Kisah Asmara Di Sekolah

" T...tapi Pa " AL sangat tidak terima walaupun diapun merasa bersalah telah membuat kesalahan demi kesalahan bahkan dalam sehari saja. Diapun mengejar Saga hingga memeluk kakinya membuat Saga menghentikan langkahnya dengan wajah gusar.

" AL janji Pah... "

" AL ga bakal bikin keributan lagi "

" Tapi please, AL masih nggak pengen jauh dari kalian". Hati Saga ikut tersentuh mendengarnya.

" Pah... Tolong dengerin dulu alasannya AL "

" Papa Tau sendiri kan, AL nggak mungkin memulai duluan apalagi dengan cara kekerasan " Nasehat istrinya sambil memegang lengan Saga membuatnya menoleh. AL pun melepas pegangan tangannya lalu berdiri dihadapan Saga sambil menundukkan kepalanya.

" Temen AL yang mulai duluan Pah, dia yang memancing emosi AL. Sepertinya karena faktor cemburu " jelas AL pada Papanya yang membuatnya terdiam sesaat.

" Baiklah Kali ini Papa percaya... "

" Tapi besok, kamu harus minta maaf sama teman kamu itu "

" Jangan sampai kamu menjadi angkuh hanya karena merasa berasal dari keluarga terpandang"

" Papa nggak suka itu " ancam Saga.

" Iya Pah, AL mengaku Salah " Jawab AL masih menunduk. Kemudian Saga berlalu meninggalkan AL menuju ruang kerjanya, seharian dia cukup pusing dengan kelakuan putranya belum lagi kerjaannya yang sangat menumpuk. Oleh sebab itu dia sangat ingin AL segera melanjutkan studinya agar bisa meneruskan Perusahaannya kelak.

" Ya udah, kamu mandi trus ganti dulu sana "

" Habis itu kalau mau makan, udah Bunda siapin tuh dimeja " Ucap Ara sambil mengelus bahu putranya membuat AL berkata...

" Bunda terbaik "

CUP

AL lalu naik ke lantai atas setelah mencium pipi bundanya membuat Ara tersenyum. Ara sangat mengerti sifat dan karakter Putra - putrinya itu sehingga dia tidak segan - segan membela mereka walaupun harus beradu mulut dengan suaminya sendiri.

.

.

Sementara ditempat lain...

" Anton, gue bisa jelasin kejadian semalam "

ucap Jovila disebuah Apartment yang bernuansa klasik milik Anton.

" Udah cukup lo manfaatin gue "

" Pantesan aja lo ngusir gue semalam "

" Ternyata lo masih suka sama dia?? "

" Hah, Gue masih nggak percaya "

" Lo bener - bener licik ", Jovila tak tahu lagi harus berbuat apa yang tadinya dia ditelpon Anton untuk ke Apartment-nya. Kemudian dia mencoba mengklarifikasi tuduhan Anton yang telah diberitahu AL setelah perkelahian mereka.

Akhirnya Jovila tak dapat berkutik dan pergi meninggalkan Anton begitu saja. Anton sangat menyayangkan persahabatan mereka yang merenggang hanya karena seorang wanita.

Hingga keesokan harinya...

AL mengulurkan tangannya lalu berkata

" Gue minta... "

" Nggak, gue yang harus minta maaf bro " Ucap Anton sambil memeluk AL membuat AL tersenyum dan membalasnya.

" Makasih udah percaya sama gue " ucap AL membuat kedua orang tua mereka yang berada diruang BK menjadi terharu melihat anak mereka berdamai. Kemudian Evan yang melihat dari pintu lalu ikut masuk memeluk mereka dan berkata

" Udah lama kita ga Ngumpul lagi kayak Gini ", Anton mengangguk dan tersenyum.

" Baiklah kalau begitu kami pamit Pak " ucap Saga pada guru BK yang diangguki oleh Ayah Anton lalu tak lama mereka keluar menuju kendaraan mereka masing - masing. EL pun berteriak dari arah pintu

" Udah peluk - peluknya... "

" Kayak Teletubbies aja " ucap EL sambil cemberut kemudian mereka mengurai pelukannya.

" Kenapa??? Lo cemburu?? " ucap AL

CUP

" Najis lo " Evan sambil mengelap pipinya.

" Jangan lupa mandi kembang tujuh rupa " Ucap Anton sambil terkekeh. Asma yang berada disamping EL pun berkata...

" Ternyata selama ini kak AL... "

Astaga... ngapain si Asma disitu, batinnya.

" Enggak bebh... Enggak gitu ceritanya " AL Salah tingkah.

" Bebh ??? Bukannya Yang... Sayang?? " kata Asma yang sengaja ingin menggoda AL.

" Panggilan siapa lagi tuh ?? " AL jadi tepuk jidat.

" Urusin tuh... " Anton melipir melewati mereka.

" Mampus lo " Evan dengan smirk-nya menarik tangan EL menuju kelasnya.

Gini nih punya sahabat yang saling mendukun, batinnya.

" Iya sayang... Udah ya.. "

" Ke Kantin aja yuk, lo pasti lagi laper " ucap AL sambil tersenyum dan menarik lengan Asma membuatnya terdiam mengikuti langkah kekasihnya itu.

