Xavier, Daddy mau bicara empat mata ya sama kamu." Ucap Jimmy

"Ada apa Daddy tumben sekali mau bicara sama aku di tempat seperti ini?" tanya Xavier

"Sudah jangan bahas yang lain, sekarang kamu masuk kita bicara di dalam." Ucap Jimmy

"Ada apa Daddy ke sini malam-malam?" tanya Xavier

"Daddy ingin kamu selidiki dalang di balik penyelewengan dana di perusahaan kita." Ucap Jimmy

"Ya ampun, Daddy aku ini bukan Intel, Daddy bisa menyewa jasa seorang Intel untuk menyelidiki" Ucap Xavier

"Nggak bisa, itu tugas kamu!" Titah Jimmy

"Kenapa harus aku Daddy?" tanya Xavier

"Karena Daddy hanya bisa mengandalkan kamu maka dari itu kamu harus tetap menyamar karena ini merupakan misi rahasia." Ucap Jimmy

"Jadi Daddy selama ini menyuruh aku menyamar seperti ini karena ingin tahu siapa yang mengambil uang perusahaan?"tanya Xavier

"Iya, sekaligus untuk kamu bisa belajar susahnya mencari uang karena Daddy tahu kamu hidupnya selalu saja boros, apa lagi Daddy nggak suka kamu belanja Gisel." Ucap Jimmy

"Kok Daddy bisa tahu kalau aku sering belanja bersama Gisela?" tanya Xavier

"Daddy kan banyak mata yang melihat kamu sedang berbelanja." Ucap Jimmy

"Daddy curang! selalu saja mengandalkan kekuasaan untuk mendapatkan berbagai bentuk informasi." Ucap Xavier

"Maka jadilah orang berkuasa sehingga kamu tidak akan merasakan yang namanya kesusahan hidup, kamu mengerti?" tanya Jimmy

"Iya, Daddy aku mengerti tujuan Daddy." Ucap Xavier

"Jadi Daddy mohon kamu bantu Daddy ya." Ucap Jimmy

"Baiklah, Daddy! Aku akan membantu Daddy asalkan jabatan aku di hotel di ubah dong." Protes Xavier

"Jangan banyak protes kamu, memang kamu mau jabatan apa?" tanya Jimmy

"Service Room saja ya, Dad. Aku merasa sangat lelah sekali sama pekerjaan Cleaning service ini." Ucap Xavier

"Sama saja cleaning service dengan service room, mereka melakukan tugas yang hampir sama yaitu membersihkan." Ucap Jimmy

"Ya, tapi beda dengan Cleaning service, Dad. Aku lebih baik membersihkan kamar di bandingkan aku harus membersihkan lantai tiap hari." Ucap Xavier

"Oke-oke, Daddy turuti keinginan kamu untuk menjadi service room tapi tidak boleh lebih dari itu karena kamu kan sudah di tugaskan dengan misi khusus yang tadi Daddy bicarakan ke kamu."Ucap Jimmy

"Iya, Dad. Aku nggak lupa kok masih muda," ucap Xavier dengan terkekeh.

"Terima kasih, nak!" Ucap Jimmy

"Apa mommy sudah pulang, Dad?" tanya Xavier

"Belum, Mommy kamu masih betah liburan bersama teman arisannya, dia sama sepertimu yang susah mengatur keuangan, hanya bisa menghabiskan uang Daddy saja." Ucap Jimmy

"Sabar, Dad. Bukankah memang semua wanita itu suka sekali dengan belanja. Ucap Xavier

"Benar, tapi tidak berlebihan seperti kami dan Mommy kamu yang bisanya selalu menghabiskan puluhan juta hanya dalam hitungan jam saja." Ucap Jimmy

"Maklum lah Daddy, Mom Siska adalah kaum sosialita yang gaya hidupnya ingin serba punya barang breaded yang tidak biasa oleh orang lokal mau." Ucap Xavier

