NovelToon NovelToon
My Annoying Lecturer (I Love You)

My Annoying Lecturer (I Love You)

Status: sedang berlangsung
Genre:dosen / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik / suami ideal
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: Rash1417

Aisyah Az-Zahra, mahasiswi semester akhir yang suka membuat onar dan suka memberontak hingga kedua orangtuanya pusing tujuh keliling dibuatnya.

Abimanyu Dewantara, seorang dosen yang terkenal galak. Para mahasiswanya menjulukinya 'dosen killer'. Namun demikian, ia tetap menjadi idola para mahasiswi karena ketampanannya.

Tapi hal itu tidak berlaku buat Aisyah, ia justru sangat membenci lelaki itu. Pasalnya, ia sering mendapat hukuman dari Abimanyu karena ia selalu membuat kesal sang dosen. Keduanya sudah seperti Tom and Jerry, selalu ribut dan tak pernah akur. Namun, siapa sangka, mereka berdua harus dipersatukan dalam ikatan pernikahan melalui perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka.

Bagaimana kehidupan pernikahan Tom and Jerry tersebut? Akankah pernikahan itu terjadi dan timbul cinta diantara keduanya? Atau mereka akan menolak perjodohan itu?

Ikuti kisah perjalanan mereka dalam 'My Annoying Lecturer (I Love You)'.

Update setiap hari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rash1417, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 4L (Lo Lagi Lo Lagi)

"Lo beneran udah sembuh Shel?" tanya Aisyah memastikan dan Shella menjawab dengan anggukan kepala.

Kelas baru saja selesai dan mereka sedang berjalan menuju kantin. Jarum jam masih berada di angka sepuluh, masih terlalu pagi untuk menyantap makan siang. Tapi rasa lapar yang mendera tidak lagi bisa mereka tahan.

"Sorry ya gue nggak sempat jenguk Lo kemarin, soalnya minggu ini jadwal gue padat banget," lanjutnya. Aisyah merasa sedih karena tak sempat menjenguk sahabatnya yang sakit.

"Nggak apa Ca. Lagian gue cuma flu biasa kok bukan sakit yang kayak gimana-gimana."

Aisyah dan Shella akhirnya tiba di kantin. Di jam seperti ini suasana kantin masih tidak terlalu ramai. Mereka berdua memilih tempat di pojokan agar lebih nyaman menikmati makanan mereka sambil bergosip.

"Gue pesan makanannya dulu ya. Lo kayak biasa kan?" Aisyah mengangguk lalu Shella berjalan menuju tempat pemesanan.

Aisyah menunggu sambil memainkan ponselnya. Ia membuka akun sosmed nya dan menonton video-video lucu yang muncul di beranda. Sepuluh menit kemudian, Shella datang dengan membawa nampan berisi makanan pesanan mereka.

"Makanan datang!" seru Shella. Mereka pun menyantap makanan tersebut dengan lahap.

"Hei, Pelakor!" teriak Maya yang tiba-tiba sudah berdiri disamping Aisyah dan Shella.

Entah apa yang terjadi, Maya terlihat sangat emosi. Napasnya memburu selaras dengan bahunya yang naik turun.

Semua orang yang ada di kantin memfokuskan perhatian mereka pada ke tiga orang itu.

"Lo tuh bener-bener cewek nggak tau malu ya. Udah jelas-jelas Reno nggak suka lagi sama lo, tapi lo masih aja menggoda dia. Belum bisa move on lo dari cowok gue," cecar Maya sambil menunjuk-nunjuk Aisyah.

Aisyah yang tak terima dituduh seperti itu pun bangkit dan berdiri dihadapan Maya.

"Maksud Lo apa ngomong kayak gitu?"

"Halah. Nggak usah pura-pura deh lo. Gue tau kok, lo itu sengaja deketin Reno dan ngajak dia balikan kan?" tuduh Maya asal.

Aisyah mengerutkan keningnya, dia sama sekali tidak mengerti apa maksud Maya. Sejak kapan dirinya mendekati mantan kekasihnya itu dan mengajak balikan. Yang ada justru Reno lah yang sering mengganggunya.

"Lo nggak salah nuduh gue kayak gitu? Lo punya bukti kalo gue yang mendekati cowok lo?"

Maya bungkam, tentu saja dia tidak punya bukti. Karena apa yang dikatakannya tadi hanya karangannya saja supaya orang-orang mengira kalau Aisyah adalah cewek gatal yang berusaha merebut pacar orang.

"Nggak punya bukti kan lo? Makanya jangan asal tuduh, cowok Lo tuh yang kegatelan deketin gue terus. Dan asal Lo tau, sedikit pun gue nggak pernah berniat buat balikan sama cowok lo itu. Cowok matre yang nggak tau diri kayak dia lebih cocok dibuang ke tempat sampah," sarkas Aisyah. Dia sungguh geram melihat wanita yang ada dihadapannya ini.

"Kayak yang pernah gue bilang, sampah cocoknya sama tempat sampah. Dan Lo udah berhasil mungut sampah gue. Apa yang udah gue buang, nggak akan pernah lagi gue kutip. Ingat itu!" lanjutnya. Setelah itu Aisyah pergi meninggalkan Maya yang sedang menahan emosi karena tak berhasil membalas ucapannya.