Sesampainya dikantin...

" Oh iya, besok kan Libur... "

" Maen ke Rumah gue yuk !!! "

" Kan ada perawat yang jagain Ayah " ucap AL yang mengerti keraguan Asma.

" Lagian deket banget Rumah kita, cuma Lima langkah doang "

" Lima langkah Salto maksudnya ", Asma jadi menahan tawanya.

" Insya Allah, diliat besok aja yah "

" Nanti Aku kabarin " senyum Asma membuat AL mengangkat jarinya membentuk OK.

Pacar ku memang dekat (asik - asik jos)

Lima langkah dari rumah (asik - asik jos)

Tak perlu kirim surat

Sms juga gak usah

Kalau rindu bertemu (asik - asik jos)

Tinggal nongol depan pintu (asik - asik jos)

Tangan tinggal melambai

Sambil bilang halo sayang

Duh aduh memang asik...

Punya pacar tetangga (asik - asik jos)

Biaya apel pun irit

Enggak usah buang duit

Tak ada malam mingguan (asik - asik jos)

Malam apa pun sama

Tiap hari ber dua'an

Merenda cinta yg mesra

Tidak usah di telpon

Kalau kangen langsung jalan

Ngak pake sms'an

Lima langkah langsung nempel

Terdengar suara cempreng khas Tiga sekawan yang tiba - tiba muncul dikantin. Dengan vokalis si Jerry dan Backing Vocal Tommy&Bryan sekaligus drummer dengan alat seadanya membuat riuh suasana kantin hingga pasangan itu menunduk malu.

" Bubar... Bubar... Bubar "

" Nih .... " AL lalu mengeluarkan duitnya 3 lembar Lima puluh ribu dari sakunya untuk dibagikan ke tiga sekawan itu.

" Kalo begini biar sa ngamen hari - hari dikantin sa, Tara usah belajar. Pasti mace senang" ujar Jerry kesenengan dapat uang Biru.

" Nanti mace mu Tanya... Kau mau Sekolah atau ngamen saja? "

" Kalau mau ngamen, mending sekalian dilampu merah"

" Biar tidak capek - capek pergi ke Sekolah to " ucap Tommy meledek temannya itu.

" Jadi lo nggak Seneng, ngamen barusan??? "

" Ya udah, duitnya buat gue aja ", kata Bryan yang mengambil uang Dari saku Kemeja Tommy yang langsung ditariknya.

" Eits... Enak aja... "

" Nggak gitu juga Kali... Wleee " Ledek Tommy sambil menarik kebawah kelopak matanya sebelah.

" Udah - udah berisik... "

" Jauh - jauh sana noh... " Tunjuk AL pada Meja makan disudut sana.

" Mending denger suara U'UT nyanyi, mana cempreng lagi. Bikin Budeg Tau "

" Sana .. Sana... Hush .. Hush... " usir AL membuat tiga sekawan itupun menjauh.

" Yeee... Kirain Seneng, makanya ngasih duit. Ini mah kebalik. Tapi, Nggak apa - apa sih.. Lumayan .. Iya Nggak??? " ucap Bryan.

" Yo'i ... " mereka mengangguk setuju. Tak lama kemudian merekapun memesan makanan kesukaannya dengan porsi jumbo. Efek laper habis ngamen kayaknya.

Esoknya...

" Kok, nggak ngabarin dulu sih... "

" Baju lo jadi Basah tuh " Ucap AL sambil membuka pintu setelah menerima pesan Asma yang sudah berada didepan Rumahnya.

" Padahal Tadinya sih, pengen ngasih kejutan " Asma merasa bersalah.

Awalnya cuma gerimis namun ditengah jalan hujannya semakin deras hingga Asma mempercepat langkahnya menuju Rumah AL yang tak seberapa jauh dari rumahnya.

" Ya udah lo ganti dulu gih, pakai kemeja gue diatas " AL menunjuk ke arah kamarnya membuat Asma ragu.

" Emangnya EL kemana ??? Kok nggak ada?? "

" Apa nggak baju EL aja ku pinjam??" Tanya Asma.

" Tau tuh anak, sering banget kunci kamar. Mana dia keluar lagi bareng bonyok gue " membuat Asma manggut - manggut sendiri.

" Ya udah tapi temenin ya " ucap Asma sambil berdiri lalu mengikuti langkah AL.

" Nih.. Pilih aja yang mana.. "

" Gede semua kok di badan lo " AL sambil menyodorkan beberapa baju dan kemeja miliknya. Karena badannya yang imut, Jadi selembar baju AL bisa dipakai Asma hingga sedikit diatas lutut.

" Ini aja deh " Asma mengambil sebuah kaos yang berwarna hitam lalu masuk ke dalam kamar mandi.

" Gimana ?? Nyaman nggak ?? " Tanya AL setelah Asma keluar dari kamar mandi. Dia sekaligus mandi juga keramas. Namun tiba - tiba..

Ceklek

" Astaghfirullah "

" AL, Apa - apaan kamu ??" membuat keduanya menoleh.