NovelToon NovelToon
Bayi Kembar Presdir Tampan

Bayi Kembar Presdir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:800.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ika Dw

"Aku tidak menyangka kau begitu tega padaku. Di saat aku bertugas di luar kota, kau malah selingkuh di belakangku. Aku menyesal karena sudah menikahi wanita sepertimu!"

Devina ditalak dan dituduh telah berselingkuh dengan pria lain yang tak lain adalah sahabat dari mantan suaminya, Marcell. Hidupnya jadi menderita dan terlunta-lunta ketika berpisah dari suaminya. Fitnah keji itu membuat anak kembar yang dilahirkannya harus menanggung beban penderitaan karena keegoisan orang tua. Dalam keadaan serba kekurangan, Devina berdiri sendiri untuk menjadi ibu sekaligus Ayah buat kedua anaknya.

Mampukah Devina melewati segala cobaan yang datang silih berganti dalam hidupnya?

Mungkinkah dia bersatu kembali dengan mantan suami setelah tahu dia memiliki anak yang harus dijaga bersama?

Kisah Devina hanya ada di Noveltoon, dengan judul Bayi Kembar Presdir Tampan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 05. Kekuatan dari Si Kembar

Setibanya di rumah, Devina menangis sejadi jadinya. Dia benar-benar sakit hati akan ucapan mantan suaminya. Begitu buruknya dia dituduh berselingkuh, padahal dia tak pernah melakukan hubungan terlarang dengan pria manapun.

"Kejam! Dia benar-benar kejam!"

Dia melampiaskan kekesalannya dengan melemparkan bantal hingga membuatnya berantakan di lantai.

"Mommy, mommy kenapa menangis? Bukannya mommy hali ini mommy bekelja? Kok cudah pulang?" Anak laki-lakinya yang berusia dua tahun itu datang dan mengambil bantal yang berserakan di lantai.

Devina membuang muka dengan perasaannya yang kacau. Dia tidak berani menceritakan kesedihannya pada sang anak.

"Mommy malah sama kami ya? Sampai buang bantal. Mommy tolong jangan malah-malah, nanti bisa sakit lagi?"

Begitu baiknya sang anak mencoba untuk menenangkan pikirannya.

Devina menoleh pada Kenzo yang tengah memindahkan bantal ke atas ranjang.

"Enggak sayang, mommy nggak marah sama kalian. Mommy sayang sama kalian. Bagaimana mungkin mommy tega marahin kalian. Selama kalian nurut sama mommy, mommy nggak bakalan marah."

Dengan cepat Devina menghapus air matanya yang berjatuhan. Dia bisa bertahan selama ini karena memiliki kekuatan dengan kelahiran si kembar.

"Tadi kalian di rumah baik-baik saja kan? Adiknya mana?"

Devina tersadar tengah mengabaikan anaknya hingga tak tau kembaran Kenzo tak ada bersamanya.

"Adik tidul sambil nonton TV. Dia tadi nangis nyariin mommy, terus aku bilang mommy lagi bekelja, Cali uang buat beli mainan."

Kenzo mendekati Devina dan duduk dipangkuannya.

'Ya Tuhan,, aku sudah membuat anak-anakku kecewa. Aku pikir aku bisa mendapatkan pekerjaan yang layak untuk mencukupi kebutuhan mereka, tapi aku malah berantem sama dia. Sekarang apa yang harus kulakukan? Bagaimana kalau anakku menagih untuk meminta dibelikan mainan? Aku bahkan tidak memiliki uang sama sekali.'

Sangat menyayat hati menjadi single parent yang tidak bisa memberikan kebahagiaan buat buah hatinya. Sudah segala cara ia lakukan, tapi tetap saja masih kekurangan.

"Sayang, seandainya saja hari ini mommy nggak bisa beliin mainan buat kalian, apa kalian akan marah sama mommy?"

Dengan cepat Kenzo menggeleng. "Enggak kok, kami nggak malah kalaupun mommy nggak bica beliin mainan buat kita. Lain kali juga nggak papa, nggak dibeliin juga nggak papa. Cantai aja mom."