"Kamu jangan bela Mommy-mu terus ya, nanti dia besar kepala." Ucap Jimmy

"Aku tetap akan bela terus Mom Siska. Aku kangen, Dad sama Mommy, nanti aku mau mengadukan semua perbuatan keji Daddy sama anaknya sendiri." Ucap Xavier

Sambil terkekeh," Sudah berani ya kamu untuk mengadu sama Mommy kamu. Apa kamu pikir Daddy akan takut sama Mommy kamu?" tanya Jimmy

'Tentu saja aku berani!" Ucap Xavier

"Dasar anak pembangkang! sudah ah Daddy mau pulang dulu. Jangan lupa pesan Daddy." Pamit Jimmy

"Iya, Daddy. Sampai jumpa," ucap Xavier dengan melambaikan tangan kanannya.

Akhirnya Xavier mengetahui misi yang harus di jalani, namun di hati kecil Xavier ia merasa sangat penasaran dengan gadis berparas polos yang kerap kali menganggu tidur panjangnya karena selalu memimpikan gadis tersebut

"Xavier, lu sadar dong!! Lu itu sudah punya Gisela! kenapa juga harus memimpikan gadis lain yang bukan merupakan kekasih lu." Batin Xavier

Xavier merutuki dirinya sendiri yang saat ini menyukai gadis lain selain kekasihnya, padahal kekasih hatinya saat ini juga sedang di landa oleh kegelisahan.

Hati seorang gadis yang saat ini bertanya kenapa Xavier selalu saja mengacuhkan dirinya padahal dia selalu berusaha untuk menghubungi dirinya

"Ya ampun, kenapa aku jadi tak tenang ya sejak Xavier tak menjemput aku di bandara apa mungkin hati Xavier sudah berpindah? Aku tidak bisa biarkan Xavier bersama dengan perempuan lain karena Xavier hanya milik aku seorang, bukan yang lain!" Batin Gisela

Gisela pun kini mulai mencari tahu tentang keberadaan Xavier karena seperti di telan bumi saja. Ia datang dan pergi begitu saja

📱Kring!!

📞"Jay, di mana sahabat lu? Kenapa sampai saat ini gua sangat sulit sekali untuk menghubungi?" tanya Gisela

📞Jayden pun mulai menepuk jidatnya," ya ampun Gisela masih pagi buta gini nyariin yang nggak pasti mending sama yang pasti saja dong."

📞"Maksud lu itu apa menggoda gua? mau gua laporin ya sama sahabat lu, Xavier!" Ancam Gisela

📞"Jangan lapor ih, aku hanya becanda saja! kenapa kamu marah seperti itu?"tanya Jayden

📞"Abisnya sahabat kamu si Xavier itu kok jadi misterius sih! di hubungi nggak bisa, bahkan di ajak ketemuan saja nggak mungkin karena sulit aku hubungin. Sebenernya dia itu masih anggap aku pacarnya nggak sih!" Geram Gisela."

📞"Sabar, nanti aku coba hubungi dia." Ucap Jayden

📞"Terima kasih, Jay." Ucap Gisela

📞"Iya, sama-sama." Ucap Jayden

Tut

"Gua heran kenapa Xavier jadi berubah sama gua apa karena masa lalu gua sama Satya, dia sudah tahu ya? Apa Satya memberitahu Xavier kejadian waktu dulu." Batin Gisela

Gisela Natalia, mulai berperang dalam hatinya sendiri mengenai sikap Xavier yang sudah berubah menjadi pribadi yang misterius. Ia sama sekali tak peduli pada Gisela yang sudah pulang, padahal Gisel berharap kalau Xavier akan memberikan kejutan termasuk saat dirinya pulang.

Kenyataan ini membuat Gisela semakin curiga akan sikap Xavier yang tak biasanya selalu perhatian.

Bersambung ..

...Jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa like di setiap episode, vote sebanyak mungkin, dan tambahkan di rak buku kalian sebagai favorite/subscribe...

...Terima kasih sudah mampir di karya ini, semoga bisa menghibur kalian semua...