Sementara Shella yang melihat sahabatnya pergi pun ikut menyusul. Namun, sebelum itu ia mendekati Maya dan berbisik "selamat ya udah jadi tukang pungut sampah."

"Hahaha ... " Shella tertawa puas, ia pun segera berlari sebelum Maya menyerangnya.

Maya mengepalkan ke dua tangannya, ia marah karena merasa dipermalukan.

"Lihat aja nanti, gue akan buat kalian menyesal."

...****************...

"Sumpah ya. Tuh cewek ngeselin banget. Bisa-bisanya dia nuduh gue mau rebut cowok dia," gerutu Aisyah.

"Tau tuh. Pelakor teriak Pelakor," imbuh Shella. "Tapi gue puas sih tadi pas lihat muka dia yang terakhir kali tuh."

"Hahaha." Ke duanya tertawa.

"Sama. Gue juga puas banget, enak aja dia bilang gue Pelakor."

"Biar tau rasa tuh nek lampir. Oh ya, by the way lo pulang naik apaan?" Shela baru ingat kalau motor Aisyah sedang di bengkel.

"Tuh, si pinky." Aisyah menunjuk sebuah motor matic yang terparkir tak jauh dari posisi mereka dengan dagunya.

"Motor lo udah sehat?"

"Udah dong," kata Aisyah dengan jumawa.

"Kok bisa? Bukannya baru kemarin Lo bilang kalo motor lo masuk bengkel?"

"Montirnya gue teror, makanya bisa cepat selesai. Soalnya gue trauma kalo harus naik angkutan umum. Gue takut nanti ketemu lagi sama tuh mantan gelo," ucap Aisyah sambil mengingat kejadian kemarin saat dia sedang menunggu angkot.

"Halah. Sekarang aja Lo benci banget, dulu bucin akut," sindir Shella hingga membuatnya mendapat tinju dari Aisyah.

"Sialan lo. Pake ungkit-ungkit masa lalu gue segala. Dah ah, gue cabut." Aisyah mempercepat langkahnya menuju motor matic kesayangannya.

Aisyah mengenakan helm lalu duduk diatas motornya. Setelah ia pun melajukan motornya meninggalkan parkiran kampus.

...****************...

Aisyah mengendarai motornya dengan kecepatan normal. Saat di persimpangan, ia melihat sisa waktu lima detik sebelum lampu berubah warna menjadi merah. Aisyah pun menambah kecepatannya. Namun, keberuntungan belum berpihak padanya saat ini. Aisyah terpaksa harus berpanas-panasan menunggu lampu berubah menjadi hijau kembali.

"Nih lampu merah lama amat sih berubahnya. Nggak tau apa kalo gue udah kepanasan dari tadi," gerutu Aisyah.

Cuaca panas saat ini membuat kepala Aisyah terasa pusing. Dia ingin segera sampai ke rumah dan berbaring di kamarnya, tempat ternyaman dalam hidupnya.

Setelah menunggu begitu lama, akhirnya lampu hijau pun menyala. Aisyah bersiap menjalankan motornya. Tapi ...

"Aduh pinky!!! Lo kenapa lagi sih?" keluhnya pada sang motor yang berhenti mendadak.

Aisyah mencoba menghidupkan mesinnya, tapi tidak mau menyala. Berulangkali ia coba, hasilnya tetap sama. Aisyah pasrah, sepertinya hari ini dia ditakdirkan untuk berpanas-panasan.

Tak ingin mengganggu pengendara lain, Aisyah menuntun motornya ke tepi. Aisyah membuang napas dengan kasar, kenapa nasib sial terus mendekatinya beberapa hari terakhir ini.

"Gue harus minta tolong sama siapa nih? Shella nggak mungkin, dia kan mau nganterin nyokapnya ke salon. Kalo bang Azam ... " Aisyah tampak sedang mempertimbangkan.

"Nggak, nggak, nggak. Dia pasti lagi sibuk banget di kantor," katanya kemudian.

Saat sedang sibuk berpikir, tampak sebuah mobil yang baru-baru ini diketahui siapa pemiliknya berhenti tepat didepan Aisyah.

"Ah elah, kenapa harus dia lagi sih yang muncul," gerutu Aisyah tak suka melihat kehadiran seseorang yang tak diharapkan.

"Motor kamu kenapa?" tanya orang itu yang tak lain adalah Reno.

"Lo lagi Lo lagi. Kenapa sih harus Lo terus yang muncul saat keadaan gue lagi kesulitan begini?" omel Aisyah tanpa menjawab pertanyaan Reno.

"Itu artinya kita berjodoh," jawab Reno seenak hatinya.

"Naj*s gue berjodoh sama lo. Yang ada gue sial terus." Aisyah menuntun motornya dan pergi meninggalkan Reno.

"Kamu mau kemana? Aku bantuin ya," ucap Reno sambil mengikuti Aisyah.

"Jauh-jauh Lo dari gue, atau gue teriak'in maling. Mau Lo?"

Ancaman Aisyah berhasil, Reno mundur perlahan dan tak berani mengikuti Aisyah. Melihat itu, Aisyah bergegas pergi dari sana sebelum Reno kembali mengganggunya.

...****************...

1
Rash1417
silahkan kakak ☺️
💗vanilla💗🎶
mampir ni thor /Smile/
Zayyin Arini Riza
cerita bagus dan sangat menghibur
Rash1417: terimakasih
total 1 replies
Sri Rahayu
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!