Devina mengusap pipi gembul putranya. "Anak pintar. Maafin Mommy ya nak, mommy belum bisa buat kalian bahagia. Tapi mommy janji, mommy akan berusaha semaksimal mungkin untuk agar bisa membelikan mainan buat kalian. Kalau nggak dibeliin nanti adek pasti marah. Mommy kan udah janji sama dia."

Untung saja anak perempuannya masih belum tahu kedatangannya. Jika saja Azalea tau kedatangannya, pasti gadis kecil itu akan menagih janjinya.

"Tadi mommy belum jawab, kenapa mommy udah pulang? Apa Mommy nggak jadi kelja? Biasanya mommy kalau bekelja kan pulangnya sole. Ini masih siang mommy udah pulang aja."

Dengan helaan napas panjang, Devina mencoba untuk mencari alasan yang tepat untuk tidak membuat kecewa sang anak.

"Mommy tadi pulangnya memang agak cepat sayang, bosnya lagi pergi ke luar negeri, jadi pegawainya diminta pulang sebelum waktunya pulang."

"Oh, kilain nggak jadi kelja."

"Tadi Kenzo udah makan belum?"

Dengan cepat Kenzo menggeleng. "Belum, adik tadi nggak mau makan, jadi aku juga nggak makan."

"Ya ampun sayang, kenapa nggak makan? Nanti kalau kalian sakit gimana? Adik juga ngapain nggak mau makan. Kan mommy tadi udah siapin makanan di meja. Harusnya kalian makan."

Sedih rasanya melihat kondisi Devina yang serba kekurangan. Dia harus meninggalkan kedua anaknya di rumah sendiri untuk mencari pekerjaan. Ingin menyewa baby sitter, dia takut tidak bisa membayar. Untung saja si kembar tidak terlalu nakal. Mereka nurut dan tidak pernah membuatnya kewalahan.

"Ya sudah, sekarang mommy temani makan ya? Kenzo makan duluan, nanti kalau adik sudah bangun, baru disuruh makan. Ayo nak, mommy suapi."

Devina keluar kamar dengan menggandeng anak laki-lakinya. Dia menuju meja makan dan mengambil makanan yang sudah disiapkan untuk si kembar.

"Mom, apa adik nggak dibangunin aja. Kacian, dia kan belum makan."

"Enggak usah sayang, biarkan adik tidur dulu, nanti kalau udah bangun biar mommy suapi."

"Ayo kita makan sambil nonton TV. Lihat adik tidur, kali aja dia langsung bangun lihat mommy udah pulang."

Tiba di ruang tengah Devina mendapati anak perempuannya tengah tidur pulas memeluk boneka kecil. Gadis itu meminta boneka Teddy bear yang besar, tapi ia belum bisa membelikannya.

'Maafkan mommy sayang, mommy belum bisa beliin boneka Teddy buat kamu. Doain mommy agar lekas dapat pekerjaan baru, biar mommy bisa beliin kamu boneka Teddy yang besar.'

Setetes air bening kembali terjatuh tanpa disengaja.

"Mommy, kita makan sama kayak tadi pagi? Tahu kecap?"

Hampir setiap hari mereka makan sama tahu kecap. Sangat jarang sekali makan sama telur.

Tinggal di luar negeri tidak membuat mereka kaya. Bahkan selama tiga tahun lamanya Devina harus banyak menabung untuk bisa kembali ke tanah air. Dengan uang yang pas-pasan dia bisa kembali, itupun tanpa sepengetahuan orang tuanya.

"Iya sayang, nggak papa kan kalau kita makannya cuma sama tahu, sama kecap? Nanti kalau mommy sudah punya uang, mommy akan beliin kalian ayam, bisa digoreng sama tepung."

"Iya mom, nggak papa. Aku juga suka makan sama tahu kecap." Kenzo menyengir kuda dengan menunjukkan deretan giginya.

Keberisikan suara mereka membuat tidur Azalea terganggu. Gadis kecil itu membuka mata dan mendapati ibunya sudah kembali. Buru-buru dia bangun dan menagih janjinya.

"Mommy, mommy cudah pulang? Mana boneka Lea? Mommy nggak lagi bohongi Lea kan?"

