SYEILA

Kucing yang baru saja terlempar kembali mendekati Syeila . Tapi kali ini ia tidak sendiri, banyak kucing yang datang dengan ekspresi yang sama. Mata melotot dengan sorot menyeramkan.

Mereka bergerombol melangkah mendekati Syeila dan Faisol. Keduanya pun terpaksa mundur.

" Kok mereka banyak sekali ?" Gumam Syeila .

Faisol menarik pedang dari sarungnya, kemudian menebas kucing-kucing itu tanpa ampun.

" Hey!! Kenapa kau membonoh mereka ?" Seru Syeila , ia tidak tega melihat kucing-kucing itu dibabat.

" Mereka bukan kucing biasa, cepat gunakan pedang mu!!" Seru Faisol sambil terus mengayunkan pedangnya.

Syeila masih ragu, ia pecinta kucing. Tidak bisa hatinya untuk melakukan hal tersebut.

Hingga akhirnya Faisol lah yang membinasakan semua kucing-kucing itu. Ia terengah-engah karena kelelahan.

" Kenapa kau diam saja ? Hah!!!" Bentak Faisol masih dengan nafas yang memburu.

" Aku... Aku tidak bisa " Syeila menundukkan wajahnya.

Robby melompat turun menghampiri.

" Itu bukan kucing biasa Syeila, mereka seperti hantu "

Syeila mengerjapkan matanya, dia tetap tidak bisa.

Faisol mendengus kesal, ia berbalik dan masuk ke dalam rumah itu. Robby pun mengikuti, Syeila masih dihantui rasa kasihan. Tapi ia heran, kucing-kucing yang ditebas habis oleh Pangeran semua hilang.

Syeila berlari menyusul yang lain masuk ke dalam rumah.

Baru saja pintu di buka, bau bangkai menusuk hidung. Faisol langsung menutup hidung. Ia menyalakan korek api guna menerangi ruangan yang sangat pengap dan gelap.

" Astaga "

Syeila memekik keras, ia melihat bangkai kucing bergelimpangan dimana-mana.

" Apakah ini pekerjaan mu Faisol ?" Seru Syeila .

" Kau pikir lah, aku membantainya di luar terus bangkai nya ada di dalam" Balas Faisol masih kesal.

Oh!!

Syeila manggut-manggut.

" Seperti nya mereka sengaja dibonoh" Robby memeriksa satu persatu bangkai kucing tersebut.

" Siapa yang melakukannya ? Kejam sekali... Dan ini? Ini banyak banget " Tukas Syeila .

" Hey!!! Lihat kesini !!"

Seru Faisol memanggil, ia telah mendahului masuk lebih dalam lagi ke rumah itu.

Robby dan Syeila segera menghampiri, dan kali ini mereka semakin terkejut dibuat nya. Sesosok mayat perempuan yang sudah keriput, hanya tersisa kulit melekat pada tulang.

" Si-siapa yang melakukan ini ?" Syeila sampai gemetar.

" Pasti Ainur " Jawab Robby, Syeila geleng-geleng kepala. Ia menyentuh mayat itu dengan tangan yang bergetar.

Tiba-tiba...

Hah!!!!

Syeila terperanjat, kedua bola matanya membulat sempurna. Faisol dan Robby sampai tercengang melihat tingkah Syeila .

" Ada apa Syel?" Tanya Robby.

Syeila tidak menjawab, Dadanya naik turun sedangkan ekspresi wajah nya menunjukkan rasa terkejut yang luar biasa.

" Syeil!!!"

Sekali lagi Robby memanggil, barulah Syeila menggerakkan kepalanya.

" Aku... Aku seperti melihat perempuan ini " Jawab Syeila gugup.

" Melihat bagaimana ?" Tanya Robby, Faisol menautkan kedua alisnya.

" Dia... Dia sebatang kara dan hanya kucing-kucing itu lah keluarga nya. Mereka hidup saling berdampingan dan sangat bahagia "

" Kau bisa melihat masa lalu ?" Akhirnya Faisol melontarkan pertanyaan.

" Entahlah... Aku baru kali ini mengalami nya" Watak Syeila masih kebingungan.

Robby manggut-manggut tanda mengerti.

" Seperti nya kau sudah genap berumur dua puluh tahun Syeila , Kau memang tidak memiliki kemampuan seperti para buyut mu. Tapi kau bisa melihat masa lalu seseorang, itu adalah kelebihan mu" Robby menjelaskan.

Syeila masih kurang yakin, dia berpikir mungkin itu hanya kebetulan.

