NovelToon NovelToon
Selir Sang Mafia

Selir Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Teen Angst / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: queenindri

Aura Harus menerima takdirnya menjadi salah satu bagian dari Wanita penghibur seorang Devandra Mahendra.

Pria tampan dengan sejuta pesonanya. Namun siapa sangka jika di balik ketampanannya itu menyimpan Rahasia yang cukup besar hingga menarik Aura untuk.asuk dalam hidupnya.

Akahkan Devandra melepaskan Aura, ataukah Devandra menahannya seumur hidup bersamanya?

Ikuti kisah mereka hanya di Judul Novel Selir Sang Mafia
Brak

"Ah maaf Tuan, saya tidak sengaja!!" Ucap Aura seraya membersikan Jas mahal milik Pria yang baru saja di tabraknya.

"It's Oke tidak masalah" Ujar Pria itu yang ternyata sejak tadi terpaku menatapnya.

Hingga tanpa sengaja tatapan mereka beradu saat Aura ingin mengangkat kepalanya menatap Devan. Dalam beberapa menit tatapan mereka terkunci sebelum pada akhirnya Aura memutuskannya lebih dulu."

"Maaf" Sekali lagi Aura meminta maaf dan berusaha untuk pergi meninggalkan Acara perayaan Ulang tahun Stasiun televisi milik keluarganya. Kebetulan Devan datang hari itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queenindri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Apa yang membuat tuan Devan membawamu kemari?" Melinda nampak begitu penasaran tentang apa yang melatar belakangi seorang Aura Tanu bisa terjebak di neraka dunia ini. Tidak mungkin kan jika alasannya sama dengan dirinya yang terjebak karena masalah hutang piutang! Rasanya itu sangat tidak mungkin mengingat kekayaan ayah seorang Aura sangatlah besar.

Sebelum menjawabnya, Aura nampak menghembuskan nafasnya panjang. Walau sedikit ragu ia berusaha untuk tetap kuat demi membuka kebobrokan seorang Devandra Mahendra. "Itu bermula ketika Daddy tidak mau membantunya untuk memakai stasiun televisi milik kami untuk mengkampanyekan pencalonan diri seorang Devandra menjadi seorang calon Presiden. Entah setan apa yang menyelimuti otak pria gila itu hingga tidak sadar diri hingga membuatnya belum puasa dengan kejayaan yang sudah dia miliki!" Ungkap Aura apa adanya.

Mata Melinda terbelalak lebar. Jujur, ia sangat salut dengan keberanian Keluarga Aura yang dengan penuh percaya diri melawan seorang Devandra Mahendra yang bukakan orang biasa. Ia keturunan Mahendra dan Bramantyo yang sudah menjadi satu. Bahkan seluruh selir yang awalnya tidak terima di culik dan di jadikan sebagai pemuas nafsu, kini berebut untuk mencuri hati tean Devandra agar mau melirik ke arah mereka, bahkan siapa tau bisa dipersuntingnya!

Keluarga Mahendra dan Bramantyo memiliki power yang tidak main-main. Mereka berkuasa atas organisasi politik, hukum dan tata negara. Ruang lingkup pergaulan mereka sungguhlah luas hingga banyak perusahaan besar bahkan pemimpin luar negeri yang segan terhadap mereka. Bahkan siapa sangka jika Keluarga Mahendra juga adalah gembong organisasi Mafia terbesar yang ada di Asia dan juga Eropa, benar-benar keluarga yang tidak bisa di sepelekan.

"Jika orang itu tidak menguntungkan dalam segi apapun, maka jangan berharap bisa dekat dengan keluarga Mahendra ataupun Bramantyo! Meskipun begitu, walau sekedar untuk berteman saja tidaklah mudah, apalagi menjadi seorang musuh, itu bukanlah pilihan yang tepat!" Tutur Melinda seraya memejamkan matanya dengan bersamaan ia juga mendongakkan kepalanya. "Lalu di mana ayahmu sekarang?" Tanya Melinda tanpa mengubah posisinya.

Aura mengangkat kedua bahunya, Jujur saja ia tidak tau sama sekali dengan keadaan ayahnya saat ini. "Aku tidak tau dengan pasti! Tapi saat itu Faldo sempat mengatakan jika Devan sudah berhasil menangkapnya!" Tutur Aura penuh penyesalan.

"Ruang Bawah tanah!" Melinda membulatkan kedua matanya. Kini wanita itu mengubah posisinya menjadi miring agar dapat menatap Aura dengan lebih jelas. "Aku tau di mana tempatnya, dulu ada salah satu temanku selir yang di hukum di sana! Tapi tentu bukan hal yang mudah untuk bisa menerobos masuk tempat itu, mengingat di sana terdapat banyak penjaga yang tersebar di mana-mana!" Tutur Melinda

Seketika Ucapan Melinda membuat semangat yang tadi timbul di hati Aura, sontak langsung merosot terjun bebas. Pasti akan sangat sulit untuk bisa masuk ke dalam ruang bawah tanah jika sepeti itu kenyataannya.

"Tapi aku punya satu ide yang mungkin bisa membuatmu bisa membebaskan Ayahmu!" Melinda nampak menatap Aura dengan serius.

"Apa?" Tiba-tiba Semangat juang Aura timbul kembali, ia seperti mendapatkan secercah harapan agar bisa menolong Sang Daddy.