Devina membeku. Dia belum bisa menuruti keinginan Lea untuk membelikan Teddy bear.

"Sayang, sini dulu nak, mommy mau bicara sama Lea," pintanya dengan mengulurkan satu tangannya.

Lea mendekat dan duduk di pangkuannya. "Mana bonekanya mom? Aku mau main."

Azalea nampak mencari-cari boneka Teddy bear yang dijanjikan oleh mommynya.

"Emm,, maafin mommy ya nak? Mommy belum bisa membeli bonekanya. Tadi mommy belum dapat uang, Lea bersabar dulu ya?"

Gadis itu seketika manyun dengan muka ditekuk. Cukup kecewa berat karena bukan sekali dua kali merasa dibohongi oleh ibunya.

"Mommy kenapa celalu bohongi aku sih? Mommy tadi cudah janji mau beliin boneka, sekalang pulang nggak bawa boneka. Campai kapan mommy akan bohongi Lea?!"

Kenzo langsung memberikan pengertian pada adik kembarnya. "Dek, kamu nggak boleh malah gitu sama mommy. Mommy nggak jadi beli boneka itu kalena mommy nggak punya uang. Kita nggak boleh paksain mommy buat beli mainan di saat mommy nggak punya uang. Kacian mommy, mommy udah capek kelja sendirian, masih juga dimalahi cama kita. Sebaiknya kita doa yang baik buat mommy. Semoga mommy bisa dapat pekeljaan yang baik dan bisa mendapatkan uang yang banyak, bial kita bica beli mainan dan makanan yang enak."

Gadis kecil itu menekuk mukanya dengan menggerutu. "Coba aja kita punya Daddy. Pasti kita nggak bakalan kekulangan kayak gini."

Begitu tertohoknya hati Devina. Izinkan langsung merangkul kedua anaknya. "Maafkan mommy nak, mommy udah gagal jadi orang tua buat kalian."

1
£rvina
Luar biasa
ardiana dili
lanjut
ardiana dili
semangat kak
ardiana dili
lanjut
Rossyana Devi
kok jadi salah ibunya sih,padahal dalam mendidik anak bapaknya juga punya peranan penting
lusi edward
kesian punya suami egois gitu
ardiana dili
lanjut
dyah EkaPratiwi
Kog jadi salah mommynya mendidik anak itu tanggung jawab kedua orang tua
Nunik Wahyuni
udah Kenzo ga usah digubris mslh Erlan....km tgl blg ke Daddy mu buat ksh bodyguard utk Azalea...atau biarkan Azalea sekolah antar jemput pake sopir Daddy mu....beres Azalea amannn tanpa km hrs bertengkar Mulu ma Erlan 😎😎😎
ardiana dili
lanjut
Mulusmulyana
Kecewa
Astuti Tuti
Biasa
Nunik Wahyuni
gantung inihhh yuuk update ditunggu segera 😂😂😂
Nunik Wahyuni
erlan itu kudu diksh bogem mentah ma Kenzo kyknya 😡😡😡
Nunik Wahyuni
makin ga waras itu anak sekolah msh SMP sok jago smuax ....Lea lagi dijadikan taruhan bnr bnr kongslet otak Erlan....udah zo tglin mrk msk ke kelas percuma urusan ma org gila 😡😡😡
ardiana dili
lanjut
Nunik Wahyuni
bibit premium nya Daddy Marcell memang beda pola pikir nya cm manjanya ngabisin kesabaran Daddy dan mommy mrk 😂😍😂😍😂
Nunik Wahyuni
Devina dan Marcel memang ga ada sopir pribadi yg antar jemput lea .....kan mrk tajir melintir atau ksh bodyguard bayangan utk kedua anaknya biar anaknya keselamatan dan keamanan nya terjaga 😍😍💪💪
Nunik Wahyuni
hmmjh kurang greget ahhh pdhl tonjok dulu Lea berdarah kudunua erlan juga berdarah biar mikir 😡😡😡
Nunik Wahyuni
Erlan songong banget udh ahh onty saramin tonjok aja sampe babak belur kak ....udh salah nyoolot itu Erlan emang Lea punya salah apa coba di Jambak rambutnya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!