" Seperti nya wanita ini dihipnotis untuk berbuat jahat kepada kucing-kucing itu, lalu Ainur menyerap seluruh energi positif dalam diri wanita ini sehingga ia jadi seperti ini "

Syeila terperangah, sejahat itu kah Ainur ??

" Ayo kita susul dia sebelum dia semakin kuat dengan menyerap seluruh energi positif " Seru Faisol, kedua rekannya setuju. Mereka segera keluar dari rumah itu.

****

Seorang gadis belia berdiri di balik pintu, dia tengah diam-diam mengintip aktivitas dua manusia yang berada di dalam kamar.

Gadis itu menggigit bibir, kedua tangannya terjepit diantara dua paha. Keringat dingin menetes diantara pelipisnya.

Ainur yang menyaksikan semua itu jadi timbul niat licik. Satu energi positif telah ia serap secara sempurna. Sehingga ia merasakan kekuatan nya telah meningkat pesat.

Gadis yang bernama Iluh masuk ke dalam kamar nya, ia mengunci pintu rapat-rapat kemudian menyandar di daun pintu.

Aktivitas yang baru saja mengundang hasrat nya telah selesai. Namun keinginan Iluh yang belum tersalurkan masih menggebu-gebu.

TOK TOK TOK

Iluh terkejut mendengar pintu kamar nya diketuk, tangan nya berkeringat dingin saat ia berusaha membuka nya.

Dan ketika pintu terbuka, Iluh kaget melihat Kakak iparnya sudah berdiri bertel*nj4ng dada.

" Kau sedang apa?" Tanya sang Kakak ipar.

" Emmmm anu Kak, aku... Aku lagi belajar " Jawab Iluh gugup, suami Kakaknya itu tersenyum.

" Kau mengintip ku ya?"

Iluh terperangah, wajahnya langsung bersemu merah.

Sang Kakak ipar tersenyum tipis, ia melangkah semakin maju sehingga membuat Iluh terpaksa mundur masuk ke dalam kamar nya.

" Kamu mau?" Tanya suami Kakaknya sembari menutup pintu di belakang punggung nya.

Iluh tertunduk, ia tidak bisa menjawab iya! Tapi juga tidak bisa menolak.

Tiba-tiba pria itu menarik Iluh ke dalam pelukannya lalu menciumnya dengan rakus. Iluh tak berdaya, inilah yang diinginkan Iluh dari suami Kakaknya.

Orang yang pertama kali membuat Iluh jatuh cinta, namun justru telah menikahi saudaranya sendiri.

Gadis belia yang masih berusia enam belas tahun itu pasrah ketika mahkota nya direnggut.

Sang Pria mengerang nikmat, ia menyerap semua yang didapat nya dengan senyuman bahagia.

Usai memuaskan hasratnya, suami Kakaknya langsung keluar meninggalkan Iluh yang masih diselimuti cenut-cenut kenikmatan. Ia tersenyum puas.

>>>

Pagi harinya, wajah Iluh berseri-seri. Ia siap berangkat ke sekolah dengan senyuman yang merekah.

" Luh, cantik sekali kamu hari ini " Tegur sang Kakak yang bernama Sukma.

Iluh hanya tersenyum tipis, saat itu sang Kakak ipar lewat. Seperti nya akan pergi ke kamar mandi. Lekas Iluh bangkit, ia melirik Sukma yang tengah sibuk memasak.

Kesempatan itu Iluh pergunakan untuk menyusul Kakak iparnya.

Wahyu baru saja mendorong pintu kamar mandi, tiba-tiba ia di dorong dari belakang oleh seseorang hingga masuk ke dalam kamar mandi.

" Iluh !!" Pekiknya, tapi tangan Iluh bergerak lesat menutup mulut nya.

" Stttt jangan berisik sayang " bisik Iluh karena takut Sukma mendengar.

" Apa yang kamu lakukan ? Hah?"

" Aku pengen lagi Kak" rengek Iluh manja.

" Pengen apa?"

" Ah Kakak" Iluh jadi malu untuk mengatakan apa yang dilakukan oleh Kakak iparnya semalam.

" Sudah Luh, cepat keluar sebelum Sukma tau!!" Hardik Wahyu, ia juga takut Sukma nanti salah paham.

" Tapi aku pengen Kak" Iluh tetap memaksa.

" Iya nanti !!" Wahyu terpaksa berjanji, asal Iluh pergi.

" Bener ??" Iluh meminta kepastian, Wahyu mengangguk saja.

Iluh tersenyum lebar, tak lupa ia mengecup bibir Wahyu sebelum dirinya keluar dari kamar mandi.