"Ada satu cara, tapi apakah kau bisa melakukannya?" Ucap Melinda ambigu.

Aura menatapnya penuh tanda tanya. Gadis itu mengeryit heran dengan ucapan Melinda.

"Kemarilah!" Ucap Gadis itu melambaikan tangan agar Aura mau lebih mendekat ke arahnya.

Tak berselang lama Aura nampak terbelalak lebar saat mendengar apa yang di bisikkan Melinda padanya. "JANGAN GILA!! MANA MUNGKIN AKU MELAKUKAN ITU!!" Ucap Aura dengan terkekeh geli, bahkan gadis itu nampak memegangi perutnya yang terasa sakit.

"Ck. Hanya itu cara satu-satunya agar kau bisa menguasai mansion ini dan seluruh penghuninya akan tunduk padamu! Termasuk juga aku." Ucap Melinda tak main-main.

Bukan tanpa alasan Aura bersikap sedemikian rupa. Yang benar saja! Melinda memberikan saran agar dirinya menggoda Devandra agar bertekuk lutut di hadapannya hingga mengemis cintanya! Dulu saja pria itu sudah pernah melakukan itu padanya! Namun ia malah menolaknya dan berkata bahwa ia tidak tertarik memiliki seorang suami seperti Devandra Mahendra! Lantas bagaimana jadinya jika setelah ini dirinyalah yang harus berjuang untuk menarik perhatian pria itu kembali. Apakah itu bukanlah sama saja dengan ia menjilat ludahnya sendiri? Tentu saja Aura tidak mau itu terjadi.

Namun benar juga kata Melinda, tidak ada cara lain selain menaklukan hati Devandra agar tergila-gila padanya agar ia dapat membebaskan Daddynya. Nampak jelas keraguan di mata Aura saat ini, Melinda paham betul dengan apa yang di alami Aura. Sontak ia tersenyum mengejek kenarah gadis itu karena merasa Aura tak seberani yang ia pikirkan.

Melinda langsung bangkit dari duduknya untuk menatap Aura, Wanita itu menarik bahu Aura untuk lebih dekat dengannya. "Kau ingat, Saat melihat kau terluka, tuan Devan begitu panik dan langsung memanggil dokter terbaik dari rumah sakitnya kemari! Bahkan ia tidak mengijinkan siapapun menyentuhmu dan begitu mengkhawatirkan dirimu ketika Tuan Faldo ingin menjadikanmu pemuas ranjangnya malam itu! Apakah itu tidak cukup untuk membuktikan jika sebenarnya ia memiliki ketertarikan padamu?" Wanita itu nampak menatap kedua manik mata Aura dengan seksama.

Jantung Aura nampak berdetak tak menentu. Ia tak menampik semua yang di katakan Melinda tadi padanya, ia tau betul jika dulu Devan sempat menyimpan hati untuk dirinya, namun ia tidak mungkin tiba-tiba saja berubah pikiran dengan menerima pria itu sedangkan tadi saja ia masih sempat menolaknya.

"Tapi dia sudah punya istri. Bahkan dia pernah mengatakan padaku jika ia tidak tertarik padaku! Ia melarang semua pria untuk menyentuhku karena menurutnya aku tidak layak bagi mereka!" Setelah mengatakan itu sontak sorot mata Aura meredup. Matanya berkaca-kaca, ia tak menyangka jika nasibnya akan setragis ini pikirnya.

Seketika Melinda terkekeh geli, Melinda seketika melepaskan cekalan tangannya di Pahu Aura. Ia berjalan mundur untuk menelisik tampilan Aura dari atas hingga bawah yang menurutnya begitu sempurna tanpa cela. "Kau memang tidak pantas untuk bersanding dengan Mereka di atas ranjang, Tapi kau sangatlah pantas bersanding dengan tuan Devandra di atas altar pernikahan yang sangat megah bahkan bisa di siarkan di televisi ayahmu secara gratis." Melinda terkekeh geli melihat tingkahnya sendiri yang sok menjadi seorang penasehat. "Kau sangat cantik, kau cerdas, kau juga memiliki daya pikat yang sangat kuat, aku yakin kau pasti bisa membuat Tuan Devandra bertekuk lutut di hadapanmu hingga menyingkirkan Soraya si nenek sihir itu.

"Hah nenek sihir, Soraya? Kenapa kau terlihat sangat membencinya?" Aura nampak mengerutkan keningnya penuh tanda tanya.

"Ya, kau pasti tau kan siapa Soraya. Artis yang pintar bersandiwara padahal kelakuan aslinya sama persis dengan peran-perannya di sinetron yang selalu berlakon jahat seperti nenek sihir. " Kata Melinda dengan senyum sinis menghiasi bibirnya.

1
Nagita Marbun
kenapa aku selalu nunggu² update kelanjutannya ya, karena sepenasaran itu dibuat sama alur ceritanya. mudah mudahan update nya lebih banyak lagi y thorr, semangat thorr🔥
Khoirun Nisa'
udah aku kasih mawar nih thorr, yg cepet ya update nyaa, gak sabarr pengen baca kelanjutan nya
Sulastri Sulastri
lanjut
Efi Yusiyanti
judulnya selir dah nanti segini masih aja kalah, mafia apaan tuh dev
Naila
nice
Naila
nice
hazana channel
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!